Sinopsis Prosecutor Princess Episode - 12

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Hye Ri benar2 pusing – dia pergi kerja sangat terlambat dengan mood jelek dan ternyata hal ini mendapat perhatian Se Joon. Dia memanggil Hye Ri untuk diajak bicara, yang disaksikan oleh Jung Sun, di ruang duduk. Se Joon bertanya apakah ada hal yang ingin dibicarakan Hye Ri. Hye-ri tersandung kata2nya sendiri tapi dia tidak akan mengatakan yang sebenarnya.

Hye-ri melakukan interview dengan Ha Jung-nan dimana dia sama sekali tidak bisa memusatkan pikirannya. Bagaimana semua informasi ini terhubung? Tanah, Go Man Chul, Ha Jung Nan, ayahnya dan seorang pembunuh. Hye-ri benar2 tidak bisa berkonsentrasi dan memilih untuk pulang lebih awal. Dia mengingat lagi saat2 gembiranya bersama In Woo – khususnya saat dimana In-woo membelikannya makan siang dan mengatakan kalau dia akan menjadi teman Hye-ri serta menjadi orang yang menyenangkan. Dia mencoba meyakinkan dirinya kalau dia tidak akan peduli sebab dia dan In-woo tidak punya hubungan apa2. Dia lalu pulang ke apartemennya dengan tidak gembira.

Di akhir jam kerja, Jung Sun mengingatkan Se Joon agar tidak membelikan Bin hadiah yang sama seperti yang dia belikan dua tahun belakangan ini: boneka. Mereka kemudian jalan2 dan Jung Sun bertanya tentang Hye-ri. Se-joon mengakui kalau dia bukan orang yang menyenangkan bagi Hye-ri untuk diajak berbagi masalahnya dan memperhatikan kalau Jung-sun juga seperti itu sekarang.

Inilah awal hubungan Se-joon dan Jung-sun: ketika Jung-sun pertama kali kenal dengan Se-joon, dia sangat cerewet dan dia juga adalah teman baik mendiang istri Se-joon. Istri Se-joon telah merancang kencan buta untuk Jung-sun dan pada kencan ketiga, Jung-sun datang dalam keadaan mabuk ke rumah Se-joon. Dia mengumumkan kalau istri Se-joon mendapatkan pria ideal Jung-sun! Dia merasa sangat malu sebab Se-joon ingat hal yang seperti itu. Se-joon mengatakan kalau Jung-sun menjadi lebih dewasa ketika istrinya meninggal dan mulai menjaga Bin seperti anak sendiri.

Hye-ri kembali ke rumah orang tuanya dan membuat kedua orang tuanya kaget. Ibu sangat gembira karena ayah telah menegaskan lagi cintanya pada ibu dengan tidak mau menceraikannya. Hye-ri berkeliling rumah seolah-olah dia ingin menegaskan kebaikan ayahnya. Dia bahkan bertanya pada ibu tentang pernikahan mereka. Ibu berkata kalau ayah adalah pria yang baik dan ibu jatuh cinta pada ayah setelah beberapa kali bertemu dengannya di restoran ibu. Tapi dia jarang bicara dengan ayah sejak ayah memberinya kartu kredit jadi dia tidak tahu tentang bisnis ayah. Ibu juga mengatakan kalau dulu ayah adalah pria yang romantis.

Ma Sang-tae sangat perhatian pada anaknya. Dia memerhatikan kalau wajah Hye-ri tidak ceria seperti biasanya. Hye-ri seharusnya facial. Ayah bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi di tempat kerja. Hye-ri menjawabnya dengan bertanya apakah ada hal yang terjadi di kantor ayah. Hye-ri berkata kalau hidup itu lebih baik tanpa masalah. Ibu sangat takjub ketika melihat bahwa Hye-ri ternyata sudah dewasa. Ibu bahkan mengatakan, “Karena Hye-ri kita sudah dewasa, pasti sulit baginya menjadi orang yang sudah dewasa kini!” Yep Mom!

Malam itu, Hye-ri dan ibu berbaring dengan rapat di tempati tidur. Ibu memberitahu Hye-ri kalau dia bisa maju dengan kecepatan penuh dan menikahi In-woo. Setelahnya, mereka bisa pindah ke mansion. Tempat itu cukup besar untuk dua keluarga. Penyebutan nama In-woo membuat Hye-ri menangis. Dia mengaku pada ibu kalau dia memang menyukai In-woo, bukan sebagai teman tapi dia mencintai In-woo. Ibu menenangkan putrinya dan bertanya apakah mereka bertengkar. Tapi Hye-ri hanya menjawab, “Aku merindukannya!”

Pada tengah malam, Hye-ri bangun dan membuka lemarinya. Dia memandang dengan dalam baju yang diberikan In-woo padanya saat insiden tomat. Sekarang Ma Hye-ri sadar apa itu cinta.

Di rumah keluarga Jin, nenek dan Jung Sun merayakan ulang tahun Bin. Jung-sun menyerahkan hadiah pada anak itu dan mengatakan kalau dia tidak akan bisa ikut merayakan ulang tahun Bin. Nenek dan Bin curiga – dengan siapa Jung-sun sering keluar? Apakah dia sudah melupakan Se-joon? Dengan siapa dia pergi ke cherry blossom? Jung-sun tersenyum dan pergi ke kamar mandi.

Hye-ri melanjutkan investigasinya pada ayahnya – ada terlalu banyak misteri dalam kasus ini yang sayang kalau dilewatkan. Hye-ri mengunjungi pemilik toko bunga Tuan Shin Jung-nam, yang menjadi saksi kunci pembunuhan 15 tahun yang lalu itu untuk menguatkan alibi ayahnya. Mendengar tentang pembunuhan itu, wajah Shin menjadi kelam. Tapi ini memang waktu yang tepat. Shin Dong Ha muncul dan mengenali Hye-ri sebagai jaksa kasusnya. Hye-ri juga ingat hubungan mereka dengan In-woo dan bertanya bagaimana Tuan Shin tahu In-woo.

Tuan Shin mengatakan kalau selama beberapa waktu, dia tidak tahu kalau In-woo adalah pengacara. Yang dia tahu adalah setiap minggu selama 1 tahun In-woo selalu datang dan membeli bunga. Tapi, setelah putranya terlibat kasus itu, dia baru tahu kalau ternyata In-woo adalah pengacara. Shin Dong Ha bertanya apa yang Hye-ri lakukan disini. Tuan Shin segera mengusirnya dan mengatakan kalau Hye-ri disini untuk melihat tanaman.

Tuan Shin dan Hye-ri duduk untuk berbincang. Tuan Shin menceritakan kembali kesaksiannya: malam itu, Tuan Shin sedang mendapatkan giliran sebagai penjaga di sekitar lokasi bangunan itu. Dia melihat sebuah cahaya menyala di sebuah pondok di kejauhan dan mendekati tempat itu. Dia melihat ada mayat disana yang bersimbah darah dan seorang pria yang menyentuh darah itu dengan tangannya. Orang yang diduga sebagai pembunuh memakai kaca mata – yang bisa saja Ma Sang-tae atau bukan. Tuan Shin lalu melaporkan hal ini sebab dia berpikir dia sudah melihat pembunuhan.

Hye-ri pergi dengan sangat puas. Dia hanya perlu menemukan pembunuhnya sekarang. Yang dia tidak mengerti adalah kenapa ayahnya memberikan tanah pada orang yang mendukung alibinya malam itu. Pada saat itu, Hye-ri mendapat telpon dari Jung-sun yang mengabarkan tentang ultah Bin. Jung-sun mengatakan kalau Se-joon mungkin ingin mengundang Hye-ri tapi tidak punya waktu. Bin merayakan ultah di pizza hut dengan ayahnya dan Jung-sun mengundang Hye-ri. Dia mengatakan kalau ini benar2 nyata dan mengucapkan selamat untuk Hye-ri.

Hye-ri pergi ke resto yang dimaksud dengan patah semangat sebab dia memikirkan perkataan Jung-sun tempo hari. Yang tidak Hye-ri sadari adalah Jung-sun sedang mengawasi di depan resto dari mobilnya. Dia melihat Hye-ri masuk ke dalam restoran. Akan tetapi, Hye-ri memilih duduk di luar resto untuk beberapa saat untuk mengolah perasaannya. Pada saat itu, Bin keluar. Bin berpikir kalau ibunya baru saja tiba dan bertanya pada Hye-ri apakah dia tahu namanya. Hye-ri bertanya apakah dia harus mengetahuinya. Dan Bin tahu kalau wanita ini bukan ibunya.

Bin: Lalu, kenapa kau datang?
Hye-ri: Untuk meminta maaf. Dan untuk mengucapkan selamat.
Bin: Bagaimana kau bisa mengucapkan selamat dan meminta maaf di saat yang bersamaan?
Hye-ri: Benar. Jujur saja, aku datang kesini untuk mengucapkan selamat pada seseorang dan aku rasa aku harus meminta maaf dulu.
Bin: Pada siapa?
Hye-ri: Pada orang yang aku sukai. Menyukai seseorang dan mulai menyukai seseorang, aku tahu kalau keduanya berbeda.

Jung-sun sangat ingin tahu apa yang mereka bicarakan. Khusunya, setelah Bin terlihat tidak kaget saat bicara dengan duplikat ibunya. Kemudian, Hye-ri menelpon Jung-sun dan mengatakan kalau dia tidak bisa bergabung dalam pesta itu. Hye-ri menyebutkan nama Se-joon yang ditangkap oleh Bin. Jung-sun menyuruh Hye-ri untuk tutup mulut. Pertama, hal itu bisa membuat Bin kaget dan kedua, Se-joon sedang mendekat. Jung-sun menuntun Hye-ri, “Balik kanan dan jalan lurus. Jangan berbalik dan bersikaplah biasa!”

Hye-ri berhasil menghindari Se-joon. Sedetik berikutnya, Jung-sun keluar dari mobilnya dan berbicara pada Hye-ri. Hye-ri meminta maaf dan mengaku kalau hal yang dia lakukan ini konyol apalagi setelah dia mengatakan kalau dia menyukai Se-joon. Dia meninggalkan hadiah itu pada Jung-sun. Se-joon menelpon untuk bertanya pada Jung-sun apakah pertemuannya itu lebih penting dari Bin. Jung-sun merasa sangat bersalah saat tiba di resto, khususnya setelah melihat Bin menangis.

Jung-sun menenangkan Bin, menghapus air matanya dan memberikan hadiah dari Hye-ri tapi dia tidak menyebutkan nama. Se-joon curiga – hadiah itu adalah e-book! Dia terkagum melihat hadiah itu. Bin dengan gembira membaca buku2 disitu tapi sebelumnya dia berkata, “Apa kau yakin ini bukan hadiah yang dikirim oleh ibuku? Beberapa saat yang lalu, aku melihat orang yang mirip sekali dengan ibuku!”

Bin menyingkir dan Jung-sun meminta maaf pada Se-joon karena sudah mengganggu. Se-joon ingin tahu kenapa Jung-sun memberitahu ulang tahun Bin pada Hye-ri. Jung-sun menjelaskan kalau dia merasa bersalah sebeb Hye-ri menceritakan kencannya dengan Se-joon. Dia juga ingin membuat Bin terbiasa pada Hye-ri, khususnya apabila Se-joon akan menikahi Hye-ri! Se-joon meminta maaf pada karena bersikap kasar pada Jung-sun. Dia berpikir kalau hanya dia yang akan terpengaruh oleh kemiripan Hye-ri dengan mendiang istrinya. Tapi dia tidak pernah berpikir kalau Bin dan Jung-sun juga akan terpengaruh.

Malam itu, Se-joon datang ke rumah Hye-ri untuk berbicara dengannya. Dia berjalan dengan cool-nya saat naik tangga. Hye-ri berkata kalau Se-joon berjalan dengan begitu cool dan Se-joon membalas gurauan Hye-ri dengan bertanya apakah hal itu yang harus dikatakan padanya. Tapi kemudian Hye-ri tersandung kata2nya sendiri: dia mengatakan pada Se-joon kalau dia tahu apa yang dia sukai dan tidak dia sukai. Meski dia menyukai Se-joon lebih dulu, sekarang tidak lagi. Hye-ri mencoba menemukan kata2 yang tepat. Kemudian Se-joon berkata, “Berhentilah. Kau tidak harus menjelaskannya. Aku tahu hal itu.” Se-joon juga bertanya apakah Hye-ri lapar lalu menambahkan kalau Bin suka hadiahnya.

Hye-ri: Aku pikir jika Bin membaca banyak buku, dia tidak akan menjadi seperti diriku.
Se-joon: Ada apa denganmu?
Hye-ri: Aku sedikit… Prinsip2ku sedikit kekurangan konsistensi.

Sekali lagi, Hye-ri duduk sendiri di kursi taman sambil bersedih. Dia mengenakan baju yang diberikan In-woo padanya. Hye-ri mengenang lagi semua hal yang pernah dia alami bersama In-woo. Semuanya! Yang jelas, Hye-ri kemudian menjadi zombie. Dia terlihat tidak bergairah. Pada hari ke-3, dia akhirnya melihat In-woo! Hye-ri segera berlari menemui In-woo di pintu masuk. Dia memborbardir In-woo dengan pertanyaan: “Kemana kau pergi? Apa yang terjadi? Apa ada sesuatu yang terjadi? Bagimana bisa seseorang melakukan itu? Kau seharusnya memberitahu seseorang kemana kau akan pergi sebelum pergi!”

Hye-ri sebenarnya mengakui cintanya ketika dia berkata kalau dia menunggu In-woo dan sangat ketakutan sebab tidak ada orang yang diajak berbagi. In-woo mengatakan pada Hye-ri kalau mereka tidak punya hubungan apa2 yang bisa membuat mereka bersikap mesra seperti itu. In-woo menjauhi Hye-ri yang malah membuat Hye-ri lebih sedih lagi ketikan dia kembali ke apartemennya. In-woo sendiri hanya melihat dari kejauhan.

Keesokan harinya, Hye-ri bertekad kalau dia tidak akan melepaskan In-woo. Dia ingin bicara dengan In-woo. Ini adalah Hye-ri yang tegas dan ketika In-woo mencoba menutup pintu rumahnya, Hye-ri menahannya dengan sepatunya. Dia berkata apakah In-woo ingn bicara di luar dengannya atau dia akan masuk ke rumah In-woo. Mereka bicara di luar. In-woo menolak untuk menatap mata Hye-ri atau menjawab pertanyaannya. Ini sangat melukai Hye-ri. Dia ingin tahu apa dirinya bagi In-woo? Kenapa In-woo tiba2 menghapus dirinya dari kehidupan In-woo dengan tiba2?

In-woo: Aku ada pekerjaan jadi aku pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikannya. Dan aku merapikan semua hal yang tidak penting di lingkunganku.
Hye-ri: Apa kau mengatakan bahwa aku adalah hal yang tidak penting? Benar2 lucu. Bisakah seseorang diatur seolah-olah kau bisa menyapunya dengan sapu?
In-woo: Aku bisa.

Hye-ri marah pada jawaban In-woo dan berkata kalau itu bukan In-woo. Dia berkata kalau In-woo tidak akan pernah menghilang kecuali In-woo sedang berusaha untuk melupakannya, khususnya dengan pesaing ketat seperti Yoon Se-joon!

In-woo: Hal2 seperti itu, apakah kau tidak pernah berpikir kalau itu mungkin khayalanmu saja?
Hye-ri: Tidak! Karena tidak ada alasan lain.
In-woo: Dunia tidak sesederhana seperti yang kau percayai. Dunia tidak hanya bisa diisi oleh kejadian yang hanya ada di kepalamu.
Hye-ri: Hal yang tidak berubah meski kau berusaha – Pengacara Seo tidak membenciku!

Hye-ri mengancam dengan kematian kalau In-woo pergi tanpa memberitahunya lagi dan bergerak pergi. Meski percakapan itu bisa dibilang tidak menyenangkan, tapi Hye-ri puas sebab tahu kalau In-woo muncul lagi. In-woo tidak percaya pada kegetiran Hye-ri tapi sekarang terbukti kalau dia punya kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Bila In-woo ingin menyingkirkannya, ini bukan pekerjaan mudah. Untungnya mereka tidak bicara di dalam apartemen sebab Jenny ada disana.

Ketika In-woo kembali, Jenny mengatakan kalau dia harus pindah tapi In-woo mengatakan kalau pindah itu terlalu membebani. Kita tahu kalau sebenarnya In-woo kembali ke Amerika untuk mengunjungi orang tua angkatnya juga orang tua angkat Jenny. Kemudian Jenny tetap memberitahu In-woo info terbaru tentang Hye-ri dan mengatakan kalau Hye-ri tidak punya teman bicara. Perkembangan kasus yang Hye-ri tangani juga lambat dan Jenny takut kalau kasus itu akan dihentikan. In-woo percaya pada Hye-ri kalau dia akan memikirkan apakah harus menyembunyikan kasus itu atau tidak. Dan satu lagi, Hye-ri sudah tahu banyak.

Di rumah, Ma Sang-tae bertanya apakah persiapan pernikahan Hye-ri sudah berjalan dengan baik. Ibu sangat kaget sebab dia pikir mereka sudah setuju untuk membiarkan Hye-ri menentukan pilihannya sendiri. Ayah malah menantang ibu dan meminta surat cerai. Ibu menjadi marah dan berteriak, “Baik! Ayo sah-kan! Seorang pria yang ingin membuang istrinya yang sudah tidak berguna dan menjual putrinya, aku tidak ingin hidup dengannya!” Ayah terkejut mendengar ucapan ibu khususnya lagi kalau dia dianggap menjual anaknya.

Hye-ri tidak mengerti kalau sebenarnya In-woo tidak ingin diganggu olehnya. Keesokan harinya, Hye-ri menunggu In-woo di tangga dan saat melihat In-woo, dia bersembunyi di balik jeruji. Dia berharap bisa membuat In-woo terkejut dengan berpura-pura kalau dia tidak tahu In-woo disana. Tapi Hye-ri tidak tahu kalau In-woo sudah melihat Hye-ri mengintip di jeruji itu sepanjang waktu. Hye-ri menyapa In-woo dengan menanyakan, “Apa kau marah padaku?” atau “Apa Jenny tidak suka kau berteman denganku?” Itu membuat In-woo membentak Hye-ri hingga Hye-ri tersandung dan In-woo meraih tangan Hye-ri. Hye-ri ingin tahu kenapa In-woo memperlakukannya dengan dingin. In-woo berkata, “Aku sudah bilang, aku menyingkirkan perasaanku padamu!” In-woo pergi dan Hye-ri bergumam kalau In-woo seharusnya tidak melakukan itu sendirian!

Kembali ke kasusnya: Hye-ri mengunjungi tetangga Seo Dong Gun di kantor polisi untuk menanyakan kasus pembunuhan yang terjadi 15 tahun yang lalu itu. Hye-ri menanyakan beberapa pertanyaan tentang Seo, yang dituduh melakukan pembunuhan tapi tetap bersikeras kalau dia tidak bersalah. Pria itu mengatakan kalau meski buktinya banyak tapi Seo bukan tipe orang yang bisa melakukan itu. Hye-ri mengatakan kalau Seo akan segera dibebaskan tapi pria itu mengatakan kalau Seo sebenarnya sudah mati.

Hye-ri memulai pembicaraan telpon tentang kasus itu dengan In-woo tapi sayang itu Cuma khayalannya. Telpon berbunyi dan ayah ada di ujung telpon. Ayah datang untuk membicarakan pernikahan Hye-ri. Sang-tae ingin agar Hye-ri pergi ke kencan buta itu tapi dia juga memastikan kalau Hye-ri tidak merasa bahwa ayah menjualnya! Ayah sudah memilih pria yang bisa memberikan apapun untuk Hye-ri. Ayah berkata, “Meski kau tidak menyukainya, meskipun ini caraku, aku menyayangimu!” Ayah berkata kalau ayah sangat menyayangi Hye-ri tanpa syarat karena dia adalah putrinya! Tapi Hye-ri ingin menegaskan lagi kalau ayah memang orang yang tidak melakukan hal jahat. Tapi ayah mengatakan kalau dia juga melakukan hal jahat. Ayah bangkit untuk pergi sebelum Hye-ri sempat bertanya lagi.

Di luar apartemen, Hye-ri memanggilkan taksi untuk Sang-tae. Kebetulan In-woo lewat. Hye-ri ingin sekali menyapa In-woo tapi dia melihat wajah dingin pria itu jadi memutuskan untuk membatalkannya. Tapi In-woo mengamati Hye-ri dan ayahnya ketikan ayah memberikan uang pada Hye-ri lalu pergi. In-woo berbalik dan Hye-ri melihatnya meninggalkan balkon. Itu membuat Hye-ri lebih berani untuk mengajak In-woo makan. In-woo tidak ingin menyenangkan Hye-ri dan mengatakan, “Hatiku sakit sekali tapi lapar juga membuat tubuhku kelelahan!” In-woo mau pergi makan tahu pedas bersama Hye-ri. Tahunya sangat pedas hingga Hye-ri mulai tidak tahan. In-woo segera meraih sapu tangan di kantongnya tapi tiba2 berhenti.

Hye-ri melihat beberapa wanita minum soju jadi dia memesan beberapa botol untuk dirinya sendiri. Tapi minuman ini efeknya cepat sekali. In-woo mencoba mengajak Hye-ri pulang. Tapi Hye-ri hanya ingin agar In-woo tinggal bersamanya seperti dulu. Hye-ri marah pada In-woo sebab In-woo melakukan banyak hal untuknya tapi kemudian dia memilih pergi. Hye-ri pingsan di bar itu. In-woo membawanya pulang dan memerhatikannya saat dia sedang tidur. Dia memohon agar Hye-ri membiarkannya pergi sebab kalau tidak Hye-ri akan semakin sakit. In-woo bahkan mengusap rambut In-woo.

Istri Go Man Chul mengangkat telpon dan ternyata di saluran itu ada Ha Jung Nan (yang merupakan wanita simpana Man Chul). Istri Man Chul sangat marah karena suaminya masih mengunjungi wanita itu setelah 15 tahun. Berikutnya Hye-ri muncul dan istri Go mengira kalau Hye-ri adalah wanita simpanan yang baru. Tapi pengenal Hye-ri membuat wanita itu diam. Dia malah dengan senang mengundang Hye-ri masuk. Wanita itu ingin agar Hye-ri menemukan Ha dan menuntut suaminya karena melakukan perselingkuhan.

Hye-ri tidak bisa melakukan itu, dia harus punya bukti kuat. Wanita itu bergumam kalau saja dia punya uang, mereka pasti sudah masuk penjara. Go melihat Hye-ri keluar dari rumahnya dan bersembunyi di belakang mobil. Ketika Man Chul masuk ke rumahnya, dia kena lemparan bantal. Istrinya mengatakan kalau dia membicarakan tentang perceraian mereka. Man Chul sangat lega mendengar ini. Man Chul melaporkan pada Sang-tae kalau putrinya masih menyelidiki pembunuhan 15 tahun lalu itu. Man-chul bahkan sempat2nya mengejek Sang-tae – dia punya kejahatan dan seorang putri yang merupakan jaksa.

Kemudian istri Go Man-chul menghubungi Hye-ri dan memberikan bukti tentang perselingkuhan suaminya. Itu adalah foto Go dan Ha 15 tahun yang lalu. Memang itu bukan bukti kuat untuk perselingkuhan tapi itu menjadi bukti kuat bagi Hye-ri untuk kasus lain: tanggal dan waktu diambilnya foto itu sama dengan kejadian pembunuhan itu. Go dan Ha pergi ke hotel pukul 9.55 pm dan 10.32 pm. Alibi ayah yang mengatakan kalau dia bersama mereka dari jam 9 pm sampai tengah malam palsu!

Hye-ri pergi ke bar-nya Ha Jung-nan. Disana dia melihat In-woo dalam penyamarannya sebagai penulis. In-woo pergi dari tempat itu. Ha sedang minum dengan temannya yang Hye-ri kenali. Dia adalah wanita yang membantu Hye-ri dalam kasus judi itu. Ha menjadi tidak nyaman karena semuanya saling kenal. Lebih sulit lagi ketika dia menyebut In-woo sebagai penulis. Wanita dari kasus judi itu mengatakan kalau In-woo hanya berpura-pura sebagai pengacara agar bisa bertemu dengan Hye-ri padahal sebenarnya dia adalah penulis yang sedang menulis novel. Hye-ri bertanya kapan mereka bertemu dan Ha menjawab kalau In-woo telah menjadi pelanggan tetapnya selama 2 tahun belakangan ini.

Ini membuat Hye-ri berpikir – Tuan Shin dan Han Jung-nan bertemu In-woo dua tahun lalu dan mereka tidak tahun kalau In-woo adalah pengacara. Ketika dia pulang, Hye-ri memikirkan kembali kasusnya: Go Man-chul dan Ha Jung-nan adalah alibi ayah yang ternyata salah. Tuan Shin adalah saksinya. Seo Dong Gun dituduh melakukan kejahatan dan meninggal di penjara. Dia punya putra yang pergi ke Amerika. Hye-ri kebetulan bertemu dengan pengacar yang baru pulang dan Amerikan dan In-woo tidak punya orang tua…

Hye-ri menerima file rahasia dari penyidik yang menyatakan kalau Seo In-woo adalah putra Seo Dong-gun! Dan dibelakangnya, In-woo sedang berdiri menunggu reaksi Hye-ri. Dia hanya bisa memandang In-woo. Dia terkejut, merasa dibohongi dan akhirnya tahu kebenarannya…

0 comments:

Post a Comment