Diary's of Baek Seung Jo - Playfull Kiss (5)

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:


Oh Ha Ni benar-benar berani!
Masuk ke dalam kamar anak lelaki usia 19 th yang berdarah panas!

Sistem Baek Seung Jo jenius menggoda Oh Ha Ni yang bodoh dimulai!!
Hahahahaha!!!

Mengapa aku selalu terdorong untuk menggodanya
setiap kali aku melihatnya?
Akhir-akhir ini aku mulai berpikir dia benar2 menarik!
"Tidak ada orang dewasa di rumah, bagaimana ini?!"
Seolah-olah benar2 terjadi sesuatu, aku bicara dengan suara yang berat.
Anak ini yang tidak tahu apa-apa,
dia pasti sangat syok.

Mendengar debaran jantungnya dari dalam dada seperti bunyi drum,
thump! thump!
Tapi, sebenarnya aku yang memulai ini untuk menggodanya,
mengapa jantungku juga berdebar begitu kencang?
Tangan yang kutangkap,
milik siapa ini, mengapa terasa panas sekali.
Seperti itu!

Saat aku menggendongmu di punggungku ketika kau mabuk,
suara debaran jantung yang datang dari belakangku,
ini kali pertama dalam hidupku aku merasakan tubuh seorang wanita.
Semua sentuhan lembut itu, aku tidak bisa apa-apa kecuali mengatakan
semua kata-kata keras untuk mengurangi perasaan tidak enak ini.

"Kau benar2 penuh taktik, apa lagi yang kau inginkan di masa mendatang?"

Sama seperti saat kita pergi ke pantai,
ketika aku mengomentari kalau kau terlihat seperti anak SD,
bahumu diterpa sinar matahari,
lengan pucatmu dan kakimu yang bersinar.
Tapi, aku tidak tahu kalau gurauan kecil itu
seperti ini adalah serius bagimu.

Akhir-akhir ini,
merasa sangat bingung seperti bukan aku lagi.

"Disini, akan mulai berdebar kalau kau menemukan sesuatu yang kau sukai!"
"Bahkan sampai sekarang, jika ayahku mencium aroma mie basah,
jantungnya juga akan mulai berdebar!"

Kata-kata Ha Ni menyerangku badai kilat. Apa yang sebenarnya aku sukai?

Apa ada sesuatu yang membuat jantungku berdebar seperti ini sebelumnya?
Sepertinya sampai sekarang,
tidak ada sesuatu yang membuatku tertarik atau benar-benar kusukai.

Selalu lebih mudah buatku untuk belajar daripada orang lain,
selalu bisa menguasai taktik olah raga dengan amat cepat,
jadi aku bisa mempelajari segalanya dengan sangat cepat,
jadi tidak ada yang susah bagiku.

Karena keluargaku, aku bisa mendapat segala yang aku inginkan dengan mudah.
Ini untuk pertama kalinya aku memikirkan sesuatu seperti ini.
Aku benar2 iri dengan anak ini yang mencoba masuk ke Universitas untuk
menemukan hal-hal yang ingin ia lakukan.

Untuk aku, yang tumbuh besar tanpa impian,
Aku kecewa dengan diriku sendiri.



Bagaimana menjalani hidupku, bagaimana hidup seharusnya dijalani,
suatu pertanyaan yang tidak bisa mednapatkan
jawaban yang memuaskan bahkan bagi orang dewasa.
Tapi anak ini sebenarnya mengatakan padaku itu,
jelas ada satu hal yang harus aku lakukan,
dengan otak cerdas, aku harus menggunakan untuk orang lain.
Untuk pertama kalinya,
Aku benar-benar melihat orang lain selain diriku sendiri.

"Lakukan yang terbaik untuk tes, Baek Seung Jo jjang!"

Hanya beberapa kata, aku menerima kepercayaan dari anak ini.
Kepercayaan dari anak ini selalu berhasil melepaskanku.
Lihat dunia ini baik-baik,
temukan hal yang benar-benar ingin kau lakukan.


Melambaikan tangan tanpa menoleh,
sepertinya aku tidak peduli, apa kau mengerti?
Tindakan ini punya banyak arti.

Benar, Ha ni-ah, kau harus sukses dalam ujianmu juga, jangan gagal!
Ha ni-ah, kau juga harus melakukan yang terbaik!

Benar-benar berterima kasih padamu untuk semalam,
untuk buburnya,
garpu atau
kata2 Baek seung jo jjang.

Perhatian hangat darimu bisa membuatku bangkit
jauh lebih baik daripada angin dingin yang bertiup ke wajahku.


Beruntung, benar-benar beruntung!
Tidak menyerah meskipun sudah melalui semua itu.
Bahkan tetap teguh untuk interview,
setelah beberapa hari tersiksa, akhirnya selesai.

Siput Nuh, Oh Ha Ni!
(Cerita siput Nabi Nuh yang terus berjuang untuk masuk bahtera sebelum air bah melanda, dan akhirnya berhasil masuk dengan selamat)

Terima kasih karena menempuh badai dan terus maju,
terima kasih untuk doamu demi kesuksesan orang lain
terus sejak semula.



Mantel merah itu benar-benar cocok untukmu, Oh Ha Ni.

Meskipun aku pergi karena ibu,
tapi aku tahu semuanya. Rencana ibu dan segalanya.

Tapi meskipun demikian,
saat aku bersiap dan melangkah keluar,
aku masih merasa sedikit senang.
Anak laki aneh dalam tubuhku sedang merasa senang malam ini.
Anak ini yang menonton pertunjukan musikal untuk
pertama kalinya dalam hidupnya, bahkan hanya untuk mainan 500 won,
dia bisa memberikan arti besar padanya.

"Hadiah karena kelulusanku,
kau tahu betapa sulitnya mengambil boneka?"

Jadi ketika aku menendang kaleng ke dalam tong sampah
di depan Bong Joon Gu,
anak laki kecil dalam diriku merasa sangat senang.


Aku tahu.

"Gi...Kuang"
(suara tabrakan)

Begitu itu terdengar di telingaku, jantungku berhenti.
Angin, matahari, bahkan nafas,
berhenti pada detik itu, hal yang sangat ingin kulindungi.
Pagi ini,
kau menyimpan semua hal yang ingin kau katakan dalam hatimu,
mengikutiku karena kau sangat cemas,
membuatku terganggu tapi selalu mengikutiku,

Benar, hal yang ingin kulindungi,
saat itu, aku tahu!

0 comments:

Post a Comment