Pandangan Moo Won tertuju pada Ji Heon. Ji Heon tampak senang memandang seseorang. Ternyata dia sedang melihat ke arah Eun Seol dengan senyumannya yang penuh bahagia
.
Na Yoon tampak heran mengapa Ji Heon sangat perhatian kepada sekertarisnya. Dia pun mengira hubungan Eun Seol dan Ji Heon bukan sekedar hubungan bos dan sekertaris yang biasa. Moo Won mengajaknya untuk mendekat kepada mereka untuk memastikan apa yang terjadi antara mereka berdua.Ketika Eun Seol berlari menuju bosnya, dia secara tidak sengaja menabrak Na Yoon yang membawa es krim. Otomatis baju Na Yoon berlumuran es krim. Tetapi Eun Seol tidak menyadarinya, dia tetap berlari penuh kesenangan menuju bosnya. Na Yoon menjadi sangat kesal kepada Eun Seol.
Na Yoon yang sangat kesal berjalan menuju Eon Seol dengan es krim di tangannya. Dia pun mengarahkan es krimnya ke arah (uppss maaf) pantat Eun Seol. Eun Seol kaget dan heran, begitu juga dengan Ji Heon, mereka kaget dengan perilaku Na Yoon. Tetapi Na Yoon just say,"I'm sorry my hand slipped."
Moo Won datang dengan membawa es krim di tangannya. Eun Seol meminta es krimnya dengan tersirat,"Aku akan membelinya lagi." Ketika Na Yoon sedang asyik berbicara dengan Ji Heon tiba-tiba uppss Eun Seol membalasnya, dia mengarahkan Es krim ke arah pantat Na Yoon. Wuiihh betapa marahnya Na Yoon. Moo Won hanya bisa menahan rasa tawanya. HAHAHAHANa Yoon merasa tidak terima dengan perlakuan Eun Seol. Diapun menarik rambut Eun Seol sekuat tenaga. Berulang-ulang kali. Tetapi semua itu hanya khayalan Na Yoon.Hihihi... Diapun kembali dengan gayanya yang jaim,"Oo tidak bisa, Ingat, Kekuatan dari pendidikan!" Kemudian dia menghembuskan napas panjang.
Na Yoon menanyakan latar belakang keluarga Eun Seol. Dia menanyakan apa pekerjaan ayah Eun Seol.Kemudian Eun Seol menjawabnya, "Memupuk tanah,dia mempunyai beberapa murid,dan tentunya dia berburu di hutan." Na Yoon berasumsi ayah Eun Seol hanyalah pegawai konstruksi.
Di luar, tampak Ji Heon dan Moo Won bersama. Mereka membicarakan mengenai Eun Seol dan Na Yoon. Moo Won mengungkapkan mungkin Na Yoon merasa iri dengan Eun Seol karena Eun Seol sangatlah lucu. Tetapi Ji Heon membantahnya, "Kamu mengira dia lucu karena kamu belum tahu aslinya dia seperti apa." Ji heon kembali menabrakkan bahunya ke Moo Won. Moo Won membalasnya. Hihii kayak anak kecil aja..Ji Heon mengajak Eun Seol pulang. Na Yoon pun langsung menahannya
Na Yoon : "Bagaimana kamu bisa meninggalkanku dengan semua yang telah terjadi padaku? Paling tidak kamu mengantarkanku ke kantor atau ke rumahku??"Tetapi Ji Heon tetap berjalan meninggalkannya. Na Yoon menjadi marah dan mengajak Ji Heon untuk kembali ke awal. Moo Won pun menyarankan mereka berdua untuk berbincang-bincang dan dia akan mengantarkan Eun Seol pulang.
Ji Heon : "Aku masih dalam urusan kerja. Dan kamu seharusnya diantar dengan orang yang datang bersamamu."
Ji Heon dan Na Yoon hanya bengong melihat keakraban antara Moo Won dan Eun Seol. Moo Won menawarkan jasnya untuk Eun Seol. Eun Seol pun sangat senang dan mengucapkan terima kasih.
Saat ayah Ji Heon menerima laporan mengenai anaknya, tiba-tiba nenek hadir dari balik pohon. Nenek pun mengingatkan supaya ayah Ji heon percaya pada anaknya. Sekertaris ayah Ji Heon juga mengungkapkan bahwa perusahaan iklan yang bekerja sama dengan perusahaannya adalah milik Na Yoon.
Ji Heon kaget melihat ayahnya ada di kamarnya. Ayah menanyakan apakah dia sudah kembali dengan Na Yoon. Tentu saja, Ji Heon membantahnya dan mengatakan supaya ayahnya jangan mengganggunya dalam bekerja.
Emosi ayah menjadi naik dan melihat banner yang nampak seperti Eun Seol. Dia memukul dan menendangnya untuk melampiaskan segala emosinya. Ji heon pun berteriak, "AYAH, APA YANG KAMU LAKUKAN!!" Ayah pun mengembalikan banner itu ke dalam posisi semula, diapun berkata,"Apakah ini sudah benar?" Ayah pun kembali mengingatkan kepada Ji Heon untuk tetap bekerja dengan giat.
Ji Heon meratapi model banner yang telah robek dan kepala model banner tersebut jatuh. Dia berhati-hati meletakkan ke bawah dan mengatakan,"Apa yang harus saya lakukan?" Dia juga menjerit kekesalannya,"ABOJIIIII(AYAAHHH)!!!"
Ji Heon membetulkan model banner itu sambil kejadian saat dia mengikuti Eun Seol. Saat itu, Na Yoon mempertanyakan kepadanya apakah dia menyukai Eun Seol. Diapun spontan berkata, "apakah hal ini tidak mungkin terjadi?"
Ibunya mengungkapkan bahwa semua orang yang hadir dalam acara gathering perusahaan menginginkan Moo Won lah yang menjadi the next chairman. Tetapi dia resah dengan acara begitu berarti semua orang tahu bahawa Ji Heon lah yang ditunjuk sebagai penggantinya.Tetapi Moo Won berasumsi lain menurutnya biarkan semua orang tahu hal itu. Menurutnya ini merupakan ide yang bagus. Ibu Moo Won pun berpikir ulang. Dan dia berkata,"Wahh, anakku benar" jenius yaa!*sambil menepuk pantat Moo Won*
Ibu Moo Won juga menyarankan anaknya untuk mengejar Na Yoon. Moo Won mengatakan apabila dia melakukannya, Na Yoon akan malah menjauhinya. Ekspresi wajah Moo Won terlihat tampak bagus, ibunya menanyakan apakah kencan dia berhasil dengan Na Yoon, tetapi apa yang ada di benak Moo Won. Diapun berkata, "Apakah hal itu bisa dibilang sebagai kencan? Dengan Eun Seol??
Kejadian flash back kembali ketika Moo Won bersama Eun Seol di taman bermain. Moo Won terlihat lucu saat mengenakan bando Minnie Mouse. Hihihi. Terkadang orang dewasa juga ingin kembali seperti anak kecil yaa. Mereka terlihat sangat senang saat menikmati permainan meluncur di atas air. Keduanya menjadi basah. Moo Won menawarkan sapu tangannya kepada Eun Seol. Setelah Eun Seol mengusap ke mukanya, dia menawarkan sapu tangan tsb(yang sudah dipakainya) kepada Moo Won untuk mengusap mukanya yang basah. Ketika Eun Seol melihat baju Moo Won basah (pandangan Eun Seol tertuju pada dada Moo Won HAHAHAHA), diapun menyarankan supaya Moo Won mengambil jasnya kembali. Moo Won mengatakan bahwa bajunya akan kering dengan cepat. Saat Moo Won mengajak Eun Seol kembali, dia secara tiba-tiba membetulkan poni Eun Seol dan ini membuat Eun Seol menjadi salah tingkah #EAAAAAA . . .
Eun Seol memandangi jas Moo Won yang berkilauan tergantung di kamarnya. Jasnya benar-benar Sooo Shining di matanya. Dia mulai senyum-senyum sendiri. Myung Ran menanyakan kepadanya mengapa dirinya belum tidur.Eun Seol : Ini benar-benar membuatku linglung *sambil memukul-mukul bantal dan berguling-gulingEun Seol kembali melihat Jas yang penuh kilauan. Emang Film ini GILA ABISSS.. Karakter gak ada yang bener.. HAHAHAA
Myung Ran : Ada apa denganmu?
Eun Seol : Apa yang terjadi jika dia salah paham dan dia berpikir kalau aku adalah orang yang mesum(gara" melihat dada)? Apa yang harus aku lakukan?
Myung Ran : Apa kamu benar-benar suka pada pemilik jas itu?
Eun Seol : Yang jelas lebih dari suka.
Myung Ran : Berarti Cinta?
Eun Seol : Ckckck... Direktur Cha Moo Won adalah seperti Mu Neu Mim ( Kalau di bahasa Korea Gabungan antara Mu Won dan God). Jadi setingkat level dengan God
Myung Ran : Aku masih gak nyambung dengan jalan pikiranmu.
Eun Seol : Ini seperti kamu melihat Won Bin dan Hyun Bin seperti God. Keberadaannya seperti itu lah.
Myung Ran : Keberadaannya dimana kamu bisa memegangnya tetapi tidak bisa mengikatnya.
Ji Heon berbaring di atas model banner bergambar Eun Seol. Dia berpikir kembali apakah dia benar-benar menyukai wanita gila "Bun head", dia menggeleng-gelengkan kepala, berguling-guling hingga jatuh dari tempat tidurnya.
Penyakit kota besar adalah setiap awal jam kerja, bus pasti penuh. Eun Seo terdesak di dalam bus saking penuh sesaknya bus. Saat dia turun di halte, sepatunya terjepit di dalam bus, saat dia akan mengambilnya bus sudah pergi. Diapun berteriak ARRGHHHHHH!!! Dan apa yang terjadi, kaki sebelah kanan Eun Seol terbungkus dengan kantong plastik.hihiihii...
Eun Seol melihat heran ke arah Ji Heon, ada angin apa Ji Heon bisa bangun sepagi itu. Dia menanyakan apakah Ji Heon tidak tidur semalam, kemudian Ji Heon berkata, "Something that doesn't happen often will eventually happen." Benar Ji Heon tidak tidur. Pandangan Ji Heon beralih ke arah sepatu Eun Seol. Dia menanyakan apa yang terjadi dengan sepatu Eun Seol. Apakah Eun Seol meninggalkannya di klub malam lagi..Diapun mengatakan mengapa Eun Seol tidak mencoba dalam Guinness World Record.
Ji Heon berterima kasih kepada Eun Seol karena Eun Seol yang sangat abnormal, tidak terawat,dan tidak tahu malu. Eun Seol mulai marah. Kemudian Ji Heon mengungkapkan supaya Eun Seol jangan berpikiran sempit, dan mengatakan bahwa Eun Seol tidak akan tahu bagaimana menghargai maksudnya. Dia pun menawarkan sepatu dan menyuruh Eun Seol memilih yang dia suka.
Sekertaris Ketua Cha menunjukkan berita yang tersebar luas di masyarakat mengenai berita antara Ji Heon dan ayahnya. Emosi ayah meningkat setelah melihat berita tersebut.
Ji Heon berterima kasih kepada Eun Seol karena Eun Seol yang sangat abnormal, tidak terawat,dan tidak tahu malu. Eun Seol mulai marah. Kemudian Ji Heon mengungkapkan supaya Eun Seol jangan berpikiran sempit, dan mengatakan bahwa Eun Seol tidak akan tahu bagaimana menghargai maksudnya. Dia pun menawarkan sepatu dan menyuruh Eun Seol memilih yang dia suka.
Sekertaris Ketua Cha menunjukkan berita yang tersebar luas di masyarakat mengenai berita antara Ji Heon dan ayahnya. Emosi ayah meningkat setelah melihat berita tersebut.
Saat Ji Heon datang ke kantornya, para wartawan menyerbunya untuk meminta konfirmasi. Eun Seol menghalangi wartawan tersebut. Hingga akhirnya seorang wartawan mendorongnya sampai hampir jatuh. Ji Heon melihatnya menjadi marah. Diapun membentak wartawan itu, "Apa yang kamu lakukan?" Eun Seol pun mengatakan, " Sudah.. Sudah.. Biarkan.. Biarkan.." Ji Heon merasa tidak terima dan menyuruh wartawan itu minta maaf kepada Eun Seol. Dan wartawan itu meminta maaf kepada Eun Seol.
Setelah masuk pintu masuk kantor, Ji Heon langsung menanyakan kepada Eun Seol kondisi tubuhnya. Dia pun memegang tangannya berulang kali. Inilah yang memperlihatkan bentuk perhatian Ji Heon kepada Eun Seol. Ketika Ji Heon sadar dia sudah berlebihan menanyakan mengenai kondisi Eun Seol dia pun malu dan mengungkapkan bahwa seharusnya kondisi Eun Seol baik-baik saja.
Setelah masuk pintu masuk kantor, Ji Heon langsung menanyakan kepada Eun Seol kondisi tubuhnya. Dia pun memegang tangannya berulang kali. Inilah yang memperlihatkan bentuk perhatian Ji Heon kepada Eun Seol. Ketika Ji Heon sadar dia sudah berlebihan menanyakan mengenai kondisi Eun Seol dia pun malu dan mengungkapkan bahwa seharusnya kondisi Eun Seol baik-baik saja.
Eun Seol : Apakah kamu baik" saja?
Ji Heon : Ini bukan pertama kaliku, ini kedua kalinya hal seperti ini terjadi. Saya suda kebal dengan hal ini. Noh Eun Seol, pastinya kamu sangat ketakutan karena ini pengalaman pertamamu. Ini akan terbiasa, jadi jangan menjadikanmu syok ya.
Eun Seol : Bukankah saat ini waktunya kamu mengkhawatirkan saya.
Ji Heon : Oh ya benar juga. Aku tidak akan mengkhawatirkanmu. Jangan salah paham.Eun Seol : Terima kasih kamu sudah melindungiku.
he started to become a wiser
Ketika Eun Seol mengatakan Ji Heon terlihat lebih keren dari biasanya, langkah Ji Heon terhenti, dia balik ke arah Eun Seol dan tersenyum kepadanya. Saat sadar dia sudah berperilaku aneh, diapun menggeleng-gelengkan kepala lagi dan berkata kepada Eun Seol, "Jangan salah paham Eun Seol. Aku tidak akan tertarik."
Eun Seol pun hanya tersenyum kecut melihat keanehan tingkah bosnya.
Ternyata orang yang ada di samping kiri inilah yang menyebarkan berita itu ke massa. Dia diutus oleh ibu Moo Won.
Rekan kerja Eun Seol sedang membicarakan hubungan dirinya dan bosnya. Bosnya di samarkan menjadi X-man. Dia menjadi marah ketika mereka berkata bahwa bosnya tidak mampu menjadi penerus perusahaan. Dia mendatangi keduanya, memperingatkan kepada mereka supaya tidak menyebut bos nya sebagai X-man dan tidak mengatakan keburukan bosnya di belakang. Dia juga menegaskan bahwa hubungan dirinya dan bosnya bukan seperti yang ada di pikiran mereka. Dia juga menegaskan dirinya tidak melihat bosnya sebagai seorang pria.
Ternyata Ji Heon mendengarkan semua perkataan Eun Seol dan seniornya.
Mood Ji Heon menjadi buruk setelah mendengar percakapan mereka. Dia pun mulai berjalan mendekati Eun Seol. Diapun menanyakan jika dirinya bukanlah seorang pria di mata Eun Seol, trus apa? Kemudian Ji Heon berbalik bertanya kembali mengapa Eun Seol mengatakan bahwa dirinya sangat keren saat tadi pagi, Ini sangatlah tidak konsisten baginya. Ji Heon pun semakin dekat dengan Eun Seol, dia mengatakan "Mengapa, ada masalah? Aku kan bukan pria lagi? Jadi apa masalahnya? Eun Seol juga tidak terlihat sebagai seorang wanita di mataku."
Tiba-tiba suara detak jantung Ji Heon berbunyi. Heartbeat... Dugeun.. Dugeun.. Uloong.. Ulong.. Hahaha jadi inget Greatest Love. Ji Heon memegang dan merasakan bunyi detak jantungnya.
Tiba-tiba suara detak jantung Ji Heon berbunyi. Heartbeat... Dugeun.. Dugeun.. Uloong.. Ulong.. Hahaha jadi inget Greatest Love. Ji Heon memegang dan merasakan bunyi detak jantungnya.
Keduanya saling melihat, dan langsung saja EunSeol membenturkan kepalanya ke kepala Ji Heon, menarik tangannya hingga Ji Heon Kesakitan. Eun Seol pun memperingatkan apabila dia berbuat seperti itu lagi dia akan HYAATT. Aku akan mematahkan semua Tulangmu!! Ji Heon pun tersenyum melihat tingkah Eun Seol dan mengatakan bahwa Eon Seol sangatlah menarik.
Na Yoon mengatakan bahwa dirinya setelah menandatangani kontrak dia akan mengurus advertisement perusahaan. Dia juga menolak ajakan nikah dari Moo Won. Tetapi sebelum Na Yoon menolak Moo Won, Moo Won mengungkapkan pikirannya berubah karena tidak ingin menikah tanpa kecintaan. Kemudian mereka melihat Eun Seol yang keluar dari kantor. Eun Seol keluar penuh dengan kemarahan. Eun Seol melihat ada dua kaleng kosong. Dia pun mengambilnya, Dia pun menggunakan kaleng tersebut untuk melampiaskan kemarahannya pada Ji Heon. Dia menendang kaleng pertama. Dia pun terlihat senang seperti memenangkan kejuaraan.
Ketika Eun Seol menendang untuk kaleng yang kedua. Ternyata kaleng tersebut menuju ke arah Na Yoon. Dan ternyata terdengar suara "AHHHHH!!" dari mulut Na Yoon. Botol kaleng tersebut mengenai kepala Na Yoon. Eun Seol mendatangi Na Yoon menanyakan kondisinya. Moo Won memeriksa kepala Na Yoon dan berkata kepada Eun Seol sambil tersenyum, "Ahh, gak apa-apa kok.." Tetapi Na Yoon mengoreksinya aku kesakitan ini. Hihihi.. Eun Seol pun mempersilahkan Na Yoon untuk memukul jidatnya. Moo Won pun hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Eun Seol.
Eun Seol mematahkan timun menjadi 2 bagian karena memikirkan kebodohannya. Seseorang memperingatkannya,"jika kamu merusaknya kamu harus membelinya." Ternyata orang itu adalah mantan sekertaris Ji Heon. Mantan sekertaris bosnya ingat Eun Seol lah yang mencekik lehernya. Diapun memegang lehernya dan ketakutan, pergi menjauhi Eun Seol. Eun Seol pun mendekatinya, dan mengatakan permintaan maafnya dan berterima kasih.
Nenek Ji Heon menjadi aneh, dia berbicara dengan anjing peliharaannya. Ji Heon menanyakan kepada pelayannya apa yang terjadi dengan neneknya. Ternyata neneknya kehilangan sepatu kulitnya. Neneknya kembali menanyakan kepada anjingnya supaya mengatakan dimana sepatu tersebut disembunyikannya. Ji Heon melangkahkan kakinya mengendap-endap.
Ji Heon mengingat kembali kejadian saat dirinya menggoda Eun Seol. Diapun mengalihkan perhatiannya untuk lebih berkonsentrasi pada belajar.
Ayahnya melihat Ji Heon sedang bekerja dari balik kamar. Ayah pun mengabari kabar baik ini kepada nenek.
Eun Seol bertemu dengan nenek. Dia masih tidak tahu kalau nenek adalah nenek dari Ji Heon. Dia menanyakan apakah nenek sedang mejalankan tugas. Pandangan nenek pun tertuju pada sepatu Eun Seol. Eun Seol pun melihat tas nenek yang bermerk. Eun Seol pun berasumsi itu palsu, dan mengatakan bahwa dirinya juga punya banyak (KW berapa yah.. hihihi)..
Ketika ayah Ji Heon meminta dukungan dari anggota rapat, ibu Moo Won menyelanya dan mempromosikan Moo Won. Ini membuat nenek ikut berbicara dalam forum. Nenek mencontohkan untuk masa lalu ketika perusahaan mengganti ketuanya dan diberikan kepada Ketua Cha, "Dahulu mereka juga berasumsi bagaimana bisa seorang Ketua Cha memimpin perusahaan tetapi coba liat sekarang, memang banyak kesalahan, saya sebagai orang tuanya merasa bersala dan malu kepada siapapun. Tetapi perusahaan ini menjadi kuat karena dirinya. Jadi untuk kali ini, tolong percaya padanya, tunggu dan ayo kita liat."
Ayah Ji heon memohon kepada Ibu Moo Won supaya tidak melakukan hal demikian. Dia mengajaknya untuk hidup berdamai.
Ji Heon memikirkan kejadian saat di rapat. Ketika ayahnya dalam forum menjamin semua akibat yang dilakukan anaknya. Pikiran Ji Heon menjadi terbuka dan tidak ingin ayahnya kehilangan pekerjaannya. Diapun berkata kepada model banner Eun Seol supaya tidak hadir di pikirannya selama beberapa waktu ke depan.
Ayahnya masuk ke kamar Ji Heon dan mengungkapkan dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan Ji Heon. Dia juga menyemangati Ji Heon supaya berusaha sebaik mungkin supaya semua orang mengakuinya. Esoknya ayah Ji Heon juga datang ke kamar Ji Heon. Esoknya.. dan Hari-hari esok berikutnya, ayah Ji Heon selalu mendukung Ji Heon. Mmm.. Bentuk perhatian ayah kepada anaknya, he's a good father.Ji Heon menjadi bekerja lebih keras, dan lebih keras lagi. Ketika Ji Heon membaca tulisan Eun Seol, "memories" ini membuat inspirasi bagi Ji Heon, dia kegirangan dan mengatakan kepada EunSeol. Saat itulah terlihat Eun Seol sedang tidur kelelahan di kursi.
Scene inilah OST milik Jaejoong yang berjudul I'll protect you diputer, Huaa pas banget dengan adegannya..Ketika Ji Heon memberi sandaran bantal kepada Eun Seol dan meletakkan kaki Eun Seol ke dalam posisi yang PW (Posisi Wenaakk) serta memberikan jasnya untuk selimutnya. Eun Seol tertidur hingga hari berlalu.
Ji Heon menunjukkan hasil buatannya sendiri saat Eun Seol tertidur. Dia harap-harap cemas menunggu komentar dari Eun Seol. Ketika Eun Seol mengatakan hasilnya baik. Ji Heon terlihat sangat senang tetapi dia tidak menunjukkan ekspresi itu di depan Eun Seol.
Ji Heon memberikan proposal untuk taman hiburan kepada Na Yoon. Na Yoon heran Ji Heon dapat membuatnya dalam waktu hanya semalam.
Eun Seol datang ke ruangan Moo Won untuk mengembalikan jasnya. Moo Won tertawa mendengarkan penjelasan Eun Seol, diapun mengajak Eun Seol untuk makan sandwich bersamanya. Eun Seol spontan saja langsung menjawab "Tentu saja." Eun Seol baru terpikir untuk menanyakan ijin kepada bosnya.
Ji Heon memberikan ijin kepada Eun Seol tetapi dia harus makan dengan cepat dan kembali kepadanya. Ji Heon menegaskan kepada Na Yoon kalau kepalanya sudah berhenti memikirkannya.
Ji Heon melihat Eun Seol sedang bersama Moo Won. Ji Heon menelpon Eun Seol.
Ji Heon : Noh Eun Seol, dengan siapa kamu makan siang? Jangan bilang kamu sedang makan bersama musuh yang paling aku benci, Cha Moo Won.
Eun Seol : Eumm.. Apakah ada sesuatu yang penting?
Ji Heon : Bukan seperti itu, aku hanya penasaran dengan siapa kamu makan siang.
Eun Seol : Ahh jadi bukan hal yang penting ya, tetapi kamu tetap penasaran?
Tiba-tiba Eun Seol berpura-pura tidak mendengar suara dari Ji Heon. Seperti orang kehilangan sinyal telepon. Dia berkata," Yep.. Yep,, Yep..1 ..2 ..2 ..Hallooo.. Halloo.. Direktur..." dan akhirnya dia mematikan teleponnya.. Tiba-tiba dibalik kaca, Eun Seol melihat bosnya marah.. Diapun ketakutan.. HAHAHA
Ji Heon pun menelepon kembali Eun Seol. Eun Seol pun mengangkat dengan penuh ketakutan.
Ji Heon : "Keluar Eun Seol!!"Kemudian Moo Won menyuruh Eun Seol memberikan ponselnya kepadanya.
Moo Won : "Apakah kamu mau makan bersama?"Ternyata Na Yoon mengikuti Ji Heon dari belakang.
Ji Heon : " Gak mau... Mengapa aku harus makan bersama..."
Moo Won : " Baguss.. Aku juga gak mau.. Jadi Goodbye"
Ji Heon memperingatkan kepada Eun Seol untuk tidak dekat lagi dengan Moo Won. Dia juga memperingatkan Moo Won juga untuk tidak mendekati Eun Seol. Ji Heon pun menarik baju Eun Seol supaya Eun Seol ikut dengannya. Tetapi Moo Won menarik tangan Ji Heon supaya terlepas dari Eun Seol dan berkata kepada Eun Seol, "Ayo kita makan berdua lain waktu."
Na Yoon merasa kecewa, dirinya terlihat sebagai orang yang invisible--> tidak terlihat..HAHAHA. Diapun menangis di kantornya. Dan tiba-tiba ibunya datang. Diapun langsung menyapu air matanya.
Na Yoon heran mengapa ibunya datang ke kantornya. Dia mengungkapkan Ji Heon dan Moo Won tidak tertarik kepadanya. Ibunya menanyakan siapa wanita itu yang berhasil menarik hati keduanya??
Nenek Ji Heon sedang membaca resume dari Eun Seol.
Ayahnya menyemangati Ji Heon untuk rapat yang akan diadakan lusa dan sepanjang presentasi Ji Heon bagus... Ji Heon kaget, "Presentasi ?? Aku pikir aku hanya membuat proposal. Apakah aku harus mempresentasikannya sendiri??" Dan ayahnya membenarkannya.
Diapun mengingat kejadian masa lalunya dimana dia ketakutan saat di depan orang banyak dan inilah yang menghambat dia dalam melakukan presentasi. Diapun mengatakan kepada dirinya saat masa lalu dengan mata berkaca-kaca, "kamu sangat bodoh."
Eun Seol mengajak Ji Heon ke sebuah tempat minum. Dia memesan Makgeolli ( Korean rice wine). Dia pun memaksa Ji Heon untuk meminumnya. Eun Seol mengungkapkan dirinya tidak pernah melakukan pekerjaan seperti ini. Oleh sebab itu, dia tidak ingin menyerah. Diapun ingin melayangkan tinjunya kepada Ji Heon untuk membangunkan semangat Ji Heon. Ji Heon membolehkannya dan otomatis tinju melayang ke muka Ji Heon. Ji Heon berteriak sakit kepadanya. Eun Seol mengatakan kepada bosnya dia pasti bisa. Tetapi bos nya menegaskan dirinya tidak bisa mengatakan apapun di depan orang banyak.
Kemudian Eun Seol mengeluarkan quotenya I Think that you live your life according to your view yourself. Kemudian dia mengingatkan sama saat dirinya melamar pekerjaan, dia berpikir dia pasti bisa melakukan dan dirinya diterima. Dia tetap positif berpikir seperti itu dan akhirnya impiannya terwujud. Dan Eun Seol meyakinkan Ji Heon bahwa dirinya akan menemukan solusi itu.
Wow nice quote Eun Seol.. Aku paling suka scene ini.. Dimana Eun Seol memberi semangat kepada Ji Heon.. Jadi teringat akan seseorang yang pernah menyemangati saya, "Bisa.. Bisa.. Bisa kamu pasti Bisa !! Banyak belajar yaa.. Dan ini beneran terjadi kegagalanku berubah menjadi keberhasilan.. So keep posivite thinking, right!! hihihi ;P
Kemudian Eun Seol mengeluarkan quotenya I Think that you live your life according to your view yourself. Kemudian dia mengingatkan sama saat dirinya melamar pekerjaan, dia berpikir dia pasti bisa melakukan dan dirinya diterima. Dia tetap positif berpikir seperti itu dan akhirnya impiannya terwujud. Dan Eun Seol meyakinkan Ji Heon bahwa dirinya akan menemukan solusi itu.
Wow nice quote Eun Seol.. Aku paling suka scene ini.. Dimana Eun Seol memberi semangat kepada Ji Heon.. Jadi teringat akan seseorang yang pernah menyemangati saya, "Bisa.. Bisa.. Bisa kamu pasti Bisa !! Banyak belajar yaa.. Dan ini beneran terjadi kegagalanku berubah menjadi keberhasilan.. So keep posivite thinking, right!! hihihi ;P
Ji Heon mabuk, ketika di dalam taxi, Ji Heon menarik tangan Eun Seol. Ji Heon memandangi Eun Seol.
Eun Seol : Ada apa?Ji Heon tertawa dan memanggil Eun Seol dengan sebutan Batu.
Ji Heon : Saya rasa.. saya benar-benar fallen in..
Eun Seol : Apa?
Ji Heon : Batu ini telah menabrak ke otakku lymbic system's amygdala*aku juga gak tau ini artinya apa*
Eun Seol : Bukan aku, aku pernah dengar kalo pukulan tinju seperti batu. Tetapi aku tidak pernah berpikir kepalaku adalah sebuah batu.
Eun Seol googling mengenai lymbic system's amygdala, *hahaha aku juga ikutan googling* Ternyata itu adalah sebuah sistem dalam otak dan saya gak nyambung.. Bahasa kedokteran gitu.. Mungkin readers ada yang tahu?? Kali aja ada anak kedokteran.. Maklum saya gak belajar kedokteran sih..
Eun Seol mendapatkan info lymbic system's amygdala berhubungan dengan feeling dan emosi seseorang. Eun Seol sudah menemukan maksud dari bosnya. Dia harusnya tidak tahu akan hal itu, sebab akan menjadi buruk jika mengetahuinya.
Eun Seol mendapatkan info lymbic system's amygdala berhubungan dengan feeling dan emosi seseorang. Eun Seol sudah menemukan maksud dari bosnya. Dia harusnya tidak tahu akan hal itu, sebab akan menjadi buruk jika mengetahuinya.
Hari H rapat pun berlangsung. Tetapi Ji Heon tidak kunjung datang. Karena macet, Eun Seol harus turun dari taxi dan berlari mengejar waktu. Di satu sisi Moo Won sedang mengambil kesempatan waktu Ji Heon. Saat moderator memutuskan presentasi Ji Heon ditunda rapat selanjutnya, tiba-tiba Eun Seol datang. Diapun langsung membisikkan sesuatu pada moderator.
Dia membuka laptopnya. Woow it's such like video conference..Nice idea!! Good job Eun Seol..Emang yaa drama korea selalu melek teknologi..
Tampang Ji Heon keluar dari sebuah layar LCD, Ji Heon meminta maaf atas keterlambatannya.. Dan dia memulai presentasinya..
0 comments:
Post a Comment