Mae Ri langsung menarik Moo Kyul untuk keluar dari rumahnya Jung In. Moo Kyul kebingungan dan bertanya, "Pergi kemana?" Mae Ri menarik Moo Kyul dan membawa pakaian Moo Kyul lalu membawa Moo Kyul keluar dari rumah Jung In. Jung In yang melihat hal itu hanya terdiam saja.
Di luar rumah Jung In, Mae Ri langsung bilang bahwa dia tidak setuju jika Moo Kyul bekerja sama dengan Jung In. Moo Kyul menanyakan alasan Mae Ri melarangnya karena Jung In menurut dia adalah pria yang baik. Mae Ri dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa Jung In bukanlah pria baik-baik. Moo Kyul kesal juga di larang seperti itu dan berkata, "Kenapa ini? Apa kau sedang menulis sebuah novel atau sesuatu? Lagi pula kita tidak saling mengetahui satu sama lain."Mae Ri pun bilang bahwa Jung In ini adalah laki-laki yang jahat karena masih menerima perjanjian 100 hari walaupun tau bahwa perempuan yang di jodohkannya itu sudah menikah dengan orang lain dan Jung In melakukan hal itu karena pernikahan bisnis dan pastinya Jung In sekarang ingin memanfaatkan Moo Kyul. Moo Kyul menolak pendapat Mae Ri itu dengan mengatakan bahwa Jung In terlihat tidak berbahaya saat membicarakan mengenai music. Mae Ri terus bilang bahwa Jung In ini adalah laki-laki brengsek yang berbicara sopan.
Moo Kyul dan Mae Ri berjalan menjauh dari rumah Jung In namun tiba-tiba Moo Kyul mengingat gitarnya yang masih ada di dalam rumah Jung In sehingga dia pun berniat kembali ke dalam rumah Jung In. Mae Ri langsung melarang Moo Kyul masuk kedalam rumah Jung In karena dia takut nanti Jung In akan menanyakan banyak pertanyaan pada Moo Kyul mengenai pernikahan Moo Kyul dan Mae Ri, tentu saja Mae Ri takut jika Jung In mengetahui bahwa pernikahan Moo Kyul dan Mae Ri ini palsu. Moo Kyul kesal dan bilang bahwa keadaannya sekarang menjadi begitu rumit. Mae Ri bilang bahwa dia nanti akan membawakan gitarnya Moo Kyul. Moo Kyul mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
Seo Joon masuk kedalam ruangan Jung In dan Mae Ri pun permisi pergi. Namun Seo Joon langsung memanggil Mae Ri dan menyerahkan sebuah bungkusan pada Mae Ri. Jung In melihat hal itu dan bertanya penasaran, "Ada apa ini?" Seo Joon tersenyum dan bilang bahwa dia merusak HPnya Mae Ri. Seo Joon bilang pada Mae Ri bahwa dia tidak percaya bahwa Mae Ri ini berbohong jadi sebagai pengganti HP Mae Ri yang rusak maka Seo Joon memberikannya HPbaru. Seo Joon melihat Mae Ri yang tidak juga mengambil bungkusan itu sehingga dia bertanya, "Apa kau tidak akan mengambilnya?". Mae Ri menatap Seo Joon dan berkata, "Tidak apa-apa. HPku tidak rusak jadi aku hanya akan menerima permintaan maafmu saja." Mae Ri tersenyum lalu permisi pergi. Seo Joon tidak percaya hal ini dan dia ikut tersenyum
Jung In melihat Jamnya dan bilang bahwa Mae Ri pasti lelah jadi bisa pulang duluan. Mae Ri kesal dan berkata, "Kau selalu ingin aku cepat pergi dan menghilang.... Ah ya aku akan mengambil gitar Moo Kyul." Jung In dengan cepat berkomentar, "Aku sendiri yang akan mengembalikan gitar itu padanya."
Moo Kyul sedang duduk di depan mobilnya dan ada sekumpulan remaja yang mendatangi Moo Kyul untuk meminta Moo Kyul memperbaiki laptopnya. Dari arah jauh terlihat Mae Ri yang datang dan terus berteriak, "SAYANG!!!!" Mae Ri menghampiri Moo Kyul dan duduk di samping Moo Kyul sambil menggandeng Moo Kyul, "Sayang... Sayang... Wow sayangku bekerja disini." Moo Kyul kebingungan dan langsung bertanya alasan Mae Ri berakting seperti itu. Mae Ri berkata dengan pelan, "Lihatlah kesana. Di sebelah sana.Aku katakan padanya untuk mengambil gitarmu tapi dia ingin mengembalikannya sendiri padamu." Moo Kyul melihat ke belakang Mae Ri dan dia melihat Jung In berjalan kaki sambil membawa gitarnya.
Jung In menghampiri Moo Kyul dan berkata, "Kang Moo Kyul. Kau pasti lelah, apakah kau sudah beristirahat cukup?" Mae Ri yang langsung menjawab pertanyaan Jung In, "Bisakah kau tidak bertanya seperti itu karena kau sudah melihatnya? Dia ini laki-laki yang sibuk juga. Jadi sebaiknya kau cepat kembalikan gitarnya dan pergi!" Mae Ri berusaha terlihat perhatian pada Moo Kyul tapi dia terlihat terlalu berlebihan. Mae Ri masuk kedalam mobil Moo Kyul dan melihat banyak barang-barang elektronik yang di perbaiki oleh Moo Kyul, tentu saja Mae Ri langsung memberikan pujian pada Moo Kyul karena Jung In masih ada di tempat itu. Moo Kyul langsung melarang Mae Ri untuk menyentuh barang-barangnya di dalam mobil.
Jung In meminta waktu untuk berbicara dengan Moo Kyul dan tentu saja Mae Ri tidak setuju. Jung In mengunci Mae Ri yang masih ada di dalam mobil itu dari luar dan Mae Ri langsung meminta agar pintu di buka dan meminta Moo Kyul agar tidak berbicara pada Jung In. Moo Kyul terlihat cuek dan bilang bahwa dia tidak ada yang ingin di bicarakan dengan Jung In dan Jung In bertanya, "Benarkah?" Jung In dan Moo Kyul berbicara mengenai beberapa hal dan pembicaraan itu terpotong karena Mae Ri berhasil keluar dari mobil dan meminta agar Jung In tidak menganggu 'Suaminya'. Moo Kyul menyingkirkan Mae Ri dan bilang bahwa dia akan mengurus hal ini.
Ayah Mae Ri pergi bersama Tuan Jung dan bilang bahwa Tuan Jung tidak perlu khawatir pada laki-laki yang menikah dengan Mae Ri itu karena laki-laki itu adalah playboy yang tidak mempedulikan Mae Ri dan playboy itu sudah mengatakan tidak melakukan apapun pada Mae Ri. Tuan Jung masih khawatir dan bertanya, "Apa kau mempercayai ucapannya?" Ayah Mae Ri sedikit kebingungan dan bilang bahwa dia percaya dan akan terus mengawasi Mae Ri dengan 'Suaminya' itu. Tuan Jung bilang bahwa mengawasi itu belum cukup dan Ayah Mae Ri harus membereskan masalah ini sebelum perjanjian 100 hari berakhir.
Ayah Mae Ri diam saja tidak bisa berkomentar apapun juga. Lalu Tuan Jung juga bilang bahwa Ayah Mae Ri harus bertanggung jawab jika seandainya Mae Ri lebih memilih laki-laki lain dari pada Jung In. Ayah Mae Ri gugup dan berkata, "Hyung kenapa kau terlihat menyeramkan? Lalu maksudmu itu hutangku pada debkolektor..." Tuan Jung dengan cepat menjawab, "Aku akan mengambilnya kembali. Seperti yang Mae Ri katakan, tidak ada yang gratis dalam dunia ini." Ayah Mae Ri benar-benar panik dan bilang bahwa dia mengerti dan akan segera menyelesaikan masalah ini.
Situasi antara Moo Kyul dan Jung In sedang tidak enak sehingga Jung In bilang bahwa dia akan menghubungi Moo Kyul lain waktu. Moo Kyul dengan cueknya bilang bahwa dia tidak ada keperluan apapun lagi untuk berbicara dengan Jung In. Mae Ri langsung ikut berkomentar, "Ya. Jangan ganggu suamiku lagi!" Jung In pun langsung berjalan pergi.
Mae Ri melihat Moo Kyul yang sedang memperbaiki beberapa barang elektrnonik dan dia pun bertanya, "Apaakah ini semua yang kau coba perbaiki?" Moo Kyul hanya menjawab, "Bukankah kau dapat melihatnya sendiri?" Mae Ri mulai kembali mengoceh dan melihat barang-barang Moo Kyul.
Moo Kyul melihat ke sebuah cermin di depannya dan melihat sosok Ayah Mae Ri yang diam-diam sedang mengintip mereka berdua. Moo Kyul memberitahukan hal itu pada Mae Ri dan Mae Ri pun kaget saat di beri tahu bahwa Ayah Mae Ri ada di arah jarum jam 3 dekat mobil van. Moo Kyul berkomentar bahwa dia memang merasa di ikuti sepanjang hari ini. Mae Ri panik dan berkata, "Seseorang terus mengikutimu sepanjang hari? Apa yang harus kulakukan? Ayahku sepertinya masih penasaran Apakah kita benar-benar menikah atau tidak." Moo Kyul lalu bilang bahwa Ayah Mae Ri semakin mendekat. Mae Ri panik dan langsung menarik Moo Kyul untuk pergi.
Mae Ri kebingungan kenapa Moo Kyul membawanya ke tempat karaoke dan Moo Kyul bilang bahwa mereka bisa diam disitu sampai Ayah Mae Ri pergi. Moo Kyul melihat ke arah pintu kaca karaoke dan bertanya, "Apakah Ayahmu itu tidak tau bahwa kita dapat melihatnya dari belakang?" Mae Ri jelas malu karena ayahnya itu sedang mengaca di depan pintu kaca ruangan karaoke Moo Kyul dan Mae Ri, "Uuh ayahku benar-benar memalukan. Ayo bernyanyi saja." Moo Kyul bilang bahwa dia benci bernyanyi di tempat karaoke seperti ini. Mae Ri terus membujuk Moo Kyul agar bernyanyi karena akan aneh jika mereka ada di tempat karaoke namun tidak bernyanyi sama sekali.
Mae Ri pun memilih bernyanyi sementara Moo Kyul hanya berbaring di sofa. Moo Kyul tentu mengeluh karena suara Mae Ri benar-benar jelek dan tidak bisa bernyanyi sama sekali. Akhirnya Moo Kyul merebut mik dan bernyanyi. Mae Ri yang melihat itu langsung tersenyum.
Ayah Mae Ri ada di depan ruang karaoke Mae Ri dan Moo Kyul, dia mendengar suara Moo Kyul dan langsung berkata, "Aku dalam masalah... Dia benar-benar seperti magnet jika sedang bernyanyi. Dan Mae Ri terlihat seperti memujanya. Apa yang harus kulakukan? Aku harus menghentikan ini semua. Dia juga penyanyi yang sangat baik." Ayah Mae Ri langsung mengeluarkan HPnya untuk melaporan hal ini pada Tuan Jung, "Hallo Tuan Jung, Ah maksudku Hyung. Anakmu selau membiarkan Mae Ri pulang lebih awal dari kantor atau membiarkannya libur!!"
Mae Ri duduk di belakang Moo Kyul yang terus mengendarai sepedah. Mae Ri bilang bahwa tadi Moo Kyul terlihat tampan saat bernyanyi. Moo Kyul jelas kaget mendengar hal itu dan mengerem secara mendadak. Mae Ri langsung mengklarifikasi ucapannya itu dengan berkata, "Maksudku selama ini kau selalu bernyanyi lagu rock dan ini pertama kalinya aku mendengar kau menyanyikan lagu ballad." Moo Kyul tersenyum sesaat dan bertanya, "Apakah ini artinya kau menyukaiku?" Mae Ri malu dan langsung memukuli punggungnya Moo Kyul dan bilang bahwa dia hanya memuji sedikit saja. Moo Kyul mengerti dan terus mengendarai sepedahnya.
Moo Kyul melihat Mae Ri yang sedang merajut sarung tangan dan dia berkomentar, "Hey Noona, kau terlihat seperti wanita." Mae Ri tersenyum dan balas berkata, "Hey bocah, aku ini wanita." Mae Ri selesai merajut sarung tangan dan dia sangat senang dan merasa hangat. Moo Kyul memuji Mae Ri yang begitu cepat merajut sarung tangan itu. Moo Kyul merasa kedinginan dan mulai menggosokan kedua tangannya agar hangat, Mae Ri melihat hal itu dan dia pun bertanya, "Apa kau ingin aku buatkan sarung tangan juga?" Moo Kyul dengan malu-malu menganggukan kepalanya. Mae Ri tersenyum dan meminta Moo Kyul memperlihatkan telapak tangannya agar di ukur.
Mae Ri mulai merajut sarung tangan berwarna biru untuk Moo Kyul dan dia bertanya, "Moo Kyul Ah, jam berapa ini?" Moo Kyul yang sedang membaca buku pun menjawab bahwa sekarang ini sudah jam 9.30 malam. Mae Ri panik dan bilang bahwa dia harus segera pulang ke rumahnya. Moo Kyul melihat sarung tangan untuknya dan bertanya, "Kenapa ini? Bahkan ini belum selesai setengahnya." Mae Ri bilang bahwa dia akan menyelesaikannya nanti dan sekarang dia akan pulang ke rumah karena takut telat. Sebelum pergi Mae Ri berkata, "Jangan sentuh rajutan itu, atau kau akan mati! Bye..." Moo Kyul melihat rajutan sarung tangan yang belum selesai itu dan mengukur dengan tangannya lalu dia menjatuhkan dirinya sendiri keatas sofa.
Tuan Jung bilang bahwa dia sepertinya harus membuat sebuah kondisi baru karena dia melihat tingkah Jung In yang tidak baik pada Mae Ri dan jika hal ini gagal maka Tuan Jung akan menarik seluruh investasinya terhadap perusahaan Jung In kaget mendnegar itu dan hanya bisa berkata, "Ayah...." Tuan Jung berkata bahwa Jung In harus lebih bekerja keras karena sudah membuang-buang waktu dan Tuan Jung berharap Jung In tidak akan mengecewakannya. Tuan Jung langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jung In yang kebingungan.
Ayah Mae Ri terus membujuk dan bilang bahwa Jung In pasti akan memperlakukan Mae Ri dengan baik. Mae Ri kesal dan membentak, "AYAH!" Ayah Mae Ri kesal dan bertanya, "Hey bagaimana bisa kau membentak ayahmu pagi-pagi begini?" HP Ayah Mae Ri berbunyi dan Ayah Mae Ri berkata, "Ah ini telfon dari Suamimu. Hallo Jung In, ada apa?" Mae Ri yang melihat ini sangat kaget.
Mae Ri menghubungi Moo Kyul dan langsung berkata, "Sayang... Ini aku." Moo Kyul baru bangun tidur dan dengan kesal dia berkata, "Yah, Apa kau akan memulai semua ini sepagi ini? Sepanjang malam aku mengarang lagu." Mae Ri tidak mempedulikan hal itu dan bilang pada Moo Kyul bahwa sesuatu hal tejadi dan dia harus pergi bersama dengan Jung In. Moo Kyul hanya berkomentar bahwa hal ini harus di selesaikan oleh Mae Ri dan dia akan tertidur kembali. Mae Ri berkata, "Bukankah ini menyebalkan? Ya ini menyebalkan!" Jung In meminta agar dia berbicara langsung dengan Moo Kyul namun Mae Ri melarangnya karena Jung In sednag mengendarai mobil.
Mae Ri tiba-tiba berkata pada Moo Kyul, "Sayang aku sepertinya akan ada disana hingga malam. Huh kita harus membuat rencana liburan juga nanti. Dan kita juga harus mengatur ulang jadwal kita. Waktu pertemuan kita terlalu singkat jadi aku membuat jadwal baru Jam 9 pagi sampai jam 3 sore aku akan bersama Jung In dan aku akan bersamamu dari jam 4 sore hingga jam 10 malam. Bagaimana menurutmu? Haruskah jadwal kita seperti itu?" Moo Kyul benar-benar tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh Mae Ri dan bertanya, "Hey apa yang kau katakan?" Mae Ri tidak mendengarkan kata-kata Moo Kyul dan berkata dengan ceria, "Ah aku mengerti sayang, aku akan mengatakan padanya. Aku tutup telfonnya."
Mae Ri menatap kesal pada Jung In dan bilang bahwa dia ingin jadwalnya berubah seperti yang tadi dia katakan. Jung In setuju namun dengan syarat Mae Ri menghabiskan libur ini dengannya. Mae Ri kaget namun dia tidak ada pilihan lagi.
Jung In mendapatkan telfon dan bilang pada Mae Ri bahwa dia harus kembali ke kantor karena ada sebuah rapat penting yang harus di hadiri. Mae Ri tentu kaget dan bertanya, "Apa aku harus disini sendiri?" Jung In menjawab, "Ya. Tunggu lah sebentar dan aku akan kembali." Jung In langsung pergi dan Mae Ri dengan kesal bergumam bahwa satu-satunya yang sibuk itu bukan hanya Jung In.
Pria dalam foto itu adalah Tuan Jung dan Tuan Jung datang masuk kedalam rumah. Tuan Jung melihat Mae Ri dengan tatapan rindu dan bertanya, "Ah kau Mae Ri?" Mae Ri menganggukan kepala lalu memberikan salam. Tuan Jung tersenyum melihat Mae Ri.
Seo Joon tiba-tiba masuk kedalam ruangan Jung In dan berkata, "Bohong! Kau bilang bahwa kau harus pindah kedalam project film. Ada apa ini? Bukankah kau yang bilang bahwa drama ini akan sangat luar biasa? Huh apa kau ingin meninggalkan semua ini? Pecundang!" Lee Ahn marah dan membentak Seo Joon. Seo Joon tidak mempedulikan bentakan itu dan berkata pada Jung In bahwa dia siap untuk menunggu drama ini bukan karena percaya Jung In namun karena percaya pada drama ini, Seo Joon juga bilang bahwa dia sudah menolak project film demi drama ini. Lee Ahn dan Managernya tentu tidak suka mendengar hal ini. Seo Joon mendapatkan ide dan berkata, "Jung In, mengapa waktu kosong ini kita tidak manfaatkan untuk menulis ulang karakter Manager dalam drama ini dan membuat Manager ini seorang psycho?" Jung In tersenyum mendengarkan ide tersebut dan Manager kesal.
Manager bilang bahwa dia tidak mungkin menunggu drama ini terus karena dia takut nantinya Lee Ahn tidak akan mendapatkan tawaran drama lainnya. Manager mengajak Lee Ahn agar segera pergi karena mereka akan ada acara lainnya, sebelum pergi Manager berkata pada Jung In agar memikirkan perasaan mereka dalam project. Manager segera pergi keluar dan Lee Ahn pamit pada Seo Joon dan Jung In. Jung In berkata pada Lee Ahn, "Kenapa kau tidak menjadwal semuanya dan kita dapat bertemu kembali?" Lee Ahn hanya mengangguk dan pergi keluar.
Seo Joon berkomentar bahwa Lee Ahn dan Managernya ini sama sekali tidak memiliki rasa kesetiaan. Seo Joon lalu mengajak Jung In untuk menghadiri perayaan ulang tahunnya hari ini namun Jung In menolaknya karena dia sudah ada rencana makan malam bersama Ayahnya.
Tuan Jung menuangkan teh untuk Mae Ri dan Mae Ri langsung meminumnya. Tuan Jung tersneyum dan kembali menuangkan teh untuk Mae Ri. Tuan Jung lalu bertanya mengenai apa yang di kerjakan Mae Ri di kantor dan Mae Ri mengaku bahwa dia tidak melakukan banyak hal jadi dia tidak bisa mengatakan apapun. Tuan Jung kebingungan mencari topik pembicaraan dan dia mendapatkan ide setelah melihat perlengkapan golfnya, "Apakah kau menyukai Golf?" Mae Ri tersenyum dan bilang bahwa dia tidak bermain golf mengingat kondisi keluarganya. Tuan Jung merasa tidak enak hati dan meminta maaf karena tidak sopan bertanya seperti itu.
Tuan Jung lalu menanyakan olah raga yang di sukai Mae Ri dan Mae Ri mengaku bahwa dia tidak begitu tertarik pada olah raga kecuali latihan bernafas. Tuan Jung kebingungan mencari topik kembali dan dia berkata, "Ah kau pasti mengerti cara bermain baduk, bukan?" Mae Ri menjawab, Tidak juga. Aku tidak mengerti cara memainkannya." Tuan Jung kembali kebingungan dan meminta maaf kepada Mae Ri karena dia melakukan kesalahan. Mae Ri langsung bilang bahwa yang harus meminta maaf adalah dirinya karena Tuan Jung pasti bosan karena tidak ada yang Mae Ri bisa lakukan. Mae Ri tiba-tiba berkata, "Tapi ada satu permainan yang aku bisa." Tuan Jung senang dan bertanya, "Benarkah? Apa itu?"
Mereka semua makan malam bersama dan Jung In bilang pada Pembantu bahwa makanan yang disiapkan untuk Tuan Jung sudah sempurna namun harus lebih lembut. Pembantu mengerti dan langsung pergi. Mae Ri melihat menu makanan Tuan Jung dan bertanya, "Hmm mengapa makananmu berbeda?" Tuan Jung menjawab bahwa dia mengidap kanker jadi makananya harus dijaga. Mae Ri terlihat khawatir dan menanyakan keadaan Tuan Jung, Tuan Jung bilang bahwa dia baik-baik saja jadi Mae Ri tidak perlu khawatir dan melanjutkan makan saja.
Mae Ri tersedak saat minum dan Tuan Jung bertanya dengan khawatir, "Apa kau baik-baik saja?" Mae Ri menjawab bahwa dia hanya merasa terlalu sepi di rumah ini karena biasanya Mae Ri akan sangat ribut dengan Ayahnya jika makan bersama. Tuan Jung tertawa dan bilang bahwa orang-orang memang biasanya hidup seperti itu. Mae Ri menatap Jung In yang hanya diam saja dan melanjutkan makan.
Jung In mendapatkan telfon dari Jepang dan dia pun permisi pergi untuk memgangkat telfon. Mae Ri bilang pada Tuan Jung bahwa Jung In sangat sibuk karena sering sekali menerima telfon bahkan sehari mungkin bisa mendapatkan 200 telfon. Tuan Jung lalu bilang bahwa dia akan meminta Jung In untuk mematikan HPnya saat sedang ada di meja makan. Mae Ri langsung berkata bahwa hal itu tidak perlu di lakukan karena pasti telfon dari Jepang pada Jung In itu sangat penting. Mae Ri lalu bertanya, "Paman, Apa kau pandai berbahasa Jepang?" Tuan Jung tersenyum dan menjawab, "Sepertinya. Aku sudah berada disana selama 20 tahun." Mae Ri pun bertanya, "Kalau begitu apa kau tau arti dari Hoku Ga Iru?" Tuan Jung berfikir sesaat dan berkata, "Hoku Ga Iru? Hoku Ga Iru... Ah mungkin maksudmu Boku Ga Iru?" Mae Ri melanjutkan makannya dan berkata, "Ah jadi itu Boku Ga Iru."
Moo Kyul mendapatkan tamu tak di undang, ya Ayah Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul dan bilang bahwa dia datang ke rumah Moo Kyul demi Anaknya. Ayah Mae Ri bertanya, "Kapan kau menikah dengan Anakku?" Moo Kyul menjawab dengan ketus, "Tanyakan saja pada anakmu." Ayah Mae Ri pun berkomentar bahwa Moo Kyul ini pasti memiliki sifat yang tempramental. Ayah Mae Ri lalu memberi tahu niat kedatangannya ini untuk berbicara antara laki-laki dengan laki-laki, Ayah Mae Ri mengatakan bahwa Moo Kyul ini bukan tipe suami idaman dan pasti orang yang menikah dengan Moo Kyul akan mengalami hidup yang sulit. Moo Kyul tidak begitu mempedulikannya dan bertanya, "Lalu?" Ayah Mae Ri pun bilang bahwa dia ingin Moo Kyul dan Mae Ri tidak perlu bertemu kembali.
Moo Kyul tiba-tiba menunduk dan tertawa ditahan. Ayah Mae Ri kaget dan bertanya, "Ada apa ini? Apa kau tertawa?" Moo Kyul mengangkat kepalanya dengan wajah serius dan berkata bahwa situasi menjadi sulit dan ada beberapa kekacauan itulah mengapa dia tidak akan mempedulikan permintaan Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri kaget dan bertanya, "Hey apa kau ingin berdebat denganku?"
Moo Kyul belum sempat menjawab hal itu karena HPnya berbunyi. Moo Kyul mengangkat HPnya dengan ceria, "Oh Kam So Young? Aku akan keluar, tunggu aku." Ayah Mae Ri kaget mendengar hal itu dan bertanya, "A-apa ini? Kam So Young itu wanita? Dia itu wanita kan?" Moo Kyul hanya bilang bahwa dia harus segera pergi. Ayah Mae Ri tentu tidak setuju dan bilang bahwa dia belum selesai berbicara. Moo Kyul berkata bahwa dia tidak ada hal yang ingin di bicarakan jadi jika Ayah Mae Ri ingin mendengar kisah dia dengan Mae Ri maka tanyakan saja pada Mae Ri. Ayah Mae Ri langsung bilang bahwa Mae Ri tidak boleh tau dia datang ke tempat Moo Kyul karena jika Mae Ri tau maka dia akan mendapatkan masalah jadi sebaiknya hal ini di rahasiakan antara lelaki saja.
Ibu Moo Kyul lalu bertanya, "Siapa yang mengatakan hal itu padamu?" Moo Kyul menjawab, "Kau ingat gadis yang bertemu denganmu di depan rumah saat aku pindah rumah?" Ibu Moo Kyul masih mengingat Mae Ri dan bilang bahwa Mae Ri adalah gadis yang manis seperti anak anjing. Moo Kyul bilang bahwa Mae Ri berbeda dengan gadis lainnya. Ibu Moo Kyul pun berkata bahwa Moo Kyul sepertinya sudah menemukan seorang gadis yang setia. Moo Kyul berkoemntar bahwa dia tidak menganggap Mae Ri sebagai seorang gadis. Ibu Moo Kyul pun mengangguk mengerti.
Ibu Moo Kyul bilang bahwa dia merasa kesepian dan dia mengusulkan agar mereka tinggal bersama kembali karena Moo Kyul pasti kesepian karena hidup tanpa ibunya ini dan lagi Moo Kyul sudah bekerja keras sejak tidak ada Ayahnya Moo Kyul. Moo Kyul minta agar jangan di bahas seperti itu lagi. Ibu Moo Kyul memeluk Moo Kyul dan meminta maaf karena sering menyusahkan Moo Kyul. Moo Kyul tersenyum dan berkata, "Lagi pula kau hidup sendiri dan mati sendiri." Ibu Moo Kyul kembali mengajak Moo Kyul agar tinggal bersama namun Moo Kyul menolak dan bilang bahwa nanti Ibunya poasti akan pergi kembali jika bertemu pria yang baik. Ibu Moo Kyul berjanji tidak akan jatuh cinta lagi dan akan setia. Moo Kyul tersenyum dan bertanya, "Haruskah aku membelikanmu Ice Cream?" Ibu Moo Kyul menjawab dengan riang, "Ya kau harus membelikanku!"
Saat Moo Kyul sedang membayar Ice Cream, Ibu Moo Kyul mendapatkan telfon dari pacarnya itu dan dia langsung pergi meninggalkan Moo Kyul begitu saja. Moo Kyul kaget saat melihat Ibunya sudah tidak ada dan dia pun akhirnya pergi ke taman untuk makan ice cream sendirian.
Mae Ri lalu bertanya, "Sayang, apa kau masih ingat diantara kesetiaan, harapan dan cinta apa yang terpenting?" Moo Kyul sudah bosan mendengar hal itu dan bilang akan segera menutup telfon namun Mae Ri langsung berkata, "Ya kau benar. Kesetiaan adalah yang utama. Sebuah keluarga membutuhkan kesetiaan untuk tetap hidup. Kau tau bahwa aku akan selalu ada disisimu, bukan? Jadi tetaplah jaga kesetiaan ini hingga akhir." Moo Kyul hanya bisa terdiam dan tidak berkoemntar apapun. Mae Ri tiba-tiba berkata, "Sayang.... Aku cinta padamu."Mae Ri langsung menutup telfonnya dan Moo Kyul kaget mendengar hal itu namun lama-lama dia tersenyum dan memakan Ice Creamnya.
Manager datang juga kedalam pesta kecil itu dan memberikan hadiah sebuah tas limited edition untuk Seo Joon. Seo Joon menerima hadiah itu dan mengucapkan terima kasih. Lalu Lee Ahn memberikan sebuah kalung untuk Seo Joon dan semuanya langsung berkomentar bahwa kalung itu sangat cantik. Manager berkomentar, "Berapa karat itu? Wow apakah kau mencoba melamarnya dengan itu?" Lee Ahn ingin mengalungkan kalung itu pada Seo Joon namun Seo Joon menolaknya dan bilang bahwa dia tidak begitu menyukai Diamonds. Lee Ahn mengerti dan menyimpan kembali kalung itu kedalam kotak. Seo Joon lalu berkata, "Ah ini ulang tahunku tapi mengapa aku merasa depresi? Ah apakah harus ada nyanyian? Ayolah bernyanyi."
Seo Joon datang ke kedai minum tempat Teman-teman Moo Kyul berkumpul dan berkata, "Apa ini? Apa kalian sedang membicarakan aku?" Tentu teman-teman Moo Kyul kaget melihat Seo Joon datang namun mereka juga terlihat senang melihat Seo Joon datang dan mengucapkan selamat atas drama Seo Joon yang terbaru. Seo Joon melihat salah stau teman Moo Kyul yang patah tangan dan bertanya, "Kenapa kau?" Temannya Moo Kyul menjawab bahwa dia mengalami kecelakaan sehingga tangannya patah, lalu temannya Moo Kyul ini dengan ceria meminta Seo Joon menandatangani perbannya itu. Suasana menjadi sedikit senyi dan Seo Joon bertanya, "Mengapa begitu sepi?" Teman-teman Moo Kyul terlihat salah tingkah dan bilang bahwa mereka sepertinya akan membubarkan band mereka lain hari. Seo Joon pun mengerti kenapa suasana jadi agak canggung.
Seo Joon menanyakan Moo Kyul dan teman Moo Kyul bilang bahwa Moo Kyul sedang bekerja sehingga tidak di hubungi. Seo Joon pun bilang bahwa nanti dia akan menghubungi Moo Kyul. Semuanya kembali ceria dan minum bersama-sama.
Ayah Mae Ri datang dan Jung In mengucapkan salam, "Kau sudah datang Ayah?" Tuan Jung terlihat sedikit kaget mendnegar Jung In sudah memanggil Ayah pada Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri senang dan bilang pada Tuan Jung bahwa Jung In sudah memanggilnya degans ebutan Ayah. Tuan Jung mengerti lalu meminta Jung In agar segera keluar. Jung In pun permisi pergi.
Tuan Jung bertanya, "Apa kau sudah menyelesaikan semuanya?" Ayah Mae Ri menjawab bahwa dia sudah membuat Moo Kyul menjauh dari kehidupan Mae Ri jadi Tuan Jung tidak perlu khawatir akan hal ini lagi.
Ayah Mae Ri memperlihatkan hasil potretannya dan bilang bahwa Moo Kyul terlihat bersama seorang wanita yang seharusnya menjadi Bibinya dan diayakin bahwa Mae Ri akan arah melihat hal ini dan memutuskan Moo Kyul. Ayah Mae Ri melihat foto dia dengan Istrinya dan juga dengan Tuan Jung. Ayah Mae Ri bilang bahwa foto itu di ambil saat Chritsmas dimana dia bertemu pertama kali dengan Ibu Mae Ri dan Ayah Mae Ri berterima kasih pada Tuan Jung. Tuan Jung bertanya, "Mengapa kau berterima kasih?" Ayah Mae Ri menjawab, "Karenamu lah aku bisa berkenalan, jatuh cinta dan menikah dengan Ibu Mae Ri." Tuan Jung berdiri dari duduknya untuk menghampiri foto itu dan bilang bahwa Ayah Mae Ri tidak perlu berterima kaish karena itu adalah cinta pada pandangan pertama.
Ayah Mae Ri bilang bahwa dia menikah cepat dengan Ibu Mae Ri dan keluarga Tuan Jung tiba-tiba saja pindah ke Jepang. Ayah Mae Ri juga bilang bahwa sebelumnya mereka sempat membicarakan perjodohan kedua anak mereka saat kecil namun tiba-tiba saja Tuan Jung membatalkan perjanjian perjodohan itu setelah pemakaman Ibu Mae Ri. Tuan Jung tersenyum dan bilang bahwa dia awalnya tidak ada rencana kembali ke Korea tapi akhirnya dia kembali dan mencari Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri bilang pasti sulit mencari dirinya karena dirinya selalu kabur menghindar dari penagih hutang. Tuan Jung tersenyum dan bilang bahwa yang penting sekarang mereka sudah bertemu. Ayah Mae Ri ikut tersenyum dan bilang bahwa Mae Ri dan Jung In pasti ditakdirkan bersama.
Jung In dan Mae Ri terdiam di dalam ruangan itu. Mae Ri berjalan mendekati Jung In dan bertanya, "Tulisan apa yang ada di foto ini?" Jung In menjawab, "Boku Ga Iru...boku ga kimi wo mamotte ageru...eien ni." Mae Ri kebingungan mendengar hal itu dan bilang bahwa dia pernah mendengar kata Boku Ga Iru tapi dia tidak mengetahui apa artinya. Jung In pun memberi tahu artinya, "Aku disini... dan aku akan menjagamu... selamanya." Mae Ri kaget mendengar artinya itu.Ayah Mae Ri bilang bahwa dia menikah cepat dengan Ibu Mae Ri dan keluarga Tuan Jung tiba-tiba saja pindah ke Jepang. Ayah Mae Ri juga bilang bahwa sebelumnya mereka sempat membicarakan perjodohan kedua anak mereka saat kecil namun tiba-tiba saja Tuan Jung membatalkan perjanjian perjodohan itu setelah pemakaman Ibu Mae Ri. Tuan Jung tersenyum dan bilang bahwa dia awalnya tidak ada rencana kembali ke Korea tapi akhirnya dia kembali dan mencari Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri bilang pasti sulit mencari dirinya karena dirinya selalu kabur menghindar dari penagih hutang. Tuan Jung tersenyum dan bilang bahwa yang penting sekarang mereka sudah bertemu. Ayah Mae Ri ikut tersenyum dan bilang bahwa Mae Ri dan Jung In pasti ditakdirkan bersama.
Mae Ri bilang bahwa anak laki-laki di foto itu mengangumkan dan mereka ternyata sudah saling bertemu 20 tahun yang lalu. Jung In mengambil foto itu lalu tersenyum dan berkomentar bahwa foto itu romantis. Mae Ri salah tingkah dan bilang bahwa itu memang romantis jika dalam sebuah cerita. Jung In tiba-tiba berkata bahwa dia akan menikahi Mae Ri. Mae Ri kaget dan bilag bahwa sebelumnya Jung In berkata tidak tertarik pada pernikahan dan akan menolak hal ini setelah 100 hari. Jung In berkata bahwa dia berubah pikiran dan Mae Ri harus memberikan jawabannya segera. Mae Ri tentu bilang bahwa dia tidak akan memilih Jung In karena dia sudah memiliki orang yang di cintai.
Mae Ri berjalan pergi dan dia terjatuh. Jung In menarik nafas panjang lalu mengahmpiri Mae Ri dan menggendong Mae Ri masuk ke dalam rumah. Jung In bilang bahwa Mae Ri membuat situasi menjadi sulit untuk mereka berdua. Mae Ri hanya bisa diam saja.
Jung In menggendong Mae Ri menuju kamarnya Mae Ri dan Ayah Mae Ri dan Tuan Jung melihat hal itu. Tentu Ayah Mae Ri senang melihat hal itu dan Tuan Jung juga ikut senang melihat kemajuan hubungan antara Anaknya dengan Mae Ri.
HP Moo Kyul berbunyi dan dia pun bertanya-tanya, "Apakah itu Merry Christmas?" Moo Kyul melihat layar HPnya dan ternyata itu telfon dari teman bandnya Moo Kyul. Moo Kyul terlihat kecewa dan berkomentar, "Ow. Aku terkejut."
Hening sesaat dan Seo Joon berkata bahwa dia ingin memulai semuanya dari awal. Moo Kyul tersenyum dan bilang bahwa dia kuat dan dia tidak akan kembali pada wanita. Seo Joon menatap Moo Kyul tidak percaya lalu tertawa dan bilang bahwa Moo Kyul adalah tipikal bad boy karena dia sudah memikirkan hal itu setahun belakang tapi Moo Kyul menolaknya hanya dalam hitungan detik saja. Teman-teman Moo Kyul pun hanya bisa terdiam melihat suasana yang jadi seperti ini.
Seo Joon berdiri dari duduknya dan sempat akan terjatuh sehingga Moo Kyul membantunya berdiri namun Seo Joon langsung menolaknya dan bilang bahwa dia akan ke kamar mandi, Moo Kyul khawatir melihat Seo Joon yang mabuk seperti itu dan ingin mengantar Seo Joon ke kamar mandi namun lagi-lagi Seo Joon menolak. Teman band Moo Kyul pun menawarkan mengantar Seo Joon ke kamar mandi karena Seo Joon sedang tidak bersama Managernya. Seo Joon kembali menolak dan berkata, "Apa aku pernah membutuhkan seseorang untukku?" Seo Joon pun langsung pergi keluar.
Saat Seo Joon sudah pergi, teman Moo Kyul bilang bahwa dia pikir Seo Joon akan kembali menampar Moo Kyul. Teman Moo Kyul yang lainnya pun berkomentar bahwa Seo Joon bahkan masih memakai kalung pick gitar yang diberikan oleh Moo Kyul. Teman Moo Kyul yang lainnya lagi juga berkomentar bahwa kata-kata Moo Kyul terlalu kejam untuk Seo Joon. Moo Kyul berkata, "Hey bukankah kalian yang memintaku untuk menikahi Merry Christmas?" Teman-teman Moo Kyul menjawab bahwa yang mereka maksud itu agar Moo Kyul tidak sendiri, tapi Seo Joon ini lebih terlihat seperti tipe idealnya Moo Kyul. Teman Moo Kyul pun langsung bertanya, "Apa kau melakukan ini karena Mae Ri? Kau mulai menyukainya?" Moo Kyul kesal dan bilang bahwa dia akan pergi karena hal ini benar-benar tidak lucu dan menyenangkan.
Jung In selesai mengompres kaki Mae Ri dan Mae Ri meminta Jung In agar segera pergi dari kamarnya karena sudah selesai mengompres. Jung In tiba-tiba mendekat kearah Mae Ri dan Mae Ri langsung menutup dirinya di bawah selimut karena takut. Ternyata Jung In mendekat untuk mengambil bantal dan di letakan di bawah kaki Mae Ri yang terkilir. Mae Ri tentu saja malu dan dia cepat-cepat mengambil HPnya untuk menghubungi Moo Kyul namun Jung In mengambil HPitu dan bilang bahwa Mae Ri harus berhenti melakukan hal itu. Mae Ri bertanya, "Kenapa kau peduli?" Jung In menjawab, "Karena Kang Moo Kyul sekarang ini sainganku." Mae Ri kaget dan bilang bahwa hal ini sungguh menggelikan.
Mae Ri menarik selimut hingga hidungnya dan menyembunyikan diri di balik selimut. Jung In duduk di sisi tempat tidur Mae Ri dan berkata, "Mulai sekarang aku berjanji akan melakukan yang terbaik." Jung In menyentuh kening Mae Ri yang terluka dan berkata pelan, "Boku Ga Iru." Jung In mendekat dan mencium luka di kening Mae Ri itu.
0 comments:
Post a Comment