Ra Im syok dan menutup mulutnya melihat Ibu Joo Won berlutut di depan-nya, ia menangis.
Ibu Joo Won dengan menangis berkata : Aku akan memberikan kompensasi uang padamu, aku akan memberikan kompensasi besar sekali, berapapun yang kau inginkan, aku akan memberikannya. Jadi jangan menggunakan ini untuk menahan Joo Won-ku. Lepaskan...Joo Won sekarang. Kumohon....kumohon, aku memohon padamu.
Ra Im masih syok dan ia tidak memberi jawaban juga, ia hanya menangis terus karena sedih.
Ibu Joo Won hilang kesabaran-nya, ia melihat ke arah Ra Im, Jawab aku. (nada suaranya mulai berubah)
Lalu Ibu Joo Won berdiri dengan cepat, Aku bilang aku memohon padamu! Aku akan memberikan kompensasi padamu. Ra Im kaget dengan perubahan emosi Ibu Joo Won.
Ibu Joo Won teriak : Aku bilang aku akan memberikan kompensasi padamu untuk nyawa ayahmu! Aku datang kesini dan melakukan ini semua, jika aku jadi kau, aku akan segera menyerah karena itu membuatku merasa kotor/ murahan. Bagaimana kau bisa tetap berkeras seperti ini! Apa aku harus membuatmu tidak memiliki apa-apa lagi agar kau sadar?
Jangan membuat pengorbanan ayahmu menjadi sia-sia. Jangan melukai perasaan Joo won dan selesaikan dengan-nya. Setelah kau selesai putus dengannya, datang dan ambillah uangmu! Ibu Joo Won bergegas pergi sambil menyenggol bahu Ra Im yang menangis di dekat pintu.
Setelah sendirian, Ra Im tidak bisa mengendalikan tangisan-nya, ia terus menangis sambil memanggil ayahnya, appa...appa..appa!!
Joo Won pergi ke sekolah aksi, Jung Hwan dan beberapa rekannya sedang santai, ia menyapa Joo Won, Oh, Joo Won! Apa yang kau lakukan disini malam-malam?
Joo Won : Karena ini sudah malam, aku ingin menemui Ra Im-ku. Tapi kenapa dia tidak disini? Film-nya belum selesai?
Semua heran, apa Ra Im ada syuting hari ini? Kalau ada, mereka pasti tahu.
Joo Won lalu sadar, Ra Im tadi berbohong kepadanya.
Ra Im menangis tersedu-sedu, Ah Young menemaninya dan berusaha menenangkan Ra Im. Berhentilah menangis..ya?
Tiba-tiba terdengar ketukan dan suara Joo won memanggil Ra Im, Gil Ra Im!
Ah Young kaget, Presiden pasti kesini. Ia bingung, tapi Ra Im berkata ia akan ke kamar mandi untuk cuci muka, jangan mengatakan apapun padanya.
Ah Young membuka pintu, anda datang?
Joo Won masuk : Apa Gil Ra Im disini?
Ah Young berkata Ra Im ada di kamar mandi dan minta Joo Won masuk. Ra Im keluar dan langsung berkata, kenapa Joo Won kesini tanpa telp dulu.
Joo Won : Bagaimana syutingnya? Apa kau melakukan dengan baik?
Ra Im : Aku harus melakukan dengan baik untuk dapat bayaran besar, kenapa kau kesini?
Joo Won menyindir bukankah seharusnya ia ditawari teh? Ah Young sadar dan menawari Joo Won teh hijau. Tapi Joo won tanya, apa kau punya kopi?
Ah Young mengiyakan, tapi Joo Won berkata, bukan kopi, apa kau punya buah?
Ah Young bingung, kami tidak punya buah. Joo Won memutuskan ia ingin buah.
Joo won menyuruh Ra Im membelinya. Ra Im kesal, kenapa kau ingin sesuatu yang tidak kami miliki?
Ah Young menawarkan diri untuk beli buah dan minta keduanya bicara saja. Tapi Joo Won minta Ah Young tetap di tempat karena ia akan tanya tentang Sekretaris Kim.
Ra Im keluar untuk beli buah, sebelumnya ia tanya pada Joo Won, buah macam apa?
Joo Won : Buah tropis.
Ra Im langsung pergi.
Setelah Ra Im pergi, Joo Won langsung berkata ini bukan tentang Kim, tapi Gil Ra Im. Tadi ia berkata ada syuting tambahan dan langsung pergi. Ternyata tidak ada syuting, aku baru dari sekolah aksi. Setelah berbohong seperti tadi, kemana ia pergi?
Ah young berkata kalau ketika ia pulang, Ra im sudah ada di rumah.
Joo Won tidak percaya. Ah Young berkata kalau hari ini adalah hari peringatan kematian ayahnya, maka perasaan Ra Im sedang tidak baik. Biasanya kalau hari ini, dia memang seperti itu.
Joo Won : Apa Gil Ra Im memintamu mengatakan itu?
Ah Young tidak bisa menjawab dan Joo Won juga tidak memperpanjang, ia hanya tanya dimana toko buah terdekat?
Ra Im jongkok di depan penjual buah, ia memilih buah sambil menangis tesedu-sedu.
Joo won berdiri tidak jauh dan melihat Ra Im menangis, Joo Won juga seperti akan menangis, lalu ia mendatangi Ra Im dan membantunya berdiri. Ra Im kaget melihat Joo Won.
Masih sambil mencengkram pergelangan tangan Ra Im, Joo Won dengan nada marah bertanya : Kenapa kau menangis? apa tidak cukup berbohong padaku, sekarang kau menangis? Ra Im tidak bisa menjawab dan hanya memandang Joo Won.
Joo Won masih marah : Setelah mengarang semua itu, kenapa kau menangis di jalanan yang dingin ini? Kenapa? Joo Won mengguncang Ra Im.
Ra Im memandang Joo Won dengan air mata mengalir deras. Joo Won tanya : Apa ibuku datang lagi? apakah itu sebabnya kau jadi seperti ini? Ra Im mengalihkan pandangannya.
Joo won : Kau tidak akan mengatakan-nya padaku? Ibuku datang, iya kan?
Ra Im : Bukan seperti itu. Bukan itu, hanya..
Ra Im mengibaskan tangannya dan mencoba menguasai emosinya, ia cari alasan, "Harga (buah) sudah naik sedemikian banyak, dan itu tidak memberiku banyak pilihan..." Ra Im mengeraskan suaranya, kenapa kau memintaku membeli buah yang mahal? Dari orang miskin, kenapa kau memintaku membeli buah yang semahal itu? mengapa?
Joo Won teriak, apa kau tidak akan berhenti? Apa kau tidak tahu kalau orang jelek akan tambah jelek jika menangis?
Joo Won menghela nafas dan membuka sarung tangannya, ia menghapus air mata Ra Im dengan tangannya, wajahmu membeku, dasar bodoh.
Lalu membuka scarf-nya dan mengalungkan scarf itu di leher Ra Im, tapi masih saja berkata, Ini mahal. Kau tahu, kan? ingat selalu betapa mahalnya scarf yang kau kenakan ini.
Joo Won mengambil sarung tangan kulitnya (yang pasti mahal juga) dan memakaikannya ke tangan Ra Im, aku akan membeli buah lain kali, sekarang kau pulang saja. Jangan memikirkan apa-apa dan tidurlah dengan nyenyak.
Ra Im terperanjat, ia curiga Joo Won akan menemui ibunya, Ra Im tanya dengan cemas, Kau mau kemana? Kau akan pergi kemana?
Joo won: Kau sama sekali tidak mengatakan apapun padaku, jadi aku akan menemui orang yang akan mengatakannya.
Ra Im panik, ia teriak sambil menangis, jangan! aku sudah bilang ini bukan sesuatu seperti itu. bukan! jangan lakukan! aku mohon jangan..!!
Tapi Joo Won tidak menggubris dan jalan pergi.
Ra Im terus menangis sambil memandang Joo Won yang semakin menjauh.
Joo Won langsung ke Pyungchang-dong mencari ibunya. Tapi hanya sekretaris Kang yang menemuinya. Joo Won tanya apa ibunya pergi ke Changsin-dong (Rumah Ra Im), tolong jawab. Aku tidak dapat memukul orang yang kerja untuk ibuku. Ibu ke Changsin dong, iya kan?
Kang : Maafkan saya, tapi saya tidak tahu apa-apa.
Joo won mendesaknya, tapi Kang tetap bungkam.
Joo Won mencoba menelepon ibunya, tapi ponsel ibunya dimatikan. Dimana Ibu sekarang?
Kang : Dia bilang dia sedang banyak pikiran, jadi dia pergi ke HK sebentar.
Joo Won : Tapi Asisten Kang, kau tidak pergi bersamanya.
Kang gelagapan, yah ..saya..
Sudahlah kata Joo won, sepertinya ibu tidak ingin menemuiku, katakan padanya kalau ini lebih nyaman untukku. Aku akan melakukan apapun yang kuinginkan mulai sekarang. Pastikan kau mengatakan padanya. Dan jika dia sudah dengar, itu lebih baik.
Joo Won jalan pergi. Setelah Joo won pergi, Ibunya turun dari lantai atas, ia sempat merasa bangga pada anaknya itu, lihat, ia pintar sekali kan? Dia seperti aku. (gubrag!)
Lalu memberi instruksi pada Kang untuk menyuruh orang mengikuti Ra Im 24/7. Kang mengerti.
Seul memberi laporan pada Oska kalau Tae Sun meninggalkan Korea hari ini. Oska kaget dan juga heran kenapa Seul mengatakan itu padanya. Seul berkata karena Oska sudah bersusah payah karena Tae Sun, sampai mengikutinya ke Jeju, aku cuma ingin tahu apa dia (TS) sehebat itu.
Oska memancing, jika ia bilang Tae Sun hebat apa Seul akan marah padanya? Lalu Oska ingin Seul memberinya kesempatan lagi, karena ia sudah tahu semua kesalahan yang ia lakukan pada Seul, jadi apa kau tidak bisa memenjarakan aku selamanya?
Seul berkata : Kalau begitu berusahalah bertahan.
Oska kaget. Ia semakin semangat.
Seul : Cobalah untuk menempel denganku setiap kali kau melihatku mulai sekarang, nanti aku akan memikirkan-nya lagi.
Oska senang sekali. Ia bertekad akan melekat terus pada Seul dengan seluruh pesonanya :)
Tae sun sudah siap pergi, ia menarik kopernya. Ia melihat iklan Oska di dinding dan menghela nafas, ketika akan berbalik, tiba-tiba Oska menepuk pundaknya, kau akan kemana?
Tae sun ternyata akan ke Cina naik kapal laut. Padahal Oska mencari Tae Sun ke bandara Incheon. Oska mengancam akan mencuri semua lagu Tae sun yang ada di mp3nya. Tae Sun berkata, Oska tidak akan bisa, karena Oska tidak punya keberanian.
Oska minta mereka menulis ulang kontrak mereka, bukan dia yang akan melatih Tae sun, tapi bagaimana kalau Tae Sun yang melatihnya. Oska berkata untuk apa Tae Sun jual mahal, bukankah kau membuat lagu ini untukku?
Tae sun merampas mp3nya dari tangan Oska, aku sudah harus naik ke kapal.
Oska masih ingin Tae Sun melatihnya dan Tae sun menolak, Oska berkata kalau begitu ia harus mengikat Tae Sun, dan Oska langsung menggendong Tae Sun di bahunya dan menarik tas Tae Sun meninggalkan dermaga.
Tae Sun teriak-teriak, mengapa kau melakukan ini? Apa kau gila? lepaskan aku.
Ra Im berlatih tinju dan memikirkan kata-kata ibu Joo won.
Jong soo mendapat telp, ternyata dari Jackson, sutradara Dark Blood itu (Aku ngga yakin namanya Leon apa Ryan hehe, jd pakai Jackson aja) Ia ingin bicara dengan Gil Ra Im.
Jong soo heran tapi ia berkata kalau ia boss Ra Im, dan kalau ada pesan bisa langsung dikatakan, ia akan menyampaikannya pd Ra Im.
Jackson : Please convey my congratulations to her. She has the part of Jin in Dark Blood.
Jong soo tidak mengerti karena setahunya Ra Im tidak jadi audisi. Tapi Jackson berkata kalau Ra Im hampir saja gagal, tapi dia mendapatkan audisinya sendiri. Aku terpesona dengan-nya hanya dalam waktu 5 menit.
Ra Im terpana : Apa katamu?
Jong soo dan Jung Hwan berdiri di depannya dan menyampaikan kabar gembira itu, kau berhasil. Kau dapat bagian dalam Dark Blood.
Ra Im tidak percaya, karena ia tidak mengikuti audisi.
Jong soo berkata : Kim Joo won yang membuatnya berhasil. Dia membawa Sutradara dari Jepang dengan jet pribadinya. Sutradara itu melihatmu syuting...Ra Im ingat janji Joo won ketika di apartemen-nya.
Jung Hwan sempat bercanda, apa Kim Joo Won suka dengan pria ya? Ia ingin kencan dengan Joo won hahaha..
Jong soo : Selamat.
Ra Im dengan wajah serius berkata ia harus pergi sebentar, dan langsung lari.
Ra Im pergi mencari Joo won, dan ia melihatnya bersama beberapa Direktur. Ra Im menelepon Joo won.
Joo won sedang mendengar penjelasan dari Direktur Choi (tangan kanan Park) tentang promosi terbaru untuk LOEL, temanya "Wishing upon a star"
Choi menunjukkan sebuah bintang dan kalau seseorang meletakkan tangan-nya ke atasnya, maka bintang itu akan menyala, lalu orang itu bisa membuat harapan. Itulah proyek baru mereka, dan mereka yakin dalam setelah promosi setahun, tempat ini akan menjadi tujuan utama di Asia (kayanya sekarang sudah banyak deh yang menyerbu LOTTE dept store gara2 SG hehe)
Joo Won mencobanya, ia meletakkan tangan ke atas bintang dan berkata, jika aku meletakkan tangan ke bintang ini dan dengan tulus berharap agar Direktur Choi jatuh...
Tiba-tiba Sekretaris Kim datang dengan tergesa, ia mengulurkan ponsel Joo Won dan tanpa sengaja menyenggol Direktur Choi sampai hampir jatuh.
Joo won senang sekali dengan kekuatan bintang itu, wow..tidak perlu setahun, sebulan saja sudah cukup. (untuk promosi)
Kim berkata : Ada telp, telp penting dan kau meninggalkan ponselmu.
Joo won mengira itu dari ibunya, tapi wajahnya berseri ketika melihat nama si penelepon, ia langsung mengangkatnya, Ya, ini aku.
Ra Im dengan perlahan tanya apa Joo won sibuk.
Tidak kata Joo won, dan ia langsung meminta semuanya pergi. Kau dimana? Aku sudah menelepon tapi tidak dijawab.
Ra Im berkata ia ada syuting siang malam , jadi kalau telp Joo Won tidak diangkat, kau jangan marah ya.
Joo Won : Apa kau yakin kau tidak bohong lagi? Berikan telp ke orang di dekatmu.
Ra Im hampir tersedak karena menahan emosinya, aku tidak berbohong. Aku tidak bisa bicara lama karena aku hanya istirahat sebentar.
Joo Won terlihat senang.
Suara Ra Im mulai gemetar, ia benar2 menekan emosinya, Biarkan aku langsung ke intinya. Kau tahu...keajaiban yang sebenarnya...telah terjadi padaku. Aku dapat bagian dalam audisi itu.
Joo won senang sekali wajahnya cerah, Benarkah? Kau dapat peran? Seperti yang kuperkirakan, Gil Ra Im. Mengesankan. Mengesankan. Dan kau tahu, wanita mengesankan ini ternyata adalah milikku. Joo Won kelihatan lebih gembira dari Ra Im sendiri.
Ra Im hampir menangis, aku sudah dengar semuanya, kau mengirimkan pesawat.
Joo Won : Tunggu, kau pikir kau dapat peran karena itu? Apa kau bodoh? Sutradara itu, dia hanya melihatmu selama 5 menit. Joo won bicara sambil jalan ke dalam menjauh dari Ra Im, "Itu berarti orang yang membuat keajaiban terjadi dalam 5 menit adalah dirimu."
Tiba-tiba Ra Im panik, karena punggung Joo won semakin menjauh, Kau mau kemana?
Joo Won berhenti, ia menoleh ke kiri, bagaimana kau tahu? (ke belakang Joo Won..belakang..drama Korea pasti ada yang kaya gini deh..)
Ra Im mengarang alasan, dengan suara menahan tangis, Ah..karena aku dengar suara latar belakangnya berubah.
Joo Won juga merasa suara Ra Im berubah, kenapa suaramu berubah tiba2? Apa kau..menangis?
Ra Im tidak tahan dan benar2 menangis, Karena aku sangat bahagia bisa mendapat peran itu. Joo Won terlihat tidak begitu percaya.
Ra Im terisak : aku minta maaf, tapi mereka bilang syutingnya mulai lagi.
Joo won tersenyum dan terlihat bangga, Baiklah, jangan sampai terluka dan segera kembali.
Ra Im menangis : Selamat tinggal.
Ra im jalan bergegas dengan wajah penuh air mata, justru ia bertemu dengan Yoon Seul.
Seul heran melihat wajah Ra Im yang seperti itu: Gil Ra Im? Apa terjadi sesuatu?
Ra Im dan Seul jalan melihat-lihat lukisan di musium tempat Joo won biasa bertemu calon pasangan-nya.
Mereka berdiri di depan lukisan Picasso (yang tidak pernah kupahami hehehe..apalagi lukisan Affandi, pusing deh). Ra Im melihat lukisan dengan ingin tahu, sementara Seul mengamati Ra Im.
Seul buka suara : Kenapa kau ingin datang ke sini?
Ra Im : Aku selalu ingin kesini paling tidak sekali. Direktur Yoon, kau sering kesini kan?
Seul : Ya, untuk mengagumi lukisan dan kadangkala untuk membeli lukisan.
Ra Im : Aku mengerti.
Seul : Kau benar2 tidak akan mengatakan padaku apa yang terjadi?
Ra Im tidak menjawab tapi justru terus bertanya, Apa yang kau pikirkan ketika kau melihat lukisan seperti ini? apa kau harus merasakan sesuatu yang lain selain "itu karya Picasso" aku melihat ini di buku seni?
Seul juga tidak menjawab dan bertanya : Ada apa? Aku akan membantumu. (Yeah Seul sekarang akan fight for her love too hehe)
Ra Im melihat ke arah Seul : Aku dengar kehidupan Tuan Kim Joo won maupun dirimu terpajang seperti karya seni ini?
Seul diam saja.
Ra Im : Tapi aku hanya seorang stuntwoman yang harus menyembunyikan keberadaan-nya. Tuan Kim Joo won dan aku sangat jauh jaraknya satu sama lain. Meskipun ia ada di sampingku, dia tidak benar2 disana, kau tahu.
Seul : Aku tahu ini tidak akan mudah untuk kalian, tapi ini kedengaran-nya seperti kau menghadapi rintangan yang biasa.
Seul senyum, ia mengerti dan berseloroh, Aku tidak menyerahkannya (JW) padamu agar kau melakukan ini, kau tahu. (Seul tidak ingin Ra Im menyerah)
Ra Im akhirnya tersenyum juga.
Seul tanya apa Ra Im akan meninggalkan Tuan Kim Joo Won hanya karena masalah diantara mereka. Apa kau selalu setenang ini? Jika jarak diantara kalian terlalu jauh, maka larilah. Jika dia tidak terasa ada di sampingmu, maka peluklah dia.
Ra Im : Meskipun itu akan membuat Tuan Kim Joo won semakin sulit?
Seul menghela nafas, Itu adalah masalah dengan keluarga itu (keluarga Joo Won dan Oska). Kukira tidak ada cinta yang mudah di dunia ini.
Ibu Joo won terpana : Apa..pesawat sewaan? Karena gadis itu tidak bisa audisi, ia menyewa pesawat? Apa kau pernah melihat wanita selihai itu? Dia benar2 menyihir Joo Won-ku. Benar, aku membidik target yang salah. Tidak benar mengusik gadis itu.
Lalu Ibu Joo won minta stafnya keluar.
Ibu Joo won membuka dokumen berisi data pemegang saham utama LOEL. Ia menghubungi seorang pemegang saham utama, Tuan Park.
Ibu Joo won : Ya, Selamat Tahun Baru juga untukmu, Presiden Park. Apa kau bisa menghadiri makan malam sederhana sore ini? Ada sesuatu yang terjadi dan aku berharap mendapatkan bantuanmu.
Setelah bicara, Ibu Joo won tersenyum puas.
Sore itu, Ibu Joo won dan Sekretaris Kang berdiri di depan LOEL dan menunggu. Tidak lama, beberapa mobil mewah mulai parkir di depan mereka. Satu persatu pemegang saham besar, Presiden dari berbagai grup perusahaan yang berinvestasi di LOEL keluar dan memberi salam pada Ibu Joo won.
Ibu Joo Won menyambut tamunya satu persatu dengan senyuman.
Joo Won dan Sekretaris Kim mengunjungi satu vendor baru di LOEL, sepertinya menjual jaket musim dingin. Joo Won bersalaman dan mengucapkan selamat karena bergabung dengan LOEL.
Joo won minta manager toko itu untuk memilihkan jaket untuknya. Manager itu berkata Joo Won tidak perlu seperti itu, ia sudah merasa terhormat Joo Won bersedia mengunjungi tokonya. (Kayanya jarang ya CEO grup dept store besar mengunjungi toko yang baru buka di dept storenya, paling cuma manager marketingnya doang)
Joo won berkata ini tradisi yang dimulai oleh kakeknya. Semua orang bisa membeli tanaman, tapi daripada hanya membeli tanaman, (ia lebih suka) menjadi pelanggan pertama karyawan baru di hari pertamanya.
Akhirnya manager itu memilihkan jaket di gantungan paling depan untuk Joo won dan Joo Won mencobanya. Sementara itu Kim menerima telp dan terlihat syok.
Joo Won masih melihat-lihat jaketnya, ini bagus, aku akan ambil ini. Kim terkejut : A..apa? Apa yang kau katakan? Ya..aku tutup sekarang.
Kim : Presiden...bisa minta waktu sebentar.
Joo won dan Kim di kantornya, Joo Won kaget, akan ada pertemuan istimewa pemegang saham utama dalam satu jam. Apa agendanya?
Kim dengan terbata berkata : Mengeluarkan Presiden dari kantor.
Koo Won kaget : Apa?
Kim : Tapi orang yang meminta diadakan pertemuan adalah ibumu.
Joo Won : Apa??
Joo Won langsung menelepon ibunya, tapi Ny. Moon hanya mengambil ponselnya dan melihat caller ID-nya, ternyata Joo Won. Ibunya tidak mengangkat telp itu.
Ibu Joo Won sedang bersama Ra Im, ia berkata ini waktunya untuk mengambil uangmu. Tapi kau tidak menelepon, jadi aku memanggilmu.
Ibu Joo Won : Aku percaya kalau kau mengakhiri semuanya baik-baik dengan Joo Won. Berapa aku harus memberikan untukmu? sebutkan jumlahnya.
Karena Ra Im tetap diam saja, Ibu Joo won melanjutkan, sepertinya kau memperlihatkan harga diri yang tidak perlu. Aku akan menerima kalau kau minta sebanyak yang kau inginkan, jadi katakan jumlahnya sekarang.
Ra im : Aku minta maaf
Ibu Joo Won langsung waspada, untuk apa minta maaf?
Ra Im : Aku sudah memikirkannya baik-baik, tapi aku tidak bisa berpisah dengannya.
Ibu Joo won mulai meninggikan suaranya, Aku tidak memberikan waktu ini padamu untuk keputusan seperti itu.
Ra Im mulai terisak, aku benar-benar minta maaf, tapi jika ini adalah nyawa yang diselamatkan ayahku, dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, maka ini juga adalah nyawa yang berharga bagiku. Karena ini adalah seseorang yang dilindungi ayahku, dengan nyawanya. Aku akan hidup selamanya untuk melindungi nyawa berharga itu.
Ibu Joo won tidak habis mengerti, kenapa kau begitu kejam? Apa kau pikir aku memanggilmu kesini untuk memberikan ijinku? Kau akan selamanya menjadi kelemahan Joo Won. Satu noda untuk Joo won-ku yang sempurna adalah kau! Kenapa Joo Won-ku harus berhadapan dengan gosip karena sesuatu seperti dirimu, Kenapa?
Ra Im menangis dan memohon, aku akan melakukan lebih baik lagi, agar aku tidak akan menjadi hambatan bagi Joo Won. Aku akan hati-hati dan melakukan yang terbaik.
Ibu Joo Won dengan bengis berkata : Apa kau tidak mau tutup mulut? Hanya ada satu hal yang bisa kau lakukan untuk Joo Won! Menghilang.
Ra Im menangis : Aku...benar2 mencintainya. Perasaan Kim Joo Won dan aku benar2 tulus. Bahkan dengan itu, apakah tidak mungkin? Apa benar2 tidak bisa kalau itu aku? Kumohon ijinkan, eomeoni. Kumohon berikan kami ijinmu!
Ibu Joo won bertanya dengan suara yang lebih tenang (tp menakutkan) : Kau sama sekali tidak bisa melepaskannya? Baik, lakukan sesuai keinginanmu.
Lalu ia menjawab telp Joo Won, bahkan sengaja menyalakan speaker-nya agar Ra Im juga dengar.
"Ini Ibu".
Joo Won teriak : Ibu, apa yang kau lakukan? Siapa yang berkata kau bisa mengadakan pertemuan pemegang saham istimewa?
Ra Im langsung menahan nafasnya.
Joo won : Siapa yang bilang kau bisa menyingkirkan presiden dari posisinya? apa kau benar2 akan bertindak sejauh itu?
Ibu Joo Won menjawab dengan tenang, kau seharusnya sudah menyiapkan diri paling tidak sebanyak ini saat kau mulai berkencan dengan gadis tidak berharga ini. Aku sudah bilang kalau kau bertanggung jawab untuk semua yang kau terima sampai sekarang. Aku sudah mengatakan maksudku dengan jelas, jadi sekarang tunjukkan niatmu. Apa yang akan kau lakukan?
Joo Won : Baik. Ambil saja semua, semuanya. Aku sama sekali tidak bisa melepaskan wanita itu.
Ra Im terpana dan Ibu Joo Won menaikkan alisnya, benarkah? Baik, Lakukan itu kalau begitu. Ibunya menutup telp lalu tersenyum pada Ra Im.
Ra Im menangis dan tentu saja ia tidak bisa membiarkan itu terjadi pada Joo Won.
Ibu Joo Won : Kau tidak perlu menunjukkan tampang seperti itu, sekarang aku tidak akan cari perkara denganmu, jujur saja..apa yang kau lakukan itu yang harus disalahkan. Mulai sekarang aku akan menghancurkan hidup Joo won.
Ra Im menangis semakin keras, ia benar-benar merasa tidak berdaya.
Ibu Joo Won : Apa kau akan berpikir 'tidak mungkin dia akan melakukan itu, dia hanya melakukan untuk menakuti aku' Aku melakukannya atau tidak, kau ingin melihatnya? Joo Won tidak akan pernah mengalahkanku. Jika seorang anak menjadi sesat apa kau kira orang tuanya tidak akan menjadi sesat juga demi memenangkan anak itu kembali?
Aku bisa melakukan apa saja, bahkan jika itu berarti menghancurkan-nya. Dalam satu jam itu akan diputuskan. Dia akan tahu penghianatan paling buruk dalam hidupnya hari ini karena kau. Dia harus melepaskan diri dari tangan ibunya.
Ra Im berlutut dan memohon, ia menangis tersedu-sedu, suaranya putus-putus, kumohon tunggu sebentar eomeoni, tunggu sebentar..tunggu sebentar, sambil sesenggukan Ra Im berkata : Aku akan melakukannya..aku akan putus dengannya
Aku akan membiarkan-nya pergi, aku akan lenyap seperti gelembung air aku akan menghilang, jadi jangan melakukan itu, jangan menghancurkan dia. Aku salah, aku benar2 melakukan sesuatu yang salah..
Ibu Joo Won : Aku harus melakukan sesuatu seperti ini agar kau mengerti...
Ra Im menangis, aku minta maaf!
Ibu Joo Won : Benar2 membuat frustrasi! Lalu ia jalan pergi meninggalkan Ra Im yang masih menangis di lantai.
Kim juga hampir menangis, ia memanggil Joo Won dengan sebutan Presiden, tapi Joo Won dengan pasrah minta dia tidak memanggilnya seperti itu karena tidak lama lagi ia akan dipecat dari jabatan ini.
Kim bingung bagaimana Joo won bisa sedemikian keras kepala, bagaimana bisa melepaskan posisi sebagai Presiden demi seorang wanita.
Joo Won justru merasa Ra Im itu istimewa, bagaimana ia bisa menggoncang pria seperti aku sampai ke dasar? Ini benar2 bersejarah.
Kim berkata ia juga akan mengundurkan diri kalau Joo Won dipecat.
Joo won berkata untuk apa? Karena Kim pasti langsung otomatis dipecat. Bukankah Joo Won yang mengangkat Kim?
Kim langsung mewek, Oh..lalu apa yang harus kulakukan? Apa cinta bisa untuk membeli beras? Uang yang melakukannya.
Joo Won dengan serius tanya, Apa kita harus membangun peternakan? Apa kau mau memelihara sapi?
Kim teriak, Presiden!
Joo won : Aku bukan Presiden lagi.
Kim : Kak Joo Won.
Joo Won murka : Apa kau gila?
Dan Kim langsung melarikan diri...
Ra Im pergi ke rumah Joo Won dan masuk ke perpustakaan-nya, Ra Im mengambil buku Alice in Wonderland dan menyelipkan selembar kertas ke dalamnya.
Oska masuk, ternyata kau, Ra Im! Kapan kau datang? Apa kau mencari Joo Won? Ia baru saja pergi.
Ra im berkata ia melihatnya pergi. Oska heran. Ra Im berkata sepertinya sekarang mereka tidak bisa mengadakan fan meeting spesial lagi.
Oska heran, kenapa tidak? tapi ia berpikir mengenai Sutradara Dark Blood itu, wow kau mendapatkan peran ya!
Oska ikut senang, apa kau tahu berapa banyak aku telp dia? Aku mengatakan watashi wa aishiteru sebanyak ratusan kali.
Ra Im senyum, aku sungguh sangat berterima kasih.
Ra Im ada di apartemen dan seseorang datang, ketika dibuka ternyata Joo Won, dengan bunga ditangan.
Joo won memberikan gantungan kunci Cheshire Cat (dari berlian, mutiara, emas dan merah delima wow..) untuk Ra im, ia mengikatnya sendiri di bekas tas Ra Im yang putus waktu itu. Joo won berkata ia dengar dari Ah Young kalau boneka kucing itu adalah hadiah dari Ayah Ra Im, Joo Won minta Ra Im membawa gantungan kunci ini di tasnya dan tidak mengikatnya dengan sapu tangan.
Ra Im kaget dan ia sadar kalau waktu ia mengikat tasnya, Joo Won pasti lihat.
Joo won : Aku ini bisa menyentuh hatimu dengan cara yang tidak kau pikirkan.
Joo won selesai mengikat si kucing itu, selesai. Cobalah.
Ra Im menerima tas itu dan menghempaskannya (reaksi Joo won mirip Jong soo waktu tasnya dilempar se-enaknya oleh Ra Won), sudahlah.
Ra Im mengutip kata2 Joo won waktu di club elit itu dan ia berkata kalau tas ini selalu membuatnya ingat akan penghinaan dan rasa malu waktu itu.
Joo won mencoba menjelaskan bukan itu maksudnya..
Ra Im berkata ia selalu merasa sakit ketika melihat Joo won tapi kenapa Joo won tidak sadar, kita tidak perlu ketemu.
Joo Won kaget. Ra Im berkata ia harus segera syuting, ini adalah kesempatan besar untukku. Pria sepertimu yang terlahir beruntung dengan orang tua kaya tidak akan mengerti. Ini momen paling berharga di hidupku dan aku tidak mau memusingkan soal cinta. Jadi jangan meneleponku, ini mengganggu dan melelahkan.
Joo won : Baik, aku tahu kau sedang susah, aku minta maaf aku tidak punya rencana melakukan itu, bagaimana kau bisa bersikap seperti ini, ini tidak lucu, apa kau tahu hari ini aku..(Joo won tidak jadi mengatakan dan sebenarnya Ra Im juga sudah tahu), untuk dapat bersamamu, apa kau tahu apa yang harus kubuang?
Ra Im dengan sadis berkata : Jika kau akan membuang semuanya, kau seharusnya melakukannya lebih cepat, sebelum aku bosan (denganmu). Tolong pergi, Aku tidak mau melihat wajah dari orang di keluargamu.
Joo Won pergi dengan hati luka.
Setelah Joo won pergi, Ra Im melihat gantungan kunci itu dan menangis.
Joo Won mulai minum-minum, lalu dengan panik mencari obatnya diantara rak dan laci kamar mandi, Joo Won mulai minum pil penenang lagi.
Joo won berdiri di jendela lalu tiba-tiba meraih mantelnya dan keluar.
Ra Im pulang dan berkata kau pulang cepat hari ini. Ketika ia membuka pintu, Kim Joo won yang ada di dalam.
Joo won dapat kunci dari Ah Young. Ra Im tidak senang dan minta jika ingin ketemu, ketemu di luar saja.
Joo won minta Ra Im jangan seperti ini, jika kita akan bertengkar sebaiknya seperti : kenapa kau memasak untuk oska, kenapa kau melihat pria itu, sesuatu yang kekanak-kanakan seperti itu...
Ra Im memotongnya dan berkata : kecelakaan yang kau alami 13 th lalu, kecelakaan yang tidak bisa kau ingat, saat itu, setelah menyelamatkanmu, seorang pemadam kebakaran kehilangan nyawanya. Orang itu adalah ayahku.
Mata Joo won membesar, apa?
Ra Im : Kau tidak apa-apa karena tidak ingat, tapi setiap kali aku melihatmu aku tidak bisa berhenti memikirkan ayahku. Sekarang aku tidak bisa memandangmu dengan nyaman, karena jika aku melakukannya, aku merasa bersalah pada ayahku. Karena kau, aku harus hidup selama 13 th tanpa ayahku. Apa kau bisa membayangkan seperti apa waktu itu?
Kau bilang dulu kau akan menjadi Little Mermaid. Aku memintamu, seperti gelembung, menghilang.
Joo Won langsung mencari data mengenai kejadian itu, ia membaca koran lama, mencari berita tentang kecelakaan 13 th lalu.
Joo Won menemukan beritanya :
Seorang pemadam kebakaran, Gil Ik Son, setelah menyelamatkan pewaris dept. store L, meninggal dunia ketika lift, yang terbakar, jatuh dari lantai 3. Pemadam kebakaran itu akhirnya diselamatkan, tapi ia meninggal dunia di RS pada usia 41 th.
Api menyala diantara lantai 2 dan 3, dan menghabiskan waktu satu jam 30 menit untuk dijinakkan. Penyebab kebakaran masih diselidiki.
Setelah Joo won membaca artikel itu, terdengar kembali doa ayah Ra Im.
Ra Im pergi ke rumah abu lagi. Di depan altar ayahnya, Ra Im tanya apa benar ayahnya menyelamatkan Joo won?
Ra Im : Kau bilang kau akan segera pulang, kau bilang padaku jangan makan dulu dan menunggu dan kau tidak pulang, apa karena kau menyelamatkan dia ..kau tidak bisa pulang?
Ra Im menangis, aku minta maaf ayah, karena aku mencintainya, aku benar-benar minta maaf.
Ra im siap-siap akan pergi syuting untuk Dark Blood dan Ah Young tanya apa Ra Im gugup. Ra Im mengaku gugup, ia sampai tidak bisa mengancingkan mantelnya dengan benar.
Ah Young berkata ia mimpi lagi, Joo won dan Ra Im duduk saling berhadapan di meja yang indah dan meminum teh bunga.
Ra Im memotong : Kau yakin bukan arak bunga?
Ah Young kesal, bagaimana ia bisa tahu itu, apa bisa merasakan rasa dalam mimpi. Tapi anehnya tidak cuma kalian berdua, tapi ada satu orang lagi dalam mimpinya. Lalu setelah minum teh, ada kelopak bunga mawar merah yang turun dari langit.
Setelah itu, Ra Im dan tim tiba di lokasi syuting.
Jong Soo mengenalkan Ra Im pada Jackson. Jackson senang dan ia minta Ra Im melakukan dengan bagus.
Jalan sudah ditutup untuk keperluan syuting. Jong soo memberikan petunjuk pada Ra Im.
Dan syuting mulai.
Ra Im harus menyetir mobil menghindari tiga mobil yang mengejarnya, lalu di salah satu pertigaan, Ra im harus berputar (U-turn tajam) dengan cepat. Sutradara masih merasa Ra Im terlalu lambat dan ingin lebih cepat lagi. Maka Ra Im mengulang adegan ini lagi.
Ra Im sudah mengulang sampai beberapa kali, ia akan melakukan lagi. Jong Soo ada di jendela mobil dan memberi semangat pada Ra Im, kali ini aku punya firasat bagus. Ra im mengangguk percaya.
Seorang pengemudi mobil mengeluh karena ada pemblokiran jalan. Petugas dengan sopan menjelaskan kalau mereka sedang syuting, jadi harap berputar. Pria itu seolah mengerti, tapi dengan seenaknya, ia menerobos masuk dan menabrak penghalang jalan. Petugas keamanan panik dan marah, mereka mengejar pria itu.
Ra Im sedang mengambil adegan untuk kesekian kalinya dan ketika ia melakukan putaran di pertigaan, mobilnya ditabrak mobil pria itu dari sebelah kiri, mobil Ra Im terpental keras dan menabrak bahu jalan. Semua syok.
Jong soo teriak-teriak dan lari dengan panik ke arah Ra Im. Sutradara Jackson dan krunya juga lari ke arah yang sama.
Tangan Ra Im berlumuran darah dan terkulai.
Jong soo mendekat dan menemukan Ra Im pingsan dengan darah dimana-mana.
Joo won sedang melihat ke luar jendela sambil membawa buku. Tiba-tiba Sekretaris Kim lari masuk dan teriak memanggil Joo Won, Presiden!
Joo Won menoleh dan tanpa sengaja menyenggol vas bunga isi mawar merah, Joo won tertegun. Kim masuk dengan wajah sangat panik.
Joo Won seperti tahu apa yang terjadi.
Di depan kamar operasi, Ah young histeris dan menangis seperti orang gila, ia ingin masuk ke dalam. Jung Hwan harus menahannya. Ah Young terus menerus menangis sampai serak dan akhirnya terjatuh.
Jong soo duduk diam tanpa gerak dengan pandangan kosong.
Para stunt berdoa dan menangis.
Joo won jalan mendekat bersama Kim.
Terdengar suara dokter, Ra Im dalam keadaan koma, dia mungkin tidak akan pernah sadar. Otaknya mati.
Joo won masih jalan tanpa ekspresi, sementara Kim menangis di belakang Joo Won. Oska dan Seul menyusul di belakang mereka.
Layarnya berubah, menunjukkan kamar Ra Im, terlihat gelap, tidak ada siapapun, hanya kelopak bunga yang berasal dari bunga pemberian Joo won, mulai berguguran satu persatu di depan foto Ra Im.
Suara Joo Won : 15 hari sudah berlalu, dia masih dalam mimpinya seperti biasa. Saat kulihat betapa tenang wajahnya, aku pasti tidak ada dalam mimpinya, sepertinya ia menungguku, sampai aku datang, sepertinya ia sedang menunggu, besok pagi dan besoknya lagi.
Joo won merawat Ra Im, ia mengelap tangan Ra Im, bahkan tidak tidur semalaman, Joo Won hanya berdiri di samping Ra Im sambil melihat jendela. Itu terus berlangsung selama beberapa hari.
Joo won ada di perpustakaan dan ia mencatat lokasi hujan berikutnya : Distrik Gyeonggi-do, Chungbuk. curah hujan : 20-30 mm/jam. Joo Won sudah berniat untuk tukar posisi dengan Ra Im.
Oska masuk, jadi kau disini? Joo Won menutup agendanya. Oska berkata sebenarnya ia bertemu Ra Im disini, sebelum kecelakaan, tapi ia lupa mengatakannya pada Joo won.
Joo Won heran, untuk apa? menemuiku?
Oska berkata ia tidak datang menemuimu, tapi ia mengharapkan kebahagiaanku seolah dia tidak akan pernah menemuiku lagi, membuatku jadi aneh.
Joo won ingin tahu apa yang dilakukan Ra Im persisnya. Oska menunjuk sepertinya Ra Im berdiri sekitar sini melihat ke satu buku.
Joo Won tanya buku apa, tapi Oska tidak benar2 melihatnya.
Setelah Oska pergi, Joo won melihat rak bukunya, dia membuka dua buku tapi tidak menemukan apa-apa, sampai ia menemukan lembaran kertas terselip di buku Alice in Wonderland.
Joo won mengambilnya, itu lembaran terakhir dongeng Little Mermaid vers HC Andersen yang sad ending.
Pisau yang dipegang Little Mermaid tergetar.
Kemudian, dia melemparkan pisau itu ke ombak laut.
Ombak menelan pisau itu. Matahari terbit di atas laut.
Little Mermaid melihat ke arah Pangeran dengan pandangan kabur. (mungkin karena matanya dipenuhi air mata)
dan melemparkan diri ke dalam lautan
Dan, menjadi buih laut, Little Mermaid lenyap.
Joo Won mendekap kertas itu dan ia menangis habis-habisan.
Joo won mulai mempersiapkan rencana kepergian-nya. Ia mengirim bunga untuk ibunya dan berkata kalau ia mencintai ibunya.
Ibunya senang dan minta diambilkan vas bunga yang paling cantik.
Oska menceritakan pengalaman lucu-nya dan Joo Won tertawa terpingkal-pingkal yang mengarah pada berlebihan.
Oska lalu diam dan ia berkata reaksi Joo Won itu berlebihan.
Joo won yang tertawa sampai keluar air mata berkata berlebihan apa, tadi sungguh lucu. Oska berkata Joo won pasti mengasihaninya karena ia sudah tua. Kalau kau mengasihaniku, lakukan dengan uang.
Oska dengan main2 mengulurkan tangan ke arah Joo won.
Joo Won ketawa, lucu sekali. Ia akan memberikan sesuatu untuk Oska, bukan uang tapi sesuatu yang sebanding.
Joo Won memberikan kotak besar pada Oska. Oska awalnya curiga, apa ini akan meledak tidak? Lalu ia kaget, ternyata Joo Won memberikan semua barang2 berharga miliknya yang diinginkan Oska. Oska kaget, kenapa kau memberikan ini padaku?
Joo Won berkata untuk bayar sewa. Oska masih heran, kau dapat masalah ya. Joo Won berkata ya sudah, kalau tidak mau. Tapi Oska menahannya. Jangan, terima kasih Joo Won.
Joo won mengajak Oska foto tapi Oska menolak. Joo Won berkata Oska akan menyesal, tapi Oska menjawab hidupnya memang penuh penyesalan. Oska mengagumi jam tangan berlian yang ia peroleh.
Keduanya minum bersama, Oska sudah tertidur karena mabuk. Joo Won tidur di sofa seberang, ia membuka mata perlahan dan memandang Oska.
Joo Won berkata dalam hati : Hyung, aku tahu selama ini..kalau kau selalu mengalah dengan sengaja. Aku benar-benar...sangat berterima kasih, Hyung.
Jong soo duduk di samping tempat tidur Ra Im, sambil membawa laptop, ia memutar aksi Ra Im di film Damo, dan Jong soo berkata Lihat, ini kau.
Jong soo : Kau sekeren ini. Kau lihat? Kau kuat dan pintar, jadi kau bisa mengalahkan ini.
Joo Won ada di pintu dan ia mendengar kata-kata Jong Soo.
Jong Soo : Cepat bangun Gil Ra Im, siapa yang tidur begini pulas? Apa kau tidak melihat semua rekanmu mencemaskanmu? Bangun, bangunlah, jika kau bangun..aku akan membiarkanmu pergi pada Kim Joo Won. Aku akan tersenyum dan membiarkanmu pergi, jadi bangunlah.
Joo Won tersentuh mendengar ini.
Joo won, duduk di kursinya
Ia menulis surat untuk Ra Im :
"Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya. Kau adalah satu-satunya tetangga miskin yang termajinalkan yang menerima surat ditulis oleh tokoh sosial paling terkemuka Kim Joo Won. Surat pertama dan terakhirnya.
Jadi, kau bisa berbangga hati karena ini. Ini adalah sore hari dimana angin terus menggetarkan pepohonan. Aku harap ketika kau membaca surat ini, itu juga akan jadi sore dimana angin menggetarkan pepohonan seperti saat ini. Dengan cara ini, aku ingin kau melihat apa yang kulihat.
Jika kau berdiri di jendela dimana aku berdiri, jika kau berbaring di ranjang dimana aku tidur, jika kau membaca buku yang pernah kubaca, jika dengan cara ini, kita bisa bersama...Jika kita bisa membuat itu terjadi,
Maka biarlah kita menerima itu sebagai kebersamaan. Dengan itu, biarlah kita melihat diri kita seperti pasangan lainnya, dan menjadi bahagia."
Joo Won terisak-isak saat menulis bagian terakhir surat itu.
Joo Won pergi ke RS, melepaskan jepitan di jari Ra Im, mengangkat tubuh Ra Im dan membawanya pergi.
Keduanya ada di mobil terbuka Joo Won di tepi jalan yang sepi.
Kepala Ra Im bersandar di bahu Joo Won dengan selimut menutup tubuh Ra Im.
Joo Won mulai bicara pada Ra Im, awalnya tenang lalu mulai menangis lagi, jangan mencintai orang lain, pikirkan aku saja dan hiduplah sendirian. Jangan terlalu akrab dengan Choi Woo Young, nanti aku cemburu.
Sepertinya ini permintaan egois, tapi ini dibuat oleh pemimpin sosial terkemuka, jadi hargailah itu. Gil Ra Im yang selalu mengesankan di masa depan, kau juga harus mengesankan.
Joo Won mencium dahi Ra Im, aku akan sangat merindukanmu. Aku mencintaimu..aku mencintaimu.. Joo Won terisak-isak..
Di kejauhan terlihat badai dengan kilat menyambar serta awan hitam.
Joo won menyetir mobilnya ke arah hujan badai itu......
0 comments:
Post a Comment