Arrrrrrggghhh.....!!!!
Oska terbangun karena kaget mendengar teriakan 'Joo Won' (Joo Im). Oska mendekat, apa yang terjadi? dan Joo im berkata jangan mendekat! Oska heran, Joo Im teriak jangan tanya! lalu lari ke kamar mandi.
Oska mengejarnya : Apa kau mimpi buruk? Apa...aku melakukan sesuatu? hahahaha...
Sementara 'Ra Im' (Ra Won) tanya wanita di sebelahnya, kemana aku pergi, aku ada di sini semalam? Ra Won menunjuk dadanya, ini muncul. Wanita di sekitar Ra won tanya apa ada barang yang dicuri, tapi mereka mendengar apa yang ditanyakan Ra Won dan berkata, gadis ini sudah gila.
Ra Won melihat ke cermin dan syok, aku jadi Gil Ra Im? Lalu ia langsung kabur. (ini pertama kalinya Joo Won masuk ke sauna umum, dan ia tidak tahu kalau ia harus membayar dan ganti baju dulu sebelum keluar sauna. Lebih parahnya, Ra Won memakai sepatu orang lain.)
Joo Im melihat bayangannya dan teriak lagi. Oska minta Joo Im buka pintu, ada apa denganmu pagi ini? Ada apa? Apa kau sakit? (Oska perhatian juga dengan sepupunya)
Joo Im lari mencari Ra Won tapi justru bertemu fans Oska. Saat yang sama Ra Won juga mencari Joo Im.
tampang Oska melihat keanehan Joo Im hehe..
Keduanya bertemu dan saling melihat dengan ketakutan. Bagaimana ini bisa terjadi?
Ra Won langsung menuduh Joo Im, apa yang kau lakukan padaku? Joo Im tidak terima, setiap kali sesuatu terjadi, kau selalu berkata aku yang melakukannya. Pikir dengan benar, apa ini masuk akal?
Ra Won tahu tidak masuk akal tapi ia tidak tahu bagaimana bisa.
Ra Won ingin bicara di kamarnya, tapi Joo Im tidak punya kuncinya (semalam, Ra Im marah dan mengembalikan kunci kamar Joo Won). Ra Won akhirnya menyarankan untuk mencari tempat sepi untuk bicara.
Joo im ingin tahu kenapa harus sembunyi2? Karena hotel ini milik-ku! kata Ra Won. Ra Won mengambil handuk di kepala Joo Im dan minta dia jalan dengan normal.
Joo Im mengendap-endap dan memeriksa pantai, tapi ada Seul disitu. Joo Im sebal sekali dengan Seul, karena aku tidak dapat peran, aku seharusnya membunuhnya.
Ra won muncul dan berkata jika Joo Im seperti itu justru membuat orang curiga.
Untuk menambah kekusutan, Jong Soo muncul. Ia berkata pada Ra Won, apa yang kau lakukan disini? kenapa kau seperti itu?
Ra won : Apa? kau?
Joo im kaget dan memperingatkan Ra won, Gil Ra Im-ssi bagaimana kau bisa bicara pada direktur seperti itu?
Joo Im membungkuk pada Jong Soo, aku minta maaf direktur, aku berkata sesuatu yang membuatnya kesal itulah mengapa dia seperti ini.
Joo Im ke Ra Won, ayo cepat minta maaf.
Ra Won ke Joo Im, dia muncul tiba2, itulah mengapa. Lalu Ra Won minta maaf pada Jong Soo dalam bahasa Inggris, sorry.
Joo Im ke Ra won, Gil Ra Im ssi, bagaimana kau bisa lupa siapa dirimu?
Ra Won ke Joo Im, ya baiklah, ayo kita pergi, cepat.
Jong Soo marah dengan kelakukan Ra won, ikut aku! Jong Soo menarik Ra Won.
Joo Im menahan Jong Soo, direktur..kumohon..maksudku..
Jong Soo : Jangan ikut campur, ini bukan urusanmu.
Ra Won ke Joo Im, kau sedang apa? bukankah kau harus menahanku? Aku harus mengikuti pria ini?
Joo Im ke Jong Soo : Lepaskan tangannya.
Jong soo marah, apa katamu?
Joo im berkata pada Jong soo, aku minta lepaskan tangannya. Aku sudah bilang, mulai sekarang, aku bertanggung jawab..
Jong Soo : Aku juga sudah bilang, Gil Ra Im adalah keluargaku.
Joo Im : Aku tahu, itulah mengapa aku selalu berterima kasih, tapi sekarang, aku berharap kau melepaskannya. Aku akan bertanggung jawab membawanya ke set dan mengantarnya.
Joo Im menarik Ra Won dan memaksanya membungkuk dengan menahan kepala Ra Won, membungkuk dengan benar. Ayo pergi.
Joo Im menarik tangan Ra Won dan mengajaknya pergi.
Seul melihat semua itu dan ia bengong. Jong Soo juga.
Setelah berdua saja, Ra Won marah karena tadi Joo Im memaksanya menunduk-kan kepala di depan Jong Soo. Ra Won bahkan tidak pernah menunduk di depan President-nya (kakek-nya). Tapi bagi Joo Im itu adalah kepalanya. Ra won tidak setuju, selama rohnya yang ada di dalam, ini adalah kepalanya!
Tapi ada masalah...Joo Im jalan cepat sekali, Ra Won heran, ada apa lalu sadar, kemarin..kau minum air banyak sekali kan?
Yup, Joo Im harus pipis...dan Joo Im menyilangkan kakinya seperti anak perempuan usia 4th yang nahan pipis..kaya di Kindergarten Cop-nya Arnols S hahahaha...
Ra Won mengantar Joo Im ke toilet umum pria dan ia menunggu di luar, lalu teriak, bagaimana? Dari dalam toilet terlihat tangan Joo Im melambai-lambai dan ia teriak ngeri...karena ini untuk pertama kalinya Ra Im menyentuh onderdil pribadi pria hahahaha...kasihan juga.
Keduanya duduk di cafe, Joo Im meletakkan kepalanya diatas meja dan menangis. Ra Won memarahinya, awas kau! jangan menangis dengan wajahku!
Joo Im mengeluh panjang pendek, apa salahku, mengapa hal seperti ini bisa terjadi padaku, kalau memang harus berubah kenapa tidak menjadi Kim Tae Hee atau Jeon Do Yeon? Cepat pikirkan ini!
Ra Won berkata ia berusaha berpikir, tapi mungkin karena kepalaku tertukar jadi aku tidak bisa berpikir, IQ-mu berapa sih? sampai 3 digit tidak?
Joo Im kesal, lebih dari 3 digit, mau kubuktikan?
Ra Won : Gadis ini..dalam situasi seperti ini, kita harus memikirkan akan menggunakan obat atau teknologi, dan kau masih mau bertengkar?
Lalu Ra Won mengeluh tali branya turun terus. Joo Im berkata kau bisa menyesuaikan dengan memindah kaitnya. Kait? dimana..kulepas saja ya..kata Ra Won.
Joo Im : Apa kau gila? sini! lalu Joo Im mendekat dan memasuk-kan tangan ke balik kaos Ra Won untuk membantunya memindah kait branya...dan semua orang melotot melihatnya, apa yang ia lakukan?
Keduanya membeku..tidak disini, kita keluar
Joo Im dan Ra won duduk di bangku di lokasi sepi. Ra won duduk dengan gaya cowok, kakinya terbuka. Joo Im duduk dengan kaki terlipat di depan dadanya.
Ra Won mengeluh, semakin dipikir kejadian ini tidak akan bisa dipecahkan dengan medis atau teknologi.
Joo Im : Kau sadar sekarang?
Baik Ra Won dan Joo Im masing2 tidak bisa terima ini terjadi pada mereka. Joo Im berkata kalau dalam film, hal seperti ini bisa disebabkan karena disambar petir, mengatakan kata2 ajaib (mantra) bersama, atau memiliki perhiasan langka atau sesuatu seperti itu.
Ra Won : cuacanya bagus, tidak pernah mengingat mantra, perhiasan langka...aku punya banyak di rumah.
Joo Im : Ya..percaya. Kalau begitu, ayo ke RS.
Ra Won : RS? rumah sakit apa? kemana kau pikir kita bisa pergi dan berkata "Roh kami tertukar?" jika kita mengatakan itu, kau pikir mereka akan berkata "Oh ya? ini musim flu, tolong isi namamu dan tunggu disitu?" (terus dibawa ke RSJ...)
Joo Im mengusulkan pergi ke peramal. Tapi Ra won menolaknya, apa kau gila? jika terdengar rumor kalau Kim Joo Won pergi menemui dukun dan menjalani ritual, saham akan anjlok!
Joo Im : Bagaimana dengan gereja atau kuil?
Ra won : Gereja kau akan dimintai persembahan dan kuil akan minta uang.
Joo Im : ayo kita melompat dari tempat tinggi.Mungkin jika terkejut akan berhasil.
Ra won : Mendengar ini saja aku terkejut.
Joo Im : Bagaimana dengan ciuman?
Ra Won : Apa?
Joo Im : Jika kau membaca dongeng, itu selalu terjadi, ya tentu saja dongeng yang kau tahu hanya Little Mermaid. Tapi Beauty and the Beast juga Frog Prince, semuanya berciuman dan jadi manusia kembali..sesuatu yang konyol terjadi pada kita, jadi ayo kita lakukan hal yang konyol sebagai solusinya.
Ra Won ragu2 pada awalnya, tapi bersedia mencoba, ia memejamkan mata. Joo im dengan cepat mencium (mengecup) bibir Ra Won dan cepat2 mundur lalu berkata tidak terjadi apa-apa..
Ra Won berkata, itu karena ciuman-nya terlalu ringan. Jangan bergerak. Lalu Ra Won tiba2 menarik leher Joo Im mendekat padanya dan menciumnya dengan hangat. (Ingat ini Joo Won yang mencium Ra Im hehehe)
Kembali ke Taman Misterius. Wanita pemilik restoran jalan di sekitar meja tempat ia meletakkan ramuan dan botol2 isi minuman.
Wajahnya terpantul di salah satu bejana kaca isi minuman, dari situ ia melihat saat Joo Won dan Ra Im berciuman,
lalu wanita itu berubah menjadi..ayah Ra Im. (Semakin aneh)
Ayah Ra Im melihat pantulan itu dari bejana kaca dan minta maaf pada Joo won, aku minta maaf padamu, aku harus melakukan ini untuk menyelamatkan putriku. Kuharap kau mengerti.
Ra Won menghentikannya dan berkata kau melakukannya dengan sengaja kan? agar bisa menciumku. Joo Im tidak terima, kau gila. Kau yang menolak semua solusi, RS atau dukun..kita harus melakukan sesuatu. Apa kita akan terus hidup seperti ini?
Ra Won berkata jika terus seperti ini, aku celaka tapi kau tidak rugi.
Joo Im tersenyum, benar, kalau aku tidak bisa keluar dari sini, aku mungkin akan hidup sebagai pria kaya, lalu ia menoleh pada Ra Won, tapi kau harus hidup sebagai sesama yang miskin dan termajinalkan. Joo Im lalu tertawa ngakak.
Ra Won : Kau tertawa? Kau bisa tertawa disaat seperti ini?
Joo Im : Seperti katamu, aku tidak rugi.
Joo Im lalu tanya tanggal lahir Joo Won dan nomor PIN-nya, agar ia bisa membelikan mobil pada semua orang di sekolah action, membuat film action dan membelikan Ah Young apartemen. Dan..ah ya menikahi seseorang yang tidak akan pernah dipikirkan oleh Joo Won.
Joo Im berhenti sejenak dan mengamati wajah Ra won, jadi seperti ini wajahku?
Ra Won menghentikannya, aku juga ingin berkata wajahku tampan tapi aku menahan-nya. Kau tahu karakterku setajam pisau.
Lalu ponsel Ra Im bunyi. Ra Won sadar itu bukan untuknya, Joo im tidak ingin Ra Won mengambil ponsel dari kantungnya (Ra Im tidak bisa membiarkan Joo Won meraba2 tubuhnya untuk mengambil ponsel haha) so, Joo Im ingin mengambil sendiri dari kantung Ra Won. Membuat Ra Won geli setengah mati.
Ra Im ditunggu oleh rekan2nya di lokasi syuting. Joo Im berkata ia harus pergi, kalau tidak ia akan dipecat.
Ra Won mana peduli, ya sudah dipecat saja. Joo Im marah, dan mengancam akan menemui Yoon Seul dan mengatakan semuanya kalau ia pura2 tidak tertarik pada seul seperti ini : Meskipun aku tertarik padamu, aku pura2 aku tidak tertarik. Aku sudah jatuh dalam mantramu. Mulai saat kita bertemu dengan ajaib. Bagaimana? kedengaran bagus kan?
Joo Im langsung pergi dan Ra Won mengejarnya, yah! apa kau sudah gila? kau sebaiknya berhenti dan ngomel kenapa kaki ini pendek sekali, ya..ya ayo kita pergi (ke lokasi syuting)
Tapi Joo Im menahan Ra Won, apa kau akan pergi seperti itu? kau harus ganti baju dulu.
Ra won melihat bajunya, ah iya..lalu dimana bajuku? di tas?
Akhirnya keduanya kembali ke sauna untuk mengambil kembali barang2 Ra Im.
Manager Oska mencoba membujuk Oska untuk syuting. Tapi Oska menolak, ia berkata ia tidak bisa akting dan pura2 tidak ada apa-apa antara dirinya dengan Yoon seul.
Joo Im kembali ke sauna dan membayar untuk Ra Won. Saat Joo im membayar, Ra won melihat seorang wanita dan ia ngiler melihat dada wanita itu ...oh no, Joo Im harus membayar cukup banyak karena Ra Im banyak makan semalam.
Ra won dengan senang hati ingin masuk ke kamar ganti wanita untuk ganti baju tapi Joo Im tidak mengijinkannya. Joo Im menarik kaus Ra Won dan tidak membiarkan Ra Won melihat tubuhnya hahaha..complicated memang. Ra Won teriak, kalau begitu aku akan melihat tubuh wanita lain saja.
Joo Im dan Ra Won keluar dan sampai di hotel. Ra Won berkata seharusnya ia malu tapi ini bukan wajahnya jadi ia tidak masalah. Lalu Ra Won terus saja garuk2. Joo Im teriak, dimana gatalnya?
Ra Won mengeluh, badannya gatal2 kapan terakhir kali kau mandi? Apa kau ke sauna untuk makan?
Sekretaris Kim melihat Joo Im dan memanggilnya. Ra Won justru yang menjawabnya. Kim tertegun. Joo Im menjawabnya. Kim tanya apa Joo Im tidak enak badan?
Kim lapor pada Joo im kalau media mendengar ada stuntwoman yang menang perjalanan dengan Oska, mereka ingin melakukan interview. Ra Won memerintah untuk membatalkan interview. Kim tertegun bagaimana Ra Im bisa memerintahnya.
Oska muncul dan menjelaskan pada kru kamera kalau Ra Im menghilang dan sekarang sudah kembali dengan selamat. Oska memeluk Ra won.
Ra Won : Kau mau mati? apa kau tidak akan melepaskanku?
Oska kaget : Ra im-ssi...
Lalu Ra won sadar dan melihat ke arah kru, saya Ra Im..ah dimana tangan tadi? lalu ia mengambil lengan Oska dan merangkulkannya di badannya lagi, tadi disini? apa aku harus memeluknya dalam hitungan ke 3?
Oska tanya ke Joo Im, apa terjadi sesuatu? Joo Im mengiyakan dan minta maaf. Oska justru heran karena sepupunya bersikap sopan padanya.
Keduanya kembali ke kamar dan Ra won minta Joo Im ganti baju. Joo im kesal, Oska pasti akan mengira aku wanita yang aneh. Dia sudah berpikir seperti itu, kata Ra won. Pakai ini, baju ini akan melar jadi jangan menggulung lengan-nya, karena akan merusak bentuknya, dan jangan memasukkan apapun di kantungnya. Jangan duduk di sembarang tempat. Jika sesuatu menodainya, aku akan menunjukkan padamu apa artinya "pembalasan berdarah" itu, jadi hati-hati.
Joo Im tidak akan mengenakan baju itu dan Ra Won mengancam ia juga tidak akan syuting, ia akan mandi.
Joo Im panik, tidak boleh! (Ra Im tidak mau Joo Won melihat tubuhnya), aku saja yang memandikanmu! Itu tubuhku! ha!
Ra Won : Jadi maksudmu, kita harus melihat tubuhmu bersama-sama?
Joo Im : Brengsek! kita cuci muka saja, kita cukur dan cuci muka saja.
Lalu Ra won mengoleskan krim cukur dengan tebal ke wajah Joo Im : setelah mengoleskan krim seperti ini, tahan pisau cukurnya...
Joo Im : Sudah, aku bisa. Aku juga melakukannya setiap dua hari.
Ra won heran : Setiap dua hari...dimana? bwa hahahaha...
Joo Im mengulurkan bra pada Ra Won, tutup matamu, tutup rapat2, jika kau curang dan mengintip, kau mati!
Ra Won : sudah ditutup, tapi kenapa tidak berhasil?
Joo Im : Lepaskan dulu, pasti kau sudah pernah melakukannya ratusan kali, pura2 polos! hehehe...
Ra Won : Apa aku pernah mengatakan sesuatu? melepaskannya gampang, tapi mengapa memakainya sulit sekali?
Joo Im : Apanya yang sulit? Lihat baik2 (hahaha..Hyun Bin pakai bra!) setelah kau mengaitkan-nya dari depan,
Ra won : Apa ini? bagaimana seorang gadis bisa tidak memiliki baju dalam mewah?
Joo Im : Apa tidak cukup kalau itu bersih, tapi juga harus mewah?
Di lokasi syuting, Seul menemui Jong soo dan berkata ia ingin aksi yang penuh gaya.
Jong soo berkata kalau begitu ganti saja dulu skenarionya, karena kalian selalu ingin aksi yang baru tapi kalian menggunakan senjata yang sama, lokasi yang sama seperti night club dan semacamnya, petarung selalu berkelahi dengan orang yang sama, dan polisi selalu muncul setelah perkelahian usai.
Yoon Seul mengubah pembicaraan dan menanyakan Oska. Oska muncul tapi menolak syuting, ia hanya minta dipanggil jika mereka perlu gambar close up-nya. Lalu duduk menyendiri di mobilnya.
Chae Rim muncul karena ia dengar Oska menginginkan dia untuk syuting.
Di Seoul, Dokter Lee bertemu dengan Ibu Joo Won. Ibu Joo Won memuji-muji Yoon Seul, masih muda, cantik, dan seorang sutradara. Joo Won sangat menyukai Seul.
Dokter Lee santai saja dan tanya, apa untuk itu Ibu Joo Won ingin bertemu dengan-nya.
Ny. Kim : Apa aku seperti orang yang tidak punya kerjaan?
Ibu Joo Won ingin bertemu dengan dokter Lee karena ia pikir Dokter Lee adalah orang yang menurutnya paling bisa dipercaya untuk bertanya.
Dokter Lee tanya apa Ny. Kim merasa tidak enak badan. Ny. Kim berkata apa bisa aku saja yang mengajukan pertanyaan?
Ny. Kim tanya, sampai usia berapa tahun wanita bisa punya anak?
Dokter Lee : Kalian ibu dan anak menanyakan pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan spesialisasiku. Hahaha..dokter ini pasti stress sekali.
Dokter Lee menjelaskan, kalau di LN usia diatas 60 tahun masih bisa. Di Korea ada kasus wanita usia 50 tahun memiliki anak.
Ny. Kim memperlihatkan foto Ibu tirinya dan minta pendapat dokter Lee, apa mungkin punya anak laki di usia 56 th?
Dokter Lee merasa dia jauh lebih tua dari usianya dan semuanya tergantung pada dewa Samshin (3 dewa kesuburan Korea). Dokter Lee ingin pergi tapi Ibu Joo Won menahannya.
Ny. Kim : Kudengar kau sering masuk keluar rumah Joo Won, apa benar? apa alasannya?
Dokter Lee menjelaskan, Joo Won mungkin stress atau tidak bisa tidur. Ibunya tanya jika tidak bisa tidur mengapa memanggilmu? Apa dia minta kau tidur dengannya?
Dokter Lee : Aku mengunjunginya karena aku ini spesialis psikologi. Tidak ada alasan lain.
Ibunya ingin tahu apa Joo Won minum obat tidur. tapi Dokter Lee tidak ingin menjelaskannya, itu rahasia.
Ibu Joo Won dan Ibu Oska mengunjungi dokter keluarga dan mereka ingin tahu apa ayah mereka minum ramuan herbal. Apakah ramuan untuk mendapatkan anak (kesuburan)?
Dokternya membenarkan. Kedua kakak beradik itu langsung panik. Ini tidak bisa terjadi, ayah mereka tidak boleh punya anak laki lagi dan mereka ingin dokter memberikan ramuan yang membuat kecantikan seseorang lenyap dalam semalam.
Dokter itu sudah kenal mereka dan berkata ibu tiri kalian tidak akan lenyap begitu mudah. Pergilah, aku sibuk.
Joo Im dan Ra Won datang ke lokasi syuting. Jong soo menegur Ra Won karena terlambat dan tingkah lakunya mulai aneh. Joo Im minta maaf, Jong Soo heran, kenapa kau minta maaf untuk Ra Im?
Ra Won langsung mengajak Jong Soo pergi, ayo pergi kita bicara sambil merokok..
Jong soo kaget, kau merokok?
Ra Won buru2 meralat, ah aku tidak merokok, kalau begitu minum kopi..ayo.
Joo Im mengambil wig dan mengikuti Ra Won dan Jong Soo. Joo Im menguping pembicaraan mereka.
Jong Soo : Aku dulu, aku tahu kau kesal, aku tidak tahu apa kau akan percaya padaku atau tidak. Aku akan memberimu kesempatan, aku akan membiarkanmu melakukan adegan dengan mobil, karena kau menginginkannya. Aku tidak tahu tentang yang lain, tapi aku bisa mengijinkanmu melakukannya tapi semenit lalu kau kehilangan kesempatan, kau berkata kau kesini karena kau menang kuis. Lakukan saja itu.
Ra won : Direktur..kau ketahuan.
Jong Soo : Apa maksudmu?
Ra Won : Kalau kau menyukaiku, tapi belum mengaku padaku.
Jong soo kaget dan berdiri lalu melihat Joo Im sembunyi dengan wig anehnya. Ia tidak senang, sudah waktunya syuting, aku pergi, jangan ke lokasi syuting! Jong Soo pergi.
Joo Im langsung tanya pada Ra Won apa yang sudah ia katakan? kenapa direktur kelihatan seperti itu, apa katamu?
Ra Won mengambil wig itu dari Joo im, siapa yang suruh melakukan itu pada wajahku? Aku lelah, aku ingin ke hotel, kau urus saja yang lainnya.
Joo im mengikutinya, apa yang kau katakan pada Direktur?
Joo Im kembali ke lokasi syuting dan membagikan minum untuk para sunbaenya. Joo Im tahu benar, siapa yang minum kopi, siapa minum jus, dan bicara sopan pada mereka. Semua kebingungan.
Lalu Oska muncul, apa yang kau lakukan? dan Joo Im membungkuk padanya. Oska melihat "sepupunya" dengan ketakutan.
Oska : Kau benar2 sakit ya, kau sakit, sini kulihat, apa kau demam. Oska memegang pipi Joo Im, membuat Joo Im tersipu-sipu
dan kakinya...kaki Joo Im bergerak seperti saat Ra Im tersipu astaga....(good job Hyun Bin)
Jong Soo menyadari ini dan ia bingung.
Saat syuting, Oska dan Chae Rin harus mengulang skrip lagi dan lagi. Chae rin mengeluh. Yoon Seul tidak peduli, dan minta Oska mengulang skrip : Apa kau tidak pernah terluka? Apa kau tidak pernah ingin mati demi seorang gadis?
Oska : tidak.
Seul meledak, baik, kalau begitu aku akan mengatakan bagaimana rasanya, Tidak bisa tidur atau makan itu sudah biasa. Tertidur dan bangun juga rasanya seperti neraka, karena kau tidak bisa mengerti bagaimana kau dan orang yang kau cintai tiba-tiba menjadi asing. Kau tidak bisa mengeluh pada orang lain. Karena mereka akan mencaci kekasihmu. Jadi, kau menangis sendirian.
Sudah berakhir, kalian putus, tapi memori tentang cinta tetap ada di pikiran. tapi semakin kau seperti itu, semakin susah menghapus memori itu. Jadi bagi orang yang ditinggalkan, 365 hari sudah dihabiskan untuk menyesuaikan diri. Tapi hal yang sungguh menyakitkan adalah orang lain (mantan-mu) sepertinya tidak memikirkanmu. sepertinya kau tidak bisa melepaskan.
Orang itu sepertinya sudah melupakanmu dan berbahagia. Yang kau inginkan hanyalah mati, tapi kau juga tidak dapat mati. Karena kau mungkin tidak akan..pernah bisa melihat orang itu lagi. Seperti itu. Perasaan ketika kau..putus.
Jadi, alasan kau menarik wanita itu, bagaimana perasaanmu, betapa putus asanya dirimu, kau mengerti sekarang?
Oska pergi dan berkata ia tidak akan melakukannya. Joo Im melihat semua itu.
Seul menenangkan diri dan Joo Im mengambilkan minum untuknya. Joo Im berkata ia mengerti kalau orang yang dimaksud Seul adalah Oska.
Seul minta maaf karena mengatakan cerita dirinya dan Oska, tapi sekarang semua sudah selesai dan minta Joo Im menyelesaikan urusan-nya dengan Ra Im dan datang kepadanya.
Setelah Seul pergi, Joo Im bergumam, wow..pikirannya benar2 tidak bisa diduga.
Joo Im menemui Ra Won dan berkata ia bertemu Yoon Seul. Ra Won berkata Seul menyukainya tapi hanya bertepuk sebelah tangan.
Joo Im berkata kalau Seul tidak menyukai Ra Im. Ra Won berkata kalau Jong soo menyukai Joo Im, tapi Joo Im tidak percaya.
Joo Im memutuskan untuk pergi ke kamar Oska, dan Ra won menghalanginya, apa memang hobimu tidur dengan pria, apa Oska keluargamu juga?
Joo Im menantang, lalu, apa aku harus tidur disini? Jika ada yang melihat kita sekamar, bukankah akan lebih aneh?
Joo Im masuk kamar Oska. Oska keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk dan Joo Im reflek memalingkan tubuh dan memberikan jubah untuk Oska.
Oska justru bingung, apa yang terjadi dengan sepupunya, Kau aneh. Oska ingin tahu siapa yang mengganti Ra Im dan juga jadwal programku?
Joo Im berkata bukan dirinya. Aku sumpah.
Oska tetap merasa 'sepupunya' aneh, tapi ia menyukainya. Ini pertama kalinya setelah lama sekali, kau seperti adik-ku lagi, sejak kecelakaan itu.
Joo Im terkejut : kecelakaan?
Oska seperti kelepasan bicara, ah aku salah bicara! bukan kecelakaan, SMU, SMU. pertama kalinya sejak kau selesai SMU!
Ra won datang ke kamar Oska karena mendengar jeritan Joo Im. Oska mengundangnya masuk. Ra Won tanya ada apa, apa dia mengganggumu?
Oska lalu tanya Joo im, kau bilang apa pada Ra Im?
Ra Won berkata ia juga ingin ada di situ, Oska menyukainya tapi Joo Im mengusir Ra Won pergi, apa kau tidak tahu ini kamar khusus 'pria'?
Oska : Hei kau kenapa? kau membuat Ra Im malu.
Ra won semakin menjadi : Oppa..Oppa, apa aku bisa tetap disini?
Joo im marah, Gil Ra Im! Gil Ra Im bukan wanita seperti itu! Oska berkata ia akan mengusir Joo Im agar Ra won bisa disini. Joo Im keluar dengan kesal.
Ra Won juga tidak membiarkan Oska merasa senang dan akhirnya meninggalkan Oska.
Joo Im mencemaskan Jong Soo, ia mengirim sms untuk bossnya, dan menulis, kalau ia berlaku aneh dan mungkin akan seperti itu beberapa saat dan ia minta maaf.
Jong Soo duduk bersama timnya, mereka sedang makan. Jong soo duduk sendirian dan merenung.
Ra Won ingin tahu tentang tubuh Ra im dan berpikir untuk mengintipnya, "aku hanya akan melihat sekali, hanya sekali."
Tapi Ra Won tiba-tiba menyadari semua bekas luka di tubuh Ra Im, di lengan, di perut, kaki..dan ia tidak jadi mengintip karena sepertinya mulai bersimpati pada Ra Im.
Paginya, Ra Won dan Joo im terbangun dan berharap roh mereka sudah kembali..tapi tidak. Keduanya masih tertukar.
Ra Won mendatangi kamar suite Oska dan menemukan Joo im sendirian, Oska hanya meninggalkan surat dan berkata dia pergi duluan.
Ra won menghela nafas dan ia ingin mandi. Joo Im panik dan cepat2 mencegahnya.
Ra won berkata sampai kapan aku tidak boleh mandi? jujur saja, tidak ada yang bisa dilihat, dan mengangkat kausnya, lihat! apa ini tubuh wanita? Ada banyak bekas luka di seluruh tubuhmu?
Joo Im menahannya, apa yang kau lakukan? apa kau gila? Joo Im mencoba menurunkan kaus Ra Won kembali. Kau tidak akan menurunkannya? seberapa banyak yang kau lihat? Turunkan!
Ra won ingin membuka kaus, Joo Im menahannya, keduanya saling berkutat berusaha membuka dan menahan kaus sampai jatuh ke sofa, kaki Joo Im memiting Ra Won dan tangannya menahan kaus Ra Won (kalau orang yang tidak tahu situasinya akan mengira Joo Won ingin membuka kaus Ra Im) dan detik itulah Yoon seul masuk ke kamar Oska lalu terpana melihat keduanya....
0 comments:
Post a Comment