Jumong - Episode 9

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Jumong terkesan pada kemampuan bela diri Hae Mo Su. "Aku sudah lama tidak melakukan ini. Karena itu aku agak tidak terbiasa." kata Hae Mo Su pada Jumong seraya menyerahkan pedang padanya. "Setelah sekian tahun, kemampuan pedangku pasti sudah berkarat."
Jumong memasukkan pedang ke dalam tempatnya. "Tidak. Walaupun aku tidak tahu banyak tenang berpedang, tapi aku belum pernah melihat orang yang kemampuannya hebat sepertimu, Guru. Berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk menjadi sehebat guru?"
Hae Mo Su menyuruh Jumong duduk di depannya. Ia memeriksa postur tubuh dan tulang punggung Jumong. "Tulangmu terlalu lemah." katanya. Hae Mo Su memberikan tenaga dalam pada Jumong. "Aku sudah melancarkan titik nadimu. Setelah ini, kau bisa mengalirkan energimu dengan baik."


Dae So dan Young Po terus memerintahkan Na Ru untuk memata-matai Jumong. Mereka berencana menyerang penjara rahasia untuk membunuh Jumong. Young Po menawarkan diri untuk memimpin penyerangan, namun Dae So ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.

Yeo Mi Eul berdoa dan mencari petunjuk. Ia mengatakan pada Perdana Menteri agar membiarkan Yang Mulia dan Hae Mo Su bertemu. Namun Perdana Menteri tidak setuju. Masih ada banyak orang yang mau mengikuti Hae Mo Su. Jikan Han tahu bahwa Hae Mo Su masih hidup, maka hal itu akan memicu terjadinya perang. Yeo Mi Eul mengatakan pada Perdana Menteri agar jangan khawatir dan biarkan mereka bertemu.

Oyi, Mari dan Hyeopbo menemui Jumong. Oyi marah kepada Jumong karena telah membuat Bu Young menderita. Oyi menantang Jumong bertarung. Jumong setuju, asal hal itu membuat hati Oyi lebih puas.
Oyi dan Jumong bertarung. Pada awalnya Jumong kalah dari Oyi. Oyi berhasil menendang Jumong dan membuatnya terjatuh. Namun kemudian Jumong membalas serangannya. Kekuatan tangan Jumong lebih kuat dibanding Oyi. Oyi kalah.
Jumong: Aku menyesal telah membuat Bu Young menderita. Aku pasti akan membebaskan dia.
Pertarungan dengan Oyi membuat Jumong sadar bahwa energi di dalam tubuhnya seakan mengalir dengan lancar. Tubuhnya merasa sangat ringan.

Yoo Hwa termenung memikirkan Jumong. Geum Wa melihatnya dan mengajaknya berbincang. "Yang membuatku takut adalah kau. Aku bisa tahan melihat mayat dan tulang-tulang berserakan. Namun melihat wajahmu yang sedih, membuat hatiku terluka. Aku percaya pada Jumong. Ia akan kembali dengan selamat. Jangan khawatir."

Permaisuri Wan Hoo merasa cemburu mengetahui Geum Wa mengunjungi Yoo Hwa. Ia bicara pada Young Po agar rencana kali ini untuk membunuh Jumong tidak boleh gagal.

Dae So dan Young Po datang ke bengkel untuk mengambil pedang yang baru dari Mo Pal Mo. Mo Pal Mo mengkhawatirkan Jumong dan bertanya pada mereka tentang Jumong. Young Po menjawab ketus, "Dia telah melanggar perintah dan membakar bengkel. Ia sudah diusir dari istana dan bukan lagi seorang pangeran. Jangan pernah menyebut dia lagi."

Dae So, Young Po dan beberapa orang prajurit berlari menuju penjara rahasia untuk membunuh Jumong. Di lain pihak, Geum Wa dan rombongan istana berjalan menuju penjara rahasia untuk melihat tempat itu.
Mu Song pergi ke kota. Jumong dan Hae Mo Su duduk berkonsentrasi untuk mengalirkan energi mereka. Tiba-tiba beberapa prajurit datang dan menyerang penjara itu. Mereka membunuh para penjaga dan semua tawanan di sel besar tanpa ampun. Jumong merasakan kedatangan mereka.
Jumong: Guru, apa kau dengar itu?
Jumong penasaran dan mendekati jeruji sel untuk mendengarkan lebih jelas.
Hae Mo Su: 10 orang datang menyerang.
Jumong terkejut. Para prajurit itu sudah berjalan menuju ke penjara kecil tempat ia dan Hae Mo Su berada. Jumong mengambil pedang dan bersiap-siap mempertahankan diri.
Dae So dan Young Po membuka penutup wajah mereka. Jumong sangat terkejut. "Kakak..." ujar Jumong. "Aku sudah diusir dari istana dan sekarang kau ingin membunuhku?"
Young Po: Aku tidak tahan hidup di bawah langit yang sama denganmu. Hadapi ini sebagai takdirmu.
Dae So: Semuanya akan berakhir seakarang.
Prajurit menyerang Jumong dan juga Hae Mo Su. Hae Mo Su bangkit. Dalam sekejap, prajurit-prajurit itu sudah terjatuh di tanah. Young Po bertarung melawan Jumong, dan dalam hitungan detik, Young Po kalah.
Tiba-tiba banyak prajurit lain yang berdatangan, ditambah prajurit pemanah. Setelah mengalahkan dan melewati banyak prajurit, Jumong dan Hae Mo Su keluar dari penjara itu dan berlari melewati hutan. Dae So, Young Po dan pasukannya mengejar mereka.
Dae So dan Young Po bersama-sama menghadapi Hae Mo Su. pedang Dae So berhasil menusuk perut Hae Mo Su. Hae Mo Su membalasnya dengan menusuk bahu Dae So. Dae So terjatuh. Jumong memanfaatkan kesempatan itu untuk membawa Hae Mo Su kabur.

Rombongan Geum Wa sampai di penjara rahasia. Mereka terkejut melihat orang-orang di penjara sudah tewas.
Geum Wa: Apa yang terjadi?
Perdana Menteri: Aku tidak tahu.
Geum Wa: Jenderal, kau harus mencari tahu siapa yang ada dibalik semua ini.
Jenderal Heuk Chi: Baik, Yang Mulia!
Jumong membawa Hae Mo Su dan menemukan sebuah gubuk tua di gunung. Hae Mo Su sekarat. Ia menyuruh Jumong pergi meninggalkannya, namun Jumong menolak. "Tunggu di sini. Aku akan segera kembali." kata Jumong seraya berlari keluar dari gubuk.
Jumong menemui Ma Ri, Hyeopbo dan Oyi untuk meminta bantuan mereka. Jumong ingin membawa Bu Young.
Oo Tae mendengar percakapan mereka. Ia datang ke tempat Do Chi untuk membuat keributan dan membunuh anak buah Do Chi. Do Chi marah dan memerintahkan anak buahnya mngejar Oo Tae. Ternyata Oo Tae melakukan itu untuk mengalihkan perhatian Do Chi agar Jumong bisa membawa Bu Young.
Jumong menemui Bu Young dan mengajaknya ke gubuk di gunung untuk mengobati Hae Mo Su.

Young Po membawa Dae So pulang ke istana. Dae So tidak sadarkan diri dan kondisinya sangat kritis. Permaisuri Wan Hoo dan Young Po ragu apakah mereka harus memberi tahu Yang Mulia atau tidak.
Young Po: Ibu, jangan khawatir. Aku akan memberi tahu Yang Mulia.
Geum Wa datang menjenguk Dae So. "Apa yang terjadi?"
Young Po: Kemarin aku pergi berburu bersama kakak. Namun terjadi kecelakaan. Kakak di serang oleh binatang buas dan terluka. Aku tidak mengira lukanya sangat parah.
Geum Wa: Apa kata tabib istana?
Wan Hoo: Tabib istana sudah berusaha sebaik mungkin, tapi...
Geum Wa: Panggil Yeo Mi Eul segera!

Jumong, Ma Ri, Oyi dan Hyeopbo mengantar Bu Young keluar gubuk.
Bu Young: Aku akan menyelinap setiap hari untuk mengobatinya.
Oyi: Aku akan mengantarnya pulang.
Bu Young dan Oyi pergi.
Hyeopbo penasaran dan bertanya pada Jumong, "Kejahatan apa yang dilakukannya sampai dia dikurung?"
Jumong: Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bahwa dulu ia adalah salah seorang prajurit Da Mul.
Hyeopbo: Dia adalah prajurit Da Mul?
Ma Ri: Ayah Hyeopbo adalah prajurit Da Mul.
Hyeopbo: Ibuku berkata ayahku tewas di medan perang saat melawan Pasukan Han. Pemimpin Pasukan Da Mul adalah Jenderal Hae Mo Su.
Jumong berpikir. "Hae Mo Su..."
Mereka bertiga kemudian masuk dan melihat keadaan Hae Mo Su.

Yeo Mi Eul berusaha mengobati Dae So.
Geum Wa: Bagaimana keadaannya?
Ye Mi Eul: Masuk dan lihatlah dia. Sekarang dia sudah sadar.
Geum Wa dan yang lainnya masuk untuk melihat Dae So. Yeo Mi Eul memanggil Perdana Menteri dan mengtakan bahwa Pangeran Dae So tidak diserang oleh binatang buas.
Mereka kemudian memanggil Young Po dan bertanya padanya. Mulanya Young Po tidak mengaku, namun Young Po tidak pandai berbohong sehingga Perdana Menteri dan Yeo Mi Eul dengan mudah bisa memojokkannya. Young Po menceritakan segalanya pada mereka.
Young Po: Jumong bersembunyi di penjara itu. Kak Dae So dan aku ingin membunuhnya.
Seorang pria tua datang ke rumah Yeon Ta Bal untuk membeli bulu harimau. Mereka mengatakan bahwa bulu itu tidak baik karena jika diusap, bulu tidak kembali ke seperti semua. So Seo No percaya dan hampir menjual bulu itu dengan harga yang murah. Namun Yeon Ta Bal tiba-tiba datang.
Yeon Ta Bal: Gye Pil, potong kedua tangan oran ini!
Pembeli: Kenapa kau ingin memotong tangan kami?
Yeon Ta Bal: Kau menipu pedagang kami agar bisa membeli dengan harga yang murah. Kau membasahi telapak tanganmu dengan keringat sehingga bulu harimau tidak bisa kembali seperti semula.
So Seo No terkejut sekaligus kecewa. Ia merasa kemampuan berdagangnya masih kurang.
Oo Tae datang dan memberi tahu So Seo No bahwa ia sudah menemukan Jumong.

So Seo No menemui Jumong. "Bagaimana kau bisa menemukan aku?" tanya Jumong.
So Seo No: Kau seperti ini karena aku, jadi aku datang untuk menolongmu. Aku ingin kau masuk ke kelompok pedagang kami. Kami akan melindungimu.
Jumong: Aku menyelamatkanmu bukan untuk mendapat hadiah. Terima kasih atas ajakanmu, tapi situasiku saat ini tidak memungkinkan untuk bergabung dengan kelompokmu.
Bu You datang. Jumong mengantarnya masuk untuk mengobati Hae Mo Su.

Jumong duduk seorang diri di padang rumput dekat gubuk. "Apa yang kau lakukan di sana?" Jumong mendengar seseorang berkata. Jumong menoleh dan melihat Hae Mo Su berjalan ke arahnya.
Jumong: Apa kau merasa lebih baik?
Hae Mo Su: Aku hampir pulih, jadi jangan khawatir.
Jumong tersenyum lega dan menuntun Hae Mo Su duduk di rumput.
Hae Mo Su: Bunga liar sangat wangi. Dulu, ada seorang wanita yang gagal aku lindungi. Baunya sangat manis.
Jumong menatap Hae Mo Su sekilas. "Aku... juga memiliki seorang wanita."
Hae Mo Su tersenyum. "Wanita yang kau cintai?"
Jumong: Dia ibuku. Aku... sepertinya juga gagal melindungi ibuku. Aku tidak bisa melindungi diriku sendiri, orang yang sangat tidak berguna.
Hae Mo Su: Apa kakak tirimu ingin membunuh ibumu juga? Kau harus melaporkan mereka ke pihak berwajib BuYeo.
Jumong: Pihak berwajib BuYeo tidak akan bisa berbuat apa-apa pada mereka. Mereka adalah pangeran BuYeo. Aku adalah putra ketiga Raja Geum Wa, Jumong.
Hae Mo Su terkejut. "Apa katamu? Kau adalah putra Geum Wa?"

0 comments:

Post a Comment