Sinopsis Dong Yi episode 32

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Pagi di istana...

Sukjong melamun dan mengingat ajaran Confusius bab 28. Do Seong Ji masuk dan memanggil Sukjong yang senyum2 sendiri. Ia ingat saat mengajar Dong Yi arti dari bab 28 itu. Do Seong Ji memanggil lagi dan Sukjong baru sadar dan berkata untuk terus ke bab berikutnya.

Do Seong Ji mengusulkan apa pelajaran harus dihentikan dulu karena Sukjong kurang perhatian. Sukjong tanya, kurang perhatian apa? aku mendengarkan selama ini. Sukjong sedang belajar bersama para guru/penasihatnya. Sukjong mengulang isi bab 28 lalu berkata kalau guru salah membaca karakter, karakter itu bukan Ban Gil tapi Ban Gu. Salah seorang guru minta maaf karena sudah salah membaca. Sukjong minta agar pelajaran dilanjutkan ke bab berikutnya. Kasim Han tersenyum. Sukjong juga.

Sukjong menyelesaikan pelajaran hari itu dan mulai mengurus masalah negara. Ia memberi instruksi pada Do Seong ji, ia ingin masalah nilai tukar bisa segera diselesaikan dan melanjutkan perintahnya untuk biro pendapatan. Lalu Sukjong minta laporan setiap perbatasan, mengenai rencana memperbaiki strategi militer bagaimana perkembangan-nya. Do Seong Ji berkata sekarang itu sedang dibahas oleh 3 biro sekretariat, ketiganya sedang menunggu untuk membahas masalah ini dengan Sukjong. 3 sekretariat itu adalah Penasihat, Perdana Menteri dan Jendral Besar.

Sukjong mengerti dan segera ke Geunjeong. Seorang kasim mendekat dan membawa payung untuk Sukjong agar tidak kepanasan. Sukjong melihat ke langit dan berkata mulai sekarang aku tidak menginginkan payung. Kasim Han heran, Sukjong berkata seorang pria perlu berkulit lebih gelap. Sukjong lalu pergi.

Jeong Geum (pelayan Dong Yi) mencari Dong Yi dan melihat kamarnya kosong, ia sadar Nyonya-nya menghilang lagi dan ia panik.

DOng Yi ada di paviliun dan membaca tumpukan buku, ia mengeluh banyak sekali yang harus dipelajari mengenai Nae Myeong Bu, bahkan hal2 mengenai biro penyelidik internal saja tidak seberat ini. Dong Yi menyandar dan menghembuskan nafas.

Dong Yi berdiri untuk santai sebentar dan melihat Daejeon dari kejauhan, melihat cincin-nya dan tersenyum. Pelayan-nya memanggilnya. Dong Yi melihat ke bawah dan melambai. Jeong Geum menemui Dong Yi. Dong Yi minta maaf karena ia bosan di kamar terus jadi ia kesini untuk cari udara.

Jeong Geum mohon pada Dong Yi, untuk selalu mengatakan ada dimana dia. Dong Yi berkata ia lupa mengatakan pada Jeong Geum. Pelayan-nya sekali lagi mohon agar Dong Yi tidak menggunakan kata2 yang sopan terhadapnya. Berapa kali ia harus mengingatkan DDong Yi. Dong Yi berkata ia juga lupa itu.

Jeong Geum menyerah. Dong Yi lalu melihat Jeong Geum agak pucat, apa kau baik2 saja? Pelayan-nya berkata ia tidak apa-apa. Dong Yi berkata agar Jeong Geum tidak perlu kerja dulu dan istirahat saja, ia akan mengatakan pada Dayang-nya, Dong Yi mulai belajar gaya bicara "atasan". Tidak perlu Nyonya kata Jeong Geum. Dong Yi memarahinya, kau harus dengar apa kau tidak mau menuruti perintahku? Dong Yi lalu tanya, mengapa mencariku?

Ternyata Kasim Han datang dan membahas tentang staf Dong Yi untuk kediaman-nya. Kasim Han berkata, kalau Bo Yeong Dang (kediaman Dong Yi) sudah selesai direnovasi, maka Dong Yi bisa segera pindah ke kediaman barunya, lalu stafnya yang sekarang akan kembali ke posisi awalnya. Dong Yi mengerti. Kasim Han berkata, Anda harus memilih anak buah Anda, apa Nyonya punya calon yang cocok dipilih. Dong Yi berkata ia tidak punya. Kasim Han mengusulkan bahwa staf Dong Yi yang sekarang akan mampu melayani Dong Yi dengan baik. Memang akan lebih baik jika orang itu adalah yang dikenal Dong Yi.

Para gungnyeo di biro penyelidik bergosip tentang kediaman baru Dong Yi di Bo Yeong Dang serta kabar kalau Dong Yi mencari staf. Shi Bi mendengarnya sendiri tapi Dong Yi pasti akan lama sekali untuk mendapat persetujuan dari Nae Myeong Bu. Shi Bi juga mendengar bahwa rasa suka Sukjong pada Dong Yi lebih besar daripada Ratu Jang dulu.

Eun Geum berkata Bo Yeong Dang akan mulai mencari staf, siapa yang akan dipilih. Semuanya tergantung pemiliknya jika pemiliknya dalam masalah maka stafnya juga akan kena bencana. Sampai sekarang Dong Yi belum menerima persetujuan dari Nae Myeong Bu oleh Ratu Jang dan lagi Dong Yi tidak punya pendukung secara politik. Tanpa itu Dong Yi pasti akan segera keluar dari istana dalam sebulan dan anak buahnya juga akan berakhir.

Jeong Sang Gung dan Jung Im menemui Dong Yi. Mereka berkata akan jadi staf Dong Yi. Karena gungnyeo lain akan menolak karena mereka takut pada Ratu Jang. Dong Yi heran, lalu bagaimana dengan biro penyelidik internal? Kalian berdua sangat rajin dan penopang bagi biro penyelidik.

Jeong Sang Gung berkata yang paling penting adalah mendapatkan staf bagi Dong Yi. Dong Yi merasa risau. Jeong Sang Gung berkata Nae Myeong Bu sekarang benar2 tempat yang mengerikan, satu kata yang salah bisa menentukan hidup dan mati seseorang. Lagipula sekarang Nae Myeong Bu dikuasai Ratu Jang di Gyotaejeon, orang yang bermusuhan denganmu.

Jung Im berkata jika Dong Yi ingin bertahan di Nae Myeong Bu maka kau perlu staf yang bisa dipercaya di sekitarmu.

Dong Yi mengerti tapi ia tidak ingin hanya karena dia maka Jeong Sang Gung dan Jung Im meninggalkan biro penyelidik internal. Dong yi menolak dengan sopan, ia akan menemukan stafnya yang bisa ia percaya. Dong yi berkata apa mereka ingat ketika pertama kali ia masuk ke biro penyelidik, semua tidak suka padanya, tapi kalian berdua sudah menerimaku dengan terbuka dan membuang semua kecurigaan. Maka Dong Yi juga akan menggunakan keterbukaan ini dan juga kebijaksanaan untuk mencari anak buah yang bisa ia percaya untuk menjaganya.

Jeong Sang Gung dan Jung Im berjalan kembali ke biro dan masih mencemaskan Dong Yi. Jung Im : Apa lagi yang harus dilakukan? Jeong Sang Gung berkata mereka tidak bisa melawan perintah Dong Yi karena ia sudah menolak tawaran mereka dan ia tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan.

Jung Im berkata hampir sebagian besar gungnyeo di istana tahu perseteruan Dong Yi dan Ratu Jang, apa lagi dengan kediaman-nya akan semakin membuat kontroversi. Sementara itu Dong Yi berpikir di kediamannya dan menghela nafas.

Oh Yun menemui pamannya dan membahas masalah Dong Yi. Mereka tidak bisa diam saja. Oh Tae Seok menenangkan Oh Yun, jangan terlalu cemas. Kita tidak sendirian di dewan istana. Dong Yi hanya seorang wanita tanpa kekuatan politik. Oh Yun mengingatkan kalau Dong Yi mendapat perhatian Sukjong, dialah kekuatan Dong Yi.

Oh Tae Seok membenarkan, kita harus membereskan ini sebelum itu terjadi. Oh Tae Seok minta Oh Yun memeriksa latar belakang Dong Yi, tidak seorang pun di dunia ini yang punya masa lalu sempurna. Pasti ada sesuatu yang bisa kita gunakan untuk menekan Dong Yi untuk pergi, kau mengerti? Oh Yun mengerti.

Anak buah Oh Yun tanya bagaimana Dong Yi bisa mengancam Ratu Jang? dia hanya seorang rendahan. Oh Yun berkata Dong yi sudah beberapa kali melampau perkiraan kita, itulah mengapa kita tidak bisa lengah. Kita harus mencari dan memeriksa semua kelemahan dari masa lalu Dong Yi. Oh Yun lalu tanya apa yang dilakukan Jang Hee Jae. Anak buahnya menjawab, Jang Hee Jae sudah dipindah tugaskan ke Yae Bin Si. Oh Yun heran, Yae Bin Si? Bukankah itu biro yang mengurus hiburan dan perjamuan?

Pejabat2 ada di Yae Bin Si dan sedang menjamu tamu dari Utusan Jepang. Lalu ia berkata pada Jang Hee Jae kemarin ia baru bertemu dengannya di kantor polisi dan sekarang melihat Jan di sini. Jang Hee Jae beralasan ia harus keliling untuk mengerti hubungan administrasi di negara ini. Jang hee Jae minta anak buahnya mengantar tamu ke kediaman mereka.

Jang Hee Jae kesal sekali dengan posisinya ini. Oh Tae Pung dan anaknya datang dan mengejeknya, demi langit, aku dengar kalau Jang Hee Jae sekarang di Yae Bin si dan ternyata benar. Oh Ho Yang berkata dulu Kepala Komisioner Polisi sekarang Kepala Penyambut tamu di Yae Bin si, kau pasti benar2 kecewa. Keduanya membuat Jang Hee Jae tambah kesal dan Oh Tae pung berkata biro ini juga sama saja dengan biro musik. Oh Tae pung lalu berkata ia harus pergi karena ada urusan dan melewati Jang Hee Jae.

Jang Hee Jae marah karena orang2 merendahkannya dan tertawa di belakang-nya. Para pejabat mengeluh, mereka diminta menghadiri jamuan padahal mereka sangat sibuk dan ternyata persiapan dan aturan-ya benar2 payah terutama di bagian makanan-nya. Dulu lebih baik dari ini. Ia minta Jang Hee Jae untuk memperbaiki pelayanan-nya.

Jang Hee Jae murka dan menarik kerah baju pejabat itu dan berkata, kau akan makan apapun yang aku hidangkan pada kalian! Pejabat itu berkata jangan menanggapi kata2nya dengan terlalu serius. Pejabat itu berkata Jang Hee Jae benar2 preman, ia belum pernah melihat orang sekasar itu sebelumnya.

Jang Hee Jae menemui Ratu Jang yang tanya mengapa kakaknya marah2. Sekarang ini kakak harus sangat hati-hati dengan setiap pergerakannya. Jang Hee Jae minta maaf, setiap kali ia memikirkan Dong Yi, dia jadi marah sekali.

Ratu Jang mencoba menenangkan kakaknya. Jang Hee Jae berkata aku benar2 ingin mengambil dan mati bersama Dong Yi, aku membunuh Dong yi dan kemudian bunuh diri. Ratu Jang minta kakaknya jangan bicara sembarangan, pertempuran ini akan lama dan sulit, jadi kita harus tetap tenang dan tetap fokus.

Ratu Jang meyakinkan kakaknya, kita masih memiliki Putra Mahkota sebagai kartu as. Dibanding siapapun, Sukjong paling sayang dengan Putra Mahkota. Jika Putra Mahkota sudah mendapatkan pengakuan dari Qing, Cina, maka Sukjong akan tahu itu adalah usaha Jang Hee Jae, maka mereka akan segera mengembalikan posisimu yang semula.

Jang Hee Jae juga heran mengapa keputusan-nya lama sekali, ini membuatnya gelisah, sekarang ini seharusnya sudah ada berita. Ratu Jang lalu minta kakaknya pergi dan cari tahu apa yang membuatnya tertunda. Jang Hee Jae mengerti.

Dong Yi membuka buku catatan militer itu dan memperlihatkannya pada Seo Yong Gi, ini adalah buku catatan militer yang akan dijadikan alat pertukaran oleh Jang hee Jae untuk mempercepat pengakuan pengangkatan Putra Mahkota oleh pihak Cina.

DOng Yi berkata orang yang mempertaruhkan nyawanya untuk menjaga buku ini sekarang ada di Uiju. Seo Yong Gi berkata ini adalah kesempatan terakhir untuk membuktikan kejahatan mereka. Seo Yong Gi dan Cha Cheon Soo akan pergi ke Uiju untuk menyelidiki masalah ini. Dong Yi berkata, yang paling penting adalah menjamin keselamatan Shim Yun Taek. Seo Yong Gi mengerti dan minta Dong Yi jangan cemas.

Seo Yong Gi permisi pergi dan Cha Cheon Soo tidak lama datang. Dong Yi mengundang Cha Cheon Soo masuk ke dalam. Cha Cheon Soo tanya kabar Dong Yi dan memanggilnya dengan sebutan Mamanim.

Dong Yi heran mengapa memanggilku dengan sebutan Mamanim? apa kau juga harus melakukan itu. Cha Cheon Soo berkata ini protokol. Dong Yi berkata tapi sebelum protokol, aku ini masih adikmu, Dong Yi. Cha Cheon soo membenarkan, Dong yi memang adiknya. Dong Yi minta jika mereka berdua saja, tolong jangan memanggilnya Mamanim.

Dong Yi merasa orang2 mulai merasa asing kepadanya dan jika Cha Cheon Soo juga seperti itu maka dia...Cha Cheon soo tanya, apa ini benar2 berat untuk menyesuaikan diri. Dong Yi mengaku tidak nyaman dan aneh dan juga ada semacam kesepian. Dia tidak bisa seperti dulu seperti waktu ia masih bebas dan bergerak ke sana sini dan juga bertemu siapa saja.

Cha Cheon Soo tanya apa Dong Yi ingin mengakhiri ini semua, katakan saja dan aku akan membawamu pergi dari istana ini segera. Dong Yi kaget.

Cha Cheon Soo berkata ia cuma bercanda. Dia tahu Dong Yi sudah pasti tidak akan meninggalkan istana. Apalagi di saat ini. Cha Cheon soo berkata aku bisa tenang karena ada Sukjong disini bersamamu.

Seo Yong Gi dan Cha Cheon Soo berangkat ke Uiju. Hwang Jung Gu minta Cha Cheon Soo menjaga Seo Yong Gi. Seo Yong Gi berkata ini misi rahasia tidak perlu seperti itu. Kedua petugas itu mengerti dan melepas Cha Cheon Soo dan Seo Yong Gi.

Dong Yi merenung dan ia melihat ke arah Daejeon, ia ingat kata2 Cha Cheon Soo. Dong Yi melihat ke cincin pemberian Sukjong. Ada keributan dan Dong Yi tanya dayangnya apa yang terjadi. Dayang Dong Yi berkata tiba2 dua pelayan disini jatuh sakit.

Dong Yi merasa cemas dan tanya siapa saja yang sakit? Dong Yi menuju ke kamar mereka. Pelayan Dong yi mengerang kesakitan di kamar. Tabib berkata pada Dong Yi, nyonya anda tidak boleh disini, mohon segera kembali ke kediaman Anda. Dong yi heran dan Tabib berkata mereka masih belum tahu apa penyakitnya, menular atau tidak, jadi tolong segera pergi.

Dong Yi tanya pada Sang Gung-nya, apa yang terjadi disini? dayang istana menjawab, sebenarnya sebelum ditunjuk sebagai pelayan di sini, Jeong Geum sudah menunjukkan gejala sakit. Dong Yi heran lalu mengapa tidak mengatakan padanya mengenai penyakitnya?

Dayang istana berkata itu karena mereka berpikir cuma demam biasa dan akan segera sembuh dengan tonik obat, tapi dia tidak pernah mengira kalau Jeong Geum akan menularkan pada teman sekamarnya juga.

Di biro penyelidik, Jung Im pusing, ia mendapatkan banyak keluhan dari para gungnyeo yang minta dipindahkan dari kediaman Dong Yi, ini hak kami untuk minta pindah, kami takut tertular penyakit. Jeong Sang Gung keluar, "Ada apa ribut-ribut?" Jung Im lapor, mereka adalah para gungnyeo yang untuk sementara ditugaskan di kediaman Dong Yi, mereka takut tertular dan beberapa gungnyeo juga mohon pada Yoo Sang Gung agar jangan mengirim mereka ke Bo Yeong Dang. Yoo Sang Gung juga kelihatan kesal.

Jeong Sang Gung langsung menemui Dong Yi, dan berkata ia susah sekali mencari staf untuk kediaman DOng yi. Dong Yi menegaskan, kesulitan itu karena dua anak buahnya sakit? Jung Im berkata sudah tersebar gosip bahwa itu penyakit menular yang berbahaya sehingga membuat panik para gungnyeo. Jeong Sang Gung berkata staf yang lain tidak terinfeksi, jika penyakit ini diobati dan sudah sembuh maka gosipnya akan hilang. Ia menenangkan Dong Yi, jangan terlalu dipikirkan.

Jung Im berkata untuk sementara yang terbaik adalah dirinya dan Jeong Sang Gung untuk sementara bekerja di sini. Tiba2 dayang Dong Yi mengumumkan kalau ada 2 gungnyeo dari biro penyelidik ingin bertemu.

Dong Yi keluar dan senang sekali, ternyata tamunya adalah Bong Sang Gung dan Ae Jung. Jeong Sang Gung dan Jung Im heran melihat mereka. Ae Jung memberi salam pada Dong yi dengan sebutan, Cheon Sang Gung Mamanim. Dong Yi tanya apa tujuan kedatangan kalian? Bong Sang Gung berkata mereka punya tujuan ganda.

Jeong Sang Gung merasa senang karena ternyata Bong Sang Gung dan Ae Jung ingin menjadi staf Dong Yi. Bong Sang Gung berkata, Jeong Sang Gung dan Jung Im adalah kekuatan dari biro penyelidik, Ae Jung juga setuju, meskipun mereka ada di biro penyelidik juga tidak terlalu mendatangkan manfaat jadi yang terbaik mereka ada di sini. Jeong Sang Gung berterima kasih karena mereka bersedia ada di kediaman Dong yi.

Setelah itu, Bong Sang Gung dan Ae Jung merasa senang sekali, mereka akan pindah ke Bo Yeong Dang. Tapi Ae Jung sedikit khawatir dengan desas desus penyakit menular di kediaman Dong Yi. Bong Sang Gung berkata penyakit itu justru akan takut kepadamu. Tidak perlu cemas, orang pasti akan jatuh sakit sesekali dalam hidup, apa masalahnya. Ae Jung masih bimbang apa mereka membuat keputusan yang benar? Tapi bagaimana jika rumor-nya benar dan Dong yi akan berhadapan dengan Ratu Jang, apa mereka akan juga akan dihukum mati.

Bong Sang Gung mengeluarkan amplop dari Mudang (kaya peramal) dan menunjukkan pada Ae Jung. Bong sudah tanya mengenai tanggal lahir Dong Yi (Saju) dan ternyata Dong Yi akan menjadi naga langit dan mereka harus mengikutinya. Ae Jung tanya lalu bagaimana kalau dia tidak berhasil jadi naga dan justru cuma jadi ular, apa yang akan terjadi? Bong Sang Gung berkata mereka harus mengambil resiko untuk kesempatan ini. Ae Jung setuju mereka harus mengambil kesempatan dalam kehidupan. Keduanya melihat ke langit.

Yeong Sun menemui Jo Sang Gung lalu ditanya bagaimana perkembangan-nya. Yeong Sun berkata semua berjalan lancar. Jo Sang Gung minta Yeong Sun melaporkan perkembangan ini pada Ny. Yoon, jangan buat kesalahan dan lakukan dengan diam-diam. Yeong Sun mengerti dan pergi.

Ny. Yoon mendengar kalau semua sudah dilakukan di kediaman Dong Yi dan ada beberapa orang yang sudah sakit. Ny. Yoon berkata baik, kalau begitu kita tinggal menunggu dan melihat hasilnya. Yeong Sun cemas, apa ini tidak apa-apa, bagaimana kalau justru berbalik pada kita? Ny. Yoon meyakinkan tidak akan terjadi, mereka tidak akan pernah membayangkan atau berpikir apa alasannya. Yeong Sun mengangguk.

Ny. Yoon : Si brengsek Dong Yi..beraninya menantang Ratu Jang, aku akan membuat Dong Yi merasakan penderitaan sebanyak yang sudah ia berikan pada Ratu Jang dan aku akan membuat Sukjong sendiri yang mengusirnya keluar dari istana.

Sukjong mendapat laporan kalau kediaman resmi Dong Yi, Bo Yeong Dang sedang direnovasi. Sukjong merasa itu bagus, dan ia senang. Tapi Kasim Han berkata kepindahan ke kediaman baru itu mungkin akan tertunda. Sukjong heran, mengapa? Kasim Han menjawab karena ada staf Dong Yi yang sakit dan tampaknya ada masalah. Sukjong kaget, apa kesehatan Dong Yi baik2 saja? Kasim Han menenangkan Sukjong, Nyonya baik2 saja. Sukjong lega.
Kasim Han : Tapi..tentang malam itu..mungkin kita harus menundanya sementara ini.
Sukjong : He?
Kasim Han : Malam pengantin Cheon Sang Gung.
Sukjong malu sekali.

Kasim Han : Bukankah itu direncanakan jika kediaman-nya selesai dan dia pindah ke situ, dan anda akan melangsungkan malam pengantin, bukankah itu yang anda tunggu?
Sukjong : Apa? Kau..Apa yang kau ocehkan itu? Bukan seperti itu..kau jangan asal tebak.
Sukjong : Bukan seperti itu.
Kasim Han : Maafkan saya.

Sukjong : Tapi karena pelayan anak itu sakit..Dong Yi akan merasa kesulitan, iya kan?

Dong Yi gelisah dan ia merenung, ia mengingat kata2 dayangnya sebelum pindah ke sini Jeong Geum sudah menunjukkan gejala sakit.

Dayang Dong yi datang dan mengantarkan Kasim Han. Dong Yi memberi salam pada Kasim Han, mengapa Kasim Han ke sini? Kasim Han mengajak Dong Yi keluar dari istana dengan mengenakan busana biasa.

Dong Yi tanya mau kemana kita dan mengapa mengenakan busana ini? Kasim Han berkata ke tempat yang sangat dikenal Dong yi dan jangan cemas. Dong Yi berkata setiap kali Kasim Han muncul memberinya busana, dia selalu terkejut, bagaimana tidak cemas. Kasim Han berkata mereka hanya menuruti perintah Sukjong.

Kasim Han membawa Dong Yi ke kedai minum. Disana sudah ada Sukjong juga Hwang Ju Shik dan Yeong Dal. Sukjong senang Dong Yi datang. Dong Yi memberi salam. Hwang Ju Shik dan Yeong Dal memanggil Cheon Sang Gung Mamanim pada Dong Yi.

Dong Yi heran apa yang terjadi. Sukjong berkata dia merasa Dong Yi akan susah dan bosan, jadi mengajaknya keluar untuk ganti suasana. Kau selama ini seperti Pungsan yang sangat aktif kesana dan kesini, dan tiba-tiba sekarang kau terkurung di istana, kau pasti merasa tertekan dan tidak bisa bernafas. Dong yi merasa terharu.

Sukjong minum dan berkata hari ini rasanya agak sedikit pahit. Yeong Dal berkata Hwang Ju Shik yang mengajaknya kesini. Sukjong menuangkan anggur pada keduanya. Lalu tanya, kalian berdua tidak pergi? Dong yi menahan keduanya, Sukjong ketawa, ia cuma bercanda. Hwang Ju shik dan Yeong Dal menghela nafas, mereka sadar Sukjong cuma bercanda. Sukjong berkata kalian berdua gampang sekali dibodohi dan aku ini pintar sekali membuat lelucon.

Malam semakin larut, Kasim Han berjaga dan memeriksa sekitar situ. Yeong Dal sudah mulai mabuk dan Yeong Dal menuangkan anggur untuk Dong Yi dan memintanya minum. Kapan lagi kami akan punya kesempatan minum denganmu. Sukjong kelihatan sedikit kesal, Yeong Dal santai sekali dengan Dong Yi. Hwang Ju Shik mengingatkan Yeong Dal, kau harus memanggilnya Mamanim. Yeong Dal lupa.

Sukjong kelihatan sedikit cemburu, ia melihat terus ke arah Yeong Dal, Dong Yi berkata sudah dia tidak mau Yeong Dal dan Hwang Ju Shik berubah dalam memanggilnya. Sukjong sama sekali tidak senang.

Hwang Ju Shik menawarkan semangkuk anggur pada Sukjong, lalu Yeong Dal menepuk pundak Dong Yi. Sukjong melotot melihatnya. Yeong Dal memanggil Dong Yi dengan namanya beberapa kali dan berkata dia sudah memanggil nama Dong Yi bertahun-tahun bagaimana bisa berubah secepat itu, aku minta ijinkan aku hari ini. Sukjong berkata baiklah pertemuan reuni ini adalah kejadian yang membahagiakan. Yeong Dal berkata Sukjong benar2 pengertian.

Yeong Dal minta Dong Yi minum anggur dan dia membantu Dong yi minum. Sukjong meletakkan mangkuk-nya dan berkata pada Yeong Dal : Beraninya...tangan itu..
Yeong Dal : Huh?
Sukjong : Beraninya kau..tangan siapa yang kau pegang itu?
Yeong Dal dan Dong yi kaget sekali.

Dong Yi : Yang Mulia
Yeong Dal : Ampuni saya Yang Mulia, saya pantas mati untuk kejahatan saya
Sukjong : Ya..karena kau tahu kalau kau pantas mati..baiklah aku akan memotong tanganmu
Yeong Dal kaget setengah mati, tangan saya? Sukjong memerintah anak buahnya, Hei..bawakan pedang untukku.

Hwang Ju Shik teriak Yang Mulia, Sukjong : Apa yang kalian lakukan? Bukankah kalian dengar aku berkata untuk memotong tangan pria ini.
Dong Yi juga panik, Yang Mulia..memotong tangan..mengapa anda harus melakukan ini?
Sukjong : Mengapa? Aku tidak bisa melakukannya?

Dong Yi memohon, Yeong Dal menyembunyikan tangannya. Lalu Sukjong tertawa keras..bercanda...aku bercanda.
Dong Yi lega, Yeong Dal shock berat dan Hwang Ju Shik sakit kepala. Yeong Dal hampir menangis, Yang Mulia ini sudah kelewatan..
Dong Yi : Yang Mulia, bagaimana anda bisa bercanda seperti itu? Aku benar2 ketakutan.
Sukjong : Bukan bercanda ..tadi aku benar2 marah.

Yeong Dal ketakutan dan berjanji dia akan menjaga jarak dari Dong Yi. Sukjong mengerti dan ia menuangkan anggur untuk mereka untuk menenangkan syaraf mereka dan dia minta maaf.
Hwang jushik berkata meskipun ia ketakutan tapi ia merasa bahagia. Sukjong heran. Hwang ju Shik sudah bagaikan ayah Dong Yi, dia senang karena itu berarti Sukjong benar2 menyayangi Nyonya mereka. Dong Yi tersentuh.

Hwang Ju shik : Yang Mulia mulai hari ini mohon anda bahagiakan Nyonya kami, jika mungkin kedua tangan ini boleh anda potong menjadi 12, tidak akan rugi. Tapi Hwang Ju Shik mengulurkan tangan Yeong Dal hahahaha bukan tangan-nya sendiri.

Keduanya membungkuk berterima kasih karena Sukjong akan menjaga Dong Yi. Sukjong menawarkan anggur lagi lalu hujan turun. Dong Yi jadi kebasahan dan Sukjong melepaskan topinya untuk menudungi Dong Yi. Dong yi kaget lalu Kasim Han datang untuk melindungi Sukjong dari hujan, tidak apa2 kata Sukjong. Kasim Han langsung memerintahkan anak buahnya untuk cari tempat berteduh secepatnya.

Hujan kilat disertai halilintar. Sepatu Dong Yi dan Sukjong jadi basah, mereka mencoba mengeringkan diri dan suasananya agak tidak nyaman.
Sukjong : Ini benar2 masalah..
Dong Yi : Ya ini karena kesalahan saya jadi Yang Mulia harus..
Sukjong : Bukan, mengapa kau berkata seperti itu?

Sukjong melihat ke arah Dong yi dan Sukjong jadi gugup, tiba2 ia jadi gelisah dan memegang dadanya. Dong Yi cemas apa Sukjong baik2 saja. Yang Mulia apa yang terjadi, apa anda tidak apa-apa?
Sukjong meyakinkan dia tidak apa-apa. Dong Yi justru mendekat dan berkata bagaimana bisa tidak apa-apa, anda memegang dada anda. Mungkin karena anda tiba2 kehujanan jadi itu mempengaruhi kesehatan anda.

Sukjong berkata ia tidak apa-apa dan ia juga sedikit klaustrophobia, ia pusing kalau ada di ruang sempit. Sukjong memanggil Kasim Han. Kasim Han masuk, Ya Yang Mulia?
Sukjong menanyakan tandunya, apa belum tiba? Kasim Han berkata tandunya sudah datang tapi hujan sangat deras, kalau kembali ke istana sekarang mungkin tidak akan aman, jalan sangat licin.

Sukjong panik, lalu berapa lama lagi kami harus tinggal di sini? Kasim Han, mungkin sementara sampai hujan berhenti, maka kita bisa pergi.
Keduanya jadi tiba2 merasa tidak nyaman. Kasim Han (oh I see, it's your plan, isn't it? hahaha) berkata mau tidak mau kita harus menggunakan gubuk ini untuk bermalam sementara.

Sukjong : Benar..ini benar2 menyusahkan..kita harus tinggal disini..aigoo.
Dong Yi masih mencemaskan Sukjong, Anda tidak apa-apa? Sukjong berkata aku baik2 saja, kau tidak perlu cemas. Kasim Han keluar.

Kasim Han bicara sendiri : Menunggu kediaman selesai ...sekarang malah harus dilakukan di gubuk..benar-benar..

Pengawal heran dan tanya apa yang dikatakan kasim Han. Kasim Han berkata bukan apa-apa, kita belum bisa kembali ke istana malam ini, jaga keamanan di sekitar sini. Penjaga mengerti.

Sukjong dan Dong Yi berdua di dalam, ada beberapa sajian untuk keduanya. Mereka saling menghindari kontak mata dan menghela nafas, ini benar2 berat.
Sukjong : Ini..tampaknya malam ini kita belum bisa kembali ke istana.
Dong yi : Maafkan saya Yang Mulia, ini kesalahan saya sehingga anda harus bermalam di gubuk.
Sukjong berkata bukan apa-apa, mengapa berkata seperti itu.

Dong yi : Tampaknya setiap kali anda dan saya bersama, selalu saja membuat anda menderita dan mendapat masalah. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Sukjong : Masalah? ketika kau dan aku bersama aku tidak pernah sekalipun tidak senang, kenapa kau berkata seperti itu. Dong yi hanya senyum. Ini membuat Sukjong deg2an lagi.
Sukjong : Di luar hujan..sepertinya aku perlu minum. Dong Yi berkata kalau begitu biar saya yang menuangkan anggur. Sukjong mengiyakan.

Dong Yi menuang anggur dan karena grogi Dong Yi tidak sadar kalau mangkuk Sukjong sudah penuh dan bahkan anggurnya sampai luber keluar.
Sukjong : Dong Yi...
Dong Yi : Ya..
Sukjong : Kalau begini kau akan menumpahkan-nya
Dong Yi : Apa?
Sukjong : Anggurnya..lihat lihat tumpah kan..

Dong Yi kaget sekali, oh apa ini? maafkan saya Yang Mulia..handuk..dimana handuk..Dong Yi panik dan mencoba mengeringkan tangan Sukjong, saya minta maaf, saya tidak sopan. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saya, sampai saya tidak tahu..Dong yi panik sekali, Sukjong memanggilnya dan mencium Dong yi sekilas. Dong Yi terperanjat.

Sukjong mengambil tangan Dong Yi dan mendekat, dan mencium Dong Yi, kali ini dengan penuh perasaan.
Diluar, Kasim Han berdiri berjaga, misinya sukses...(neh kasim emank deh....)

Ny.Park bertemu Ny. Yoon di toko kosmetik. Ny. Park berkata ia mencemaskan Ny. Yoon. Ny. Yoon heran apa yang dicemaskan. Tentang Sung Eun Sang Gung yang baru itu, bukankah dia gadis yang pernah dipromosikan Ratu Jang, jika gadis itu kebetulan melahirkan keturunan bagi Raja, bukankah akan jadi masalah untuk Ratu?

Ny. Park menambahkan dengan krisis seperti itu Ny. Yoon masih sempat membeli kosmetik, benar2 aneh. Ny. Yoon mengejek, tidak perlu mencemaskan dirinya, pikirkan dirimu sendiri dan berkata meskipun kau mengenakan semua kosmetik juga tidak akan berpengaruh, itu sebabnya suamimu selingkuh. Ny. Park shock. Ny. Yoon pergi.

Jo Sang Gung lapor pada Ratu Jang kalau jumlah orang yang sakit di kediaman Dong yi bertambah, bukankah ini pertanda kalau Dong Yi adalah kutukan yang bisa mendatangkan penyakit.

Dong Yi bersama pelayan yang sakit itu. Dia tanya apa sudah mulai membaik? Tabib menjawab kalau dia sudah menggunakan berbagai macam variasi obat tapi belum ada tanda2 kesembuhan. Dong Yi menghela nafas, dayangnya memperingatkan agar Dong yi jangan mendekat, ia takut nanti tertular. Dong Yi menolak, mereka adalah anak buahnya, ia tidak bisa diam saja.

Tiba-tiba pelayan-nya masuk dan melapor kalau ada lagi yang terinfeksi dan jatuh sakit. Dong Yi kaget sekali, apa penyakitnya sudah menyebar?

Sukjong memikirkan masalah penundaan pengakuan pengangkatan Putra Mahkota oleh Qing. Do Seong Ji membenarkan itu. Sukjong juga sudah tahu kalau Jang Hee Jae sudah mencoba mempercepat pengakuan itu. Sukjong berkata tapi tidak ada hasilnya, apa ada masalah? Hanya pengakuan pengangkatan Putra Mahkota yang akan bisa membuat situasi menjadi stabil.

Kasim Han datang dan lapor ada masalah. Ada apa? Sukjong heran. Kasim Han berkata kediaman Putra Mahkota terinfeksi penyakit. Sukjong terperanjat.

Dayang istana untuk Putra Mahkota menyambut Ratu Jang. Apa yang terjadi? Pelayan Putra Mahkota juga sakit? Dayang istana berkata tampaknya di istana sudah mulai tersebar penyakit dari kediaman Dong Yi karena pelayan itu memiliki gejala sakit yang sama. Ratu Jang kaget, bagaimana Putra Mahkota? Apa dia baik2 saja?

Jeong Sang gung menemui DOng yi. Melegakan karena Putra Mahkota baik-baik saja. Dong Yi merasa lega. Tapi bagaimanapun masalah ini memicu keributan di Dong Gung Jeon (kediaman Putra Mahkota). Baginda sangat khawatir dan beliau langsung ke Dong Gung Jeon. Jeong Sang Gung cemas, ia takut kalau kejadian ini akan mempengaruhi Dong Yi. Dong Yi : Apa maksud anda?

Seperti biasa penggosip di biro internal, Shi Bi dan Eun Geum mulai menyebar rumor, kediaman Putra Mahkota juga terinfeksi penyakit dan mereka berkata mereka sudah tahu Dong Yi berniat mencelakai Putra Mahkota, dia sengaja membuat keributan ini. Pertama Dong yi membuat anak buahnya sakit, tapi tujuan utamanya adalah Putra Mahkota.

Jung Im marah pada Eun Geum, hentikan! kita ini gungnyeo dari biro penyelidik. Justru karena itu kata Eun geum kita harus punya rasa curiga. Eun geum berkata apa kalian tidak merasa aneh, ini semua terjadi ketika Dong Yi diangkat menjadi Sung Eun Sang Gung, hanya mendengar saja ia sudah tahu Dong Yi akan mencelakai Putra Mahkota setelah nanti dia melahirkan anak. Jung Im marah lagi.

Sukjong lega, ternyata Putra Mahkota baik2 saja dan tidak terinfeksi penyakit. Ratu Jang minta Jo Sang Gung membawa Putra Mahkota. Jo Sang gung mengiyakan lalu mengaja Putra Mahkota keluar meninggalkan kedua orang tuanya sendiri. Sukjong tanya bagaimana kejadian aneh ini bisa terjadi tanpa alasan? Ratu Jang membenarkan.

Ratu Jang tanya apa anda tahu sumber penyakit ini dari kediaman Dong Yi. Sukjong tidak menanggapi. Ratu Jang meyakinkan Sukjong jangan cemas, dia tidak menuduh seperti rumor yang sudah beredar bahwa ini adalah kesalahan Dong Yi. Cuma gosip yang disebarkan para wanita di dalam istana untuk membuat kekacauan, ia sendiri tidak percaya rumor itu. Ratu Jang tidak mau Dong Yi dituduh atas masalah ini dan ingin agar masalah ini segera selesai.

Sukjong tanya apa rencana Ratu Jang untuk menyelesaikan masalah ini. Ratu Jang berkata, semua ini terjadi di Nae Myeong Bu jadi ia ingin diadakan penyelidikan dan dia akan menyelesaikan masalah ini sebagai penguasa Nae Myeong Bu, mohon Yang Mulia memberi ijin.

Sukjong kembali ke Daejeon lalu tanya pada Do seong Ji bagaimana mengatasi masalah ini. Do seong ji menjawab penyakit ini menjangkiti para gungnyeo, jadi memang ada dalam kekuasaan Nae Myeong Bu dan Ratu Jang punya hak untuk mengatasi masalah ini. Anda harus menyerahkan pada Nae Myeon Bu.

Ratu Jang mulai menyiapkan serangan untuk Dong Yi dan minta Jo Sang Gung memanggil Yoo Sang Gung menemuinya.

DOng Yi ingat kata2 Jeong Sang Gung. Dong Yi duduk dan mencoba menemukan jejak atau petunjuk, mengapa kejadiannya bisa sama, antara kediaman-nya dengan Putra Mahkota. Dong yi berkata, kediamanku dan Putra Mahkota punya sumber air yang berbeda, dimana sumbernya?

Darimana penularan-nya, mengapa hanya gungnyeo yang terinfeksi oleh penyakit ini, bagaimana ini bisa terjadi. Bong Sang Gung dan Ae Jung sudah ada di dekat Dong Yi sebagai stafnya.
Cha Cheon Soo dan Seo Yong Gi tiba di Uiju. Mereka menemui Byeon, ternyata Shim Yun Taek sudah tidak di Uiju lagi. Dia tiba2 dibawa dan dipindah ke lokasi pembuangan lain. Seo Yong Gi tanya, lalu apa kau tahu kemana Shim yun Taek dibawa? Cha Cheon soo punya firasat buruk, Shim yun Taek dalam bahaya.

Sementara itu, Shim Yun Taek dalam perjalanan dan ia minta istirahat sebentar, ia lelah. Shim Yun Taek heran mengapa tiba2 dipindahkan ke pembuangan lain? Mana gelap dan hujan lagi. (oh I miss u Shim Yun Taek). Penjaga hanya menjawab mereka melaksanakan perintah.

Shim Yun Taek tanya kita akan pergi kemana? Mereka menjawab ke Nampo (Propinsi Hwanghaenam-Do, Korea Utara). Shim Yun Taek merasa ada yang aneh dan benar saja para penjaga mulai menghunus pedang mereka. Shim Yun Taek langsung meraih salah satu obor untuk bela diri. Penjaga minta Shim Yun Taek mendekat. Shim Yun Taek : Apa aku akan mematuhinya karena aku tahu kalian menginginkan nyawaku.

Mereka segera melumpuhkan Shim Yun Taek, dan berkata kau tidak akan ke Nampo tapi ke dunia lain. Mereka menaikkan pedangnya tepat di saat kritis, Cha Cheon Soo datang mengalahkan para penjaga. Mereka langsung kabur karena bukan tandingan Cha Cheon Soo. (wui..Dong Yi the-A team mulai komplit). Seo Yong Gi datang dan mendekati Shim Yun Taek, apa kau Shim yun Taek? Shim Yun Taek heran, apa kalian mengenalku? Cha Cheon Soo menjawab mereka dikirim oleh Dong Yi. Shim Yun Taek berkata, Dong yi sombong itu tidak melupakan janjinya.

Seo Yong Gi tanya mengapa tiba-tiba Shim yun Taek diserang. Shim Yun Taek berkata Utusan Qing datang ke Uiju. Seo Yong Gi heran, dan Shim Yun Taek melanjutkan utusan Qing itu akan ke Doseong, jadi mereka harus membungkamku. Cha Cheon Soo berkata kalau demikian utusan Qing itu datang untuk membawa pengakuan kedaulatan atas pengangkatan Putra Mahkota? Shim Yun Taek berkata itu dia belum pasti.

Dong yi menghela nafas diluar kediaman-nya menunggu Jeong sang Gung. Bagaimana? Dong Yi langsung tanya. Jeong sang Gung lapor, dia sudah memeriksa makanan dan juga rempah obat tapi tidak bisa menemukan kesamaan atau kemiripan dari dua kediaman ini. Jung Im minta maaf karena mereka tidak menemukan apa-apa. Dong Yi berkata jangan cemas, bahkan tabib juga tidak bisa menemukan alasannya atau sumbernya. Bong sang Gung datang dan lapor ada masalah.

Ternyata kediaman Dong yi dikarantina. Oh yun ada di situ, Dong yi tanya apa yang terjadi. Oh Yun berkata mereka sedang mengadakan penyelidikan atas pelayan yang sakit dan mereka membawa surat perintah. Dong Yi berkata ini hanya penyakit dan bukan wabah menular bagaimana Uigyeombu harus ikut menyelidiki. Oh Yun menjawab karena penyakit ini sudah menginfeksi kediaman Putra Mahkota jadi mungkin ada seseorang yang mungkin akan sengaja mencelakai Putra Mahkota, karena sumber penyakitnya dari kediaman DOng yi, maka mereka harus memeriksa semua stafnya.

Ae Jung menyeret Bong Sang Gung, bagaimana ini naga kita menjadi seperti ini. Bong Sang Gung bingung, apa ramalannya salah? Ae Jung mulai merasakan sedikit demam dan dia batuk2, Bong sang gung kabur takut ketularan.

Ratu Inhyeon mondar mandir di pondoknya menunggu Jung In Guk. Setelah Menteri Jung datang Ratu segera tanya apa yang terjadi? Menteri Jung lapor, situasinya mulai serius, sekarang semua Nain ditahan tapi sebenarnya mereka ingin menekan Cheon Sang Gung (Dong Yi)

Ratu Inhyeon tanya bagaimana Baginda, dia tahu Cheon sang Gung tidak salah. Menteri Jung berkata ini masalah Nae Myeong Bu, Baginda tidak bisa apa-apa. Ratu Inhyeon menyadari itu dan menghela nafas.

Ratu Inhyeon : Ini jelas sengaja untuk menyerang Cheon Sang Gung. Ini taktik yang mirip ketika mereka menjebakku, mereka menggunakan hal yang sama pada Cheon sang Gung.

Dong Yi melihat kediaman-nya digeledah. Dong Yi memutuskan akan mengunjungi Gyotaejeon. Bong Sang Gung dan Ae Jung tidak setuju tapi Dong yi tetap teguh ingin mengunjungi Ratu Jang.

Ratu Jang kaget juga mendengar Dong Yi sudah tiba di kediamannya. Ratu Jang terlihat sedikit tidak tenang. Yeong Sun marah dan mengusir Dong Yi, tinggalkan Gyotaejeon segera, beraninya kau menginjakkan kakimu ke kediaman ini setelah menginfeksi kediaman Putra Mahkota, kau ingin menginfeksi Gyotaejeon juga?

Bong Sang Gung memarahi Yeong Sun karena tidak sopan. Dong Yi berkata sudah, aku harus bertemu Ratu Jang. Yeong Sun tetap tidak mengijinkan dan Ratu Jang keluar, sudah cukup! Dong Yi memberi hormat pada Ratu Jang.

Ronde pertama Dong Yi versus Ratu Jang ........Teng! Teng!

Ratu Jang : sudah lama tidak bertemu, aku tidak pernah berpikir kau sendiri akan datang kesini mencariku. Ya, apa yang ingin kau katakan padaku?

Dong Yi : Mohon bebaskan anak buah saya dari Uigyeombu, mereka tidak bersalah. Jatuh sakit bukan tanda kejahatan. Yang paling penting adalah mencari sumbernya.

Ratu Jang : Ya kau benar, ini karena aku ingin menemukan sumbernya, ini mengapa aku minta Uigyeombu menangani masalah ini. Ada saatnya ketika para gungnyeo membawa obat terlarang dari luar ke dalam istana, ketika kau ada di biro penyelidik internal, kau pasti tahu itu.

Dong Yi : Anak buah saya tidak akan melakukan itu.

Ratu Jang : Kau ingin melindungi anak buahmu karena kau sekarang pemilik kediaman. Tapi maaf usahamu sia-sia. Semua masalah akan diselesaikan oleh biro penyelidik internal dan Uigyeombu. Jika kau adalah pemilik kediaman, maka pulang dan coba hibur anak buahmu yang tersisa.

Ratu Jang memanggi Jo Sang Gung, "Jo Sang Gung, Cheon Sang gung akan segera pergi."

Dong Yi : Yang Mulia, tolong beri saya waktu. Jika anda memberi saya waktu, saya akan mencari sumber masalah dan membuktikan kalau rumor itu palsu.

Ratu Jang : Tutup mulutmu! Apa kau tidak tahu apa masalahnya? Masalah ini hampir saja mencelakakan Putra Mahkota..ini tentang Putra Mahkota tapi kau minta waktu..Ya kau berani menggunakan keselamatan Putra Mahkota untuk datang dan mengajukan penawaran denganku, lalu apa jaminan yang kau berikan? Apa kau bersedia memberikan nyawamu sebagai jaminan?

Dong Yi : Maka akan kita lakukan itu, Yang Mulia.
Ratu Jang : Apa?
Dong Yi : Jika kita melakukan ini, apa anda akan membebaskan anak buah saya?
Ratu Jang terperanjat dan Dong Yi memandangnya dengan sorot mata teguh.

0 comments:

Post a Comment