Sinopsis Sungkyunkwan Scandal Episode - 10

Written by Yui Shinji 2 comments Posted in:

Sun Joon berdiri dengan shock sementara "Gisaeng cantik" itu memeluknya.

Sun Joon : S-siapa..?
Yoon Hee : Ini aku, Wangseobang (panggilan Yoon Hee untuk Sun Joon).
Sun Joon menjauhkan Yoon Hee agar bisa melihat dengan jelas : Kim Yoon Shik?
Sun Joon kaget! dia cantik sekali, cantik sekali...sampai Sun Joon menjatuhkan buku transaksi itu! hehehe...

Gu Yong Ha terlihat gugup mengapa ada banyak polisi dan tanya pada In soo. In Soo berkata ada pencuri.
Gu Yong Ha : Apa pencurinya sudah tertangkap.
In Soo tersenyum dan menjawab : Jangan cemas. Tikus itu sedang berenang dalam racun.

Polisi mendekati ruangan penyimpanan, Sun Joon panik, Yoon Hee juga. Yoon Hee berpikir cepat dan langsung menubruk Sun Joon sehingga keduanya terjatuh, Yoon Hee ada di atas Sun Joon.
Polisi masuk dan keduanya seolah-olah kaget karena polisi mengganggu "kegiatan" mereka, Yoon Hee melempari polisi dengan buku-buku. Polisi2 itu pergi dan merasa geli, dua orang itu pasti sedang "sibuk".

Yoon Hee segera berdiri dan Sun Joon juga, tapi kejadian tadi membuat otak Sun joon blank! Bahkan tangan Sun Joon gemetaran.
Yoon Hee menjelaskan kalau ia datang dengan busana seperti ini untuk memperingatkan Sun Joon mengenai polisi yang dipanggil ke kediaman ini. Dan hanya dengan cara ini ia bisa masuk dengan mudah.

Sun Joon : Kau terlihat...
Yoon Hee mungkin berharap Sun Joon berkata kalau ia terlihat cantik, tapi Sun joon melanjutkan, kau terlihat benar2 ahli. Sun Joon meliriknya dan menyalahkan Yoon Hee, karena kau aku kehilangan buku-ku, lalu Sun Joon berbalik untuk menyembunyikan tangan-nya yang gemetaran. Lalu Sun Joon menekan dadanya hehehe...syok dia.

Yoon Hee memungut buku transaksi yang jatuh, apa ini bukunya? Sun Joon dengan tangan gemetaran meraih buku itu.
Yoon Hee mengira Sun Joon terluka dan meraih tangan Sun Joon. Sun Joon kaget dan mengibaskan-nya justru membuat sebuah pintu terbuka.

Pintu menuju ruangan rahasia dimana semua transaksi disimpan. Transaksi perdagangan yang membuktikan kemana aliran uang mengalir : Partai Noron!
Yoon Hee ingin mengambil satu sebagai bukti tapi Sun Joon melarangnya. Terlalu berbahaya! ini bisa membuat kita dipenjara. Bahkan Baginda belum tentu bisa menyelamatkan kita. Lebih baik kita pergi.

Ha In Soo tidak percaya begitu saja ketika mendapat laporan dari Kapten Polisi kalau hanya ada seorang anak muda dan gisaeng yang sedang bermesraan di gudang penyimpanan. In Soo minta Cho Sun mengumpulkan para gisaengnya.

Cho Sun (aku baru sadar kalau Cho Sun ini ternyata Sun young-noona nya Shim Gun Wook! hehehe pantas kok kaya familiar tapi dimana ya..) dan para gadisnya dikumpulkan dan ditanya. Tapi semua gisaeng Cho Sun ada di tempat. In Soo langsung memerintah agar polisi mencari pria dan wanita di ruang penyimpanan itu.

Akhirnya Cho Sun dan gisaeng yang lain pergi karena tampaknya pesta sudah usai dan tidak menyenangkan lagi. Seorang Gisaeng tanya apa Cho Sun tidak bertemu kekasihnya? Cho Sun heran. Maksudnya Kim Yoon Shik, tadi ia ada di sini.
Cho Sun : Apa?

In Soo menemui ayahnya yang panik dan ketakutan kalau ada yang mengambil buku catatan transaksi ilegal mereka.

Semua bergegas lari ke gudang penyimpanan dan Kepala Kadin Song panik ketika melihat pintunya terbuka lebar. Buku jurnal itu akan membuat mereka semua hancur, juga partai Noron. Jika pencuri itu tidak ditemukan maka Noron akan berakhir.

Ternyata ruangan itu kosong! Kejar mereka ke gerbang belakang!

Sun Joon dan Yoon Hee sudah melarikan diri dan sembunyi untuk mencari cara pergi dari situ. Sayangnya rok Yoon Hee kelihatan sedikit dari balik tembok, In Soo langsung mendekat.

Cho Sun dan rombongan Gisaeng juga lewat untuk pulang. Sun Joon dan Yoon Hee membaur bersama rombongan itu, sehingga ketika polisi memeriksa di balik tembok, tidak ada siapapun di situ.

In Soo murka dan minta polisi mengecek Cho Sun dan rombongan-nya. In Soo melihat seorang berbaju pink dan ia langsung menarik orang itu. Ternyata orang itu bukan lain adalah Gu Yong Ha yang langsung berkomentar : Kau kelihatan marah sekali saat ini, apa tikus itu kabur?

Yoon Hee dan Sun Joon lari dan berusaha melompati tembok. Sun joon dengan mudah melompat keluar, tapi Yoon Hee kesulitan. Sun Joon mengulurkan tangan membantunya, Yoon Hee tersenyum dan ini membuat Sun Joon langsung menarik kembali tangan-nya. Sun Joon minta Yoon Hee segera lompat.

Suara polisi semakin mendekat dan akhirnya Sun Joon mengulurkan tangan lagi dan Yoon hee lompat turun.
Keduanya lari karena dikejar.

Mereka berhasil sembunyi di belakang kereta. Mereka lega karena berhasil lolos, sampai mereka sadar kalau mereka gandengan tangan! hehehe ups!

Sun Joon menutupi perasaan-nya yang kacau dengan membalik kata2 Yoon Hee dulu :

Sun Joon : Apa kau mengasihani aku? Datang di waktu ini, dengan busana seperti itu lagi..Apa kau pikir aku lemah dan payah dan tidak akan berhasil? Kau datang menolong karena kau kasihan padaku? Kau mengira aku bisa menerima bantuan begitu saja yang ditawarkan padaku? Aku tidak mengasihanimu seperti kau tidak mengasihaniku.

Yoon Hee kesal, aku tidak mengasihanimu! Yoon Hee melayangkan tinju ala Jae shin ke arah Sun Joon yang berhasil ditahan Sun joon.

Sun Joon : Awalnya, aku tidak ingin menyia-nyiakan bakatmu. Lalu aku memerlukan-mu. Jika aku punya teman, aku ingin orang itu adalah kau! Aku hanya tidak tahu bagaimana melakukan-nya karena aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Aku minta maaf, Kim Yoon Shik!
Dada Yoon Hee sesak, ia sangat mencintai Sun joon hanya saja Yoon Hee sadar selama ia menjadi Kim Yoon Shik, Lee Sun Joon tidak akan bisa mencintainya. Maka Yoon Hee berpaling dan tidak bisa menahan air matanya.

Yoon Hee menangis, dasar brengsek! aku berusaha keras untuk menahan perasaan-ku padamu!

Sun joon kaget dan bingung dengan reaksi Yoon Hee. Ia hanya bisa mengulurkan tangan dengan kikuk di pundak Yoon hee dan berkata : Ini salahku. Jadi, kumohon berhentilah menangis.

Apa yang bisa dilakukan Yoon Hee kecuali menyeka air mata yang seharusnya tidak dilihat Sun Joon? Hehehe Sun Joon pasti berpikir ia sudah kacau karena mulai bingung dengan perasaan-nya sendiri dengan Kim Yoon Shik. Sun Joon masih yakin 1000 persen kalau Kim Yoon Shik itu pria! Sun Joon ini polos apa bloon? Sun Joon pasti berpikir ia sudah mulai jadi gay.

Tapi ada seorang pria lain yang tahu benar gender Kim Yoon Shik dan yang gelisah dan ketakutan setengah mati. Moon Jae Shin menunggu ketiga rekan-nya (terutama Kim Yoon Shik) kembali ke kampus. Gu Yong Ha yang pertama kali muncul, sendirian. Yong Ha melihat bibir Jae shin yang luka dan ia menebak, pasti kau yang menghambat kedatangan polisi itu.

Jae Shin : kenapa kau sendirian ?
Yong Ha : Kuda Gila, aku tahu kau yang menghambat mereka dan Kim Yoon Shik yang melemparkan diri.
Jae shin : Apa maksudmu? mana dia?

Yong Ha yakin keduanya sudah lolos. Jae Shin tidak percaya dan ingin menyusul mereka tapi Yong Ha menghalanginya, hei teman, aku Gu Yong Ha. Apa kau pikir aku akan meninggalkan anak cantik itu sendirian di kandang singa?

Ternyata Gu Yong Ha yang meloloskan Yoon hee dan Sun Joon. Ia ada di belakang mereka ketika sembunyi di balik tembok dan terperangah melihat penampilan Yoon Hee. Daemul? Yong Ha terpesona dan minta keduanya pergi. Ia yang sengaja mengecohkan Ha In Soo.

Yong Ha : Daemul melebihi perkiraan-ku, aku tahu dia memang cantik, tapi berbusana seperti itu, aku juga merasakan hatiku bergetar.

Jae shin murka : Dasar bodoh! mengapa dia melakukan hal yang berbahaya itu?
Yong Ha : Bahaya? mengapa, kau adalah orang yang mengirim-nya ke kediaman Ketua Song dan itu adalah cara paling aman untuk masuk ke kediaman itu kan?

Jae Shin : Lalu mengapa mereka belum datang sekarang!

Dasar Gu Yong Ha, ia sengaja menggoda Jae shin karena Yong Ha tahu kalau Jae Shin pasti sudah tahu kalau Yoon shik itu seorang wanita. Yong Ha sengaja dan ingin melihat reaksi Jae Shin.

Ha In Soo menahan Cho Sun dan rombongan-nya. In Soo mencengkram lengan Cho Sun : Siapa gadis yang datang menyelamatkan Lee Sun Joon?

Cho Sun berkata ia tidak tahu. Meskipun In Soo berkata kalau ia tahu Cho Sun membantu Gu Yong Ha meloloskan mereka.

Cho Sun : Bagaimana Gisaeng rendahan seperti saya bisa terlibat dalam hal ini? Bukankah anda orang yang paling berkuasa di kampus? Jika anda ingin bicara dengan saya, datanglah di Gibang Moran gak sebagai pelanggan.

Menteri Ha memerintah agar semua catatan pembukuan dibakar. Menteri Ha murka karena ia berpikir dengan catatan itu, Tuan Song dan para pedagang akan mengendalikan partai Noron. Dari sisi pedagang, itu catatan transaksi biasa tapi dari sisi partai Politik, bisa dianggap sebagai bukti yang bisa memeras dan menghancurkan mereka.

Sun Joon dan Yoon Hee jalan kembali ke kampus. Yoon Hee sudah ganti baju lagi. Keduanya berdiskusi bagaimana bisa mengungkapkan kriminal yang ternyata tinggal di Ban Chon dalam sehari.
Yoon Hee bicara terus tapi Sun joon sadar kalau masih ada pewarna pink di bibir Yoon Hee.

Apa itu di bibirmu? kata Sun joon. Yoon Hee mencoba menghilangkannya dengan menjilat bibirnya sendiri. Sun Joon melihatnya dan menelan ludah bwa! Sun Joon berbalik dan jalan dengan cepat, dasar bodoh! mengapa kau berpakaian seperti itu kalau kau tidak bisa mengurusnya dengan baik? Sun Joon pura2 marah untuk menyembunyikan debaran jantungnya. Ha!

Yoon Hee terus saja berlompatan di sekitar Sun Joon, terus menerus tanya : Apa sudah hilang? sudah hilang belum? lihat! lihat! yeah..terus saja seperti itu Yoon Hee dan cek saja apa pembuluh darah di kepala Sun Joon tidak akan pecah.

Moon Jae Shin mondar mandir, Yong Ha minta Jae shin tenang sedikit. Jae Shin heran kenapa mereka belum kembali, tapi Yong Ha mengulurkan kipasnya, lihat! Itu mereka kembali. Jae shin menoleh dan melihat Sun Joon dan Yoon Hee jalan mendekat dan keduanya kelihatan lumayan mesra.

Moon Jae Shin pura-pura tenang kembali setelah yakin kalau Yoon Shik-nya sudah aman. Tapi Yoon Hee langsung melihat kalau wajah Jae Shin luka. Yoon Hee langsung lari dan mengulurkan tangan ke wajah Jae Shin, sunbae, kau tidak apa-apa? sepertinya kau terluka! (well yeah, terluka hatinya hehehe).

Jae Shin menahan tangan Yoon hee, jangan berlebihan. Sun Joon melihat kejadian di depan-nya dengan tidak suka.

Gu Yong Ha melihat dengan jelas bagaimana gugupnya Moon Jae Shin dan betapa cemburunya Lee Sun Joon.

Yong Ha tahu sekarang...hehehe
Yong Ha tersenyum. Ia menghampiri Jae Shin dan Yoon Hee lalu merangkul keduanya, dan ia senang sekali apalagi ketika Yoon Hee mengeluarkan buku yang berhasil diambilnya.

Ha In Soo memerintah anak buahnya untuk menemukan pencuri itu sebelum tim F4.

Tim F4 kita berkumpul dan membahas hasil kerja mereka. Gu Yong Ha merasa yakin kalau pencuri itu tinggal di Banchon (wilayah sekitar SKK)

Jae Shin : Ada banyak orang tinggal di Banchon.
Yong Ha : Orang Banchon yang sering keluar masuk Sungkyunkwan (btw, Song Joong Ki ini benar2 mahasiswa SKKU).
Sun Joon : Maksudmu keluarga salah satu anak-anak yang menjadi pelayan?
Yong Ha membenarkan.

Yoon Hee : Kita tidak seharusnya mencurigai orang sembarangan.

Yong Ha : Sembarangan? coba lihat!
Yong Ha membuka pintu dan seorang anak kecil yang biasa melayani di SKK ada di luar mencuri dengar pembicaraan mereka. Anak itu terkejut dan lari ketakutan. Yong Ha memperhatikan anak itu, see? itu buktinya, sekarang kita bisa tidur lebih awal. (aneh juga mengapa bisa sedemikian kebetulan)

Anak itu lari dan justru bertabrakan dengan rombongan Ha In Soo! In Soo menyadari anak itu lari dari arah asrama Kim Yoon Shik. Anak itu lari lagi dan In soo merasa ia sudah mendapatkan petunjuk.

Bed time....!

Di kamar harmoni tiga partai hehehe...posisinya berubah. Jae Shin tidur di tengah. Sun Joon heran dan Jae Shin memberikan alasan kalau ia adalah senior dan penguasa kamar ia berhak tidur di mana saja (yeah yeah..whatever..siapa yang dulu bilang tidak sudi tidur di sebelah Noron? hehehe)

Jae Shin susah tidur, sementara Yoon Hee tidur dengan gelisah dan gerak sana gerak sini. Well, Moon Jae Shin boleh saja tukang berkelahi tapi menghadapi situasi ini, ia gugup sekali hehe...Yoon Hee semakin mendekat ke arah Jae Shin, Jae Shin semakin bergeser ke arah Sun Joon, ketika Yoon Hee tidak sengaja menyentuh Jae Shin, akhirnya ia berbalik dan memeluk lengan Sun Joon!

Sun Joon terperanjat : Bukankah kau berkata kalau tidak akan pernah tidur di dekat seorang Noron?
Jae Shin pura2 tidur dan tidak menjawabnya.

(Disamping gaya grogi dan lucu Jae Shin, menurutku Jae Shin ini gentleman sejati, dia sudah tahu benar kalau Yoon shik itu cewek, tapi ia tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, you know what I mean lah...biarpun itu Yoon Shik yang memang tidurnya guling sana, guling sini, tp sedapat mungkin Jae Shin jaga agar Yoon Shik tidak mempermalukan dirinya sendiri. Ia sengaja jadi benteng karena Sun Joon tidak tahu gender asli Yoon Shik. Sun Joon juga pasti melakukan hal yang sama kalau tahu, tapi Jae shin kan tidak mungkin membocorkan identitas asli Yoon Shik hehehe)

Pagi, Breakfast Time...!

Yoon Hee makan sambil tenggelam dalam pikiran-nya. Yong Ha mengeluh tentang kualitas kaldu dagingnya, bersyukurlah Yong Ha..tidak semua orang bisa mendapatkan kaldu daging yang bagus di Joseon saat itu.

Lee Sun Joon hanya melihat ke arah Yoon Shik, tepatnya bagaimana cara Kim Yoon Shik mengunyah makanan-nya! wah ini bisa jadi keyword hehe..sepertinya Lee Sun Joon sudah tersihir oleh bibir Yoon Shik!

Lee Sun Joon sadar dan melihat ke langit dengan pandangan ada-apa-denganku? lalu menghela nafas.Tenang saja Sun joon, itu bukan salahmu..sepertinya Kim Yoon Hee ini memancarkan hormon estrogen yang kuat bwahaaaha...

Kim Yoon Shik berdiri dan berkata akan segera ke Banchon untuk mulai penyelidikan.

Moon Jae Shin dan Lee Sun Joon : Duduk! selesaikan makanan-mu!
Keduanya sadar dan saling berpandangan heran. Yeah..kalian memang berbeda, tapi kalian tetap sama...cowok! hue hehehe....

Jae shin menambahkan : makan! jika kau mengeluh karena lapar nanti, aku akan memukulmu!

Yoon Hee tidak mau mendengarnya dan tetap akan pergi ketika Prof Jung berkata : Ah, aku melihat kau juga seorang pencuri, karena kau menyia-nyiakan makanan yang disediakan dari darah dan air mata rakyat. Ha!
Yoon Hee akhirnya duduk lagi dan menyelesaikan makanan-nya.
Byung Choon melapor ke Ha In soo kalau F4 akan ke Banchon.

Tim F4 keluar kampus dan membawa lukisan wajah anak yang dilihat Yoon Hee di pasar. Jae Shin tanya (baca : mengancam) pada orang-orang yang sedang judi.

Yong Ha tanya..tentu saja pada para gadis. Sun Joon tanya ke pedagang. Tapi nihil. Tentu saja orang2 Banchon tidak akan saling menyerahkan, apalagi yang tanya adalah siswa dari kalangan bangsawan (Siswa SKK biasanya anak2 bangsawan).

Ada saatnya ketika Sun joon dan Yoon hee berpapasan ketika mencari anak itu, mereka jadi salting :)

F4 berkumpul lagi dan Yong Ha bingung, persatuan penduduk Banchon sangat kuat, bagaimana mereka tidak bisa mengenalinya, padahal lukisan-nya sedemikian detil? Padahal mereka biasanya saling mengenali tetangga mereka, bahkan mereka tahu siklus bulanan istri tetangga mereka! Pasti mereka berkomplot!

Jae Shin : Setengah dari mereka mencari makan dengan melakukan pekerjaan2 rendahan. Yang lain hanya menjadi budak di kampus. Disini adalah tempat yang paling miskin dan sulit untuk ditekan di seluruh kota.

Yoon Hee : Jadi mereka tidak punya pilihan lain, selain mencuri?
Sun Joon : Kejahatan tetap kejahatan.

Jae Shin kepada Sun Joon : Kau memang "hebat"!

Yoon hee terdiam, ia bisa mengerti mengapa penduduk Banchon seperti itu. Tapi bukan Lee Sun Joon kalau tidak punya cara lain. Sun joon mencemaskan Yoon Shik, ia bisa diusir kalau tidak menemukan pencurinya, kita harus mengganti strategi.

Mereka melakukan penyelidikan. Pencuri itu hanya mencuri satu kali saja, pasti ia mencuri karena kebutuhan dan bukan habit. Menurut jumlah yang diambil, pencuri itu pasti membutuhkan uang dengan cepat untuk kebutuhan mendesak, seperti misalnya, pernikahan atau penguburan. Bukan untuk kebutuhan sehari-hari.

F4 menyelidiki kebutuhan apa yang naik harganya akhir2 ini. Ternyata harga garam dan kain sam-be (kain untuk menguburkan mayat, mungkin seperti kain belacu) harganya tinggi selangit. Jadi mungkin pencuri itu butuh uang untuk penguburan.

F4 mulai memeriksa apa ada keluarga pelayan SKK yang meninggal akhir2 ini. Ternyata ada, Ibu Bok Dong, salah seorang pelayan SKK meninggal dunia! Berarti ke rumah Bok Dong!

Mereka sedikit terlambat karena Ha In soo dengan caranya sendiri menemukan rumah Bok Dong (In soo tinggal tanya identitas bocah cilik yang menabraknya dan mengeceknya). In soo dkk pergi ke rumah Bok Dong.

In soo bertemu Bok Soo kakak Bok Dong yang menjatuhkan garam-nya dan akan lari, tapi In Soo dkk berhasil menahan-nya. Mereka mengajak Bok Soo minum dan menyuapnya dengan uang.
Jangan berkata apapun kalau kau mencuri. Byung Choon berkata kalau kau diam, kau akan mendapat uangnya 2 hari lagi. Deal!

F4 mencari rumah Bok Dong tapi susah, tapi justru mereka melihat Bok Soo jalan. Yong Ha langsung menunjuk : Itu kan.. Sun Joon membenarkan. Tapi mereka hanya melihat saja. Justru Bok Dong yang mengkonfirmasi.

Bok Dong lari2 mendatangi kakaknya dan minta kakak-nya lari. Bok Dong sampai jatuh. Bok Soo menolong adiknya berdiri dan F4 mendekatinya.

F4 berkumpul di rumah Bok Soo. Jae Shin tiduran, kelihatan cuek tapi tetap waspada, Yong Ha dengan semangat keibuan-nya, duduk memangku Bok Dong :) Yoon Hee dan Sun Joon berdiri berhadapan dengan Bok Soo dan mulai tanya jawab.

Bok Soo : Kau ingin aku mengaku? Kalian hanya pelajar! Mengapa aku harus melakukan apa yang kalian inginkan?
Yoon Hee : Apa kau tidak punya hati nurani?

Bok Soo : Aku tidak melakukan kesalahan. Dan bukankah kalian semua akan jadi pejabat pemerintahan yang akan menekan rakyat kecil? Bukankah kau sekarang menekan rakyat sementara kalian membahas kata2 Kong hu cu? Jika aku mengaku, lalu apa?
Sun Joon tetap teguh : Mencuri adalah kejahatan.

I'm listening........

Bok Soo meledak : Lalu, apa yang harus aku lakukan? Aku harus mengadakan pemakaman untuk ibuku. Sampai hari ibuku meninggal dunia, dia tidak pernah memiliki baju yang pantas dan tidak pernah diperiksa oleh tabib. Jika itu belum cukup, dia selalu menderita tanpa punya kesempatan mengenakan baju yang bagus. Bukankah seharusnya aku memberinya baju yang pantas saat ia pergi?

Tapi aku tidak memiliki uang untuk membelikan ibu baju. Aku sudah mencoba sekeras mungkin, aku tetap tidak bisa membelinya. Jadi seperti itu? orang miskin dan lemah tidak bisa mendapatkan kebutuhan mereka yang paling dasar? Dunia seperti apa ini? Dan kalian minta aku membantu kalian? Pergi! Kalian semua terlahir dalam keluarga kaya, kalian pantas sedikit menderita.
Sun Joon tertegun dan ia sebenarnya ingin menjelaskan kalau siswa SKK yang terancam juga dari kalangan seperti Bok Soo, yang lemah dan tidak berdaya, tapi Sun joon bingung.

Mata Yoon Hee berkaca-kaca, ia tahu benar apa yang dialami Bok Soo, bahkan ia juga mengalaminya. Yoon Hee jalan keluar, Sun Joon mengikutinya dan mencoba menghentikan Yoon Hee. Yoon Hee berkata ia bisa saja seperti Bok Soo, kalau saja ia tidak bertemu Sun Joon dan punya kesempatan masuk SKK. Jadi, sudah cukup.

Byung Choon dan Go Bong mengamati semuanya, juga saat Yong Ha dan Jae Shin jalan meninggalkan rumah Bok Soo.
Mereka dengan gembira lapor pada In Soo kalau Bok Soo menepati janjinya. In Soo senang karena ada kemungkinan Baginda mengusir Kim Yoon Shik dari Sungkyunkwan.

Saatnya mengunjungi calon mertua.
Ha Hyo Eun menghadap Menteri Kiri Lee diantar ayahnya, Menteri perang Ha. Hyo eun memberi hormat dan ayahnya berkata kalau Hyo eun berkeras ingin menghadap karena ingin minta maaf atas kelakuan-nya waktu itu.

Menteri Ha memberi kode pada Hyo Eun bagaimana cara berbicara dan bertata-krama, Hyo eun minta maaf atas kelancangan-nya waktu itu. Dan akan belajar keras agar tidak mempermalukan keluarga Menteri Lee.

Menteri Lee tidak terlalu terkesan : Benarkah? Dia (Sun Joon) hanya tahu tentang buku. Dia tidak punya kepandaian mengerti wanita (oh..kalau saja Tuan Lee tahu hehehe) dia juga tidak punya saudara perempuan atau teman wanita. (bwa...)

Hyo Eun merasa senang tapi ayahnya memberi kode lagi, ok..tetap tenang..terkendali...kau wanita terhormat...

Hyo eun pulang duluan dan ia berkata pada pelayan-nya kalau ia ketakutan di hadapan Menteri Lee. Hyo Eun bertekad belajar bahasa Cina dan ingin meyakinkan Sun Joon belajar ke Qing, China. Lalu Hyo Eun juga mengagumi bulu mata Menteri Lee, melihat bulu matanya mengingatkanku pada bulu mata tuan muda-ku!

Pelayan Hyo Eun bingung dengan mood Hyo eun yang bagai roller coaster itu...

Menteri Ha lapor pada Menteri Kiri Lee, kalau Kepala Pedagang Song ditendang dari kekuasaan. Ia kesal sekali, karena kebodohan Song, partai mereka hampir saja berakhir.

Menteri Lee mendengus, dan kau mempercayai orang seperti Song? Bagaimana kau bisa melakukan itu? Bagaimana kau mengurusi masalah negara?

Menteri Ha berkata ia mendapat laporan kalau ada yang melihat Sun Joon di kediaman Tuan Song semalam. Menteri Lee berkata bagus karena sekarang anak itu tahu cara2 dunia. Sebagai ayah, bisa dikatakan ia ayah yang bodoh jika mendengar tentang putranya dari orang lain.
Menteri Ha buru-buru berkata kalau mereka sudah bukan orang lain lagi dan buku2 itu semuanya sudah ia bakar, jadi Menteri Kiri tenang saja.

Tapi tidak semua buku, ada satu yang diambil oleh Yoon Hee, tanpa sepengetahuan Sun Joon.
Sun Joon/Garang, Jae Shin/Guh Ro, Yoon Hee/Daemul dan Yong Ha/Yeorim berkumpul lagi dan Yoon Hee mengeluarkan buku catatan transaksi. Yong Ha mengambilnya, ia kaget melihat isinya. Jae shin mengambilnya, apa ini? Muka Jae shin berubah.

Yoon Hee : Catatan terperinci mengenai uang suap dari pedagang pada pejabat pemerintah.(terutama partai Noron)
Yong Ha : Daemul..kau membuat masalah.

Yoon Hee berkata buku ini adalah alasan mengapa dia tidak bisa meminta Bok Soo menjadi saksinya, karena bukan Bok Soo penjahat sebenarnya.

Jae Shin marah : Apa? Apa maksudmu kau membiarkan dirimu dijebak dan dikeluarkan dari kampus?
Yoon Hee : Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Lalu Yoon Hee jalan keluar. Jae Shin langsung bangkit dan mengejarnya.

Sementara itu Lee Sun Joon mulai mengambil buku catatan itu dan membaca lembar demi lembar laporan-nya.

Jae Shin : Apa ini yang akan kau lakukan? Jika kau menyerah dengan mudah, mengapa berusaha sedemikian keras?
Jae Shin tahu benar betapa sulitnya Yoon Hee berusaha bertahan di SKK, dan ia tidak tahan mendengar Yoon Hee akan menyerah begitu saja.

Yoon Hee : Aku tidak yakin. Satu hal yang aku tahu pasti yaitu selama masih ada jurnal seperti ini (korupsi, suap menyuap), akan selalu ada anak-anak seperti Bok Soo (yang terpaksa mencuri karena kebutuhan, karena kesejahteraan tidak merata, karena semua keuntungan masuk ke kantong pejabat dan pedagang kaya, karena sistem monopoli yang merugikan rakyat). Tapi aku tidak bisa melihat manfaatnya menyeret Bok Soo untuk membuktikan ketidak bersalahan-ku (karena Bok Soo adalah orang yang lemah dan tidak punya apa-apa, kalau dilaporkan paling akan dipenjara dan adiknya semakin menderita). Aku tidak tahu apa aku punya hak melakukan-nya.

Yoon Hee : Maafkan aku karena tidak bisa melakukan lebih baik lagi, sunbae. Yoon Hee membungkuk meminta maaf pada Jae Shin lalu ia pergi.

Jae Shin tidak tahu lagi harus berkata apa.

Sun Joon harus menghadapi realita, ia boleh idealis dengan pemikiran mengenai Joseon baru yang makmur dan sejahtera, tapi kenyataan-nya...kesejahteraan-nya sendiri dibayar oleh darah dan keringat rakyat. Partai Noron yang berkuasa, dengan ayahnya sebagai pemimpin, menerima suap yang sangat besar dari para pedagang besar pelaku monopoli. Memang tidak ada nama Menteri Kiri Lee tertulis di catatan itu, tapi jelas, nama-nama yang ada di catatan itu sebagai penerima suap adalah nama2 pejabat tinggi Noron.

Sun Joon sadar tidak mungkin ayahnya tidak menerima bagian apa-apa. Tidak mungkin ayahnya tidak tahu masalah ini.

Yong Ha tahu Sun Joon terganggu masalah ini dan meskipun Sun Joon pura-pura tenang, nyatanya Sun Joon pasti terpukul. Yong Ha berkata kalau Kim Yoon Shik tidak mengetahui apa yang ia lakukan.
Sun Joon : Tidak apa-apa, sunbae. Kau tidak perlu seperti itu. Aku baik-baik saja.
Yong Ha menghela nafas dan keluar kamar.

Yong Ha mencari Jae Shin. Jae shin tiduran di sekitar asrama. Jae shin tidak repot2 duduk. Ia tetap tiduran.
Yong Ha : Buruk sekali untuk Sun Joon. Buku itu jelas mengarah pada ayahnya. Aku bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan?

Jae Shin masih sambil merem : Tidak peduli apa yang telah ia lakukan, ayahmu tetaplah ayahmu. Itu hal yang paling brengsek!
Yah..bahkan Jae Shin pun menyadari idealisme vs realita apalagi kalau menyangkut keluarga, tetap adalah kasus berat.

Sun Joon sendirian dan merenung, ia ingat kata-kata Yoon Hee kalau ia mirip Bok Soo. Sun Joon ingat kata-kata Yoon Hee dulu, kalau Joseon bukan negara yang hebat. Waktu itu Sun Joon percaya kalau Joseon itu hebat.
Sun Joon tahu sekarang, Yoon Hee dan Bok Soo benar. Tapi membela mereka sama dengan melawan ayahnya sendiri.

Yoon Hee pergi ke perpustakaan. Ia bertemu Prof Jung Yak Yong.
Prof Jung : Sepertinya kau menyerah? Jadi kau mengaku salah?
Yoon Hee : Saya tidak bersalah. Meskipun saya tidak bisa membuktikannya, tapi saya tetap tidak bersalah.

Prof Jung : Tidak, itu tidak cukup Kim Yoon Shik. Kau, Kim Yoon Shik bukan-nya tidak bersalah. Bagaimanapun terhormat-nya jika pejabat pemerintahan tidak bisa membersihkan nama-nya sendiri, dia tidak memiliki kualitas menjadi pejabat.

Yoon Hee : Anda berkata wanita tidak memiliki hak untuk memerintah. Tapi guru, tidak-kah itu aneh? Mengapa Joseon seperti ini ketika pria yang memiliki hak yang selalu memerintah?

Murid yang terbaik adalah dia yang bisa memberikan sebaik yang ia dapatkan, bisa memberikan argumen (yang masuk akal dan benar) bahkan di depan Profesor paling terhormat sekalipun.

Yoon Hee kembali ke kamarnya. Tidak ada siapapun di dalam dan gelap. Yoon Hee meyentuh buku catatan transaksi itu dan ia keluar ke lapangan.

Lee Sun Joon ada di sana dan latihan memanah. Yoon Hee berkata jujur kalau ia berencana menyeret pencuri sebenarnya, orang2 dalam catatan itu. Tapi Yoon Hee memutuskan kalau jika ada yang harus melakukan-nya, orang itu haruslah Sun Joon.

Sun Joon : Apakah ini karena ayahku? Itu berarti aku mungkin akan membuat pilihan lain, aku...mungkin mengecewakanmu.

Yoon Hee : Maka jadilah seperti itu. Aku mempercayaimu, lebih daripada diriku sendiri. Kau selalu memaksa dirimu sendiri dan terus berkata mengenai prinsip. Itulah caramu melakukan yang terbaik untuk menjadi orang yang baik. Kali ini juga sama. Apapun pilihan yang kau buat mungkin adalah yang terbaik. Meskipun tidak sesuai dengan yang kupikirkan.

Jae Shin kembali ke rumah Bok Soo dan ia mencuci kaki Bok Dong, wowwww..sisi lembut Moon Jae Shin :)
Jae Shin bicara sendiri tapi ia tahu Bok Soo ada di dekat mereka, Jae shin berkata anak lelaki cantik itu dicurigai karena sesuatu yang tidak ia lakukan, kau pasti tahu rasanya diperlakukan tidak adil.

Jae Shin berkata pada Bok Soo : Mencuri dengar akan menjadi kebiasaan.
Bok Dong berkata : Kau orang yang selalu mengatakan itu (akan menjadi kebiasaan)

Jae shin berkata itu adalah kata-kata dari kakaknya, aku pernah punya seorang kakak yang sangat idealis, yang selalu berkata Jangan menangis, itu akan menjadi kebiasaan. Jangan bohong, itu akan menjadi kebiasaan. Jangan melarikan diri, itu akan menjadi kebiasaan. Dan aku mengulang kata-katanya dan menjadi kebiasaan.

Bok Soo : Apa aku harus mendengar omong kosong ini?

Jae Shin : Seorang adik melihat apa yang dilakukan kakak-nya dan mengikutinya. Apa kau ingin adikmu menjadi pencuri kecil juga?

Bok soo ingin memukul Jae shin : Siapa kau! beraninya mengatakan ini!
Jae Shin melepaskan tangan Bok Soo, kau masih punya kesempatan untuk hidup dengan terhormat.

Jae Shin meminjamkan uang untuk Bok Soo, bayar kembali barang2 yang kau curi!
Bok Soo berkata ia bisa saja mengambil uang itu dan melarikan diri. Jae shin berkata kau tidak akan melakukannya, tidak apalagi sekarang adikmu melihatnya.

Sun Joon menghadap ayahnya.
Sun Joon : Ayah mengajarkan padaku jika seorang pria mempunyai prinsip apalagi kalau ia pelajar yang diharapkan masyarakat, maka pria itu harus melakukan apa saja untuk tetap teguh memegang prinsipnya, meskipun ia harus melepaskan semuanya. Ayah berkata pelajar sejati bahkan akan meninggalkan keluarganya sendiri untuk tetap memegang prinsipnya. Apa ayah masih percaya itu? kau tahu meskipun aku banyak kekurangan. Aku selalu berusaha keras untuk mengikuti jejak langkah ayah.

Menteri Lee : Aku senang.
Sun Joon : Ayah, apa aku harus melanjutkan mengikuti nasihatmu?

Menteri Lee : Kau membuang waktumu dengan datang kesini. Kau adalah putraku. Sampai sekarang kau tidak pernah sekalipun melawan kata-kataku. Dan tidak sekalipun aku meragukan itu.

Hyo Eun dkk menghabiskan waktu untuk melakukan facial masker dan ingin meyakinkan Sun joon untuk belajar di LN dan Hyo Eun bertekad untuk menghabiskan malam bersama Sun Joon.

Ketiga sahabat menghabiskan malam dengan cara berbeda. Sun Joon ada di perpustakaan, Yoon Hee merenung di dalam kamar, dan Jae shin duduk di luar (biarpun kedinginan dan digigit nyamuk) untuk memberi Yoon Hee waktu sendiri. (Jae shin memang gentleman, padahal ia punya kesempatan tidur berdua saja dengan Kim Yoon Shik tanpa gangguan Sun Joon, tapi tetap saja ia memilih diluar untuk menjaganya.)

Paginya, ujian dari Baginda Raja Jeongjo!

Yoon Hee mencari Sun Joon tapi tidak menemukan-nya. Jae shin mencari Bok soo, tapi ia juga kecewa karena anak itu tidak muncul.

Akhirnya, Yoon Hee dan Jae Shin menghadap Jeongjo. Di depan para siswa dan profesor.
Jeongjo : Apa kau sudah menemukan pencuri sebenarnya?

Yoon Hee : Maafkan hamba Yang Mulia, saya tidak berhasil menemukannya.
Jae shin berdiri : Yang Mulia, orang itu akan datang untuk mengaku.
Jeongjo : Apakah pelakunya ditemukan?
Jae shin : Tolong beri kami sedikit waktu lagi, ia pasti akan datang, Yang Mulia.

In soo berdiri : Yang Mulia, waktu untuk penyelidikan sudah berakhir kemarin. Jika penjahatnya tidak ditemukan sekarang, dia gagal.

Jeongjo : Kau benar.

Yoon hee menundukkan kepalanya dan pasrah dengan keputusan Baginda. Jae shin terlihat kesal dan seperti akan meledak. Yong Ha kelihatan tegang.

Tiba-tiba Lee Sun Joon datang : Pencuri sebenarnya ada di sini!

Sun Joon : Ini, dalam buku catatan akuntansi ini, Yang Mulia.

2 comments:

  1. Anonymous

    tanti areth...


    sun joon kept saw lips yoon hee.,..,wkwkwkwkwhahahahaha.,.
    it's funny moment...

    January 12, 2012 at 11:14 PM

Post a Comment