to any person, institutions or events is merely coincidental.
City Hunter 7
Jaksa Kim terlihat marah, tapi diam saja. Ia tanya ke Soo Hee apa yang dilakukan Soo Hee disini.
Soo Hee menunjukkan kemeja Yoon Sung yang basah. Kau bisa lihat sendiri.
Lalu berkata ke Yoon Sung kalau ia minta maaf dan terima kasih atas bantuan Yoon Sung hari ini.
Soo Hee pergi dengan Yeong Joo.
Soo Hee membenarkan.
Yeong Joo : Apa kau tidak tahu aku menunggumu?
Yeong Joo : Soo Hee..
Ponsel Yeong Joo bunyi. Soo hee menghela nafas, jawab saja.
Yeong Joo mengangkat telp, dari kantornya. Mereka berkata telah menemukan orang yang mirip tersangka di lift yang baru saja masuk ke negeri ini.
Yeong Joo sangat tertarik, baiklah aku akan segera...
Yeong Joo ragu dan melihat ke arah Soo hee dengan pandangan bersalah. Sae Hee berkata Yeong Joo pergi saja, jangan melihatnya seperti itu.
Petugas Jang menunjukkan profile di layarnya, Orang ini profilnya mirip dengan orang dalam catatan kita.
Yeong Joo ingin tahu alamat Jin Pyo sekarang.
Jin Pyo langsung tanya masalah Yoon Sung, apa karena wanita? Yoon Sung menyangkal. Jin pyo mengingatkan, jangan jatuh cinta dengan siapapun.
Jin Pyo : Saat kau jatuh cinta, rencana kita akan kacau.
Yoon Sung : Karena ada serangan mendadak dari sumber luar maka Blue House lebih waspada.
Jin Pyo ingin Yoon Sung menyebarkan informasi yang diperolehnya ke publik. (Tentang konspirasi Seo dan Hodson)
Jin Pyo : Buatlah sampai dia tidak bisa berkampanye. Biar orang seluruh negeri tahu kalau dia itu sampah.
Yoon Sung : Sekarang belum tepat waktunya.
Jin Pyo kesal, kenapa Yoon sung masih juga menundanya. Apa ini?
Yoon Sung : Hanya membuatnya tidak bisa ikut pemilu tidak akan membuat kebencianku berkurang. Aku akan membuatnya tahu kalau setiap orang itu sama di depan hukum.
Jin Pyo : Sama?
Yoon Sung dan Shik Joon sembunyi dulu. Jin Pyo membukakan pintu untuk Jaksa Kim dan stafnya.
Jin Pyo tersenyum dan bersalaman, saya Steve. Silahkan duduk.
Jaksa Kim berterima kasih dan heran melihat mainan pororo. Itu milik Yoon Sung, hadiah dari Do Jin (anak kecil tetangga Nana). Ini mainan anak2, setahu saya anda tidak memiliki anak.
Jin Pyo hanya berkata, mungkin stafnya menjatuhkannya. Lalu ingin tahu apa alasan Jaksa Kim menemuinya.
Jin Pyo kembali dengan minuman, silahkan.
Yeong Joo tanya tentang bisnis Jin Pyo, pasti sulit sekali. Jin Pyo berkata sama sekali tidak sulit, para petani yang melakukan untuknya, dia hanya menjual hasilnya di Korea Selatan dan negara Asia lainnya.
Yeong Joo memuji rumah Jin Pyo, bagus sekali. Bahkan ada pianonya. Sepertinya Anda punya banyak hobi.
Jin Pyo berkata kadang menyanyi sambil memainkan piano (what? asyik juga), dan karena kondisi kakinya, Jin Pyo jarang jalan. Tapi kadang mengeluarkan motornya untuk mencari udara segar.
Yeong Joo kagum, lalu tanya apa Jin Pyo latihan menembak.
Jin Pyo kaget, menembak? Aku tidak pernah menembak sebelumnya. Aku tidak menyukai hal-hal mengerikan itu (gubrag!)
Yeong Joo berkata mereka sedang menyelidiki kasus penembakan Seo Yong Hak dan senjata yangg digunakan termasuk langka, makanya ia berpikir kalau kemungkinan pelakunya adalah orang asing.
Jin Pyo mengangguk-angguk, ah begitu ya.
Jaksa Kim dan Petugas Jang pulang. Jang berkata akan membandingkan sidik jari di gelas dengan sidik jari di lift.
Jaksa Kim minta Jang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Jin Pyo melepas lapisan sidik jari palsu di jari telunjuk dan jempolnya. Jin Pyo tampak kagum, bisa menemukan aku disini, sepertinya dia bukan Jaksa sembarangan.
Jin Pyo berkata ke Yoon Sung untuk lebih hati-hati dalam operasi berikutnya.
Nana kaget, tidak perlu. Kau seharusnya tidak memberikan makanan yang susah payah kau buat.
Kyung Hee tersenyum, aku tidak bisa memakan-nya sendiri. Tapi ini lebih baik daripada kerja paruh, ya kan?
Kyung Hee senang dan berharap Nana bahagia. Bawa ini.
Nana : Terima kasih. Masakan bibi selalu enak. (Jadi selama ini Yoon Sung tergila-gila kimchi buatan ibunya sendiri? oh how sweet is that..)
Nana berkata ia tidak peduli dan Yoon Sung tidak perlu menjelaskan segalanya padanya.
Nana diam saja karena kesal dan Yoon Sung menarik tangan Nana.
Nana : Apa kau baru saja menarik tanganku? lepaskan!
Nana tidak terima, mengapa aku harus cemburu? aku cuma kaget.
Nana berkata, tadi Yoon Sung memegang tangannya, jadi harus bayar 50 ribu Won dan 100 ribu Won karena memegang bahunya. Total 150 ribu Won.
Yoon Sung kesal, apa kau selalu memikirkan uang saja? Ya, aku akan bayar. Berapa? tangan, bahu, berapa? 250 ribu Won?
Keduanya terus saja seperti itu sampai Nana masuk ke kamarnya.
Tiba-tiba Nana muncul, ia langsung berkata, kau pasti sedang menonton film porno.
Nana : Akan aneh kalau playboy tidak menonton film porno. Sudah waktunya makan, berhenti menonton-nya.
Yoon Sung kesal, aku tidak mau makan, kau makan saja sendiri.
Nana : Katanya kau tidak makan?
Kyung Hee tampak menahan sakit.
Kyung Hee tersenyum dan berkata ia ingin istirahat sebentar, karena tidak enak badan.
Kyung Hee mengenali Yoon Sung, Kau Profesor yang waktu itu kan?
Yoon Sung mengangguk memberi salam. Nana menyerahkan kotak makanan dan berkata ia mengisinya dengan kacang (sebagai balasan)
Kyung Hee : Kau tidak perlu mengembalikannya secepat ini. Terima kasih.
Nana dan Yoon Sung akan pulang. Tiba-tiba Kyung Hee membungkuk dan ia tampak sakit parah.
Yoon sung yang jalan belakangan langsung mendekati ibunya, Apa kau baik-baik saja?
Kyung Hee akan pulang dan minum obat saja. Kalian pergilah.
Nana langsung minta Yoon Sung menggendong Kyung Hee. Cepatlah.
Yoon Sung ragu, tapi ia menggendong ibunya pulang.
Yoon Sung : Aku tidak punya ibu. Aku tidak punya kesempatan melihat wajahnya.
Kyung Hee tampak sedih, benarkah? Jika dia masih hidup, dia pasti sangat senang. Tampan, bisa diandalkan, dan bahkan seorang Ph.D.
Yoon Sung : Aku kenyang.
Tapi tetap menerima kratingdaeng dari Nana.
Nana heran kenapa setelah bertemu Bibi, Yoon Sung jadi aneh. Ada apa?
Yoon Sung minta Nana pulang duluan, ia akan menyusul.
Yoon Sung mengeluh, aigoo! Bukankah aku minta kau pergi duluan?
Nana : Bahkan seorang playboy pun merindukan ibunya?
Yoon Sung : Pergi, cepat.
Nana : Jadi, kalau aku merindukan ibuku. Aku mengunjungi kantin-nya dan meminta hal yang tidak masuk akal.
Bahkan meskipun itu tidak ada dalam daftar menu, dia akan membuatnya untukku.
Nana menyanyi dan akhirnya Yoon Sung tersenyum.
Kyung Hee : Kenapa kau tidak membunuhku saja? Bagaimana kau bisa mengambil anakku? Bagaimana kau bisa melakukannya?
Jin Pyo heran, kenapa kau seperti ini? Bagaimana dengan semua uang itu?
Kyung Hee : Jadi orang yang mengirim uang itu adalah kau. Aku tidak menyentuh uang itu satu senpun.
Aku akan mengembalikan semua uang itu, kembalikan saja anakku.
Kyung Hee tidak percaya, bawa dia padaku segera.
Jin Pyo : Dia bahkan tidak tahu kalau kau ada.
Kyung Hee tidak bisa melupakan setiap hari yang sudah berlalu. Dan dia tidak tahu keberadaanku? Ayo, biarkan aku menemuinya.
Jin Pyo : Kyung Hee.
Kyung Hee : Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu? Kenapa Mu Yeol tidak kembali?
Jin Pyo hanya berkata akan mengatakan semuanya jika waktunya tiba. Jin Pyo berdiri dan meminta maaf.
Jin Pyo : Aku minta maaf. Aku selalu ingin mengatakan ini padamu.
Kyung Hee ingin tahu nama anaknya. Jin Pyo hanya berkata Johnny, namanya Johnny.
Kepala bagian sudah mendengar dari Direktur Keamanan tentang adik Ki Joon.
Kepala bagian berkata kalau kejahatan tetaplah kejahatan. Kau seharusnya senang karena hanya dipotong gaji enam bulan.
Kami bahkan menulis permohonan untuk adikmu.
Ki Joon mengucapkan terima kasih. Kepala Bagian minta semua kembali kerja.
Kepala bagian : Kenapa anda kesini Pak Presiden?
Presiden : Aku kesini karena peristiwa hacking yang baru saja terjadi. Aku khawatir dengan moral Kementrian Informasi.
Tidak, kita seharusnya lebih fokus pada keamanan kita. Semuanya harus kerja dengan keras. Ini adalah jantung Agen Rahasia Korea, jangan meremehkan pekerjaan ini. Tolong, pikirkan ini sebagai pertahanan terakhir negeri kita.
Semua mengiyakan.
Yoon Sung membenarkan. Presiden berkata ia iri pada ayah Yoon Sung.
Karena berhasil membesarkan anak sebaik Yoon Sung tapi tetap mengirimkan Yoon Sung ke Korea Selatan.
Presiden mengeluh, ia tidak tahu kalau membesarkan anak itu bisa sangat sulit. Kau sudah bertemu Da Hye, putriku kan?
Dia itu anak yang akan lari begitu mendengar kata "belajar." Aku tidak tahu mengapa ia tiba2 berkata ingin belajar selama dua hari ini.
Yoon Sung tidak bisa menolak. Presiden tersenyum dan menepuk lengan Yoon Sung, sampai ujian saja, tidak apa-apa kan DR Lee?
Da Hye : Kakak, apa kau tahu pedihnya jadi murid yang mengulang?
Nana : Aku sudah membacanya dua kali saat aku direkrut (jadi pengawal). Itu bukan sesuatu untuk dibanggakan.
Da hye dapat telp dari Presiden, Ayah? lalu bersorak gembira, benarkah? Apa itu benar? Ayah, kau yang terbaik!
Da Hye langsung lompat2 dan memeluk Nana. Nana heran, kau mau kemana? Bagaimana sekolahnya?
Da Hye bergegas menemui Yoon Sung. Tidak peduli larangan Nana. DR. Lee Yoon Sung, karena kau sudah setuju, kenapa tidak kita mulai hari ini?
Yoon Sung kesal. Da hye juga mencium harum parfum sabun yang sama. Ia heran. DR. Lee Yoon Sung juga pakai shower gel Chanel? Ada apa dengan mereka?
Nana kaget.
Yoon Sung menentukan waktu les, Selasa dan Kamis, jam 6:30 sampai 8:30.
Da Hye ingin les tambahan di hari Sabtu. Yoon Sung menolak, kerja lima hari, istirahat dua hari. Aku tidak pernah melanggar prinsip ini.
Yoon Sung memperingatkan, jangan jatuh cinta padaku. Anak kecil seperti kau, jelas bukan tipeku.
Da Hye : Guru, kalau begitu apa tipemu?
Yoon Sung : Aku suka gadis berambut panjang, dengan senyum manis, pintar masak sup kimchi, suka anak anjing dan pintar menyanyi.
Yoon Sung mengatakannya sambil melirik Nana hahaha..
Da Hye : Itu aku! itu aku!
Yoon Sung : Sudah kubilang aku tidak suka anak kecil sepertimu.
Yoon Sung juga meminta Nana membuatkan kopi untuknya. Nana menemui Yoon Sung dan memberikan kopi yang diminta.
Yoon Sung heran, kau tampaknya masih terganggu dengan itu. Dan masih pura2 kalau kau tidak terganggu.
Nana menyangkal, apa? omong kosong! Nana langsung pergi.
Anak tertua tidak ikut Wamil karena tekanan darah yang tinggi.
Tapi justru mengirim lamaran ke Institut Penelitian Laut Montreal - Amerika.
Shik Joon : Jadi?
Yoon Sung : Siapkan jebakan!
Shik Joon menyeringai setelah mendengar ide Yoon Sung. Yoon Sung bangga, cukup pintar kan?
Seo menyangkal, pengacau itu hanya ingin menjatuhkan aku menjelang pemilu.
Presiden : Benarkah? baiklah, kita tidak bahas itu.
Presiden mengeluarkan sepatu boot rusak dan marah, bagaimana kau bisa memasok sepatu boot rusak ini? Ini adalah sepatu boot yang dipakai oleh anggota militer Republik Korsel!
Kau juga mantan tentara, ini seharusnya kau pikirkan.
Presiden membanting sepatu itu ke mejanya.
Presiden : Capres Seo!
Seo : Ya! Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Tapi aku akan mengatakan ini dulu. Kau menang dan kau kalah. Apapun kasusnya, Aku punya kemampuan meraih puncak kekuasaan. Kukira kau sudah tahu itu.
Seo Yong Hak pergi karena masih harus menyiapkan pidato untuk kampanye bersama.
Bagaimana kita menjaga kepercayaan ini dengan pemerintah? Hanya dengan terus percaya kalau mereka bisa memperjuangkan mimpi dan harapan rakyat. Bla bla..
Seo berterima kasih dan tanya apa yang dilakukan Yeong Joo disini.
Yeong Joo menunjukkan foto Jin Pyo, saya ingin tanya apa anda tahu orang ini.
Ny. Seo heran dan tanya siapa orang itu ke suaminya. Seo Yong Hak juga tidak tahu.
Yeong Joo minta Seo melihatnya lebih jelas. Saat kau diserang penembak gelap di restoran itu, apa kau tidak pernah melihat orang ini?
Semua berkata tidak pernah melihatnya, siapa dia?
Yeong Joo : Bukan siapa-siapa, hanya orang yang ada dalam daftar tersangka.
Seo : Kau datang hanya untuk tanya ini? Kau ini benar2 serius menangani kasusku. Terima kasih.
Rombongan Seo pergi. Nana sempat bertukar pandang dengan Yeong Joo.
Shik Joon juga diam-diam mengamati Yeong Joo.
Tiba-tiba sebuah mobil mewah mendekat, gadis cantik. Naiklah! Aku akan memberimu tumpangan.
Nana menolaknya, tidak perlu. Aku akan naik bis. Kau duluan saja.
Dong Hun masih berkeras, apa kakimu tidak sakit?
Dong Hun keluar dari mobil dan mendekati Nana, ia bahkan menarik Nana untuk masuk ke mobilnya.
Shik Joon ada di dekat mereka dan telp Yoon Sung. Hei, Yoon Sung! cepat kesini. Nana sedang mendapat masalah.
Yoon Sung sedang di jalan, ia langsung tancap gas.
Dong Hun masih mencoba mengajak Nana ke dalam mobil. Nana berkata jika Seo tahu kalau putranya memperlakukan pengawalnya seperti ini, pasti dia malu sekali.
Dong Hun : Kau ini jual mahal ya, sini.
Yoon Sung teriak ke Nana, Hei! Apa aku harus menempelkan stiker untuk mengatakan kalau kau adalah pacarku?
Dong Hun : Apa ini? Pacarmu?
Dong Hun berkata Yoon Sung tidak tahu siapa dia berani ikut campur.
Yoon Sung menarik Nana, Ayo. Lalu pergi meninggalkan Dong Hun yang memaki Yoon Sung di jalan.
Yoon Sung kesal, kenapa Nana tidak membanting saja pria itu.
Nana berkata sudah beberapa kali dimarahi gara2 terlalu berlebihan dalam keamanan. Bagaimana jika aku melakukannya lagi?
Yoon Sung : Jadi karena kau takut kena marah, kau biarkan saja pelecehan itu?
Nana : Pelecehan? Lee Yoon Sung, apa kau marah? Ah tapi, bagaimana aku tahu apa pikiranmu.
Kenapa kau disini?
Nana : Jadi kau benar2 punya aspirasi?
Yoon Sung hanya ketawa.
Lalu ia menerima telp, dari Ki Joon yang mengajaknya makan.
Da Hye langsung protes, Eonni, kenapa kalian bisa datang bersama?
Da Hye : Benarkah?
Ki Joon berkata ia berterima kasih pada semuanya yang sudah menulis petisi sehingga Ki Huk bisa dibebaskan. Paling tidak aku hanya bisa mentraktir kalian makan.
Ki Joon juga berterima kasih karena Da Hye bersedia hadir. Da Hye berkata ini karena Kak Eun Ah ingin sekali datang. Eun Ah langsung mendiamkan Da Hye.
Eun Ah : Kapan aku berkata seperti itu?
Ki Joon mengucapkan terima kasih pada adiknya dan juga Yoon Sung karena akhirnya orang yang bertanggung jawab untuk sepatu boot rusak itu akhirnya turun.
Mereka bersulang. Lalu Ki Huk berkata ini semua adalah kesalahan-nya.
Meskipun aku tidak ingin kehilangan kaki, aku sama sekali tidak menyesal pergi Wamil, hanya saja aku tidak beruntung.
Yoon Sung mendengarkan semua kata2 Ki Huk dan tidak mempedulikan Da Hye.
Eun Ah kesal, hentikan. Semua tahu kalau kau tidak mabuk.
Da Hye langsung berhenti, apa jelas sekali ya? Da Hye masih ingin mengejar Yoon Sung tapi Eun Ah menahannya.
Sedangkan Nana dan Yoon Sung langsung menghilang.
Astaga..Lee Min Ho dengan kaca matanya, tapi kenapa tetap keren hahaha...
Shik Joon berkata perusahaan-nya ingin mengurus semua asuransi keluarga Seo karena ini adalah keluarga Calon Presiden.
Shik Joon akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk keluarga Seo.
Sedangkan putra tertua Seo berkata ini pertama kalinya ia mengirimkan resume ke organisasi peneliti kelautan.
Yoon Sung memujinya, seorang berbakat seperti Tuan Seo Dong Sin ingin bergabung dengan institusi kami, ini sungguh satu kehormatan.
Shik Joon berkata kalau asuransinya juga meliputi perjalanan keliling dunia, tidak peduli apa yang terjadi di negara yang dituju (asuransi mana yang kaya gini, hahaha)
Shik Joon : Dibanding dengan kedutaan, kami jauh lebih cepat dan sangat bersahabat. Kalau ada penyakit kanker yang ditulis dalam catatan medis, perusahaan kami akan membayar 100% tidak peduli kanker apa itu. Tidak akan diperiksa.
Dong Seok langsung tertarik dan akan mempercayakan asuransi keluarga pada Shik Joon.
Setelah berhasil membuat keduanya tertarik, Yoon Sung dan Shik Joon mulai menyinggung tentang Wamil.
Seperti yang diduga, keduanya juga menyangkal kalau sakit sehingga tidak bisa Wamil. Ah masalah itu ya..sebenarnya...aku tidak sakit hipertensi.
Bahkan keduanya berhasil dibujuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ulang di RS!
Yoon Sung puas, paman kau hebat juga. Kemampuanmu hebat sekali.
Yoon Sung dapat sms, dari Da Hye. Baru kali ini ada murid yang sms guru minta les hahaha...
Yoon Sung ngomel, ah aku bisa gila! Paman kita makan lain kali saja.
Shik Joon : Hei Yoon Sung, apa kau menyuruhku makan sendirian?
Yoon Sung kesal karena terus dilihat Da Hye, hei anak kecil! Apa kau punya mata sinar-X? Kau hampir melubangi kepalaku.
Da Hye protes dan tidak mau dipanggil anak kecil. Yoon Sung tidak peduli, kau memang anak kecil.
Yoon Sung : Tadi aku bilang apa?
Da Hye : Guru! bagaimana mengatakan tampan dalam bahasa Inggris?
Da Hye : Guru, kalau kau melihat kaca kau pasti kaget, ya kan?
Yoon Sung marah, hei!, kau masih tidak mau fokus? Dan menjitak kepala Da Hye.
Yoon Sung : Tapi aku mendapat ijin Presiden untuk menggunakan cara pembelajaran apapun yang kuinginkan.
Nana diam saja dan mundur.
Yoon Sung dapat sms dari Shik Joon, kalau putra bungsu Seo ada di Hongdae. Di Meimei night club.
Yoon Sung bergegas pergi, aku pergi dulu. Ia menolak ajakan makan malam Da Hye.
Yoon Sung : Aku ini sibuk kalau malam hari.
Da Hye kesal, aku sedang bad-mood. Kakak, siap-siap.
Nana dan Eun Ah juga ikut menari dengan gembira, mungkin stres juga. Seo Dong Hun sedang minum dan melihat Nana.
Nana sempat mencegah seorang pria tampan yang ingin mendekati Da Hye.
Dong Hun ingin menarik Nana lagi, ayo kita bicara di tempat yang lebih sepi.
Dong Hun tidak percaya, kau lagi?
Yoon Sung : Aku sudah bilang, kalau kau menyentuh pacarku, aku akan marah.
Dong Hun menantangnya, kau marah? baik tunjukkan kemarahanmu hari ini. Kalau aku melihat wanita yang kusukai aku akan mendapatkannya, bagaimanapun caranya.
Da Hye panik, guru! jangan!
Yoon Sung tersungkur dan berdiri lagi, ia sengaja nyengir menyebalkan. Dong Hun marah dan menendang Yoon Sung dengan kaki.
Da Hye panik, kakak! pikirkan sesuatu, cepat! Aku tidak akan melarikan diri. Selamatkan guruku.
Eun Ah berkata ini bukan tugas mereka.
Nana kesal sekali, Yoon Sung bodoh! aku sudah mengajarimu banyak hal! kenapa kau bahkan tidak bisa menendang!
Da Hye tidak sabar dan maju. Ia memukul Dong Hun dengan tasnya. Dong Hun kesal, kau siapa? ia melempar Da Hye.
Yoon Sung langsung menghilang.
Eun Ah minta Nana memanggil polisi. Tapi Nana berkata percuma membesarkan masalah ini. Dia putra bungsu Capres Seo.
Eun Ah baru sadar, benar juga.
Nana : Dengar, Tuan muda, sebaiknya kau segera pergi. Tadi ada beberapa orang yang memanggil polisi dan bagaimana rasanya mendengar sirene polisi?
Dong Hun langsung pergi.
Nana mencari Yoon Sung dan Da Hye berkata kalau Yoon Sung sudah lari, ia mungkin malu karena sudah terlihat dipukuli oleh kita bertiga.
Nana pulang. Tanpa bicara. Nana langsung buka laci dan mengambil plester dari Yeong Joo.
Nana melepas plester Yoon Sung dan menggantinya dengan plester miliknya.
Yoon Sung : Aku tidak suka menggunakan barang yang sudah dipakai orang lain.
Nana : Diam.
Yoon Sung : Tidak perlu.
Nana : Kubilang diam!
Nana marah, aku sudah mengajarimu dengan serius. Bagaimana bisa kau bahkan tidak meninjunya? Apa kau tahu yang kau lakukan didepan Shin Eun Ah dan aku tadi itu sangat memalukan?
Nana : Karena kau tidak sebagus Go Ki Joon.
Yoon Sung : Kupikir kau mencemaskanku.
Yoon Sung hanya mencibir, bagaimana kalau aku mau dipukuli?
Yoon Sung : Wajahku sama sekali tidak terlihat.
Shik Joon : Tentu saja, tidak ada yang tidak bisa kulakukan.
Shik Joon mencemaskan Yoon Sung, kau tidak apa-apa dipukuli seperti itu? Aku rasa dia berlebihan saat memukulimu.
Yoon sung hanya ketawa, tidak apa-apa. Tidak akan luka kalau hanya satu orang saja. Paman, Seo Dong Sin berkata ia mengikuti instruksiku dalam e-mail.
Shik Joon geli benarkah? idiot itu benar2 bisa dibodohi!
Yoon Sung juga geli, idiot. Dia tidak akan pernah membayangkan kalau semua informasinya terkirim ke bagian SDM Militer.
Kita pastikan agar mereka tahu kalau semua sama di depan hukum.
Dong Seok dan Dong Hun akan mengantar kakaknya ke bandara. Mereka komen, banyak sekali bawaan-nya.
Seo Yong Hak kaget. Semua turun dan mengarahkan kamera serta mike. Ada apa ini?
Seorang tentara memberi hormat. Seo heran.
Tentara itu menjelaskan kalau dia dari SDM Militer dan sudah menerima surat lamaran untuk bergabung dengan Militer lewat internet yang sudah dikirim oleh ketiga Putra Seo Yong Hak.
Apalagi saat melihat putra bungsu anda di video. Kami yakin kalau kakinya sudah sembuh total. Dia akan bisa beradaptasi dengan kehidupan militer.
Tentara itu juga menambahkan kalau dengan sukarela masuk Wamil setelah kesehatan-nya pulih akan menjadi contoh yang sangat bagus untuk masyarakat.
Mereka tidak bisa berkutik. Tidak bisa banyak membawa barang karena sebagai militer tidak perlu punya banyak barang.
Pers langsung menyerang Seo dengan pertanyaan. Apakah ini taktik menjelang Pemilu, kenapa ketiga putra anda bisa masuk Wamil bersamaan?
Banyak orang percaya kalau mereka sengaja menghindar dari Wamil di masa lalu. Seo kelabakan memberikan jawaban.
Seo berkata keluarga awalnya ingin mengirim mereka masuk Wamil diam2 tapi sekarang semua sudah tahu. Ini benar2 membuatku malu.
Seo : Semua pria di Republik Korea Selatang tidak peduli siapa mereka, harus ikut Wamil. Inilah mengapa aku membiarkan putra tertuaku agar sehat dulu sebelum masuk Wamil.
Tapi tentara itu berkata kalau ketiganya harus pergi sekarang. Semua setengah diseret masuk ke mobil militer dan Seo Yong Hak tidak bisa apa-apa. Istrinya juga hampir pingsan.
Biarpun ini pukulan untuk ketiga anak manja itu, tapi justru membuat popularitas Seo Yong Hak sebagai Capres meningkat.
Jin Pyo marah, apa ini? Bagaimana bisa mengajukan Wamil secara sukarela?
Yoon Sung mengaku itu perbuatannya.
Jin Pyo : Saat kau berkata kau ingin semua sama di depan hukum, apa ini maksudmu? Ini hanya meningkatkan dukungan bagi Seo Yong Hak!
Tujuan Yoon Sung adalah untuk menenangkan hati rakyat, mereka mengeluh karena anak2 mereka menderita di militer, tapi anak2 orang itu tidak pergi. Siapa yang akan menghibur mereka?
Jin Pyo : Menghibur? Jika terus seperti ini, apa yang akan kita lakukan jika Seo Yong Hak menang pemilu?
Yoon Sung : Bawa dia ke posisi tertinggi...lalu, biarkan ia jatuh.
Jin Pyo : Aku tidak lama melihatmu kau sudah jadi arogan. Kesempatan tidak selalu datang dan karena ini, Seo Yong Hak sudah belajar bersembunyi dibalik opini publik.
Yoon Sung minta Jin Pyo tidak mencemaskan ini, aku pasti akan membuatnya jatuh dalam pemilu, tiga hari dari sekarang.
Jaksa Kim juga mendapatkan bukti baru. Jang memberikan laporan, perusahaan yang mentransfer uang 7 kali ke rekening putri Seo Yong Hak - Seo Dong Hui adalah perusahaan tas kulit HNC yang didirikan sebagai pengalih pajak.
Singkatnya ini perusahaan siluman yang dibuat Mars Inc.
Mereka juga menemukan rekening2 palsu. Jaksa Kim segera mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Capres Seo Yong Hak.
Jaksa Kim tidak peduli meskipun besok adalah hari terakhir kampanye.
Yoon Sung memberikan ID untuk Shik Joon, masuk ke lantai dua. Ke ruang pengendali utama. Saat aku beri tanda, pasang ini/flash disk ke komputer. Yoon Sung sudah mengatur programnya agar bisa langsung jalan secara otomatis.
Shik Joon sedikit ragu, apa akan sukses?
Yoon Sung meyakinkannya, jangan gugup, kau harus berani. Yoon Sung merapikan jas paman Shik Joon, ia minta paman mengancingkan jasnya.
Shik Joon : Tidak bisa..
Yoon Sung geli, turunkan berat badanmu! dasar...
Jaksa Kim dan tim pergi ke Seocho Industries. Aku Jaksa Kim dari Kepolisian Khusus Seoul, aku punya surat perintah penggeledahan. Tolong semuanya kerjasama.
Shik Joon minta cahayanya diatur. Ia mengamati ruangan itu.
Petugas sedikit heran melihat Shik Joon, tapi ia menurut saja.
Seo Yong Hak mulai latihan pidato. Terdengar ketukan di pintu. Seo berkata silahkan masuk. Tapi orang itu tidak juga masuk. Justru mengetuk pintu lagi.
Seo membuka handel pintu dan langsung jatuh pingsan.
Petugas itu justru curiga dengan ID Shik Joon. Kenapa fotonya adalah foto orang lain?
Shik Joon pura2 marah, kau..apa yang kau ributkan? Apa kau kira ini ID palsu? Dan memintanya membesarkan volume suara.
Shik Joon berkata harus ke toilet dan jalan keluar.
Petugas keluar dan berkata kalau Shik Joon mencurigakan pada rekannya. Mereka mengejar Shik Joon.
Ternyata rombongan Jaksa Kim bersama bibinya dan yang lain.
Nana membenarkan. Bibi Nana memberi semangat pada Nana.
Nana berkata akan mencari Seo Yong Hak dulu. Yeong Joo pesan agar Nana hati-hati.
Ia membaringkan Seo dan akan mengikatnya. Sepertinya akan dibawa turun dengan tali.
Yoon Sung terkejut. Yoon Sung tahu itu Nana.
Yoon Sung tidak menggubris dan tetap akan terjun. Nana teriak, aku peringatkan, berhenti!
0 comments:
Post a Comment