Lalu Chen berkata pada Menteri kalau mereka ini sudah menikah dan bahkan sangat serasi. Menteri bingung dan berkata kalau dia tidak mengira kalau keduanya sudah...
Tuan Chen memotong dan berkata kalau dia sudah menikah selama 30 th, dan mengerti situasi seperti ini. Mereka bisa saja akur dalam satu hari dan bertengkar dihari lainnya.
Chen dan Menteri mengerti dan ketawa.
Menteri dan Tuan Chen setuju dengan usul Ah Jung. Ah Jung berkata akan makan bersama rekannya saja dan Ki Joon pergi bersama Menteri dan Tuan Chen.
Tuan Chen minta maaf karena tidak memberi tahu Ki Joon, tapi memang seperti inilah cara kerjanya, ia harus menyelidiki tentang investasinya. Tidak akan jadi sampai semuanya sempurna, ya kan?
Rekan Ah Jung lain-nya berkata kalau dia adalah Presdir World Hotel, Hyun Ki Joon. Apa anda tidak mengenalnya?
Ah Jung : Sepertinya mereka sedang membicarakan masalah penting, ini demi Kementrian Kebudayaan, tunggulah sebentar.
Kebetulan ponselnya berdering, jadi Boss Ah Jung tidak jadi ke meja Menteri. Ada pekerjaan di Pulau Jeju.
Ah Jung : Aku takut dia akan membatalkan investasi, itu yang kutakutkan.
Ki Joon : Benarkah? Tapi bagaimana kau bisa bohong di depan Menteri? Kau punya berapa banyak wajah?
Ah Jung : Apa kau lupa dengan kontraknya?
Ah Jung kaget, apa?
Ki Joon : Aku akan memastikan kalau kau tidak akan bohong lagi! Aku tidak peduli siapa yang ada di depanku. Aku akan mengatakan pada mereka kalau kita tidak menikah. Dan kemudian, kita akan memulai dari awal lagi.
Ah Jung : Apa yang akan kita mulai lagi?
Ki Joon : Karena kebohonganmu, semuanya kacau. Tapi aku masih akan memaafkanmu untuk semuanya. Kita akan mulai dari awal lagi.
Ah Jung kesal, siapa yang memaafkan siapa?
Ki Joon : Kau tidak mau? Jika kau tidak suka seperti itu, maka, aku akan membuatmu..
Ah Jung : Apa? Apa yang akan kau lakukan? apa harus selalu seperti itu, karena kau mengatakannya?
Ah Jung kesal, kau selalu seperti ini..Aku tidak akan pernah bohong untukmu lagi dan aku tidak akan terbuai olehmu lagi. Jadi, jangan minta orang datang dan pergi lagi, mengerti?
Ah Jung jalan pergi. Ki Joon hanya bisa menghela nafas.
Jae bum : So Ran..
Polisi mengerti dan minta Jae Bum pulang.
Tapi Jae Bum merasa cemas dan takut kalau So Ran akan bunuh diri.
Yang lain berkata ini aneh, seperti memberikan pesan terakhir.
Jae Bum semakin stress, apa yang harus kulakukan?
Kyu Jong : Kau selalu berkata krisis terburuk.
Boss mengeluh karena Pulau Jeju terancam dieliminasi sebagai 7 Keajaiban dunia (karena menurutku memang kalah dengan Raja Ampat, Bunaken, atau Lombok, ya ngga? Indonesia itu keren, sayang kurang dikelola.)
Semua berkata itu pasti cuma rumor saja. Jika Jeju dieliminasi, setelah pengujian ulang, maka semua kerja keras Kementrian Kebudayaan akan sia-sia.
Boss ingin salah satu dari mereka pergi ke Jeju untuk bertemu anggota penguji dan meyakinkan mereka.
Saat semua sibuk diskusi, Ah Jung dapat sms dari Jae Bum yang mencemaskan So Ran. Ah Jung kirim pesan ke So Ran dan ingin tahu dimana So Ran, juga ingin bertemu.
Boss masih tanya, siapa yang mau pergi ke Jeju? Tidak ada yang mau.
Ah Jung terima telp dari So Ran si rubah, dan tanya kau dimana? So Ran ada di Jeju. Ah Jung kaget, apa? P. Jeju? Aku akan kesana! Aku bilang aku akan ke pulau Jeju. Jadi jangan kemana-mana dan tunggu!
Ah Jung bengong, apa?
Ki Joon : Apa itu? Apa kau mau pergi?
Ah Jung berkata akan pergi untuk kerja. Ki Joon ingin tahu kemana dan mau mengantar Ah Jung.
Ah Jung : Aku akan pergi dengan kapal.
Ki Joon : Kapal? Kau mau kemana?
Ki Joon tetap ingin mengantar Ah Jung, dia ingin mulai lagi dari awal. Ah Jung tidak mau, siapa yang bilang kalau aku setuju? Taksi!
Ah Jung meninggalkan Ki Joon dan masuk ke taksi. Ki Joon teriak, hei!
Ki Joon berkata kalau rencana tentang proyek Shanghai akan segera selesai dan negosiasi dengan Presdir Chen juga berlangsung lancar.
Ki Joon : Juga ada kampanye di Pulau Jeju untuk mempromosikan pendidikan bahasa Inggris global.
Bibi Myung Jin memuji kerja Ki Joon dan berkata kalau sebelum MOU ditandatangai, mereka harus tetap merahasiakannya pada publik. Ki Joon mengerti dan minta bibinya tenang saja.
Myung Jin : Baiklah, jangan lupa apa artinya menjadi Presiden yang sudah mengatur seluruh perusahaan. Perusahaan ini ada dalam garis tipis antara surga dan neraka.
Ki Joon : Ya.
Hoon mengiyakan. Ini tentang Ah Jung dan memang benar ada perjalanan bisnis ke Jeju. Agendanya, untuk membantu pebisnis lokal tujuan-nya untuk memasukkan P. Jeju dalam 7 Keajaiban Dunia.
Hoon berkata tidak akan mudah bertemu mereka.
Ki joon ingin tahu dimana lokasinya, Jeju Global Education City, Jang Heung? dimana Jang Heung?
Ah Jung ada di bis, mengapa aku harus mengatakan-nya padamu? Apa mungkin kau akan kesini?
Ki Joon : Kau seharusnya sudah melewati Daejeon dan akan sampai ke Gwang Ju, ya kan?
Ah jung : Kau pasti sedang bosan, ya kan? Aku sibuk membaca beberapa informasi. Jika tidak ada yang lain, aku tutup, ok?
Ki Joon ingin mengantar Ah Jung ke pulau Jeju.
Ki Joon : Apa kau pikir semua urusan Kementrian Kebudayaan dari Rep Korsel harus dikerjakan olehmu? Kau ini PNS Rep Korsel paling egois. Gong Ah Jung..Gong Ah Jung..
Ki Joon terus saja memanggil nama Ah jung, Ah jung ah..apa itu terdengar lebih baik?
Ki Joon ingin menjelaskan kalau dia ada bisnis juga, tapi Ah Jung membuat gerakan untuk mengunci mulut Ki Joon, jangan panggil namaku.
Ki joon menahan tangan Ah jung : Apa kau benar2 akan naik itu ke Jeju?
Ah Jung membenarkan, karena jauh lebih cepat daripada pesawat. Ki Joon berkata, dia tidak bisa naik kapal. Kemanapun aku pergi selalu dengan pesawat, aku tidak bisa naik kapal. aku mabuk laut.
Ah Jung berkata itu masalah Ki Joon. Ki Joon menahan-nya, karena sudah mencarter Helikopter yang akan tiba dalam 5 menit. Ki Joon telp dan tanya siapa pilotnya hari ini.
Ah jung tertegun, dan benar saja, ada heli terbang mendekat.
Ki Joon berkata ia tidak suka naik kapal. Ah Jung tidak peduli dan jalan terus masuk ke kapal.
Ah Jung : Terserah, mau naik helikopter atau burung, terserah.
Hoon lalu telp perusahaan penyewaan heli dan minta maaf. Hoon kena marah oleh pemilik helikopter.
Manager Park heran melihat Park Hoon sudah kembali dan ia tanya apa Ki Joon ada di dalam. Tidak, kata Hoon.
Manager Park : Dia pergi kemana?
Hoon : Ah..
Manager Park : Aku tanya lagi, kemana dia pergi?
Hoon menyanyi sebuah lagu..mereka pergi, hanya berdua, meninggalkan segalanya ..
Manager Park menatap tajam ke Hoon.
Mereka tanya dimana Presiden Hyun Ki Joon. Park berkata kalau Ki Joon pergi.
Seorang direksi marah, kalau Ki joon tidak ada, kenapa mereka dipanggil rapat.
Park berkata ia ingin mereka melihat data yang dikumpulkannya, th 2005, bagian inti dari World Hotel adalah Gold Resort, sekarang resort itu harus berjuang dan pendapatan-nya turun 30%. Ini seharusnya menjadi jelas untuk semuanya.
Aku sudah menganalisa selama satu tahun untuk menentukan alasan kenapa ini bisa seperti ini. Yaitu manajemen yang sembarangan, pengeluaran yang tidak perlu, dan hubungan yang tidak pada tempatnya. Statistik yang dipalsukan atau operasional yang tidak benar.
Seorang Direksi senior marah, kau pikir kau siapa? atas otoritas siapa kau berani bertindak seperti Direktur? Apa kau menyelidiki kami atau apa?
Park menantang, apa kau mau dikatakan secara terbuka pada publik?
Park : Setelah mendapat persetujuan CEO, akan dibentuk sebuah dewan. Kita tidak bisa terus menerus seperti ini. Siapkan surat pengunduran dirimu.
Tidak ada yang bisa dikatakan Direktur Jang, ia hanya bisa duduk diam.
Ah Jung membantu Ki Joon dan menempel koyo bulat anti mabuk di belakang telinganya, untuk mengurangi mual. (seperti merk Transderm Scop 1.5mg)
Keduanya kembali duduk dan Ki Joon tampak sedikit membaik.
Ah jung tidak mau karena dalam tugas.
Wajah Ah Jung berubah dan ingat insiden Cola Kiss itu. Apa yang kau lakukan?
Lalu Ki Joon mengambil jus tomat, pasti jus tomat, ya kan? Aku lihat kadang-kadang kau minum ini.
Ah Jung ingat saat ingin mengembalikan uang Ki Joon dan menumpahkan jus tomat ke bajunya.
Ki joon : Apa? Kau tidak tersentuh? Tidak mudah menyiapkan semua ini.
Ah Jung melihat motel tempatnya menginap dan Ki Joon merasa tempat itu tidak layak.
Ah jung : Kami pegawai pemerintah tidak akan bisa tinggal ditempat lain dalam urusan pekerjaan.
Keduanya turun dan Ah jung mengagumi pemandangan-nya, bagus sekali disini! Mereka jalan di jembatan Seogwipo-Jeju. Ah Jung mengambil kamera dan mulai memotret.
Ki Joon tanya, apa sebenarnya pekerjaanmu sampai harus mempelajarinya sungguh2.
Rahasia, kata Ah Jung. Ini ada hubungan-nya dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, aku tidak tahu apa aku mampu meyakinkan mereka.
Ki joon : Maksudmu para juri?
Lalu Ki Joon menyebutkan nama2 mereka, Jam, Nasson, Edmund, Gadero, Takashi Kimura. Yang paling sulit kudengar adalah Takashi Kimura.
Ah Jung heran, bagaimana Ki Joon tahu.
Ki joon tidak percaya, apa Ah jung mau bertemu dengan mereka sendirian, sebenarnya hanya satu yang sulit. Apa mungkin tidak ada petugas yang cukup bagus di kantormu?
Ah Jung : Aku tertekan dan kau mengatakan seperti itu.
Ki Joon : Jadi ini salahmu, ayolah.
Ah Jung heran bagaimana Ki Joon bisa memiliki jadwal para juri. Ki Joon berkata hanya membantu Ah Jung mengerjakan tugasnya.
Ki Joon : Ini bukan hanya jumlah kecil pajak yang dipertaruhkan. (Ki Joon sudah bayar pajak besar dan mengharapkan kerja pegawai pemerintah yang maksimal, atau kalau tidak, kembalikan pajaknya.)
Ah Jung berterima kasih dan janji akan membalas kebaikan Ki Joon.
Ah jung masuk ke dalam dan tanya pada staf resto perancis, apa para juri itu pesan tempat di sini. Tapi staf hotel tidak bisa memberikan informasi.
Ah Jung ingin pesan tempat, tapi staf berkata tidak bisa jika bukan anggota VVIP.
Ah jung jalan mendekati Ki Joon yang berdiri sambil membaca brosur lalu jalan ke kamarnya sendiri.
Ki Joon : Bagaimana tempat bisa sebagus ini dan masih juga kalah?
Ah Jung berkata ini jelas rumor, dimana lagi kau bisa menemukan tempat sebagus pulau Jeju?
Ki Joon : Aku sudah pergi ke seluruh dunia, tapi Jeju tetap masih memiliki bentuk tanah alamiah yang paling cantik.
Ah Jung merasa tidak enak karena Ki joon berdiri terlalu dekat dengannya, ia mendorong Ki Joon keluar, pergi. Kau sudah membantuku tinggal disini, sudah cukup.
Ki Joon : tunggu, kau tidak mau mengatakan sesuatu padaku?
Ah Jung : Apa? oh benar, kau anggota VIP ya..
Ki joon meralat, bukan, aku VVIP. Ah Jung senang, benarkah? Aku bisa ikut ke resto denganmu?
Ki Joon mengiyakan, tapi menggoda Ah jung, aku tidak mau, aku lelah, tidak ingin makan, Ki Joon jalan pergi
Ah jung ngomel, lelah apanya? Lalu ia mencoba telp So Ran.
Untung Ki joon dengan tangkas menahan-nya, lalu berkata I can be quick, sometimes.
Ki Joon menjawab dalam bahasa Perancis juga, jangan cemas.
Ki Joon tidak kehilangan akal dan bicara dalam bahasa Jepang : Kimura-san, Saya dengar putra anda adalah fan Tohoshinki (DBSK dalam bhs Jepang). Saya kira saya bisa mendapatkan tiket VIP konser Tokyo untuk anda.
Ayah Ah Jung berkata Ae Kyung cantik. Ae Kyung ketawa dan meminta Prof Gong mencicipi sup.
Ayah Ah Jung memuji masakan Ae Kyung, ini enak. Ah Jung juga suka sup seafood. Ae Kyung janji akan memasaknya lagi lain kali. Kita bisa makan bersama kalau dia pulang nanti.
Tapi prof Gong berkata tidak perlu, ia juga bisa masak.
Ae Kyung tanya apa Ayah Ah Jung takut kalau Ah Jung marah jika dia melihat mereka seperti ini. Prof berkata bukan, hanya Ah Jung sudah cukup banyak masalah.
Ae Kyung : Itu karena kau terlalu memanjakannya, dia akan bertemu pria yang baik.
Sang Hee : Tidak akan, tapi kalau kau kesana, apa kau tidak akan mempermalukan dirimu sendiri?
Suk Bong tidak peduli dan ingin pergi ke rumah Ah Jung, hei dimana rumahnya?
Ki Joon dan Ah jung mengantar tiga juri asing itu pergi. Lalu ponselnya bunyi. Dari Sang Hee (Namanya di ponsel Ah Jung : pria aneh).
Sang hee : Aku dengar kau ada perjalanan bisnis, kemana?
Ah jung berkata ke Jeju.
Ki Joon mematikan ponsel.
Ah Jung protes, kenapa kau mengambil ponselku?
Ki joon sudah menjadwalkan agar Ah Jung bertemu dengan beberapa orang VVIP.
Ki Joon mengajak Ah Jung main golf besok pagi, kau bisa main golf?. Ah Jung kaget, bagaimana bisa PNS junior punya kesempatan main golf?
Ki Joon janji akan mengatasi yang jadi bagian-nya, tapi apa yang bisa dilakukan Ah jung?
Awalnya So Ran tidak mengangkat telp Ah Jung, Lalu diangkat tapi diam saja.
Ah Jung : Kau dimana? apa kau mendengarku?
So Ran akhirnya menjawab, aku dengar..Ah jung. Ah Jung berkata kalau Jae Bum kacau.
So Ran hanya berkata kalau dia tidak ingin hidup lagi, ia ingin melupakan semuanya dan mati. Lalu So Ran masuk ke kolam.
Ah Jung jadi bingung, hei! kau dimana? Ternyata So Ran ada di hotel yang sama, Ah jung melihatnya berenang. Ah Jung langsung menemui So Ran, kau mau mati ya?
So Ran berkata orang bisa saja mati karena kram kaki.
So Ran berkata seharusnya dia yang marah karena melihat Jae Bum bersama Ah Jung. Ah jung berkata itu salah paham, dia sama sekali tidak menyukai Jae Bum.
So Ran tidak percaya, karena Ah jung suka berbohong.
Ah Jung berkata kalau Jae Bum hanya mampir dan sebenarnya sudah akan pulang. Hanya Ah jung jatuh dan Jae Bum menolongnya.
So Ran masih berpikir kalau Ah Jung belum bisa melupakan cinta pertamanya. Itulah mengapa kau berbohong sudah menikah.
Ah Jung : Hei! aku sudah memiliki orang lain yang kusukai!
So Ran : Apa mungkin..Hyun Ki Joon-ssi?
Ki Joon : Kita bertemu lagi disini.
So Ran : Ya, apa kabar! apa kalian datang bersama-sama?
Ah jung segera telp Jae Bum yang mabuk, kalau dia sudah menemukan So Ran. Jae Bum langsung sadar, dimana? Oh baiklah. Aku mengerti! Jae Bum langsung bergegas pergi.
Tiba-tiba ada bunyi bel. Prof Gong membuka pintu. Ada Suk Bong di depan pintu sambil membawa soju. Ae kyung kaget dan sepertinya kesal.
Ae Kyung dan Prof bingung kenapa Suk Bong datang. Suk Bong sudah setengah mabuk dan ingin kepastian hubungan Ae Kyung dengan Prof Gong. Karena Suk Bong ingin tahu, dia atau Prof yang harus mundur.
Ae Kyung geli dan menuangkan soju lagi, sudah minum saja.
Myung Jin membenarkan, dia ada pekerjaan di luar kota.
Myung Jin membenarkan dan mengaku merasa bersalah pada Yoon Ju. Yoon Ju berkata bukan masalah besar.
Myung Jin ingin segera mempertemukan Yoon Ju dengan Ki Joon lagi. Yoon Ju tertegun, bibi..
Myung Jin : Ini benar, masalah ini sudah terlalu lama.
Ibu Yoon Ju juga heran dengan keraguan putrinya.
Ayah tiri Yoon Ju minta maaf karena terlambat. Myung Jin berterima kasih pada Tuan Park sehingga pihak mereka mendapat banyak bantuan dari Menteri.
Tuan Park berkata, kalau dia politikus, mana mengerti masalah pebisnis.
Myung Jin tertawa : Tidak..tolong bimbing Presiden Hyun.
Park : Kudengar Presiden Hyun sedang kerjasama dengan Tuan Chen dari Cina?
Myung Jin membenarkan, meskipun Ki Joon terdengar optimis, tapi masih ada beberapa ketidakpastian.
Yoon Ju buka suara, Ayah, kau akan membantunya, benar kan?
Ayahnya ketawa, siapa lagi yang akan kubantu? Myung Jin tampak puas.
So Ran memandangi keduanya, lalu ia ingat saat Ki Joon bersama Yoon Ju. So Ran ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.
So Ran : Aku merasa capai.
Ah jung memastikan, jadi sekarang tidak salah paham lagi?
So Ran : Ya, kesalahpahaman kita sudah selesai. Tinggal masalah Jae Bum.
Ah Jung kesal, sini..biar aku saja. Lalu ponselnya bunyi. Boss tanya perkembangan pekerjaan dan Ah Jung berkata sudah bertemu para juri, besok rencananya akan bertemu mereka lagi.
Ah Jung : Jika kau memang cemas, kenapa tidak datang dan memeriksanya sendiri? ya..aku akan melakukan yang terbaik.
Ah Jung sadar kalau dia sudah memegang tangan Ki Joon selama ini. Ah Jung mengeluh, ah benar2..aku kan sedang telp. Lalu berdiri dan berkata akan pergi.
Ki Joon berdiri di balkon kamarnya sambil minum bir, ia ingin mengintip kamar Ah Jung. Sampai Ki Joon memanjat pagar balkon.
Ah Jung ingin tahu apa Ki Joon benar2 pergi ke Jeju karena dirinya.
Apa aku juga boleh bertanya? Apa semua gadis itu seperti itu, selalu ingin mendapatkan pacar yang lebih baik daripada pacar teman-nya?
Ah jung : Bukan seperti itu...aku jadi kesal melihatnya hidup lebih baik dariku. Ya mungkin karena itu.
Ki Joon : Karena teman-mu mencuri cinta pertamamu, kau mengarang kebohongan sudah menikah dengan pria kaya, begitu?
Ah jung : Tidak. Itu..
Ki Joon : Tidak penting. Aku hanya ingin tahu apa ada alasan lain, makanya aku tanya. Ohh..aku lelah! Aku harus bangun pagi besok.
Ki Joon masuk ke dalam kamarnya.
Ki Joon : Kenapa harus cari penerjemah kalau aku bisa melakukan-nya untukmu?
Ah Jung : Kau tidak menerjemahkan satu pun kata2ku, kau datang untuk main kan?
Ki Joon mengajari Ah Jung rahasia melobi, disini, kata-kata tidak akan berhasil. Yang penting mengambil hati mereka.
Jadi Ki Joon menemani mereka main golf dengan sepenuh hati, tidak pura-pura kalah tapi justru main dengan mengesankan. Ki Joon mengajak mereka pindah lokasi dan saling memuji.
Ki Joon menjelaskan memang seperti itulah bisnis. Jika seorang pria dan wanita bertemu, apa mereka langsung menikah? tidak kan? mereka bertemu, minum teh, makan, melihat film, berciuman dan sekarang belum saatnya berciuman.
Ah jung bingung. Tapi maksud Ki joon, mereka masih harus mengambil hati dan berteman dulu dengan para juri. Sebelum Ah jung bisa mengatakan maksudnya.
Yoon Ju datang dan Sang hee menawarkan minum. Yoon Ju menolak, tidak apa-apa.
Sang hee menebak kalau Yoon Ju tidak bisa menghubungi Ki Joon, makanya dia datang.
Yoon Ju tanya, Apa dia juga tidak menjawab telpmu?
Sang Hee berkata justru sebaliknya, dia menjawab telpku.
Sang hee : Kak Ki Joon, ada di Jeju bersama Gong Ah Jung.
Ah Jung dan Ki Joon mengikuti mereka, apa kalian sudah mau pergi?
Ah Jung mendesak Ki Joon mengatakan sesuatu pada mereka.
Ki Joon berkata kalau permainan golf hari ini sangat menyenangkan.
Ah Jung tidak sabar dan berkata dalam bhs Inggris, excuse me, I have something to tell you. Ah Jung ingin Ki Joon menerjemahkan untuknya.
Kimura : Apa kau bisa memberikan satu kata saja padaku untuk menggambarkan pulau Jeju?
Ki Joon sebenarnya ingin menghalangi Ah Jung karena menurut Ki Joon belum saatnya bicara tentang Jeju.
Ah Jung : Pulau Jeju seperti seorang ibu.
Kimura heran, ibu? mengapa?
Ah Jung : Tiram ini...adalah salah satu makanan khas Jeju, sebagian besar tiram dari pulau Jeju didapatkan dari para wanita penyelam yang mempertaruhkan nyawanya dan mengumpulkan tiram2 ini dari laut.
Tidak ada peralatan selam yang dipakai, dan mereka benar2 mengandalkan tubuh mereka untuk menangkap tiram. Jika ingin mendapatkan tiram yang besar, para wanita penyelam itu harus menahan mengenakan baju yang basah dan menyelam ke dalam, apapun yang terjadi.
Meskipun ibunya tidak bisa makan, demi untuk menghidupi anaknya, dia akan mencari dan menjual tiram.
Sam da do (nama lain Jeju), artinya : Angin, batu, dan wanita. semua ini ada di Jeju.
Laut dan angin bisa sangat berbahaya untuk para ibu. Mereka membawa batu diatas kepala mereka untuk membangun taman. Para ibu ini, lebih dari wanita biasa, mereka adalah ibu yang paling utama. Paling tidak seperti inilah Pulau Jeju. Aku tidak punya ibu. Jadi setiap kali aku datang ke pulau Jeju. Aku teringat akan dia.
Pemandangan alam yang begitu bagus, apa benar hanya diciptakan oleh alam saja? Dengan adanya orang-orang yang tinggal di tanah ini, apa tidak membuat tanah ini jauh lebih bagus lagi? Punya segala sesuatu yang saling membantu ditanah ini, bukankah ini cukup untuk alasan dipih sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia?
Ki Joon menerjemahkan dengan pelan. Tuan Kimura tersenyum dan berkata dia mengerti sekarang.
Cangkang tiram ini benar2 luar biasa, sama seperti tanah di Jeju.
Lalu ketiga juri itu pergi sambil tersenyum. Ah Jung seperti akan pingsan dan Ki Joon memujinya, kau hebat sekali! Lalu ia buru2 menyusul para juri.
Ah jung : semua tersentuh, ya kan? terjemahanmu tadi akurat kan?
Ki Joon : tentu saja.
Kaki Ah Jung sakit, aigoo kakiku..
Ki Joon : Apa aku perlu memijatnya?
Ah Jung malu, tidak perlu. Aku pijat sendiri saja.
Ki Joon berkata, ia iri karena bagi Ah jung, Jeju adalah seperti pelukan ibu. Lain kali, aku ingin jika kau ke Jeju, kau memikirkan aku.
Ibu Ah Jung sakit keras dan meninggal saat dia masih kelas 3 SMA. Saat itu sangat berat dan Ah Jung selalu menutupi kesedihan dan lukanya.
Ah Jung : Kau sendiri? pura-pura kuat, bisa diandalkan, padahal didalam..Ah Jung menunjuk dada Ki Joon, kau masih seperti anak-anak yang membuat mainan miniatur.
Ah Jung ingin tahu seperti apa Ki Joon waktu muda. Ki Joon sadar, masih banyak yang tidak kita ketahui tentang kita.
Ah Jung : Pasti sangat menyakitkan.
Ki Joon telp, kau sedang apa? Ah Jung berkata dia capek sekali dan tiduran di sofa.
Ki joon minta Ah jung pergi ke ruangan di belakang sofa itu. Masuk saja dan lihatlah.
Ah jung jalan masuk dan mengikuti instruksi Ki Joon, dari sana jalan 4 langkah ke kanan.
Ki Joon minta Ah jung membuka lemarinya. Ah Jung heran, lemari?
Ah Jung membukanya dan ia tertegun...
Ah jung mengagumi gaun itu, cantik sekali...
Ki Joon mengangkat gelas anggur dan mengajak Ah jung bersulang. Ki Joon memuji Ah Jung, kau sudah kerja dengan baik dan kau juga sangat cantik malam ini. (YEH gitu lo...pake baju laki aja cantik apalagi dandan kaya gini..)
Ki Joon berkata ini pujian dan dia tulus mengatakan-nya.
Ah jung berterima kasih pada Ki Joon, kalau bukan karena Ki joon, dia tidak akan bertemu tiga juri itu. Bahkan sekarang hasilnya juga belum diketahui, tapi kita sudah merayakan-nya.
Ki Joon : Tidak, hasilnya tidak penting lagi. Hari ini kau benar2 sudah memberikan yang terbaik.
Ah Jung berkata dia memikirkan kata2 Ki joon, awalnya ia pikir ingin balas dendam dengan teman-nya yang mencuri cinta pertamanya, tapi bukan itu. Karena suami bohonganku adalah Hyun Ki Joon, So Ran jadi semakin marah.
Ah Jung merasa egois dan hanya mementingkan kesenangan dirinya sendiri. Karena kau, Hyun Ki Joon yang sudah jadi kambing hitam-nya. Aku merasa aku mengerti situasinya sekarang. Aku benar2 minta maaf.
Ah Jung berkata ia bisa merasakan perasaan Ki Joon saat merobek kontrak mereka.
Ah Jung : Di depan Tuan Chen, saat kau berkata kau tidak menikah denganku, aku bisa merasakan hatimu..
Ah Jung menangis dan Ki Joon menghapus air matanya, sekarang kita bisa melupakan apa yang sudah terjadi dan mulai dari awal. Ah Jung mengangguk.
Ki Joon mendekat dan ingin mencium Ah jung, tapi Ah Jung menarik dirinya begitu bibir mereka bersentuhan, aku takut..Apa kita bisa pelan-pelan saja?
Ah Jung tersenyum, terima kasih..
0 comments:
Post a Comment