Moo Kyul bertanya pada Mae Ri, "Aku atau Jung In?" Mae Ri menundukan kepalanya dan kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari Moo Kyul tersebut. Moo Kyul menarik kesimpulan bahwa diamnya Mae Ri ini tanda Mae Ri lebih memilih Jung In, "Jadi ini pilihanmu?" Moo Kyul pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Mae Ri yang meneteskan air matanya.



Mae Ri masih duduk terdiam di Cafe Rumah Sakit. HPnya berbunyi dan itu merupakan telfon dari Tuan Jung yang memberikan kabar pada Mae Ri bahwa Jung In sudah sadar. Mae Ri tersenyum senang dan langsung pergi ke ruangannya Jung In.

Mae Ri masuk ke ruangan Jung In dan terlihat Jung In sudah sadar namun masih dalam keadaan yang lemas. Jung In menatap Ayahnya dan berkata, "Ayah maafkan aku tapi bisakah kau memberikan waktu agar aku berbicara dengan Mae Ri?" Tuan Jung tersenyum, "Ya baiklah aku mengerti." Tuan Jung dan Pengurus Rumah pun pergi keluar dari ruangan Jung In dan memberikan Jung In waktu untuk berbicara dengan Mae Ri. Mae Ri langsung bertanya pada Jung In, "Apakah kau baik-baik saja?" Jung In tersenyum dan menjawab, "Ya."

Moo Kyul pulang ke rumahnya dan dia terdiam lama memikirkan sesuatu. Lalu dia membawa kardus besar dan memasukan barang-barang Mae Ri kedalam kardus besar itu. Moo Kyul juga membereskan selimut Mae Ri dan piring-piring yang sengaja di bawa oleh Mae Ri ke rumahnya Moo Kyul.

Jung In sudah selesai berbicara dengan Mae Ri dan dia meminta agar Ayahnya masuk kedalam ruangan rawatnya. Mae Ri pun pamit pada Tuan Jung untuk pergi. Jung In menatap Ayahnya dan berkata, "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Tuan Jung menjawab, "Tentu saja." Jung In memejamkan matanya sesaat lalu bertanya, "Apakah aku harus melakukan pernikahan ini?" Tuan Jung menjawab, "Tentu saja. Semuanya sudah di siapkan dan hal yang harus kau pikirkan adalah kesehatanmu yang harus cepat membaik." Jung In berkata, "Tapi perasaan Pengantin Wanitanya tidak siap." Tuan Jung berkomentar, "Nanti juga dia akan siap."

Jung In terlihat semakin kebingungan, "Aku benar-benar mencintainya." Tuan Jung bertanya, "Lalu apa masalahnya?" Jung In menjawab, "Karena itu aku ingin melihat dia bahagia. Dan jika dia di paksa dalam pernikahan ini maka dia tidak akan pernah bahagia, Ayah." Tuan Jung mengerti maksud pembicaraan Jung In itu dan dia langsung berkata, "Jika kau berniat membatalkannya maka itu tidak akan berguna." Jung In bertanya, "Apakah kau ingin agar aku terlihat lebih sengsara dari pada kau? Ayah, kau selalu menyimpan perasaan pada seseorang di dalam hatimu dan aku tau bahwa itu bukan Ibuku. Dan aku tau perasaan itu sangat menyakitkan. Dan perasaan itu lebih menyakitkan bagi Ibuku dan Aku yang juga terlibat di dalamnya. Jadi untuk terakhir kalinya, Bisakah kau pikirkan kembali pernikahan ini?" Tuan Jung menjawab singkat, "Kita sudahi pembicaraan ini dan kau beristirahatlah." Tuan Jung berjalan keluar dari Kamar Jung In.

Moo Kyul masih membereskan barang-barang Mae Ri dan tiba-tiba saja Mae Ri datang ke rumahnya, "Jawabanku adalah Kau bodoh!!" Moo Kyul terdiam beberapa saat dan kemudian menghampiri Mae Ri untuk memeluknya. Moo Kyul berkata pelan, "Terima kasih untuk kembali padaku." Mae Ri tersenyum mendengar kata-kata Moo Kyul tersebut. Moo Kyul lalu berkata, "Walaupun telat... Tapi Selamat Natal." Mae Ri kembali tersenyum dan membalas kata-kata Moo Kyul tersebut, "Kau juga, Selamat Natal Kang Moo Kyul."

HP Moo Kyul berbunyi dan di di layar HP terlihat ada nama Jung In yang menelfon. Moo Kyul awalnya tidak mau mengengkat telfon itu, namun Mae Ri meminta Moo Kyul untuk mengangkat telfon itu. Jung In berkata, "Aku meminta maaf sebelumnya, tapi bisakah kau ke rumah sakit? Ada sesuatu yang harus di bicarakan mengenai Mae Ri." Moo Kyul terlihat tidak senang dengan yang diminta oleh Jung In itu namun Mae Ri segera menenangkan Moo Kyul.

Tuan Jung berada di rumahnya dan dia memikirkan kata-kata Jung In. Tuan Jung lalu menelfon Ayah Mae Ri untuk membicarakan masalah pernikahan Jung In dan Mae Ri. Tuan Jung berkata, "Masalah pernikahan itu... Aku ingin agar di percepat." Ayah Mae Ri kaget mendengar hal itu, "Apa? Ah bukankah lebih baik jika kita menunggu Jung In sehat kembali?" Tuan Jung menjawab, "Aku akan mencari tanggal yang tepat. Kau tolong beritahu Mae Ri saja agar dia siap." Tuan Jung menutup telfonnya dan membuat Ayah Mae Ri berkomentar pelan, "Ada masalah apa? Mengapa dia tiba-tiba seperti ini?"



Moo Kyul mendatangi Jung In dan meminta Jung In untuk to the point mengatakan hal yang ingin di bicarakan. Jung In pun mulai berkata, "Aku memikirkan masalah pernikahan itu dan aku yakin bahwa pernikahan itu akan menjadi kesempatan bagus untuk membuktikan diriku." Moo Kyul terlihat tidak suka dengan ucapan Jung In itu dan berkomentar, "Bukankah kau sadar bahwa kau tidak bisa melakukan itu?" Jung In menjawab, "Aku tidak peduli apakah kau akan percaya aku atau tidak. Aku mengatakan hal ini padamu sebagai lelaki." Moo Kyul berkata, "Walaupun aku tidak begitu mengerti akan hal ini, tapi aku sudah cukup mendengarnya dengan jelas." Moo Kyul pun lalu berjalan pergi dari ruangan Jung In. Setelah Moo Kyul pergi, Jung In berkomentar pelan "Kau akan mengerti nantinya, Kang Moo Kyul."



Mae Ri sedang berada di rumah Moo Kyul dan membereskan kembali barang-barangnya. HPnya berbunyi dan akhirnya Mae Ri mengangkat telfon dari Ayahnya itu yang langsung menanyakan keberadaan Mae Ri, Mae Ri pun berbohong dengan mengatakan bahwa dia sedang bersama So Ra di cafe Rumah Sakit, namun sayangnya Ayah Mae Ri tau bahwa Mae Ri sedang berbohong. "Jangan berbohong. Tadi Tuan Jung menelfon dan mengatakan padaku bahwa kau sudah pergi dari Rumah Sakit. Kau pasti di rumah laki-laki itu kan?" Mae Ri kebingungan dan menjawab, "Hmm ya. Ah bolehkan aku tinggal disini beberapa hari?" Dengan tegas Ayah Mae Ri melarangnya, "Tidak!! Ada sesuatu yang ingin aku diskusikan denganmu jadi cepatlah pulang. Mengerti?" Mae Ri tidak memiliki pilihan lain dan akhirnya pun pulang ke rumah.



Ayah Mae Ri langsung menyambut Mae Ri dan mengatakan masalah yang ingin di diskusikan itu mengenai Tuan Jung ang secara tiba-tiba ingin mempercepat pernikahan Mae Ri dan Jung In, dan tentu saja Mae Ri kaget mendengar hal itu. "Apa? Paman ingin pernikahan ini di percepat? Harusnya dia memikirkan keadaan Jung In. Mengapa dia terburu-buru?" Ayah Mae Ri mengatakan bahwa dia juga tidak mengetahui apa-apa dan karena semua persiapan sudah siap maka yang di perlukan hanya kesiapan dari Mae Ri saja.

Mae Ri menarik nafas panjang dan terdiam. Ayah Mae Ri kebingungan melihat sikap Mae Ri itu, "Mengapa kau tidak protes?" Mae Ri menjawab, "Karena tidak ada yang bisa aku lakukan lagi. Aku sudah mencobanya sebelumnya. Kau dan Paman selalu memaksaku untuk menikah dengan Jung In." Ayah Mae Ri terlihat sedih dan dia menjelaskan maksud dia menjodohkan Mae Ri dengan Jung In, "Mae Ri yah... Aku melakukan ini bukan karena Jung In kaya atau pun karena keluarganya telah membantuku membayar hutang. Lihatlah keadaan Ibumu yang menikah denganku hanya karena cinta. Cinta itu sulit di pertahankan. Mae Ri yah.... Hal yang terpenting dalam hidupku itu adalah melihatmu bahagia...."



Moo Kyul sedang berada di rumahnya dan dia mendapatkan sms dari Mae Ri, "Sedang apa kau Moo Kyul ah?" Moo Kyul membalas singkat, "Tidak banyak yang di lakukan." Mae Ri kembali mengirimkan sms, "Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu." Moo Kyul membalas, "Kau seharusnya menelfonku kalau begitu. Mengapa mengirim sms?" Mae Ri membalas kembali, "Karena aku pikir lebih mudah jika melalui sms." Moo Kyul mulai kebingungan, "Apa itu? Kau membuatku penasaran..." Mae Ri terdiam sesaat dan melanjutkan membalas sms Moo Kyul, "Moo Kyul ah... Bisakah kau memberikan waktu 3 hari untukku? Aku perlu waktu menyelesaikan hubunganku dengan Jung In. Aku tidak bisa memberikan alasan yang lebih detail saat ini. Tapi kau tetap bisa mempercayai perasaanku ini." Moo Kyul terdiam membaca sms itu namun dia membalas sms Mae Ri, "Baiklah kalau begitu sampai jumpa di Playground jam 4 sore 3 hari lagi. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan. " Mae Ri kembali membalas, "Baiklah. Aku pasti akan datang jadi tunggu."



3 HARI KEMUDIAN....


Mae Ri mengirimkan sms singkat pada Moo Kyul, "Moo Kyul ah... Tunggu aku. Aku pati akan datang." Seorang penata rias menyapa Mae Ri dan mengatakan bahwa dia akan merias Mae Ri karena hari ini adalah hari pernikahan Mae Ri. dan di samping Mae Ri ada Jung In yang sedang duduk di depan meja rias juga. Lalu penata rias itu meminta agar Mae Ri menyimpan tas dan juga HPnya.



Sementara itu Moo Kyul berjalan ke arah Playgroup dan dia tersenyum saat mengingat masa-masa dia dulu bersama Mae Ri. Moo Kyul mengeluarkan gitarnya dan memainkannya di depan Playgroup itu.




Seo Joon datang ke acara pernikahan Jung In dan menghampiri Jung In di depan pintu. Seo Joon berkata, "Pada akhirnya kau menikah juga." Jung In berkomentar, "Di dunia ini ada hal yang kau harus lakukan walaupun kau tidak ingin melakukannya." Seo Joon tersenyum, "Karena kau sudah menjalani masa sulit untuk sampai pernikahan ini maka semoga kau hidup bahagia." Seo Joon tersenyum dan kemudian berjalan masuk kedalam gedung pernikahan tersebut.



Mae Ri menunggu di ruang khusus tunggu pengantin dan penata rias itu berkomentar bahwa dia akan membuat Mae Ri sangat cantik di acara pernikahan yang special ini. Ayah Mae Ri datang dan memberikan minuman pada Mae Ri namun Mae Ri menolaknya. Ayah Mae Ri melihat Mae Ri yang menunggu sendiri dan dia pun bertanya, "Dimana temanmu? Mengapa mereka tidak datang pada acara yang begitu membahagiakan ini? Ah anyway Kau akhirnya menikah juga dengan menantuku hari ini. Sayang(Ibu Mae Ri) kau bisa melihat ini semua kan? Aigoo... Mengapa aku menangis di hari yang penuh kebagaiaan ini? Betapa memalukannya aku ini." Penata Rias itu tersenyum dan kemudian menawarkan diri untuk memotret Mae Ri bersama Ayahnya itu.



Seo Joon masuk kedalam gedung pernikahan dan dia berusaha mencari teman band Moo Kyul namun mereka tidak ada di sana. Seo Joon pun memutuskan untuk menelfon salah satu teman bandnya Moo Kyul, "Aku sudah ada di gedung pernikahan, Apakah kalian tidak datang?" Teman Moo Kyul itu kebingungan dengan pertanyaan Seo Joon, "Pernikahan? Apa yang kau bicarakan?" Seo Joon menjawab, "Mae Ri dan Jung In menikah pada hari ini." Teman Moo Kyul ini masih tetap saja tidak percaya dengan yang di katakan oleh Seo Joon, "Yaaa berhentilah bercanda. Tunggu... Apa yang kau maksud dengan Mae Ri akan menikah?" Teman Moo Kyul langsung memutuskan kontak telfon dan mencari Moo Kyul.



Moo Kyul sedang bernyanyi di depan playgroup itu dan banyak orang yang melihatnya. Tiba-tiba saja teman-teman Moo Kyul dan juga teman Mae Ri datang menghampiri Moo Kyul. "Hyung... ada sesuatu yang terjadi. Ini bukan waktunya kau tampil disini!!! Mae Ri dan Jung In... Menikah." Moo Kyul kaget mendengarnya, "Dari mana kau tau? Bagaimana mungkin ini terjadi." Teman Moo Kyul mengatakan bahwa dia mengetahuinya dari Seo Joon yang berada di gedung pernikahan. Ji Hye lalu berkomentar, "Ada apa dengan Mae Ri? Apakah dia sudah gila? Mengapa dia menyembunyikannya dari kita?" Moo Kyul masih tetap terdiam dan Teman-temannya pun mendesaknya agar melakukan sesuatu, "Hyung apakah kau akan diam saja?? Cepat hentikan pernikahan itu!! " Moo Kyul menyerahkan gitarnya pada temannya dan kemudian dia berlari menuju gedung pernikahan Mae Ri dan Jung In.



Moo Kyul terus berlari menuju ke gedung itu dan dia berusaha menghubungi HP Mae Ri, namun Mae Ri tidak dapat di hubungi karena HPnya tertinggal di dalam ruang tunggu.



Acara pernikahan ini sudah di mulai dan Jung In masuk kedalam gedung pernikahan. Selanjutnya Mae Ri masuk kedalam gedung pernikahan itu dengan di dampingi Ayahnya. Jung In menyambut kedatangan Mae Ri dan kedunya berdiri di depan altar. Tuan Jung terlihat senang melihat Jung In akhirnya bersama dengan Mae Ri.



Moo Kyul sampai di gedung pernikahan itu dan dia berniat untuk menghentikan acaranya, namun dia melihat Mae Ri tersenyum pada Jung In dan itu pun membuat Moo Kyul terdiam. Mata Moo Kyul terlihat basah dan dia memilih untuk pergi meninggalkan gedung pernikahan itu.

Teman-teman Moo Kyul dan Mae Ri yang baru datang pun kebingungan melihat Moo Kyul yang berjalan pergi dengan lesu, "Kenapa? Apakah acaranya sudah selesai?" Ji Hye melihat kedalam gedung dan ternyata acaranya belum selesai.



Pendeta bertanya pada Jung In, "Jung In, apakah kau berjanji untuk mencintai dan menjaga Wi Mae Ri sepanjang hidupmu?" Jung In terlihat diam saja sehingga Pendeta pun kembali bertanya pada Jung In. Tuan Jung pun mulai gelisah melihat hal ini. Jung In kemudian menjawab, "Ya aku bersedia." Mae Ri memejamkan matanya saat mendengar kata-kata Jung In itu. Namun kemudian Jung In kembali berkata, "Tapi walaupun begitu... Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini." Tuan Jung, Ayah Mae Ri dan para tamu undangan pun kaget mendengarnya. Jung In menghadap kepada para tamu undangan dan menjelaskan semuanya, "Aku harap semuanya mengerti hal ini. Pernikahan ini adalah janji yang di buat oleh keluarga beberapa tahun yang lalu. Dan karena itu kita terikat dalam pernikahan ini."

Tuan Jung tentu saja langsung marah besar pada Jung In, "APA YANG KAU PIKIRKAN HAH?" Ayah Mae Ri juga kaget mendengar pengakuan Jung In di depan tamu undangan, "Tapi... Menantuku...." Mae Ri lalu membantu membela Jung In, "Maafkan aku. Tapi kami sudah memutuskan untuk menjaga cinta yang telah kami pilih ini. Ayah... Maafkan aku." Jung In mengenggam tangan Mae Ri dan mengajak Mae Ri untuk pergi dari gedung pernikahan itu. Para tamu yang melihatnya langsung saling berbisik.



Mae Ri sudah berganti baju dan menemui Jung In. Jung In bertanya, "Kau baik-baik saja?" Mae Ri balas bertanya, "Bagaimana denganmu?" Jung In hanya tersenyum menjawab pertanyaan Mae Ri. HP Mae Ri berbunyi dan itu merupakantelfon dari So Ra, namun Ji Hye segera merebut HP So Ra dan berbicara dengan Mae Ri, "Ya Wi Mae Ri!!! Kau baru saja memberikan serangan jantung pada kami. Bagaimana mungkin kau menyembunyikan hal ini pada kami??" Mae Ri menjawab, "Maafkan aku. Aku tidak ada pilihan lain." Teman Moo Kyul lalu berkata, "Moo Kyul tadi ada disini juga namun dia pegri karena kecewa." Mae Ri sangat kaget mendengar hal tersebut. Ji Hye berkata, "Kau cepatlah kejar dia. Cepat!!!" Mae Ri mematikan HPnya dan pamit pada Jung In untuk mencari Moo Kyul. Jung In mengangguk mengerti.



Moo Kyul pulang ke rumahnya dan dia terlihat sangat sedih. Seo Joon mencoba menghubungi Moo Kyul namun Moo Kyul tidak mengangkat telfonnya dan memilih untuk mematikan HPnya.



Mae Ri menaiki taxi untuk bertemu dengan Moo Kyul dan dia terus meminta agar Supir Taxi mengemudi lebih cepat karena dia sedang terburu-buru.



Seo Joon datang ke rumah Moo Kyul dan dia melihat Moo Kyul yang tertidur. Seo Joon khawatir Moo Kyul sakit maka dari itu dia terus berusaha membangunkan Moo Kyul, "Kang Moo Kyul, apa kau baik-baik saja?" Moo Kyul kesal dan hanya berkata pelan, "Kau terlalu berisik. Pergilah." Seo Joon bertanya, "Apakah begitu pedih rasanya?" Moo Kyul berkata, "Aku memintamu untuk pergi!!" Seo Joon berkata, "Kau tau... Jika saja kau ada di pernikahan itu lebih lama maka kau pasti akan senang." Moo Kyul sudah benar-benar kesal dan membentak Seo Joon, "Aku memintamu untuk pergi!!" Seo Joon pun langsung menceritakan kejadian di gedung pernikahan tadi, "Mereka tidak jadi menikah. Mereka pergi." Moo Kyul yang mendengarnya pun kaget, "Apa? Mengapa mereka pergi?" Seo Joon menjawab, "Apa yang kau pikirkan hah? Hmm mereka bilang bahwa mereka tidak bisa menikah." Moo Kyul bertanya, "Apakah kau serius?" Seo Joon menganggukan kepalanya. Moo Kyul segera bangun dari tempat tidurnya dan mengambil jaketnya lalu berlari berusaha mengejar Mae Ri.

Di dalam hatinya Moo Kyul terus berkata, "Mae Ri yah.... Kumohon tunggulah aku sebentar lagi. Tunggu aku..."



Jung In datang ke rumah Ayahnya dan Tuan Jung pun langsung marah besar pada Jung In, "Beraninya sekali kau datang kesini? Aku menjadi bahan olok-olok karenamu!! Jangan pernah muncul di hadapanku kembali!!!" Jung In menjawab, "Maafkan aku. Ini adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri semuanya. Jika aku tidak melakukan ini maka kau akan terus memaksa kami menikah. Tapi aku terlalu mencintainya hingga melakukan ini. Dan aku tidak akan pernah menikah dengan anak dari perempuan yang kau cintai demi menjadi penggantinya." Tuan Jung marah karena kata-kata Jung In tersebut, "Apa yang kau katakan hah? Ibu Mae Ri dan aku..."

Tiba-tiba Ayah Mae Ri datang dan bertanya pada Jung In, "Jung In, apa yang tadi kau katakan?" Tuan Jung dan Jung In sama-sama kebingungan melihat kehadiran Ayah Mae Ri yang ternyata mendengar ucapan Jung In tadi. Ayah Mae Ri bertanya pada Tuan Jung, "Hyung apa yang di maksud ini? Aapa kau memiliki perasaan pada Ibu Mae Ri? Jadi ini sebabnya kau ingin putramu menikah dengan mae Ri?" Tuan Jung berusaha menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud bergitu. Ayah Mae Ri tidak percaya dengan ucapan Tuan Jung, "Aku mendengar segalanya!! Bagaimana mungkin.... Kau lah yang memperkenalkan Ibu Mae Ri padaku. Bagaimana bisa kau memiliki perasaan padanya? Ini tidak bisa terjadi..." Ayah Mae Ri langsung pergi dan membuat Tuan Jung semakin bingung.



Moo Kyul terus mecari Mae Ri dan pada akhirnya dia menemukan Mae Ri sedang duduk di dekat playgroup. Moo Kyul menghampiri Mae Ri, "Kau sudah menunggu lama ya?" Mae Ri menjawab, "Aku mencari kau. Mengapa kau baru datang sekarang?" Moo Kyul berkata, "Maafkan aku. Maafkan aku." Mae Ri lalu berkata, "Aku datang kemari setelah menyelesaikan semuanya dengan Jung In... Tapi ternyata kau tidak ada disini. Aku takut.." Moo Kyul berkomentar, "Aku mengerti. Dan aku benar-benar minta maaf karena telah marah dan juga tidak mempercayaimu. Sebenarnya... aku bukannya tidak mempercayaimu, tapi aku tidak mempercayai diriku sendiri. Maafkan aku." Moo Kyul langsung menarik Mae Ri kedalam plukannya.



Mae Ri dan Moo Kyul pulang ke rumah Moo Kyul dan Moo Kyul pun membuatkan minuman hangat untuk Mae Ri. Mae Ri tersenyum lalu berkata, "Moo Kyul... sebenarnya ada yang ingin aku katakan... mengenai pernikahan itu."



Kembai ke beberapa hari yang lalu...

Mae Ri datang menemui Jung In di rumah sakit dan dia membawa surat-surat pernikahan mereka. Jung In melihat surat tersebut dan bertanya, "Aku lebih mengkhawatirkan dirimu." Mae Ri berkomentar, "Aku akan berani melakukannya demi masa depanku." Jung In tersenyum, "Ya. Semuanya akan berjalan lancar..."



Moo Kyul mengingat kata-kata Jung In di rumah sakit, "Aku memikirkan masalah pernikahan itu dan aku yakin bahwa pernikahan itu akan menjadi kesempatan bagus untuk membuktikan diriku." Moo Kyul pun mengerti maksud ucapan Jung In. Mae Ri tersenyum menatap Moo Kyul, "Kau lihatkan, jangan terlalu membenci Jung In." Moo Kyul kemudian meminta Mae Ri untuk menutup matanya dan ternyata Moo Kyul ingin memberikan kalung dengan bandul bergambar kucing. Mae Ri sangat senang saat melihat kalung tersebut, "Wow ini kucing." Moo Kyul berkata, "Aku bermaksud memberikan ini padamu saat natal namun karena beberapa hal maka aku telat memberikannya. Maaf." Mae Ri tersenyum dan berkata bahwa kalung itu sangat cantik.



Jung In pulang ke rumahnya dan dia melihat bahwa banyak para pekerja yang mengangkut barang-barangnya. Jung In melihat pengurus rumah yang membawakan koper Jung In dan dia berkata, "Ini instruksi dari Tuan Jung. Kami hanya mengepak barang yang perlukan saja." Jung In bertanya, "Ini adalah keinginan ayahku?" Pengurus rumah menjawab, "Ya. Ayahmu berkata bahwa dia tidak membutuhkan anak yang melawan permintaannya. Dan dia juga memintamu untuk memilih memohon maaf padanya atau tidak di akui. Tuan muda, kumohon meminta maaflah pada Ayahmu." Jung In terdiam sesaat dan berkata, "Tolong jaga Ayahku..." Jung In membawa kopernya dan pergi meninggalkan rumahnya.



Jung In melakukan rapat dengan karyawannya untuk membicarakan masalah Drama Wonderful Day. Banyak beberapa investor yang kembali menarik investasinya karena beberapa masalah dan Jung In harap para karyawannya akan tetap percaya padanya. Para karyawannya tersenyum dan mengatakan bahwa mereka akan tetap percaya pada Jung In.



Pagi-pagi sekali Mae Ri pergi dari rumah Moo Kyul untuk bertemu Jung In dan mengurus masalah perceraian mereka. Jung In berkata, "Ternyata bercerai itu lebih mudah drai yang aku bayangkan." Mae Ri berkomentar, "Bagaimanapun juga aku lega karena semuanya kembali seperti semula." Jung In berkata, "Kau patsi mengalami masa yang sulit saat menjadi istriku." Mae Ri tersenyum dan kemudian dia pamit pergi.



Mae Ri datang menemui Ayahnya yang marah padanya. Mae Ri membujuk ayahnya, "Ayah... Apakah kau akan terus menolakku selamanya? Aku tau aku salah, kumohon lihatlah padaku." Ayah Mae Ri menjawab, "Jangan pernah berbicara padaku. Aku tidak mau melihatmu lagi." Mae Ri berkata, "Maafkan aku Ayah. Aku hanya tidak memiliki pilihan lain. " Ayah Mae Ri berkomentar, "Benar, apa lagi yang bisa di lakukan? Dan lagi jika di lihat dengan jelas maka ini semua kesalahanku. Dan memikirkan alasan pernikahan ini..." Mae Ri tidak mengerti yang di bicarakan oleh Ayahnya, "Ayah, apa yang sedang kau bicarakan?" Ayah Mae Ri menjawab, "Tidak ada... Ah bukankah kau pikir bahwa Tuan Jung terlalu berlebih menghukum anaknya?" Mae Ri kaget mendengarnya, "Apa? Apa sesuatu terjadi pada Jung In?"



Mae Ri menelfon Moo Kyul dengan suara yang lesu. Moo Kyul khawatir mendengar suara itu, "Ada apa? Apakah kau dalam masalah?" Mae Ri menjawab, "Tidak. Hanya saja Jung In mendapatkan masalah karena aku. Apa yang harus aku lakukan?" Moo Kyul tersenyum dan berkata, "Hey apa kau sedang mencemaskan mantan suamimu di depanku?" Mae Ri berkata, "Tidak. Bukan itu maksudku." Moo Kyul mengerti dan berkata, "Ya aku mengerti. Aku akan membantumu menemukan jalan keluarnya." Mae Ri senang mendengarnya, "Terima kasih. Ah ya Ayahku sedang sakit, jadi tidak apa-apa kan aku tidak pulang?" Moo Kyul menjawab, "Ya tentu."



Jung In tidak ada pilihan lain selain tidur di kantor. Namun sayangnya dia tidak bisa tidur di kursi sehingga dia pada akhirnya tidak bisa tertidur. Salah satu karyawan Jung In heran melihat Jung In yang masih berada di kantor padahal sudah larut malam. Jung In beralasan bahwa dia masih di kantor karena masih ada urusan yang harus di selesaikan.



Jung In datang ke rumah Moo Kyul dengan membawa koper besarnya. Moo Kyul kebingungan dan bertanya, "Apa maksudnya?" Jung In menjawab, "Aku rasa, aku bisa tinggal disini untuk beberapa lama." Moo Kyul kaget mendengarnya, "Apa? Kau ingin tinggal di tempatku?" Jung In menjawab, "Ini hanya sampai Wonderful Day mendapatkan investor. Dan lagi kita harus membuat single albummu." Moo Kyul bingung mendengarnya, "Single? Untuk albumku?" Jung In pun menjelaskan permasalhannya, "Moo Kyul, untuk saat ini kau adalah aset terbesar yang dimiliki JI Entertainment. Jadi kami berencana untuk terus membuatmu populer sehingga kita bisa mendapatkan investor. Seo Joon juga sudah setuju akan hal ini dan aku hrap kau juga setuju. Dan satu hal lagi.... Apa ada sesuatu yang bisa dimakan?" Moo Kyul kebingungan dengan pertanyaan terakhir Jung In, "Apa?" Jung In hanya menjawab, "Tidak ada apa-apa."



Moo Kyul membawakan selimut untuk Jung In dan mengatakan bahwa Jung In bisa tidur di kursi. Jung In mengatakan bahwa dia tidak bisa tidur jika tidak tidur di tempat tidur. Moo Kyul berkata, "Kau bisa lihat sendiri bahwa aku hanya memiliki satu tempat tidur. Lalu apa yang ingin kau lakukan?" Jung In menjawab, "Aku tidak keberatan untuk tidur bersama." Moo Kyul tentu saja tidak mau, "Dengarkan aku. Ini adalah rumahku jadi kau harus mengikuti peraturanku." Jung In terdiam mendengar ucapan Moo Kyul tersebut karena dulu Jung In lah yang pernah berkata seperti itu pada Moo Kyul. Akhirnya Jung In pun tidur di kursi.



Karena krisis keuangan di perusahaan, maka Jung In terpaksa menjadi manager bagi Moo Kyul. Dan karena Jung In tidak memiliki mobil lagi, Mobil Moo Kyul lah yang di pakai untuk mengantar Moo Kyul menuju tempat pertunjukan. Moo Kyul bertanya pada Jung In, "Kapan kita akan sampai?" Jung In menjawab, "Dengan mobil ini maka aku tidak yakin kapan. Dengan mobil biasa maka bisa sampai 1 menit, namun mobil ini aku tidak tau." Moo Kyul tentu saja kesal karena Jung In sudah mengejek mobilnya. Jung In terlihat kedinginan dan dia bertanya, "Apa mobil ini tidak ada alat penghangat? Dan dari mana kau mendapatkan mobil ini?" Moo Kyul kesal dan berkata, "Apa yang salah dengan mobilku? Dan mengapa kau harus menempelkan stiker JI Entertainment pada mobilku?" Jung In menjawab, "Ingat bahwa kau memiliki kontrak dengan JI Entertainment. Ah itu tidak penting, yang terpenting adalah kau melakukan wawancara ini dengan benar."

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Moo Kyul keluar dari mobil dan langsung mengomel pada Jung In, "Ya kau tau kan betapa aku tidak suka dingin? Kau harus menyiapkan pakaian yang lebih hangat nantinya." Jung In tidak begitu menanggapi omelan Moo Kyul tersebut dan meminta Moo Kyul untuk segera masuk kedalam gedung.



Di dalam gedung, Para fans Moo Kyul langsung menghampiri Moo Kyul dan pada akhirnya Jung In lah yang susah payah harus melindungi Moo Kyul dari para fans itu.



Saat Moo Kyul pulang ke rumah, Mae Ri sudah ada dan memasakan makanan untuk Moo Kyul. Mae Ri bingung saat melihat Jung In juga datang ke rumah Moo Kyul, "Jung In... Ah maaf. Aku dengar perusahaan mendapatkan masalah karena aku." Jung In menjawab, "Tidak masalah. Aku masih dapat mengatasinya. Kau terlihat sehat." Moo Kyul kesal melihat mereka dan mengalihkan pembicaraan dengan mencicipi makanan buatan Mae Ri, "Wah makanan ini terlihat enak. Ayo cepat duduk." Mae Ri bertanya pada Jung In, "Ah tapi apa yang membawamu ke tempat Moo Kyul?" Jung In kebingungan menjawabnya, "Ah tu... Ah kami memutuskan bahwa aku tinggal disini adalah jalan yang terbaik untuk saat ini karena kita tidak pernah tau kapan Moo Kyul bisa kabur." Mae Ri berkomentar, "Ah jadi koper itu milikmu."

Moo Kyul kesal melihat Mae Ri dan Jung In yang terus berbicara akrab makanya dia meminta Mae Ri untuk duduk dan makan. Mae Ri berkata, "Jung In ayo ikut makan." Jung In menjawab, "Ah baik. Terima kasih." Mae Ri tersenyum, "Ya aku akan menambahkan lagi. Silahkan duduk." Jung In pun lalu duduk di kursi samping Moo Kyul.



Seo Joon datang menemui Jung In dan bilang bahwa dia sudah meminta Lee Ahn agar tidak menerima project lain tapi sepertinya Lee Ahn tetap tidak bisa bersabar. Jung In tersenyum dan mengatakan terima kasih karena bantuan Seo Joon, Seo Joon berkata bahwa itu bukan masalah besar karena mereka ini berteman. Seo Joon lalu bertanya mengenai acara pernikahan waktu itu, "Ah aku ingin tau, mengapa kau memutuskan untuk melepaskan Mae Ri? Bukankah sangat sulit untuk melepaskannya karena kau begitu mencintainya? Atau ini karena kau lebih membutuhkan Moo Kyul dari pada Mae Ri? Lalu mengapa kau melakukannya?" Jung In menjawab, "Aku hanya ingin menghentikan Ayahku yang selalu ikut campur dalam bisnisku ataupun masalah percintaanku." Seo Joon mengangguk mengerti, "Ya aku mengerti." Jung In lalu berkomentar, "Itulah sebabnya kini aku tidak memiliki rumah."



Mae Ri sedang menjahit boneka di rumahnya dan dia melihat acara TV yang menampilkan Moo Kyul. Mae Ri berkomentar, "Ah itu Moo Kyul. Apakah berat badannya menurun? Wajahnya terlihat kurus. Ah baiklah aku akan memasakan sup ayam untuknya."




Mae Ri membuatkan sup ayam dan memberikannya pada Moo Kyul dan Jung In. Mae Ri menambahkan beberapa ayam miliknya untuk Moo Kyul dan itu membuat Jung In cemburu. Moo Kyul bertanya pada Jung In, "Apa? Apa kau ingin dates(Hmm Zola gak tau itu apa.) Makan lah ini." Jung In kesal dan dia ingin membalas perbuatan Moo Kyul itu dengan memberikan banyak kimchi ke mangkuk Moo Kyul namun Moo Kyul langsung menolaknya. Jung In pun mengambil garam dan memasukannya ke mangkuk sup Moo Kyul dan itu membuat Moo Kyul semakin kesal pada Jung In.



Setelah makan malam, Jung In sedang melihat berita di Internet mengenai kepopulerannya Moo Kyul. Tiba-tiba ada yang menelfon dan ternyata penelfon itu mau menginvestasikan dana untuk drama Wonderful Day. Jung In, Mae Ri dan Moo Kyul pun sangat senang mendengar hal ini. Jung In berkata pada Moo Kyul, "Terima kash karena telah sangat banyak membantu. "




Akhirnya urusan perceraian Mae Ri dan juga Jung In sudah selesai dan mereka resmi bercerai.



Teman-teman Moo Kyul, Teman Mae Ri dan juga Moo Kyul membuat pesta kecil di rumah untuk merayakan perceraian Mae Ri dan Jung In. Terdengar suara pintu di buka dan mereka pun dengan cepat siap-siap untuk menyambut Mae Ri, namun ternyata yang datang itu adalah Seo Joon. Seo Joon bertanya, "Yah kenapa? Mengapa ekspresi muka kalian kesal? Aku datang membawa wine." Tiba-tiba terdengar kembali suara pintu di buka dan yang datang adalah Mae Ri dan Jung In. Semuanya pun langsung bernyanyi untuk mereka berdua yang sudah resmi bercerai.



Satu tahun kemudian....

Mae Ri sedang meminta pendapat mengenai drama dari pasangan muda. Tapi pada akhirnya pasangan itu bertengkar dan Mae Ri pun memilih untuk pergi saja, Mae Ri berkata dalam hati, "Pernikahan akan berakhir bahagia jika keduanya saling jatuh cinta? Hari ini aku sangat sibuk mencoba untuk menulis naskah...."

Jung In datang dan itu membuat Mae Ri tersenyum, "Ah Jung In..." Jung In melihat Mae Ri dan berkomentar, "Kau terlihat baik." Mae Ri menjawab, "Ya menjadi menulis naskah adalah cita-citaku. Dan setelah menyelesaikan belajar mengenai itu, aku akhirnya dapat memulai pekerjaanku. Ah ya tapi apa yang membawamu kemari?" Jung In menjawab, "Ayahku sudah kembali ke Korea." Mae Ri bertanya, "Apakah kesehatannya sudah membaik?" Jung In menjawab, "Ya. dan dia memintaku untuk membawakan permintaannya."

Salah satu junior Mae Ri menghampiri Mae Ri dan bertanya siapa itu Jung In. Mae Ri sulit menjelaskannya namun pada akhirnya dia mengaku bahwa Jung In itu adalah mantan suaminya. Junior itu pun tidak percaya, "Eyyy kau mencoba membohongiku ya?" Jung In tersenyum dan menjawab, "Benar aku adalah mantan suaminya." Junior Mae Ri berkata, "Aku tidak peduli apakah kau sudah pernah menikah atau belum. Aku menuliskan lagu untukmu. Apakah kau ingin mendengarkannya?" Jung In berkomentar, "Sempertinya semua musisi itu terinpirasi olehmu."




Moo Kyul sedang bermain gitar di depan Playgroup dan Mae Ri menghampirinya. Mae Ri berkata dalam hati, "Semuanya tetap sama antara aku dan Moo Kyul. Kamu sudah putus 12 kali, namun ini 13 kalinya kami berbaikan. Ah ya ada yang berbeda, Moo Kyul sangat hangat sekarng ini."

Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul dan dia mengeluh karena pemanas di rumah itu terasa sangat panas, "Moo Kyul kecilkanlah. Ini terasa seperti sedang di sauna. " Moo Kyul berkomentar, "Kenapa? Aku membeli penghangat ini dengan uangku. Jadi apa yang salah?" Mae Ri kesal dan berkomentar, "Huh aku merasa lebih senang jika rumah ini dingin, sehingga kita bisa berpelukan kapan saja." Moo Kyul tiba-tiba pindah duduk di samping Mae Ri dan memeluk Mae Ri, "Yah Wi Mae Ri, rusakan saja alat pemanasnya agar aku bisa terus memelukmu." Mae Ri tersenyum dan berkata, "Moo Kyul Ah. Aku kepanasan."



Seo Joon membaca naskah dramanya dan dia terlihat tidak senang. Seo Joon menemui sutradara dan bertanya, "Sutradara... mengapa karakterku seperti ini?" Sutradara itu berkomentar, "Ini hanya drama. Cobalah sesuaikan." Seo Joon kesal mendengarnya, "Orang ini membuatku marah!!!" Seo Joon membuang naskah itu dan pergi begitu saja.

Mae Ri : Setelah Seo Joon sukses dengan drama Wonderful Day, dia mendapatkan banyak peran dan reputasinya yang setia pun tidak bisa di ragukan.




Mae Ri dan Moo Kyul berjalan bersama-sama. Mae Ri berkata dalam hati, "Di jalan yang penuh persimpangan dan banyak orang berjalan, dalam usia kami ini kami memilih untuk memulai segalanya dari awal."

0 comments:

Post a Comment