Episode 5 dibuka dengan flashback
Tae Sung bermobil dengan serampangan dan hampir menyerempet Jae In yang sedang membetulkan tali tasnya. Jae In kesal sekali dan teriak. Tae Sung ternyata berhenti tapi hanya untuk mengajak cewek Jepang untuk melihat yacht-nya. Tae Sung hanya tahu main cewek dengan uang orang tuanya. Tae Sung dengan mudah (atau karena ceweknya memang gampangan) tidur dengan gadis Jepang itu. Sebaliknya, Jae In masuk ke kamar hotelnya yang sempit dan menelpon Won In. Jae In meminta Won In makan di rumah, tapi Won In lebih suka makan di luar. Jae in mendengar bunyi "pop" dan dia langsung berkata pada Won In, kau minum bir, ya? Won In kaget sekali dan mengira kakaknya pasang kamera di ruangan itu. Jae in berkata, Aku memasukkan bir 2 kaleng di kulkas..awas saat aku pulang akan kuperiksa!
Won In berkata ada tagihan sewa apartemen. Jae In kaget dan Won In berkata apa ia minta pada ibu saja. Jae In melarangnya dan janji ia akan bayar setelah kembali ke Korea. Setelah percakapan selesai, Won In minum birnya juga hahaha ini anak...Paginya, Tae Sung langsung mengusir teman kencan-nya dan memberinya uang. Tae Sung sudah bosan.
Detektif Gwak dan Lee masih memikirkan kasus Sun Young dan mereka mulai mengolah datanya, jika kekasih Sun Young adalah Hong Tae Sung dari Haeshin grup dan laki2 yang bertengkar dengan-nya sebelum ia meninggal kemungkinan adalah Hong Tae Sung yang diadopsi lalu dibuang oleh Haeshin Grup.
Detektif Lee menyimpulkan jika ia menjadi pria itu (Hong Tae Sung yang dibuang) dan jika Hong Tae Sung dari Haeshin itu membuat wanita yang kusayangi menderita maka aku mungkin juga akan membunuh si brengsek itu, Hong Tae Sung dari Haeshin Grup.
Tae Sung pulang jogging dan ada sekelompok preman Jepang menghadang. Preman itu menumpahkan cat merah ke yacht milik Tae Sung. Tae Sung marah, siapa kalian?? Gadis Jepang itu keluar dari yacht, ia ternyata adalah pacar preman itu. Gun Wook ada di sekitar dermaga dan sepertinya dia yang sudah menelpon preman itu. Gun Wook dengan santai berjalan pergi.
Preman itu marah karena pacarnya tidur dengan Tae Sung. Tae Sung berkata gadis itu yang merayunya duluan. Gadis itu menyangkal dan berkata kalau baginya, preman itu adalah satu-satunya. Preman itu akan menyerang Tae Sung tapi Tae Sung berhasil mengatasinya, tapi karena kalah jumlah, Tae Sung hanya mendelik ke arah mereka, lalu melemparkan kunci yacht-nya pada preman itu dan melanjutkan joggingnya.
(gila..yacht diserahkan begitu saja, sekilas info ya, harga yacht bisa mencapai USD 6,9 juta! Yang punya GJP itu - waktu di Jeju, seharga USD 1,99 juta)Jae In mencari undangan ke pesta Kazama sensei tapi tidak menemukannya. Undangan itu ada di tangan Gun Wook. Gun Wook pergi ke hotel tempat Tae Sung menginap dan memberikan undangan itu pada resepsionis, untuk Hong Tae Sung. Tae Sung sempat berpapasan dengan Gun Wook saat habis jogging, tapi Tae Sung tidak mengenalinya.
Tae Sung mendapat undangan itu dan merasa heran, tapi karena bosan, makanya ia hadir juga. Tae Sung akhirnya bertemu Jae in dan membuat Jae In tersinggung, dan kemudian ada orang jatuh ke laut.
Jae In mendesak Tae Sung untuk melompat dan menyelamatkan orang itu. Tae Sung yang teringat kematian Sun Young hampir tanpa sadar juga terjun ke air. Ternyata itu semua umpan, orang yang terjun pertama tadi, sudah diselamatkan dan Tae Sung ditunggu oleh Gun Wook di dalam laut.
Tae Sung berusaha naik ke permukaan, tapi Gun Wook berhasil menarik kakinya dan Tae Sung berhasil menarik kacamata selam Gun Wook sebelum kehilangan kesadaran. Dan tujuan Gun Wook melakukan ini semua masih blurr..
Di Korea, Kedua detektif pergi ke panti asuhan tempat Sun Young dan "Hong Tae Sung" dibesarkan. Ibu Panti Asuhan masih mengingatnya, "Iya seorang polisi membawa anak yang ada di jalan dan anak itu luka parah. Luka di punggungnya parah sekali." Detektif Gwak tertarik, jadi anak itu punya luka di punggungnya? Tapi anak itu tidak tinggal lama di sini. Ia menghilang setelah Sun Young diadopsi.
Anak itu hanya mau terbuka dengan Sun Young, sejak Sun Young diadopsi, anak itu tidak mau di sini lagi. Detektif Gwak ingin melihat foto anak itu, Ibu Panti Asuhan berkata ia punya satu dan mengajak kedua detektif itu ke kantornya. Ternyata saat Ibu Panti membuka buku catatan-nya, foto dan data mengenai Hong/Choi Tae Sung (Gun Wook) sudah dirobek. Detektif Gwak berpikir kalau catatan itu sudah dirobek sejak lama. Apa ada informasi yang lain? Ibu Panti Asuhan berkata kalau Tae Sung pernah sekolah di SD Nanam.
Tae Sung dan pria yang pura-pura jatuh ke laut itu dirawat dalam klinik kapal. Pria itu orang suruhan Gun Wook, ia bangun dan menyelinap pergi. Tae Sung masih pingsan. Gun Wook sudah ganti baju, ia membuka baju selamnya dan mengenakan baju biasa.


Tae Sung menelp Ny. Shin dan tanya apa hubungan-nya dengan Jae In. Ny Shin berkata Tae Sung tidak perlu tahu. Tae Sung menyindir apa Ny. Shin punya putri lain yang dia sembunyikan? Ny. Shin tidak tertarik menanggapi Tae Sung bahkan saat Tae Sung berkata ia sakit (atau arti lain, aku terluka), Ny. Shin hanya berkata dengan dingin, kalau sakit temui dokter. Dan ia tanya apa Tae Sung perlu uang. Pertanyaan ini membuat Tae Sung marah.
Ny. Shin tidak terpengaruh dan berkata ada seseorang yang ia kirim untuk Tae Sung. Tae Sung mendengus dan berkata berapa lama waktu yang Ny. Shin butuhkan agar Tae Sung mengirim balik orang itu. Ny. Shin berkata terserah, lebih cepat lebih bagus, atau mau diambil Tae Sung sekalian, boleh saja.
Kata-kata Ny. Shin terakhir membuat merinding : Lakukan apa yang kau inginkan. Aku tidak peduli apa kau hancur atau tidak dan langsung menutup telp-nya.
Tae Sung menangis. Memang menyedihkan.

Tae Sung tanya apa yang dikatakan seorang ibu kalau anak-anak berkata kalau mereka sakit? Jae in menjawab, sakitnya di mana? Apa sakit sekali? Biasanya ibu-ibu tanya seperti itu. Tae sung menanggapi, ya itu kalau ibu yang sesungguhnya pasti seperti itu.
Jae In menanyakan Sun Young, siapa dia, karena Tae Sung tadi mengigau memanggil nama Sun Young. Tae Sung menjawab, dia orang yang menanyakan hal itu kepadaku. Jae in mengusulkan agar Tae Sung menelpon Sun Young. Tae Sung merasa sangat pedih dan berkata, dia tidak bisa menjawab telp-ku.


Tae Sung terpuruk di lantai dek dan kembang api terus meledak di langit malam.



Tae Sung tidak menyukainya (obviously) tapi Tae Sung tetap memperkerjakan Gun Wook sebagai asisten-nya. Jadi Gun Wook mulai memunguti bola tenis saat Tae Sung main tenis, membawakan handuk Tae sung saat ia berenang, dan ikut joging saat Tae Sung joging. (waduh kasian banget neh Appa jadi kya pelayan hehehehee....)

Gun Wook menemukannya dengan mudah dan membawa Tae Sung ke apartemen orang itu. Gun Wook berkata akan masuk duluan untuk melihat situasi tapi sebenarnya itu cuma alasan karena Gun Wook harus merancang rencana mereka dulu.
Tae Sung tertarik, ia menarik lengan Gun Wook, teruskan..!! Gun Wook meneruskan : Saat mereka bosan, akhirnya mereka membunuh tikus itu dan meninggalkannya di tempat yang bisa dilihat semua orang.
Gun Wook menjawab ia tidur cepat karena lelah membersihkan yacht. Tae sung curiga, Gun Wook "terlalu" bagus dalam tugasnya. Tae Sung memberikan tugas ke 3, temukan wanita bernama Moon Jae In, orang yang kerja di galery Ny. Shin dan cari tahu apa yang dilakukannya.




Gun Wook menemui Tae Sung yang makan di dalam ruangan mewah dengan ditemani beberapa Geisha. Tae sung makan dengan wajah tanpa ekspresi. Gun Wook menungguinya. Setelah Tae Sung selesai makan, ia baru mengijinkan Gun Wook pergi.
Semua terlihat kesepian malam itu, Jae In, sendirian di kota asing. Tae Sung di kamarnya, dan Gun Wook makan ramen sendirian di warung (kya Naruto aja deh makan mie Ramen hehehehee....)



Jae In sadar ia masih memegang lengan Tae Sung dan langsung melepaskannya. Jae In pergi dan duduk di ruang tunggu. Tae Sung menyusulnya dan mengenalkan diri sebagai Hong Tae Sung. Jae In kaget tapi masih ragu, Jae In masih mengira Tae sung bukan "Hong Tae Sung" yang itu. Jae In naik ke kereta duluan.
Tae sung juga naik dan duduk di samping Jae In. Gun Wook naik juga plus barang2 bawaan Tae Sung. Tae Sung memberi isyarat (agar pura-pura tidak kenal) dan Gun Wook duduk sendiri agak jauh dari mereka.
Gun Wook terlihat kesal saat melihat Tae sung dan Jae In yang duduk berdua, dan memutuskan untuk mengganggu sedikit. Gun Wook bangkit dan mendekati mereka, Jae In kaget tapi senang melihat Gun Wook. Jae In mengundang Gun Wook duduk dengan mereka.

Jae In pergi sebentar cari minuman. Tae Sung langsung tanya bagaimana kau bisa mengenalnya? Gun Wook menjawab, Dia kenal dengan Mo Ne. Gun Wook menawarkan untuk menjodohkan Tae Sung dengan Jae In, tapi Tae Sung berkata yang paling penting adalah mencegahnya mendapatkan topeng kaca untuk membuat kesal Ny. Shin. Kau pura2 tidak tahu saja.
Jae In datang dengan minuman, ternyata ia hanya membelikan untuk Gun Wook saja. Keduanya lalu bercakap-cakap dengan akrab, Tae sung mencuri pandang ke arah keduanya dan merasa tidak senang. Tae sung ikut nimbrung pembicaraan mereka dan Jae In langsung protes, kenapa kau memotong pembicaraan kami, urus saja urusanmu sendiri.
Akhirnya Gun Wook membuka perkenalan, Aku Shim Gun Wook. Tae Sung menjawab, aku Hong Tae Sung. Gun Wook menggoda Jae In, dia Hong Tae Sung dengan penuh arti. Jae In kesal dan menyenggol Gun Wook, kau mau mati ya? Gun Wook geli. Tae Sung tidak suka karena merasa tersisih.

Jae In muncul dan lega karena Tae Sung sudah pergi. Keduanya pergi bersama ke hotel. Jae In sempat heran melihat betapa banyaknya koper Gun Wook. Resepsionis hotel sempat mengira mereka pasangan pengantin baru. Gun Wook mempersilahkan Jae In memesan kamar duluan. Ini membuat Tae Sung bisa ke bengkel Ryu Sensei mendahului Jae In.

Jae In mengejar tapi Ryu Sensei dan Tae sung sudah masuk ke mobil dan pergi. Jae In menyusul dengan taksi dan ketika mobil berhenti, Jae in kaget melihat Tae sung keluar bersama Ryu Sensei. Tae Sung dan Jae In saling berdebat memperebutkan siapa yang berhak membeli topeng kaca itu. Saat keduanya masih berdebat, Ryu Sensei sebal dan masuk ke dalam mobil. Ryu Sensei pergi meninggalkan keduanya sendirian.

0 comments:
Post a Comment