Jumong - Episode 7

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Gubernur Yang Jung mengirimkan surat pada Geum Wa. Ia ingin bengkel senjata ditutup dan meminta akses masuk untuk memeriksa. Perdana Menteri memandang surat itu dengan kesal, "Ini bukan permintaan! Kedengarannya seperti ancaman!"
Geum Wa berkata marah, "Bakar surat itu!"
Paman Dae So maju dan berkata, "Bila kita tidak ingin dipermalukan lagi, maka kita harus mempersiapkan masa depan BuYeo."
Geum Wa: Apa maksudmu?
Paman Dae So: Ini adalah waktu bagi Yang Mulia untuk menunjuk Putra Mahkota. Kita harus mengangkat Pangeran Dae So sebagai Putra Mahkota.
Geum Wa: Apa kau... sudah menetapkan tanggal kematianku?
Paman Dae So: Bukan itu maksud hamba, Yang Mulia. Akan terjadi banyak perang, jika ada sesuatu yang terjadi...
Perdana Menteri berteriak, "Kenapa kau bicara tanpa rasa hormat seperti itu? Apa kau berharap sesuatu yang buruk menimpa Yang Mulia?"
Paman Dae So: Kau tidak mengerti maksudku...
Geum Wa: Aku mengerti maksud ucapanmu. Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mengangkat Putra Mahkota.

Pihak Dae So merasa bahwa walaupun Geum Wa sudah mengusir Jumong, Geum Wa tetap akan mempertimbangkan Jumong. Permaisuri Wan Hoo mengusulkan untuk melenyapkan Jumong selamanya.

Jumong kelaparan. Jumong berjalan di sekitar rumah penduduk, namun beberapa orang mengepungnya. Ia mencoba melawan orang-orang itu. Na Ru (yang memakai penutup wajah) menusuk perut Jumong. Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan melawan para penyerang. Jumong menggunakan kesempatan itu untuk kabur.
Jumong jatuh pingsan. Para pencuri yang pernah mencuri uangnya menemukan Jumong yang terluka dan kemudian menolongnya. Ketiga pencuri itu bernama Mari, Hyeopbo, dan Oyi. Mereka membawa Jumong ke tempat Do Chi karena gadis yang bekerja di sana bisa mengobati penyakit.
Gadis itu adalah gadis yang diberi cincin oleh Oyi. Ia terkejut melihat Jumong.
Na Ru melapor pada Dae So bahwa Jumong diselamatkan oleh seorang pria dengan ilmu bela diri yang hebat. Dae So berkata, "Jika ilmu bela diri pria itu sangat hebat, maka pasti Yang Mulia yang mengirimnya."

Geum Wa: Dimana Pangeran Jumong? Jika ia terluka, bukankah hidupnya dalam bahaya?
Pengawal itu berlutut. "Aku sudah mencari kemana-mana, tapi tidak menemukannya.
Geum Wa: Temukan dia! Kau harus menemukan dia! Jika terjadi sesuatu padanya, kau akan kupenggal!

Jumong dirawat oleh gadis yang bekerja di tempat Do Chi. Oyi dan Hyeopbo membantunya. "Bagaimana keadaannya? Apa dia akan hidup?" tanya Hyeopbo.
Gadis: Aku tidak tahu. Apa yang terjadi?
Hyeopbo: Kami menemukannya terluka di jalan dan membawanya kemari.
Gadis itu menatap mereka tidak percaya. Tapi Hyeopbo meyakinkan bahwa mereka memang pencuri, namun tidak akan sanggup membunuh seseorang.
Oyi dan Hyeopbo keluar. Gadis itu menatap Jumong dengan sedih. Ia teringat saat ia bersama Jumong di istana. Gadis itu adalah Bu Young.

Geum Wa menangkap pendongeng yang menceritakan tentang Hae Mo Su dan Yoo Hwa. "Apa kau yang menyebarkan desas-desus bahwa Lady Yoo Hwa melahirkan anak He Mo Su?" tanya Geum Wa.
Pendongeng itu menjawab, "Orang yang memberi tahu tentang Lady Yoo Hwa mengandung anak Jenderal Hae Mo Su adalah permaisuri dan Utusan Istana (paman Dae So). Tolong ampuni nyawaku."
Geum Wa sangat marah dan menebas pendongeng itu.

Anak buah Mu Song merasa bosan karena tidak pernah pergi dari penjara rahasia. Mereka meminta Mu Song bercerita tentang kejadian di luar. Mu Song tidak mau bercerita secara cuma-cuma. Lalu mereka memberinya sebotol arak.
"Sampai dimana cerita kita yang lalu?" tanya Mu Song.
Salah satu anak buahnya menjawab, "Sampai saat Hae Mo Su dari Pasukan Da Mul bertemu dengan Lady Yoo Hwa."
Pria buta, yang ternyata adalah Hae Mo Su, menoleh mendengar namanya dan nama Yoo Hwa disebut.
Mu Song: Benar. Apa kalian tahu bagaimana reaksi Jenderal ketika melihat Lady Yoo Hwa yang dipikirnya sudah mati? ...Seberapa pun hebatnya dia dalam bela diri, dia tetap tidak bisa menandingi ratusan prajurit. Jenderal Hae Mo Su ditangkap hidup-hidup dan dibawa ke Hyeon To City. Sangat menyedihkan."
Arak Mu Song sudah habis. "Kurasa cukup sampai di sini."
Anak buahnya berkata, "Bagaimana dengan Lady Yoo Hwa?"
Mu Song: Lady Yoo Hwa... Ia mengandung anak Jenderal Hae Mo Su.
Anak buah Mu Song terus memancingnya. "Lalu?"
Mu Song: Aku tidak bisa bercerita lagi. Kembali ke pos kalian.
Hae Mo Su memanggil Mu Song. "Mu Song!"
Mu Song mendekati selnya. "Aku di sini. Ada apa?"
Hae Mo Su: Apa Lady Yoo Hwa benar-benar mengandung anak Hae Mo Su?"
Mu Song: Aku tidak tahu pasti. Tapi, menurut sumber, itu memang benar.
Hae Mo Su: Lalu apa yang terjadi dengan Lady Yoo Hwa?
Mu Song: Ada beberapa versi. Ada yang bilang dia membesarkan anaknya di suatu tempat. Ada juga yang bilang dia bunuh diri.
Hae Mo Su menjadi sedih. Ia teringat saat-saat bersama Yoo Hwa.

Grup pedagang Yeon Ta Bal menyelidiki tentang Do Chi. Mereka menemukan bahwa Do Chi melakukan perdagangan garam. So Seo No berencana untuk menyerang kelompok Do Chi dan mencuri garam mereka untuk mengambil alih perdagangan garam. Yeon Ta Bal berkata, "Terserah padamu. Tapi jika kau membuatnya marah, ia akan menggigitmu." So Seo No senang mendengarnya.
Gye Pil masuk dan memberi tahu bahwa pelayan Yeo Mi Eul datang dan mencari Yeon Ta Bal. Yeon Ta Bal hendak pergi ke istana. So Seo No berlari mengejarnya dan berkata ia ingin ikut untuk melihat-lihat.

Yeon Ta Bal menemui Yeo Mi Eul di istana. Yeo Mi Eul setuju untuk mempertemukan Yeon Ta Bal dengan Geum Wa. Dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan So Seo No.
Yeon Ta Bal: Ini adalah putriku.
Yeo Mi Eul menatap So Seo No lekat. "Jika kau terlahir sebagai laki-laki, kau akan menjadi pemimpin yang hebat." katanya.
Yeon Ta Bal menemui Geum Wa dan melakukan perundingan. Yeon Ta Bal akan memberi Geum Wa informasi berharga mengenai klan dan negara-negara sekitar. Sebagai gantinya, Yeon Ta Bal meminta Geum Wa memberikan hak padanya untuk mengatur seluruh transaksi antara BuYeo dan Han. Geum Wa setuju.

So Seo No ingin jalan-jalan melihat-lihat istana. Ia melihat Dae So berlatih pedang dan mengintipnya. Dae So melihatnya dan memanah ke tempat dia bersembunyi. So Seo No terkejut.
Dae So mendekatinya dan bertanya, "Siapa kau? Kenapa mengintip aku? Kau pasti pelayan istana yang baru. Di istana mana kau ditempatkan?"
So Seo No tiba-tiba menyerang Dae So dan menantangnya berkelahi. Dae So setuju. Walaupun Dae So sempat dipukul beberapa kali, namun tetap saja ilmu bela diri So Seo No masih kalah dari Dae So.
Pelayan Yeo Mi Eul tiba-tiba datang. "Yang Mulia! Maafkan dia. Dia adalah putri kepala klan GyehRu."
So Seo No terkejut dan memberi hormat pada Dae So."Aku minta maaf."
Dae So tertarik pada So Seo No.

Mu Song ternyata kenal dengan Ma Ri. Mereka bertemu di pasar dan mengobrol. Mereka bertemu dengan seseorang yang membawa lukisan wajah Jumong. Orang itu bertanya apakah mereka pernah melihat orang di lukisan itu. Mu Song dan Ma Ri sama-sama terkejut, namun sama-sama menggeleng.
Ma Ri bertanya pada Mu Song, "Kau tahu laki-laki itu?"
Mu Song berbohong, "Tentu saja tidak! Kau?"
Ma Ri juga berbohong dan menjawab, "Tentu saja tidak!"

Jumong tersadar. "Apa yang terjadi? Dimana ini? Kenapa aku di sini?" tanyanya, masih linglung.
Bu Young membantu Jumong duduk. "Aku hampir tidak mengenalimu, Yang Mulia. Apa yang terjadi?"
Jumong menatap Bu Young dengan rasa bersalah. "Aku tidak tahu kau begitu menderita. Ini semua salahku."
Bu Young: Itu hanya masa lalu. Saat aku diusir, aku menyalahkanmu. Namun aku berpikir lagi dan menyadari itu salahku sendiri.
Jumong menceritakan pada Bu Young bahwa ia diusir dari istana dan bukan lagi seorang pangeran.
Ma Ri mendatangi Oyi dan Hyeopbo. Mereka melihat Jumong keluar bersama Bu Young.
Hyeopbo: Dia hidup! Bu Young, kau hebat!
Jumong berterima kasih pada mereka. Ma Ri menatapnya curiga. "Siapa kau? Kenapa kau ditusuk dan dikejar-kejar? Banyak orang yang mencarimu. Jangan menyulitkan kami. Pergi segera."
Bu Young cemas. "Siapa yang mengejarmu, Yang Mulia?"
Jumong tidak menjawab. Ia berkata pada Bu Young bahwa ia punya satu permintaan, yaitu bicara pada Do Chi agar mempekerjakan Jumong. "Aku tidak punya tempat untuk tinggal dan tujuan. Biarkan aku tinggal di sini dan bekerja."

Mu Song memberi tahu Mu Duk bahwa Jumong sedang terluka dan dikejar oleh seseorang. Yoo Hwa menjadi sangat panik dan khawatir.

GyehRu punya rencana untuk membuat sebuah bengkel senjata untuk klan mereka. Gye Pil mulai melakukan pendekatan dengan Mo Pal Mo. Tapi Mo Pal Mo tidak mudah didekati.

Jumong diterima bekerja di tempat Do Chi. Bu Young berterima kasih padanya, namun Do Chi berkata bahwa ini akan dihitung sebagai hutang Bu Young.

So Seo No dan komplotannya bersiap-siap menyerang rombongan Do Chi. Kebetulan Jumong juga ada dalam rombongan itu. Rombongan Do Chi menerima kiriman garam dari sebuah perahu. So Seo No dan yang lainnya melesatkan panah api ke rombongan Do Chi. So Seo No terkejut melihat Jumong ada dalam rombongan Do Chi. Rombongan Do Chi mengalami kekalahan dan kabur. So Seo No mengambil alih kiriman garam.

Do Chi akhirnya mengetahui kalau yang menyerangnya adalah pedagang GyehRu. Ia membayar Ma Ri, Oyi dan Hyeopbo untuk menculik So Seo No. Do Chi mengatakan Yeon Ta Bal harus menemuinya dan berlutut padanya. Jika tidak, putrinya akan mati.
Sayong datang menemui Do Chi mewakili Yeon Ta Bal untuk mengadakan perundingan. Namun Do Chi menolak. Ia ingin Yeon Ta Bal sendiri lah yang datang.

Jumong melihat Sayong dan merasa curiga. Ia mencari cara untuk menyelamatkan So Seo No.
Jumong mengintip Oyi dan Hyeopbo yang sedang menjaga ruangan tahanan So Seo No. Ma Ri mendatangi mereka dan mengajak mereka minum. Jumong mempergunakan kesempatan ini untuk menolong So Seo No. "Cepat pergi!"

0 comments:

Post a Comment