Sinopsis Personal Taste - Episode 14

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Kae In berterima kasih karena Jin Ho mau menunggunya. Mereka membeli mug kembar.

Paginya, Kae In ke kamar mandi dan main sandiwara menggunakan sikat gigi mereka. Tiba2 Jin ho masuk, Kae in kaget, kau mau apa? Jin Ho santai, yang pakai kamar mandi belakangan tugas membersihkan kamar mandi. Kae In protes, aku kan duluan? Kalau begitu, kata Jin Ho kita barengan saja. Kae In : “Apa? maksudmu mandi bersama?” mengapa tidak? lebiha cepat kan, Jin Ho siap2 buka baju. Kae in langsung lari keluar. Jin Ho tertawa.

Mereka sarapan, dan Jin ho menyuruh Kae In cuci piring, setelah selesai, Kae in masuk kamar dan mengeluh pada Young Sun lewat telp. Menurut Young Sun, Jin Ho sedang melatih Kae In menjadi wanitanya. Kae In, kau tidak boleh mengalah.

Kae In keluar dan bertekad akan menentang Jin Ho, Jin Ho keluar membawa selimut, ia ingin menjemur selimut di luar. Kae in juga disuruh jemur selimut, Kae in tidak mau, tapi Jin Ho mengancam tidak akan membagi makan siang dengan Kae In, apalagi ia akan membuat mie campur, plus minyak wijen dan kimchi. Kae in langsung panik, Kimchi! Ia langsung lari ke dalam mengambil selimut.

Well, mereka benar2 menikmati waktu menjemur selimut, setelah selesai, mereka tidur di bangku, Kae in terbangun dan mengamati wajah Jin ho, hm..bulu matamu lebih panjang dari bulu mataku, dahi Jeon Jin Ho..hidung Jin Ho..bibir Jin Ho..dan Kae in mencium dahi Jin Ho. Jangan pergi dariku, Jin Ho-sshi

Tirza : A new style to sleep on a bench…

Di Museum, Choi do Bin mengumumkan ia akan memberi tahu hasil finalisnya besok dan ini harus dirahasiakan. Ada tambahan lagi, akan ada juri istimewa dalam proyek Dahm ini. In Hee the-most-ridiculous-woman-alive langsung waspada.

Jin Ho menggendong Kae In yang ketiduran dan berkata kau pasti sangat lelah ya..dan ia turun ke basement untuk meneruskan pekerjaannya. Ia punya kejutan untuk Kae In.

Kae In bangun dan mencari Jin Ho. Jin Ho muncul dari basement, Kae in heran, “Apa yang kau lakukan di sana?” Jin Ho, “Oh..aku seperti mendengar suara disana.” Kae In, “Suara..?” Jin Ho, “Mungkin ada tikus di basement.” Reaksi Kae in benar2 mengejutkan, ia langsung teriak dan melompat ke gendongan Jin Ho!

Jin Ho tertawa, “Kau benar2 takut tikus atau karena kau sangat menyukaiku?” Kae in panik, ia benar2 membenci tikus dan Jin ho hanya ketawa, ia menurunkan Kae in dan minta tangan Kae in. Kae in bingung, “Apa, mau apa..” Tapi Jin ho menarik tangan Kae in, coba lihat kukumu, ckck kapan terakhir kau potong kuku? Kae in masih bingung dan Jin Ho menunjukkan lehernya, yang merah kena cakaran Kae in saat minta digendong!

Akhirnya Jin Ho memotong kuku Kae In, bizzare thing you do with your girl, Jeon Jinho hahaha. Saat mereka asyik memotong kuku, tiba2 ponsel Jin ho berbunyi, ternyata ibunya. Ibu Jin Ho, “Nak..” Jin ho menjawab, kau mabuk ya..? Chang Mi ..tapi ibu Jin Ho langsung menutup telp.

Kae In mengerti Jin Ho harus pulang dan ia diam saja. Jin ho menoleh dan tersenyum, ia berkata harus pulang sebentar. Kae in mengerti.

Chang Ryul kerja sepanjang hari Minggu itu. In hee menemuinya dan memberikan daftar nama finalis. Reaksi Chang Ryul awalnya akan membuka amplopnya, tapi ia berkata ia tidak membutuhkan ini. In hee dengan sinis berkata cinta benar2 sudah mengubahmu. Kau berubah.

Di rumah, Jin Ho menyelimuti ibunya yang mabuk dan bergumam ia tidak akan mengijinkan Jin Ho bersama Kae in. Jin Ho hanya menghela nafas. Hye mi menunggu Jin Ho dan berkata apa Jin Ho tetap akan menemui wanita itu biarpun ibunya tidak suka?

Jin Ho tidak menjawab dan pergi. Kae in sebenarnya menunggu Jin Ho dan ia mendengar Jin Ho pulang. Jin Ho langsung membuka kamar Kae In. Kae in pura2 tidur. Jin Ho memandangnya sebentar dan ia keluar.

Ibu Jin Ho teringat kata-kata In hee dan ia terlihat pusing.

Malamnya, Jin Ho menelp Kae in, “Apa aku membangunkanmu?” Kae In berkata kalau perlu ia akan menemui Ibu Jin Ho dan memohon padanya, ia akan pergi 10 kali, 20 kali. Berapa kali pun ia akan pergi.

Jin Ho menghibur Kae In dengan menyanyikan lagu anak2 (3 beruang, yg dinyanyikan Han Ji Eun), lagu itu memicu memori Kae in, waktu ia masih kecil dan duduk bermain boneka, ia menyanyi lagu yang sama.

Tapi Kae in minta Jin Ho menyanyi lagi, dan Jin Ho menyanyi lagu Dropping Rain (?)

Paginya, Jin Ho dan Kae in bangun. Jin Ho ngomel, hei kau tahu berapa lama aku menyanyi semalam..mengapa kau tidak bilang kalau kau tidur? Kae in langsung membalas, “Aku tidur bagaimana bisa mengatakan padamu.” Jin ho mengantar Kae in ke kantor.

Kae in mengeluh ia seharusnya naik bis agar tidak terlambat. Jin Ho berkata kenapa kau mengeluh, padahal aku berbuat baik padamu. Ucapkan saja terima kasih.. Kae in berkata baik kalau begitu aku minta maaf. Kae in menyelipkan foto mereka ke ponsel Jin Ho. Kau adalah milikku, kata Kae in. Jin Ho tersenyum geli.

Sang Jun menunggu Jin Ho tapi yang datang justru ibu Jin Ho. Ibu ingin minta kejelasan pada Sang Jun tapi Sang Jun susah menjelaskannya, ia hanya berkata Kae In sangat penting untuk proyek mereka. Sang Jun minta ibu bersabar paling tidak sampai pengumuman proyeknya keluar.

Kae In melihat foto Jin Ho, In hee the most enviest woman alive masuk dan cari perkara, apa kau percaya kalau Jin ho benar2 mencintaimu? Kae In berkata, dulu aku sangat iri pada temanku Kim In hee, ia selalu percaya diri dan mendapat yang ia inginkan. Tapi sekarang coba lihat, ia hanya senang menyakiti orang lain tanpa berkedip. Kae in merasa bersedih untuk In hee pada akhirnya In hee akan sendirian. In hee mencemooh, tapi terlihat In Hee kena dengan kata2nya.

Sang Jun menemui Jin Ho dan Jin Ho heran kemana kau pergi pagi2? Sang Jun mengalihkan pembicaraan pada Sang Go Jae, apa rahasia Sang Go Jae yang membuat direktur Choi menyukainya. Jin Ho berkata Sang Go Jae bukan semuanya. Sang Jun heran, apa maksudmu, kau tahu sesuatu?
Jin Ho teringat blueprint yang ia temukan dan berkata nanti ia akan mengatakannya. sang Jun heran mengapa meja Jin Ho berantakan, apa kau belajar dari Park Kae In? Sang Jun hanya menasihati, Jin ho harus mengajar Kae in bersih2 dan masak, pasti ibu akan menyukainya dan ia pergi. Jin Ho termenung.

Presiden Han dan Chang Ryul menuju museum untuk melihat pengumuman finalis dan ayah Chang Ryul minta kepastian kalau Chang Ryul akan mendapatkan Kae in. Di museum, Kae in berbicara dengan ponselnya, ayo Jeon Jin Ho telp aku..telp aku..aku mengirimkan telepati..dan ia mendesah saat Jin Ho tidak menelpnya. Seseorang masuk ke ruang kerjanya dan Kae in mendongak, wui..ternyata Jin Ho yang tersenyum dan melambai…

Jin Ho datang untuk mengambil hasil pengumuman. Kae in menemaninya. Presiden Han dan Chang Ryul naik dan mereka melihat keduanya yang tampak sangat akrab, presiden Han bingung, hei mengapa Kae in bersamanya? Chang Ryul berkata pada akhirnya Kae in akan menjadi miliknya jadi tidak perlu resah. Ayahnya hanya menekankan “Jangan membuatku kecewa” Mereka melihat Do Bin dan In hee.

Ke-empatnya saling memberi salam, Chang Ryul melihat ke arah Kae in dan Jin Ho. In hee mengikuti pandangan ChanG Ryul dan ia mendengus. Do Bin dan In hee pergi, Ayah Chang Ryul berkata diarahkan untuk Do Bin, coba saja nanti kalau proyek sudah ditangan awas kau.

In Hee the pathetic mendekati Chang Ryul dan berkata apa kau tahu bahwa juri istimewanya adalah Prof Park Chul Han? Coba apa yang akan terjadi kalau ia tahu putrinya telah dimanfaatkan? kemudian ia pergi.

Jin Ho dan Kae in jalan dan Jin Ho berkata mulai saat ini ia akan sangat sibuk dan mungkin tidak bisa sering bertemu Kae in. Jin Ho membelai rambut Kae in kemudian mengacaknya dan Kae In mengeluh, aduh rambutku. Jin Ho ketawa dan pergi, Kae in heran hei kau pergi begitu saja?

Jin ho berteriak, “Park Kae in-sshi, awas kau jika melirik pria lain saat aku membalikkan punggungku!” Kae in langsung : apa? ah ini benar2..

Sang Jun mondar mandir dan gelisah menunggu Jin Ho, Jin Ho datang. Sang Jun langsung tanya bagaimana hasilnya apa kita masuk? Jin Ho mengiyakan, ini ia memberikan kertasnya. Sang Jun berkata pada kertas itu, kau adalah harapan hidup kami. Tiba2 Tae Hoon masuk, Hyung! Ia memberikan selembar surat, ada kabar buruk (why this guy is always come up with some kind of bad news? arrgh..), Mereka diusir dari kantor!

Hari itu juga, Jin ho, Sang Jun dan Tae Hoon pindahan. Mereka menyewa kantor kecil dan Sang Jun mendesah. Jin Ho menghibur mereka, hei bukankah kita dulu juga memulai dari nol dari tempat seperti ini? (well, banyak bukti prsh yg mulai dari gudang akan berhasil, contoh : amazon.com, youtube, hubpages, bahkan microsoft, so figthing Jin Ho!)

Chang Ryul juga mengumpulkan semua stafnya, Sekarang perang dimulai.

Malamnya, Jin Ho menelp Kae In. Kae In usul akan datang ke kantor dan membawa kimbap, Jin Ho menolaknya tidak perlu, jika ia melihat Kae in takutnya ia tidak ingin kerja dan inginnya pergi dengan Kae in saja. Kae in tersenyum, “Apa benar? apa aku sebagus itu?” Jin Ho, “Kau adalah malaikat penjagaku yang akan selalu dekat dengan hatiku.”

Jin ho meyakinkan Kae in lebih baik ia tidak datang. Setelah ponsel ditutup, Jin Ho memandangi Sang Jun dan Tae Hoon yang tertidur di meja masing2. Ia konsentrasi lagi dengan pekerjaan-nya

Paginya, Sang Jun sarapan dengan Tae Hoon, ia heran kemana Jin Ho, jangan bilang kalau ia makan2 diluar sendiri. Tae Hoon tidak tahu dimana Jin Ho. Jin Ho ternyata ada di Sang Go Jae. Saat Kae in tidak ada ia di rumah mengurus basement dan ia tampak sangat puas.

Jin Ho pergi dan Kae In datang. Ia sangat merindukan Jin Ho, “Ah..rumah ini mengapa begitu besar”

Jin Ho di jalan dan ia janjian dengan seseorang, ia akan menunggu orang itu di depan Sang Go Jae.

Kae in di museum dan ia mendesah. Choi Do Bin masuk, dan ia berkata jika kau mendesah seperti itu bisa membuat atap terbang. Kae in tersenyum dan berkata ini karena Jeon Jin ho. Karena ia harus berkompetisi sehingga ia menjadi lebih sibuk dari biasanya. Do Bin berkata ia harus minta maaf karena sudah membuat Kae in dan Jin Ho seperti gadis penenun dan sang penggembala.

Kae in tertawa dan berkata ia bisa menangis dan Do bin berkata apa mau saputangan? Kae in langsung bengong. Do Bin mendesah ah kau..selalu begitu kalau menanggapi leluconku. Kae in tertawa dan Do bin berkata ah ya wajah tersenyummu adalah yang terbaik.

Kae in berterima kasih karena Do bin seperti ayah baginya yang membuatnya aman. Do bin menanyakan ayah Kae in dan Kae in berkata iya ayahnya akan pulang hanya ia tidak tahu mengapa, ayahnya selalu begitu, itulah mengapa ayahnya punya julukan Kremlin (Moskow, ibukota Rusia yang terkenal dingin). Kae in memaksa diri tertawa tapi Do Bin bisa merasakan kesedihan Kae in.

Jin Ho ada di Sang Go Jae, tanpa mengetahui apapun tentang trauma Kae In, Jin Ho memasang kaca pada diatas ruang bawah tanah itu dengan bantuan 4 orang. Jin Ho puas dengan hasilnya dan ia menelp Kae In.

Reaksi Kae in adalah ia terlompat senang waktu terima telp dari Jin Ho, tapi kemudian Kae in berkata, Oh salah ini bukan Park Kae in. Jin Ho hanya tertawa dan berkata ah..kalau begitu ini Park Il Min dan Kae in langsung marah, awas kalau kau tidak bisa mengingat namaku. Jin Ho minta Kae in ke sang Go Jae, ada yang ingin ia tunjukkan.

Kae in semangat dan Jin Ho pesan agar Kae in hati2. Jin Ho akan menunggu. Setelah selesai, Jin ho tanpa sengaja menyenggol foto Kae in dan ibunya sehingga pecah (bad omen?) Jin Ho menghela nafas.

Hye Mi pergi ke kantor Jin Ho dan panik saat tahu bahwa Jin Ho diusir dari kantornya. Ia langsung menelp Ibu Jin Ho.

Di museum, telp Do Bin berdering ia minta In hee mengangkatnya. Ternyata dari Prof Park Chul Han. Prof Park ada di bandara, ia sudah di Seoul! Han Chang Ryul dan ayahnya hanya beberapa meter di dekatnya tapi mereka tidak berhasil menemui Prof Park. Ayah Chang Ryul marah2 karena gagal melobi Park Chul Han.

Prof Park selesai bicara dengan Do Bin dan ia menghubungi no. lain. Kae in masuk ke Sang Go Jae dan ia mendengar telp, Kae in lari2 tapi saat telp diangkat, sudah putus. Kae in mencari Jin Ho tapi ia tidak menemukan Jin Ho dan ngomel.

Jin Ho ternyata pergi mencari frame baru untuk foto Kae in dan Sang Jun menelpnya. Sang Jun usul ia ingin memberikan blueprint mereka pada temannya untuk dibuat lebih jelas. Jin Ho setuju saja dan ia berkata blueprintnya ada di tabung warna hijau. Sang Jun mengambilnya dan ia berdiri di dekat meja Jin Ho. Tanpa sengaja Sang Jun menjatuhkan sesuatu dan ia melihat tabung warna hitam yang disembunyikan Jin Ho.

Sang Jun ingin tahu dan ia membukanya. Ternyata blue print Sang Go Jae. Sang Jun kemudian menemukan blue print yang lain, yaitu blue print pengembangan proyek Dahm (sepertinya rancangan Prof Park dan benar2 keren menurutku.) Sang Jun langsung terbelalak. Young Sun datang membawa makanan dan ia heran melihat Sang Jun yang duduk bengong.

Young Sun tanya apa itu? Sang Jun berkata, “Young Sun unni, oh ini..blue print ” lalu ia tertawa terbahak-bahak dan membuat Young Sun bingung.

Kae in menunggu Jin Ho, tapi tidak datang2. Ia melihat ke bawah ke lantai diatas basement dan Kae in teringat lagi. Kae in memberanikan diri turun ke basement, tapi baru sampai di tangga ia naik lagi karena trauma. Pintu terbuka dan ternyata Ibu Jin Ho datang. Kae in mempersilahkan Ibu Jin Ho masuk tapi Ibu Jin Ho menolak dan mereka berbicara di ruang depan.
Jin Ho terjebak kemacetan, ada dua mobil yang bertabrakan dan pengemudinya turun dan tidak mau mengalah. Jin ho hanya mendesah di dalam mobilnya.

Ibu Jin Ho tanya apa Kae in tidak tahu kalau Jin Ho diusir dari kantor, Kae in baru mendengarnya. Chang Mi : “Apa kau benar2 tidak tahu?” kata2 ibu Jin ho memicu memori lama Kae In, ia mendengar kata2 In hee, juga kata2 orang2 disekitarnya, apa anak itu tidak tahu? kemudian ia ingat…

Saat itu ia sedang main di lantai kaca diatas basement, ia bosan dan memanggil ibunya. Ibunya sedang membuat kursi di bawah dan ibunya melihat ke arah Kae in. Kae in ingin ibunya dan Kae in berdiri, ia membawa dumb bell kecil dan entah sengaja atau tidak, Kae in menjatuhkan dumb bell itu dan memecahkan kaca. Ibunya berteriak, “Kae in ah..”

Kae In langsung berteriak, Ibu Jin ho kaget, ia sedikit tidak mengira kata2nya membuat Kae in se-shock itu. Ibu Jin Ho, “Park Kae in sshi, Park Kae in..aku minta maaf tapi aku tidak ingin Jinho ku seperti ayahnya dan jika kau tidak mau melihatku mati, maka kuharap kau mau meninggalkan Jin Ho-ku.”

Kae in menangis dan seseorang datang, Ibu Jin Ho permisi pergi. Ternyata Prof Park. Ia tertegun melihat Kae in dalam kondisi seperti itu, “Kae in ah apa yang terjadi..”

Kae in melihat kearah ayahnya, “Jadi itu alasannya..selama ini aku bertanya-tanya, sebagai anak kecil aku bingung mengapa kau begitu membenciku..ternyata itu alasannya..” Kae in menangis histeris dan terluka.

Ayahnya tampak shock dan tidak bisa berkata apa-apa. Kemudian…

Jin Ho, “Kae in ah..” Prof Park kaget dan melihat Jin Ho.

0 comments:

Post a Comment