Joo Won minta Ra im untuk tidak mencintai orang lain dan hanya memikirkan dirinya, jangan juga dekat dengan Oska karena ia akan cemburu.
Joo Won terisak dan berkata beberapa kali kalau ia mencintai Ra Im, lalu dengan penuh tekad Joo Won mengendarai mobilnya mendekat ke sumber badai.
Sementara Oska gelisah, ia mondar mandir di rumahnya sambil mengingat saat Joo Won memberikan semua barang bermerk yang sudah lama diincar Oska. Juga permintaan Joo Won untuk foto dengan Oska, dan ketika Oska menolak, Joo Won berkata Oska akan menyesal.
Oska bicara sendiri : Apa ini, kenapa aku sangat gugup? Ada sesuatu yang aneh.
Lalu Oska menyadari sesuatu...tidak mungkin..
Oska bergegas ke RS.
Jong soo juga panik di RS, ia tidak mengerti kenapa tubuh Ra Im bisa hilang. Susternya juga tidak tahu. (memang aneh, kenapa tidak ada yang mencegah atau melihat Joo won, namanya juga drama)
Oska datang dengan panik, mana Ra Im? mana Ra Im?!
Jong Soo berkata Ra Im menghilang. Oska minta segera memeriksa CCTV-nya. Cepat.
Oska menjelaskan pada Jong Soo kalau ia curiga, karena Joo won juga menghilang, ia tidak bisa menghubungi Joo Won dan ia tidak ada di rumah, mobilnya juga tidak ada.
Jong soo : Apa itu mungkin...
Oska : Dia (JW) pergi untuk bertukar badan dengan-nya (RI), dia memutuskan itu, pria gila itu..
Aku memeriksa pagi ini...ada hujan di hwaseong, Chungju, dan Jechon. Dia (JW) pasti pergi ke salah satu dari lokasi itu.
Oska juga sudah melaporkan mobil Joo Won pada polisi. Oska minta Jong soo pergi ke Hwaseong dan ia akan ke Chungju.
Oska mendapat telp dari polisi, mereka menemukan mobil Joo won. Oska langsung bergegas pergi.
Ternyata Ra Im dan Joo Won dalam keadaan pingsan, keduanya akan dibawa ke RS. Mereka baru saja diturunkan dari ambulance, Oska lari dan memeriksa mereka, Oska berkata ia yang bertanggung jawab atas mereka dan Oska melihat Ra im lalu tanya mana yang pria?
Dokter menunjuk ke ambulance lainnya dan memeriksa Joo Won. Dokter berkata mereka ditemukan tidak sadar di lokasi.
Oska minta keduanya dikembalikan ke RS di Seoul dimana Dokter Lee berada. Oska menelepon Ji Hyun dengan panik, ia berkata Joo Won kondisinya tidak baik dan mereka akan segera sampai ke RS jadi Ji Hyun harus bergegas ke sana.
Jong soo menemui Oska dan tanya apa yang terjadi. Oska menjelaskan kalau mereka pingsan. Mereka jadi tidak tahu apa keduanya berhasil tukar badan atau tidak.
Ji Hyun menemui mereka. Oska tanya, bagaimana apa mereka sudah sadar? Ji Hyun berkata masih harus dites dulu.
Ji Hyun tidak mengerti apa yang dilakukan Joo Won, kenapa ia membawa Ra Im keluar saat ia masih tidak sadar. Jong soo tanya kondisi Ra Im tapi Ji Hyun berkata masih harus menunggu hasil tes.
Oska tidak sabar, ia ingin segera mengetahui hasil tesnya dan minta Ji Hyun mempercepatnya, lakukan apa saja.
Ji Hyun kesal, ia berkata sudah melakukan yang ia bisa dan ia keluar karena tidak ingin Oska frustrasi, Ji Hyun menegur Oska dan Jong soo yang tidak makan apapun, pergi dan makan sesuatu. Membuat lapar dirimu sendiri tidak akan membantu apapun.
Ibu Joo won mendapat laporan kalau Joo won pingsan dan ia syok, kenapa Joo won-ku? lalu ia teriak.
Ra Im dan Joo Won masih tidak sadar. Ah Young merawat Ra Im dan mengelap wajahnya. Jong Soo menunggu sambil mengirim sms pada Oska dan tanya bagaimana Joo Won, karena Ra Im masih sama saja.
Ibu Joo won menangisi anaknya dan Oska menemani mereka, ia membalas sms Jong soo, tidak ada perubahan, ia tidak tahu apa orang ini Joo won atau Ra Im.
Ibu Joo won terus memohon pada Ji Hyun agar melakukan sesuatu.
Ibu Joo Won : Kumohon selamatkan putraku, kenapa ia seperti itu, bagaimana anak yang sehat bisa seperti itu.
Ji Hyun minta Ibu Joo Won tenang disini banyak pasien lain. Tapi Ibu Joo Won masih saja ribut dan ingin tahu apa yang terjadi, siapa yang melakukan itu pada putranya.
Seorang perawat masuk dan berkata pada Ji Hyun kalau Joo won sudah sadar. Ji Hyun bergegas ke sana.
Joo won membuka mata perlahan, Oska menungguinya dan terus tanya, apa kau melihatku? kau dengar suaraku? Joo won, kau tahu siapa aku? Joo Won! Joo Won!
Joo Won menyentuh bibirnya dan ia gemetaran, lalu menangis.
Oska bingung, kenapa? Ada apa?
Joo Won bicara dengan bahasa formal: Apa hujan? apa hujan di Seoul?
Oska sadar dan menangis, apa yang harus kulakukan..adikku..apa yang harus kulakukan?
Joo Im : Apa yang terjadi? kenapa aku jadi dia? kenapa aku jadi dia? ia menangis
Oska juga menangis dan menjawab, tidak hujan (di Seoul), Joo Won membawamu pergi dan pergi ke daerah yang hujan.
Joo im menangis putus asa, tidak..tidak..tidak..dia tidak bisa melakukan ini..tidak..
Ra Im yang ada dalam tubuh Joo Won menangis habis-habisan. Ibu Joo Won masuk, Joo Won! Joo Won ini ibu.
Joo Im terus mengatakan maaf pada Ibu Joo Won dan ketika melihat Ji Hyun ia tanya, dimana Kim Joo Won sekarang ..dimana dia? Dimana Kim Joo Won sekarang? Joo Im menangis keras.
Ji Hyun bingung. Oska bergumam, orang gila ...
Ji Hyun berkata : Kau disini, Joo Won. Kau disini
Ibu Joo won juga bingung, ia ingin tahu kenapa putranya seperti ini.
Joo Im bergegas mencari Ra won, Jong soo langsung tanya, siapa yang sudah sadar? Ia tiba2 sadar kalau yang di depannya adalah Ra Im.
Joo Im menangis, apa yang harus kita lakukan, direktur?
Jong Soo : apa itu kau Gil Ra Im?
Joo Im terus menangis dan tanya apa yang harus dilakukan, orang ini tukar badan denganku, untuk menyelamatkanku, dia bersedia mati.
Jong Soo memeluk Joo Im, ia juga sedih, karena kau...aku..karena kau..
Joo Im menangis bingung.
Ibu Joo Won masuk, syok melihat putranya dipeluk pria yang aneh lalu meminta memerintah orang memisah mereka dan akan membawa anaknya pulang.
Anak buah Ibu Joo won berusaha menangkap Joo im tapi Jong Soo menahan Joo Im, mereka tidak bisa membawa Joo Im karena ia bukan Kim Joo Won. Ini membuat Ji Hyun bingung.
Ibu Joo Won murka dan teriak pada Jong Soo, beraninya kau menyentuh tubuhnya! dan minta anak buahnya segera membawa Joo Im.
Jong Soo tidak mengijinkan pria itu, ia melawan dan menelikung lengan mereka, kubilang kalian tidak bisa membawanya!
Ibu Joo Won teriak pada Jong Soo, aku tidak tahu apa yang kau katakan, tapi jika kau menyentuh putraku lagi...
Joo Im tiba-tiba berkata : Aku akan pergi. Aku akan pergi Ibu.
Joo Im ke Jong soo : Tidak apa-apa, aku akan mengurus ini sendiri. Aku bisa melakukannya.
Joo Im : Ayo pergi Ibu, aku ingin pulang.
Ibu Joo Won sama sekali tidak menggubris maupun menanyakan apa yang terjadi pada Ra Im.
Ibu Joo Won meminta dokter dan perawat untuk merawat Joo Im, Dokter berkata kondisi Joo Im baik-baik saja. Ibu Joo Won lega.
Joo im berkata ia benar2 tidak apa-apa dan ingin istirahat. Ibu Joo Won duduk di dekat Joo Im dan ingin menunggu sampai anaknya tidur. Tapi Joo Im berkata ia tidak akan nyaman, dan minta ibunya pergi.
Ibu Joo Won berkata : Kau benar2 adalah Joo Wonku, tadi kau seperti orang lain.(Ra Im semakin mirip JW tingkah lakunya hehe) Ibu Joo Won minta anaknya memanggilnya jika merasa tidak enak dan minta Oska menjaga Joo Won untuk sementara. Oska bersedia.
Ibu Joo Won akan pergi dan Joo Im berkata ia minta maaf. Ibu Joo Won berkata untuk apa, kau akan segera sehat. Ia tidak pernah tidak merasa bangga pada Joo Won, ia merasa adalah ibu paling bahagia, kecuali saat kau mulai bertemu gadis itu.
Ibu Joo Won : Kudengar setelah kau membawa gadis itu pergi kau jadi seperti ini, itu adalah hal terakhir yang akan kuhadapi. Aku ingin jadi bahagia lagi. Kau pasti lelah, istirahatlah.
Ibu Joo won keluar dan memerintahkan penjaga mengawasi Joo Won, jangan sampai pergi ke RS lagi. Tapi jangan sampai Joo Won terluka. Mereka mengerti.
Joo Im berkata pada Oska kalau ia harus pergi. Oska minta Joo Im duduk. Joo Im memohon agar ia diijinkan pergi, ia harus pergi pada orang itu.
Oska sedikit menaikkan nada suaranya dan minta Joo Im duduk, jika kau mau pergi, pergi nanti saja.
Joo Im tetap ingin pergi, orang itu menungguku, ia pasti ketakutan sendirian disana.
Oska kesal : Aku sudah bilang nanti ya nanti! Aku tahu cinta gila kalian itu memang luar biasa. Tapi dia (JW) seharusnya berpikir (tentang posisinya) sebagai anak laki dan adik laki di keluarganya.
Joo Im : Aku minta maaf.
Oska menghela nafas : Aku seharusnya tidak marah padamu. Tapi jika Joo Won tidak sadar, Bibiku..Jika ia tahu kalau dia menghilang lagi, dia pasti akan sangat sedih.
Joo Im : Maaf. Aku tidak berpikir sejauh itu..aku benar2 minta maaf.
Oska : Ra Im, aku pikir ia (JW) melakukan ini untuk membuat kita menjadi menderita.
Oska minta Ra Im jangan pergi sekarang. Tinggallah disini satu hari lagi, agar Ibu Joo Won tidak cemas, dan Oska akan pergi ke RS besok. Kau bisa sendiri kan?
Joo Im mengangguk.
Oska menemui Ra Won. Ia kesal sekali : Ya! Kau pria gila. Bagaimana kau bisa melakukan ini? Bagaimana...bagaimana kau bisa melakukan hal gila seperti ini, dasar gila. Apakah keluarga dan semuanya tidak penting bagimu? Apakah yang paling penting bagimu adalah wanita ini? Kau tidak perlu keluarga atau apapun?
Suara Oska bergetar, Bagaimana kau bisa melemparkan sepatu padaku dan pergi? Kau bilang kapanpun terjadi hujan kalian akan tukar lagi, hujan akan turun lagi, lalu aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana?
Mengikutimu..setiap hujan turun, apa aku harus menyembunyikan Ra Im? Apa kau suka jika aku melakukan itu? Tapi apa yang kau lakukan, aku tidak bisa melakukannya. Tidak peduli semarah apa kau padaku, aku tidak akan bisa melindungi cinta itu. Meskipun kau menangis dan marah2 dan menjadi gila, meskipun kau adalah adik seperti itu, aku ingin tetap hidup bersamamu. Oska menangis.
(Ada kejadian lucu saat syuting adegan ini, Yoon Sang Hyun mengulang adegan ini 3 kali dan Ha Ji won benar2 tidur karena kelelahan, ketika Sutradara tanya pendapat HJW, ia tidak tahu karena ia tidur. Yoon Sang Hyun berkata Ha Ji won tidur sampai mulutnya terbuka karena nyenyaknya...hehe)
Joo Im keluar dan ingin pergi. Beberapa pria menghalanginya. Ibu Anda berkata anda tidak bisa pergi keluar.
Joo Im berkata dengan sopan ia tahu, tapi ia harus pergi. Kuharap kalian tidak mengatakan pada ibuku.
Mereka tidak mau mundur dan minta Joo im istirahat, mereka akan mengantar Joo Im ke dalam.
Joo Im minta mereka mundur atau kalau tidak mereka akan terluka. Jangan lakukan ini. Mereka berkata tidak punya pilihan dan akan menggunakan kekuatan.
Joo Im berkata dengan tenang, aku sudah memberi peringatan. Lalu dengan sekejap mata ia melumpuhkan dua pria itu! wow..senang lihat Hyun Bin action.
Stafnya datang dan ia ketakutan. Joo Im menenangkannya, mereka akan baik2 saja, aku menghindari bagian vital.
Staf wanita itu berkata hanya ingin memberikan surat2 untuk Joo won : Surat cinta, dari resort golf, Kim Ddol chu (Kim si training bling-bling gila ) dan...
Joo Im tidak tertarik dan berkata untuk memberikan pada-nya nanti saja. Lalu ia berhenti, tunggu...dari siapa tadi?
Joo Im masuk ke mobil Joo won dan membaca surat. Isi suratnya sedikit beda dari surat Joo Won ep 17.
Suara Joo Won : Dari Kim Ddol chu untuk Kim Joo Won.
Tabir ajaib bekerja dan Joo Im berubah menjadi Ra Im.
Sekarang ini, keajaiban yang terjadi diantara kita bisa dikatakan sebagai hadiah. Jadi, berbahagialah dengan hadiah mengejutkan ini. Jika kita tertawa dengan hati kita, aku akan bisa mendengar suara tawa itu.
Aku ini jauh lebih kuat dari yang kau bayangkan. Cukurlah wajahku dengan rapi. Dan pakaikan baju-baju mahal/fashionable yang kusuka. Jika kau melakukan itu, maka kita bisa pura-pura kalau kita bersama. Jika kau melakukan itu, maka kita bisa pura-pura (kalau) kita bahagia..seperti pasangan lainnya...
Ra Im memeluk surat itu di dadanya dan menangis tersedu-sedu, lalu ia berubah menjadi Joo Won lagi dan pergi dengan mobilnya.
Joo Im lari menuju bangsal Ra Won. Ternyata Jong soo duduk di luar kamar. Keduanya bertemu. Joo Im memanggil Jong Soo, Direktur..
Jong Soo menanyakan kondisi Joo Im. Joo Im heran kenapa Jong soo disini. Jong soo berkata ia pikir orang itu pasti akan takut kalau sendirian, jika ia tahu kalau ada yang menungguinya diluar, ia mungkin akan sadar. Masuklah.
Joo Im tersentuh dan ia membungkuk sebelum masuk ke dalam.
Joo Im jalan masuk dan ia berubah menjadi Ra Im.
Ra Im mendekati Joo Won yang terbaring koma, ia menangis lagi.
Ini terasa menyebalkan. Sepertinya sudah menjadi takdir kita, salah satu dari kita harus menjadi gelembung air. Jika memang seperti itu, aku akan menjadi itu. Aku yang akan berubah menjadi gelembung.
Ra Im melihat Joo Won : Jangan sakit hati (karena ini.)
Suara Ra Im bergetar, karena setelah Little Mermaid mulai mencintai sang Pangeran, sudah menjadi takdirnya untuk berubah jadi gelembung. Kau seharusnya mematahkan lengan dan kakiku daripada membuat hatiku berdarah ssetiap kali aku bernafas (karena harus menahan melihat JW seperti ini)
Aku akan mengembalikan semuanya seperti awalnya. Lain kali jika turun hujan, kumohon kembalilah ke tempat aslimu. Aku memohon padamu.
Ra Im roboh diatas dada Joo Won dan menangis tidak terkendali.
Seul tanya pada Oska apa Joo Won baik2 saja, karena ia dengar Joo Won sudah sadar. Oska berkata belum. Seul tidak mengerti, ada yang bilang Joo won sadar.
Oska : Bukan Joo won yang sadar.
Seul : Apa maksudnya?
Oska : Dia seolah-olah bahagia, beda dari biasanya. Jadi kupikir, kenapa ia melakukan itu? Meskipun itu bukan humor yang lucu, ia ketawa seperti orang gila. Seperti orang gila...Tapi itu..adalah caranya mengucapkan selamat tinggal.
Seul benar2 blank : Apa kau bisa menjelaskan-nya supaya aku mengerti?
Oska masih menjawab sesuai pikiran-nya sendiri, membuat Seul tambah bingung : Aku selalu berpikir aku membiarkannya menang karena aku lebih tua dan seorang pria dewasa. Tapi setua dan sedewasa apa dirimu untuk mati demi orang lain seperti itu?
Ra Im dan Joo Won masih ada di RS, Ra Im terbaring koma dan Joo Won tidur dengan memegang tangan Ra Im.
Ayah Ra Im ada di padang bersalju, mengenakan setelan jas rapi dan berdiri di depan meja yang diatur dengan mewah. Ia memandang bayangan kedua orang itu dari gelas anggur. Ia melihat putrinya di tempat tidur RS dan Joo won tidur di sampingnya. Wajah ayah Ra Im sedih.
Kening Joo won yang sedang tertidur berkerut (karena yang di dalam sebenarnya adalah Ra Im).
Suara Joo Won : Kau melakukanya lagi, kenapa mimpimu selalu suram?
Suara Ra Im : Ini karena kau ada dalam mimpiku. Diatas padang salju putih, meja yang indah sudah disiapkan. Kau dan aku diundang.
Suara Joo Won : Bodoh, itu adalah mimpiku. Dalam mimpiku, kau disana. Kau dan aku terlihat bagus disana.
Keduanya pindah ke padang salju dan berdiri berseberangan. Joo Won jalan ke arah Ra Im.
Suara Joo Won : Aku, atas nama sopan santun, menarikkan kursi untukmu. Kau berterima kasih padaku dengan senyuman-mu.
Salju mulai berjatuhan, tapi tidak terlalu deras, keduanya tersenyum satu sama lain.
Suara Ra Im : Kita saling memandang dan tersenyum. Dan kita menunggu seseorang. Orang yang mengundang kita..
Ayah Ra im jalan mendekat, suara Ra Im : Ayah..apa itu kau?
Suara Joo Won : Kau terlihat familiar.
Ayah Ra Im hanya tersenyum menanggapi Joo Won. Ayah Ra im mengambil botol anggur dan berkata ini adalah awal dan akhir dari keajaiban.
Lalu Ayah Ra Im menuangkan anggur untuk Joo won, ia berkata pada Joo Won :
Tidak apa-apa kalau kau melupakanku lagi, tidak apa-apa kalau kau melupakan janji yang kau buat padaku.
Ayah Ra Im menuangkan anggur untuk putrinya dan berkata : Hiduplah dengan menerima cinta. Sebanyak kau merendahkan diri, sebanyak kau menghapus air mata...Sekarang, hiduplah dengan menerima cinta, Ra im-ah. Sekarang, keajaiban-nya selesai.
Ra Im memandang ayahnya dengan pandangan memuja.
Ayahnya berkata : Keajaiban yang kubuat adalah seperti jabatan tangan diantara orang yang bertemu untuk pertama kalinya. Jadi sekarang...biarlah keajaiban yang sebenarnya mulai.
(Ia hanya bertugas mengenalkan keduanya, dan sekarang..mereka akan membuat keajaiban mereka sendiri)
Ayah Ra Im menghilang. Keduanya meminum anggur mereka.
Kelopak bunga mawar merah jatuh diatas mereka, keduanya saling melihat, hujan kelopak bunga mawar merah semakin deras..
Keduanya sadar!
Ra Im di RS, Joo Won di rumahnya. Ada kelopak mawar di lantai kamar Joo Won.
Ra Im teriak dan terbangun, ia menyentuh wajahnya dan melihat bayangan-nya, aku kembali..aku kembali...Kim Joo Won..
Ra Im lari keluar kamar RS.
Dilantai kamar RS juga ada kelopak mawar..
Joo Won mengamati wajahnya di cermin dan ia terlihat bingung. Oska datang, ia tanya apa kau tidur nyenyak. Joo Won melihat Oska dari atas ke bawah seperti heran dan berkata : Hyung..
Oska masih mengira itu Ra Im, kau tidak perlu berpura-pura kalau kita cuma berdua.
Joo Won : Hyung, kenapa kau seperti itu lagi? dan ada apa denganku?
Oska : Apa? Apa katamu?
Joo Won : Dimana ini? kenapa aku disini, aku tadi ada di RS
Oska mendekat : Apa kau Joo Won? Apa kau Kim Joo Won? Kau kembali? tapi tidak hujan..
Joo won justru bingung, mengapa kau bicara tentang hujan? Apa yang terjadi denganku?
Oska senang sekali, Joo Won, ini kau Joo Won! Yah kau memang ada di RS, tapi bibi membawamu kembali. Oska memeluk Joo Won.
Joo Won melepaskan diri, ah..lepaskan aku. Teman-temanku..apa mereka baik-baik saja? Apa mereka selamat?
Oska heran : Teman-teman? teman yang mana?
Joo Won : Kau ini kenapa? beberapa hari lalu, aku pergi bertemu teman2, dan gedungnya kebakaran, jadi aku terkurung di lift. Kau juga menjenguk-ku di RS
Oska terpana : Joo won-ah...
Joo won : Apa? Aku tanya bagaimana dengan teman-temanku..
Oska bertemu Ji Hyun di cafe. Ji Hyun sudah memeriksa Joo won dan ia berkata kalau Joo Won sepertinya syok berat (lagi) dan ingatan-nya berhenti saat ia usia 21 th, Joo Won tidak ingat apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu.
Oska berkata kalau demikian Joo Won tidak bisa normal. Ji Hyun minta Oska tidak perlu terlalu cemas, karena sepertinya Joo Won bisa menerima keadaan-nya, ia ingin segera menjadi pria dewasa dan ketika ia membuka mata keinginan-nya menjadi kenyataan. Seperti film.
Oska lega. Ji Hyun berkata Joo Won senang sekali ketika tahu kalau ia adalah Presiden dept store dan bukannya Oska. Oska sedikit marah, orang itu...Lalu ia tanya apa berarti Joo Won ingat kecelakaan itu?
Ji Hyun berkata kecuali beberapa hal, Joo Won ingat semuanya, kalau ia terjebak di lift dan ia diselamatkan. Kecuali fakta kalau pemadam kebakaran yang menyelamatkan-nya meninggal dunia. Keduanya lalu pulang untuk melihat Joo won.
Ra Im masih mengenakan baju RS, ia lari dan mencari taksi, ia minta sopirnya ntuk bergegas.
Joo Won ada di rumahnya dan jalan melihat-lihat ruang tamu. Oska dan Ji Hyun datang, apa yang kau lakukan?
Joo Won berdiri dengan tangan di belakang punggungnya, Siapa yang merancang rumah ini?
Oska menjawab dengan suara keras dengan sedikit kesal : Apa kau tidak ingat, kau menculik seorang arsitek dari New York dan melarangnya tidur berhari-hari untuk merancang ini, satu bata demi satu bata.
Joo Won berkata dengan nada bangga (pada dirinya sendiri hahaha I just love this..I love much younger JW, Binnie is great) : Aku yang melakukannya, iya kan..saat aku lebih tuapun, aku masih memiliki standar tinggi. Ia mengangguk-angguk.
Lalu dengan semangat tanya, Tapi, apa katamu tadi..ini adalah rumahku?
Oska : Ini bukan rumahmu. Ini rumah Bibi.
Tiba2 ia senyum, tapi aku lega. Aku senang melihatmu meskipun dalam kondisi ini.
Joo Won membenarkan kakak sepupunya dengan nyengir, lalu menunjuk Ji Hyun, Omong2, menurut dia (JH), aku bermasalah dengan ingatanku. Dia bilang aku sekarang 34th.
Ji Hyun tersenyum. Oska membenarkan, ya kau 34th dan aku 36th.
Joo won nyengir lagi, Kakak memang tampak seperti itu (36th alias tua), tapi aku tidak tampak seperti 34th. Lalu ia tanya dengan nada heran, Bagaimana aku bisa menjaganya? (wajahnya yang terlihat awet muda)
Oska berbisik pada Ji hyun : Dia selalu brengsek seperti itu, tapi saat ia usia 21th, ia bertingkah seperti itu. Apa kau tidak berpikir ia perlu di-ikat dengan jaket putih? (kaya org gila hehe..)
Ji Hyun tersenyum dan balas berbisik : Orang dengan harga diri tinggi punya mekanisme perlindungan diri seperti itu.
Joo Won ingat sesuatu lalu ia menunjuk Oska lalu Ji Hyun, aku presiden LOEL dan kau bintang top. Berkata pada Ji Hyun, kau bukan mahasiswa kedokteran tapi spesialis, dan kau mencampakkan-ku 3 bulan lalu, iya kan? (Ternyata mereka memang pernah pacaran ya hehe..)
Ji Hyun mengoreksi : Sebenarnya 13 tahun dan 3 bulan.
Joo Won melipat lengannya, bahkan setelah 13 th, kita masih berteman akrab, aku mengerti.
Ji Hyun senyum : Itu karena aku orang yang sangat baik.
Lalu Joo Won seperti tidak percaya kalau Oska itu bintang Hallyu. Oska kesal, aku ini model utama dept. store-mu. Joo won seperti lega, kau tumbuh dengan baik. Aku khawatir akan seperti apa kau ketika dewasa. Tapi kau pasti berhasil di dunialuar.
Oska kesal sekali : Kau...!!!Aku ini yang terbaik di bidangnya, apa kau tahu berapa lama aku bertahan di Oricon ? (kaya Billboard-nya Jepang) hahaha..
Kedua sepupu ini saling mengolok tapi Ji Hyun kelihatan senang. Diluar, Gil Ra Im melihat ke dalam dengan wajah cemas. Ra Im membuka pintu dan ia terlihat lega, rindu, campur aduk.
Ji Hyun dan Oska tukar pandang, mereka bingung juga, tapi Joo Won benar2 terlihat ingin tahu.
Ra Im lari mendekati Joo Won, hei, dasar brengsek! Lalu Ra Im memeluk Joo Won. Joo Won bingung, ia diam saja.
Joo Won melihat ke arah Oska dan Ji Hyun, dengan pandangan, kenapa wanita itu, tapi Oska dan Ji Hyun juga tidak tahu mau berkata apa.
Ra Im melepaskan pelukannya dan marah : Siapa yang memintamu melakukan itu? Siapa? Kupikir aku tidak akan melihatmu lagi, kupikir aku tidak akan pernah melihatmu lagi selama aku hidup..
Oska minta Ra Im tenang dulu. Tapi Joo Won mengejutkannya dengan menunjuk Ra Im, aku pernah melihat wajah ini sebelumnya. Di RS.
Ji Hyun dan Oska semangat, Benarkah? Kau ingat melihatnya? mungkin ingatan-nya kembali, kau benar, kalian memang ada di RS bersama. Ra Im bingung, Oska berkata ia akan menjelaskan, nanti. Nanti.
Joo won memandang Ra Im dengan penuh tanda tanya, Tapi wajahnya...Tiba-tiba ia mengubah pembicaraan, dan berkata pada Ra Im, kau minggir dulu. Joo Won meletakkan jarinya di dahi Ra Im dan minta Ra Im minggir dulu.
Joo won menoleh ke Oska, Hyung, aku ingin tanya, siapa Gil Ra Im itu?
Ra Im kaget, Oska sedikit berharap, Kau ingat nona Gil Ra Im? Kau ingat. Kukira tidak akan lama ingatanmu pasti akan pulih.
Joo Won kesal : Siapa? Saat aku bangun, itu adalah nama pertama yang muncul di kepalaku.
Ra Im sedih saat melihat Joo Won, Joo Won tanya, apa dia orang yang kukenal?
Oska memberi penjelasan pada Ra Im, kalau Joo Won sekarang usianya mundur, ke 21th. Dia tidak ingat apapun yang terjadi setelah itu. Ji Hyun menenangkan Ra Im, kalau Joo Won hanya syok sementara saja dan Joo Won akan baik-baik saja.
Ra Im menangis dan ia memandang Joo Won. Joo Won tanya, kenapa kau menangis? Ra Im tidak menjawab.
Joo Won tanya : Apa kau, adalah Gil Ra Im?
Ra Im mengangguk. Joo Won terpana : Kau?
Ra Im menyedot ingusnya, melihat Joo Won dengan lembut, Ra Im mengangguk lagi.
Oska dan Ji Hyun meninggalkan keduanya, mereka berpikir Ra Im mungkin bisa membantu Joo Won mengingat kembali dengan lebih cepat.
Keduanya sekarang sendirian. Joo Won mundur (takut ya..), memasukkan tangan di sakunya, menyelidiki Ra Im, Kau bilang kau adalah Gil Ra Im?
Ra Im mengangguk lagi, air matanya belum kering.
Joo Won tidak yakin : Apa kau kenal aku, dan aku kenal kau?
Ra Im mengangguk. Joo Won tanya : Berapa usiamu?
Ra Im : 30th
Joo Won sepertinya sedikit terkejut, ia berkata dengan pelan, tidak mungkin aku kenal (baca pacaran) dengan orang diatas 24th..
Joo Won : Pekerjaan?
Ra Im : Stuntwoman.
Joo Won terpana : apa?
Ra Im : Stuntwoman.
Joo Won : Maksudmu aku kenal dengan stuntwoman? Katakan dengan spesifik apa tepatnya hubungan kita? Aku tanya, apa ada alasan istimewa mengapa aku ingat namamu saat aku sadar?
Ra Im menjelaskan kalau mereka saling mencintai. Joo Won kaget, apa tidak cukup aku kenal seorang stuntwoman, aku juga mencintainya?
Ra Im membenarkan, bahkan sangat mencintainya.
Joo Won belum siap dengan kenyataan itu, ia melambaikan tangan, tunggu....tunggu. Apa kau yakin kau tidak hanya memiliki nama yang sama, Apa tidak ada Gil Ra Im lain-nya?
Ra Im dengan sabar menjawab, aku yakin pasti ada. Tapi Gil Ra Im yang dicintai Kim Joo Won adalah..aku.
Joo Won menyerah, baiklah. Ia ingin no telp Ra Im. Ra Im berkata Joo won memang tidak punya aturan sejak muda. Lalu berkata no. telp-nya pasti ada di ponsel Joo Won. Kau akan melihat namaku dan juga fotoku yang kau ambil.
Joo Won bengong.
Ra im berkata sekarang ini, apapun yang dilakukan Joo won, dia tetap mempesona untuk Ra Im dan apapun yang dilakukan Joo won, Ra Im akan bisa memaafkan. Karena Ra Im sudah sangat bersyukur melihat Joo Won hidup.
Keduanya saling berpandangan lama.
Joo Won mengenakan baju training bling2nya lagi dan jalan di sekitar rumahnya. Joo Won muda ternyata juga suka membayangkan, ia membayangkan Ra Im jalan bersama dengannya, seperti ketika awal mereka bertemu.
Ra Im mengenakan seragam RS dan jalan seirama dengan Joo won.
Joo Won heran kenapa ia memikirkan Ra Im.
Mereka jalan..dan terus jalan.
Ah Young ada di RS dan membantu Ra Im makan, ia menyiapkan nasi dan sup untuk Ra Im. Ah Young menangis terus karena terharu, ia benci makan sendirian di rumah.
Ra Im mencoba bercanda, apa karena tidak ada yang cuci piring?
Ah Young teriak : Hei! kau gadis jahat, lalu menangis.
Ra Im menggodanya lagi, bagaimana Ah Young pergi ke kamar mandi sendirian, karena Ah Young takut kalau sendirian, bagaimana saat kau tanya, "Apa bau" dan tidak ada jawaban?
Ah Young mengancam, awas kalau kau luka lagi, aku akan membakar semua poster Oska. Ra Im mengacungkan sendoknya, Ya! apa salah oppa-ku?
Tiba-tiba : Hentikan. Joo Won masuk, letakkan sendok itu kembali. Letakkan.
Joo Won dan Ra Im berpandangan sejenak. Lalu Ra Im senyum dan meletakkan sendoknya. Ah young permisi ingin keluar dan Joo Won menyuruh Ah Young untuk memanggil pria yang diluar itu agar masuk ke dalam.
Ah Young keluar dan Kim ada di luar dengan meja dorong penuh makanan. Plus Lilin menyala, bunga, buah-buahan dan macam-macam.
Ra Im sedikit kaget, dan sekretaris Kim berkata, ada hal-hal yang tidak berubah dalam dirinya, iya kan? Kalau dipikir lagi, ia sama sekali tidak kreatif.
Ra Im geli. Joo won curiga dan tanya : Apa kalian berdua dekat?
Kim menjawab dengan tepat : Kalian lebih dekat. Lalu ia mengajak Ah Young keluar dengan menggandengnya.
Joo Won menjelaskan tentang Kim : Sepertinya aku yang memilihnya. Aku pasti mempekerjakan-nya saat akhir tahun.
Joo Won berkata ini mungkin pertama kalinya Ra Im mendapat makanan RS seperti ini, tidak apa-apa jika kau merasa kagum.
Ra Im mengangguk, Ya. Dan senyum bahagia.
Joo Won juga tersenyum dan berkata Ia sengaja melakukan ini agar Ra Im kagum.
Joo Won menyingkirkan makanan RS yang pertama. Lalu Ra Im tanya, Jika kau tidak akan berdoa, aku bisa mematikan lilin-nya kan?
Lalu Ra Im mematikan lilin dengan sendok seperti waktu itu, lalu meniup asap lilin dari sendok seperti pistol.
Joo Won syok, Lilin adalah dasar dari makanan.
Joo won menyalakan lilin2nya lagi, Supaya kau tahu, aku tidak melakukan ini karena kau. Kau bisa menganggap ini sebagai perbuatan baik (untuk masyarakat). Aku dibesarkan (dididik di rumah dengan baik) seperti itu.
Ra Im memandang Joo Won dengan pandangan sayang : Aku tahu.
Joo Won kaget : Kau tahu?
Ra Im makan strawberrynya dan ia tanya kenapa Joo won tidak telp, ia sudah meninggalkan no-nya. Joo Won berkata itulah masalahnya, ia ingin tahu bagaimana ia bisa jatuh cinta dengan Ra Im. Aku pikir tidak bisa dipercaya kalau aku mencintaimu. Mungkin kau bisa mengatakan padaku nama ayahmu?
Ra Im jadi terdiam. Joo Won tidak memperhatikan itu dan berkata mungkin saja ia kenal nama ayah Ra Im.
Ra Im menjawab dengan pelan, kau tahu.
Joo Won : Aku tahu? benarkah? Dari kediaman mana?
Ra Im hanya melihat Joo won, dan Joo Won tidak memperpanjang lagi, yah itu tidak mendesak, Tapi kenapa kau menjadi stunt?
Ra Im : Karena ada aroma lavender dalam aksiku.
Joo won : Apa?
Ra Im berkata Joo Won tidak ingat, tapi JW pernah mengatakan itu pada Ra Im, itulah sebabnya Ra Im mencintai Joo Won.
Joo Won tanya lalu apa yang paling menarik dari Ra Im (sehingga ia jadi jatuh cinta)
Ra Im tersenyum, Kau ingin terluka? Agar tulang belakang ke-5mu menjadi yang ke-6?
Joo Won : apa??
Ra Im menjelaskan, ketika ia terus memukul Joo won, Joo Won terus saja tidak mau pergi dan bahkan berkata tidak pernah bertemu wanita seperti ini.
Joo Won tidak percaya...
Ra Im menebak, Joo won pasti datang kesini karena sepanjang hari memikirkan dirinya, benar kan. Kau tidak mengerti kenapa kau seperti ini, benar?
Joo Won berdiri dan memandang Ra Im.
Ra Im tanya apa Joo won mau tahu apa alasannya? Joo Won ingin tahu.
Ra Im : Karena kau mencintaiku. Aku adalah wanita yang dicintai Kim Joo won.
Joo Won terdiam.
Ra Im berkata dengan gembira : Aku boleh keluar besok pagi.
Joo Won berkata apa maksudnya minta dijemput? Ra Im menjawab, karena tidak diragukan lagi, Joo won pasti akan merindukannya besok pagi, jadi ia hanya membuat alasan untuk Joo Won agar datang.
Joo Won tidak percaya semua yang dikatakan Ra Im, ia keluar sambil menutup telinganya.
Ra Im hanya tersenyum dan geli melihat Joo won.
Ra im menyapa semua orang dan minta maaf karena membuat semua khawatir. Jong soo mengancam, jika Ra Im luka lagi, ia akan membuat Ra Im berhenti dari stunt. Lalu Jong soo memeluk Ra Im, kau sudah menderita. Ra Im berterima kasih pada Jong soo, untuk banyak hal.
Kim si setelan training biru gila datang, dan berkata : Apa kalian tidak akan melepaskan diri?
Lalu tanya pada Ra Im : Kau menduakan-ku? Bagimu, aku hanya salah satu kaki?
Ra Im heran, bagaimana kau tahu tempat ini? Apa kau ingat?
Joo Won berkata ia tahu ia menganggu, tapi ia ingin bicara dengan Ra Im, jadi minta semuanya keluar.
Ra Im berkata pada semuanya kalau ia akan menjelaskan nanti, dan pada Joo Won, Ikut aku.
Joo Won melihat para stunt, apa ini? Kalian semua mengenal aku juga? Ra Im memanggilnya lagi dan Joo Won jalan mengikuti Ra Im.
Ra Im mengajak Joo Won ke lantai dua, tempat Joo won beberapa kali menemui Ra Im waktu itu, dengan berbagai alasan, dari saham, celana, sampai ngga bisa BAB.
Keduanya berdiri berhadapan. Ra Im ingin tahu bagaimana Joo Won bisa tahu lokasi sekolah ini, apa kau ingat sesuatu? Ternyata tidak, Joo Won menyuruh orang mengikuti Ra Im.
Ra Im marah dan ingin menendang tulang kering Joo Won, dan anehnya, dengan reflek kaki Joo Won mundur menghindari kaki Ra Im.
Joo Won kaget, apa ini? kenapa kakiku bisa bergerak sendiri, apa kau, pernah menendangku sebelumnya?
Ra Im menggoda Joo Won, Tubuhmu mengingatku, Kim ddol chu.
Joo won tidak terima, apa Kim ddol chu? apa kau barusan mengatakan itu padaku? Itu bukan, berarti Kim si setelan training gila, kan?
Masih dengan nada menggoda, Kenapa tidak?
Joo Won terpana dan mengira Ra im berkata seperti itu karena tidak tahu kalau training biru bling2nya itu muahall..jadi ia menjelaskan dengan senyum, hei, ini bukan setelan training yang biasa.
Joo Won menarik labelnya dan menunjukkan pada Ra Im mirip seperti saat mereka pertama bertemu. Kau melihatnya kan?
Tiba-tiba Ra im memeluk Joo Won. Joo won membeku, tangannya diangkat ke atas, Apa maksudnya ini?
Ra Im dengan tersenyum berkata : Karena aku sangat berterima kasih, aku berterima kasih kau seperti ini. Ra Im memeluk Joo Won dengan lebih erat lagi, aku pikir aku akan jatuh cinta denganmu yang 21th.
Joo Won suka juga dengan gagasan itu, kau yakin? kau ingin melakukan itu?
Keduanya senyum, Joo Won lucu sekali dan kelihatan polos. Ia menyandarkan kepalanya pada Ra im, tapi bingung mencari posisi hahaha..wajahnya polos sekali...
Ra Im mengunjungi Pyungchang-dong. Ia duduk berhadapan dengan Ibu Joo Won.
Ibu Joo Won marah-marah, apa kau masih belum sadar dan masih menempel pada Joo Won, apa kau bodoh atau kepalamu terluka? Karena kau sudah siuman dari koma, apa kau tidak bisa berpikir jernih?
Ra Im : Aku benar-benar minta maaf. Tapi apapun yang terjadi aku tidak akan melepaskan Joo Won.
Ibu Joo Won syok : Apa?
Ra Im : Seperti katamu, aku dan anakmu sudah kembali dari koma. Jadi bagi kami, setiap hari adalah berharga. Aku tidak takut lagi padamu.
Ibu Joo Won : Apa? mengapa kau melakukan ini? Anakku bahkan tidak bisa mengingat dirimu.
Ra im tahu, tapi ia yakin Joo Won akan mengingat-nya.
Ibu Joo Won membantah, jika Joo won memang ingin mengingat Ra Im, ia tidak akan melupakan Ra Im. Ibu Joo Won marah, ia lebih suka kalau ingatan Joo Won tidak akan kembali, 13 th itu bisa diisi dengan belajar dan melatih skil-nya lagi.
Ra Im dengan tenang tanya : Tapi kau takut, iya kan? Kau takut kalau ia mengingatku.
Ibu Joo Won menahan nafas.
Ra Im berkata ia tidak melakukan ini untuk menghancurkan Tuan Kim Joo Won, yang benar2 menghancurkan kami adalah jika kami berpisah. Cobalah untuk mengerti kami, eomeoni.
Ibu Joo won menahan belakang kepalanya, seperti orang yang darah tingginya naik, lalu ia menenangkan diri.
Ibu Joo Won : Apa kau ini tembok? Apa kau ini sapi? Apa kau ini orang asing? Apa kau senang dimaki-maki? Bagaimana kau mengabaikan kata-kata orang tua seperti itu?
Ra Im : Aku benar-benar minta maaf, tapi aku akan mengatakan satu kata terakhir, kumohon berikan putramu padaku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuatnya bahagia.
Ibu Joo Won berteriak.
Ra Im pulang. Ada tamu, ternyata Sekretaris Kim.
Kim berkata kalau Presiden memerintahkan-nya memindahkan Ra Im.
Ra Im tersenyum, Kim merasa lucu, ketika aku berkata apa aku harus mengantarkanmu ia (JW) berkeras untuk mengatakan agar memindahkanmu. (Kaya barang haha)
Ra Im tidak marah, ia tersenyum, aku juga sudah mulai merindukan-nya. Ia senang sekali, Katanya aku harus dipindahkan kemana?
Ra Im menemui Joo Won di rumahnya. Joo Won duduk di sofa dan Ra Im berdiri di depannya. Joo Won menyuruh Ra Im duduk. Joo Won memandang Ra Im beberapa saat.
Joo Won tiba-tiba berkata : Tinggal disini mulai sekarang.
Ra Im : Apa?
Joo Won : Tinggal-lah disisiku sampai aku menyuruhmu pergi, aku harus tahu kenapa aku menyukaimu.
Ini membuat Ra Im ketawa.
Joo won tidak suka : Kau ketawa?
Ra Im : Karena, ini bukan pertama kalinya atau kedua kalinya aku mendengar itu.
Joo Won terperanjat : Jadi maksudmu, aku sudah mengatakan ini sebelumnya?
Ra Im mengungkapkan semua masalah Joo Won, kau bahkan berkeras kalau aku harus berbagi tempat tidur denganmu. Kau ingin mandi bersama.
Joo Won senyum : Hubungan kita pasti sudah lebih serius dari yang kupikirkan.
Ra Im tersenyum.
Joo Won : Lalu, apa kau menyerah?
Ra Im : Apa?
Joo Won bangun dari sofanya dan duduk di meja, ia mendekatkan wajahnya ke Ra Im, Aku akan tanya padamu dengan cara ini. Apa hubungan kita termasuk berciuman juga?
Lalu ia tiba-tiba berdiri, membungkuk dekat Ra Im, tangan dibelakang dengan muka semakin dekat
Joo Won : Seperti ini?
0 comments:
Post a Comment