Press conference film Eve of The Storm

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Press conference film Eve of The Storm (폭풍전야) ini dilaksanakan hari selasa 9 Maret 2010 pukul 11.00 siang tadi di Ewha Samsung Education Cultural Center, Seoul. Kim Nam Gil mengungkapkan perannya sebagai koki bernama Su In "Cukup sulit memainkan peran sebagai koki" katanya. "Aku cuma bisa bikin ramen"katanya dengan tertawa. Demi akting total dalam film ini, Kim Nam Gil bela-belain kursus masak Kim Nam Gil juga belajar dari peran Lee Sun Gyun dalam drama Pasta "Drama hari ini yaitu Pasta berakting sebagai koki, tuan Lee Sun Gyun menjadi populer karena dia mampu menonjolkan sisi chef profesional, itu sangat sulit" katanya.


Kim Nam Gil menjelaskan secara singkat film Eve of The Storm tentang Su In salah dituduh sebagai pembunuh istrinya dan harus masuk penjara seumur hidup. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk melarikan diri. Su In yang percaya bahwa dia tidak akan jatuh cinta lagi kemudian malah bertemu dan jatuh cinta dengan Mia (Hwang Woo Seul Hye). Kim Nam Gil berharap akan banyak yang datang menonton filmnya.

Kim Nam Gil menceritakan ketertarikannya pada karakter Su In "sebelum selesai membaca script, aku langsung menelpon sutradara Cho Chang Ho bahwa aku tidak ingin kehilangan peran ini". "Kupikir secara pribadi aku tertarik dengan cerita ini" ungkapnya. "Aku mencoba menggambarkan karakternya berdasarkan hubungan asmaraku dulu. Kapan pun aku putus dengan seseorang, itu benar-benar menyakitkanku. Tapi setelah mengerjakan film ini, aku tersadar bahwa hubungan cintaku dulu tidak setragis atau seserius yang dialami Su In. Seiring dengan memotong sayuran dan membuat saus, Kim mengatakan bahwa memainkan karakter yang mencoba mengubur emosinya di hadapan cinta barunya itu menegangkan. "Aku tidak bisa tertawa atau menangis dengan keras, dan sementara melakukan hal itu aku harus mengungkapkan emosiku yang mendalam untuk gadis yang kucintai. Itu benar-benar sulit, "katanya.

Berikut adalah beberapa kutipan pertanyaan dari 10Asia (oleh reporter Lee Ji Hye) :

Reporter : Cinta antara pria dan wanita bukan topik baru. Apa yang membedakan "Eve of The Storm" dari banyak film dan novel romantis yang sudah ada?

Cho Chang-ho : frasa yang pertama muncul di pikiranku ketika berpikir tentang film ini adalah "maksimalisasi emosi. Eve of The Storm meminta bagaimana seseorang yang penuh dengan keputusasaan dapat terus eksis dan menjadi penasaran tentang masa depannya. Aku ingin menyampaikan pesan itu dengan menunjukkan proses bagaimana dua aktor mencoba mencapai cinta mereka.

Reporter : untuk Hwang Woo Seul-hye dan Kim Nam-gil, Anda berdua dianggap sebagai aktor menjanjikan. Apakah ada alasan tertentu Anda memilih untuk mengambil film ini?

Hwang Woo Seul Hye : aku langsung menangis setelah mulai membaca skenario. Dan mataku berkaca-kaca ketika aku bertemu dengan direktur juga. (tertawa) Aku benar-benar menyukai skenarionya. Aku suka skenario yang dapat dibaca dengan baik karena kupikir pasti akan memiliki kualitas sinematik yang tinggi juga.

Kim Nam Gil : Sama seperti dia, aku juga menyukai skenarionya. Meskipun aku memiliki sedikit pengalaman akting, kupikir itu adalah skenario terbaik yang pernah kubaca. Aku pikir aku tertarik dengan skenario film seperti ini.


Reporter :
Anda berdua harus memainkan karakter yang telah banyak tersakiti. Apakah ada kesulitan?

Hwang : Aku benar-benar ingin mengambil peran ini karena benar-benar berbeda dari peran yang telah kuambil di masa lalu - Aku tidak pernah memainkan peran seperti itu. Aku ingin benar-benar ingin ikut ambil bagian sehingga aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan melakukan yang terbaik hingga akhir, tidak peduli apa kesulitan yang kulalui. Tentu saja, aku takut ketika kami membuat film ini karena aku harus memainkan karakter utama wanita dan itu tidak mudah menggambarkan karakternya karena Miya adalah gadis dewasa.

Kim : Aku telah berbicara banyak dengan sutradara dan Hwang tentang situasi karakterku dan menaruh banyak perhatian untuk menciptakan dirinya dengan memanfaatkan pengalaman-pengalaman singkatku untuk berakting sebaik mungkin.

Reporter : Apakah anda pernah terluka oleh cinta seperti karakter Su In dari film ini?

Kim : kupikir mungkin dua atau tiga kali. Aku bukan orang tua tapi aku punya kenangan-kenangan pahit tentang hubungan masa lalu. Dalam film ini, tampaknya beberapa orang menemukan makna hidup baru ketika mereka pergi untuk bertemu orang yang mereka cinta, tetapi pengalamanku dengan cinta tidak melibatkanku untuk pergi ke pintu kematian atau apapun. Meskipun kupikir itu adalah masalah hidup dan mati pada saat itu. (tertawa) Perasaan cinta yang kualami ternyata sangat lemah dibandingkan dengan yang ditunjukkan dalam film.

Reporter : Dalam film, Hwang Woo Seul-hye baik dalam sulap dan Kim Nam-gil dalam memasak. Pasti cukup sulit harus mempelajari keterampilan-keterampilan tersebut dalam berakting.

Kim : sebenarnya aku tidak memasak apa-apa selain ramen di rumah. Antara memasak dan akting, aku secara pribadi tidak yakin mana yang lebih sulit. Aku tahu berakting adalah pekerjaanku tapi sulit untuk menggambarkan karakter Su-In karena ada hal-hal yang aku tidak mengerti tentang dia. Dan aku melakukan banyak usaha dalam berusaha menggambarkan dirinya sebagai seorang koki tapi itu juga sulit. Tidak peduli apa pun jenis pekerjaan itu - baik berakting atau melakukan pekerjaan narator- aku sudah menyadari bahwa tidak ada yang mudah karena aku mengalami keterbatasanku tiap waktu.

Hwang : Proses belajar bagaimana melakukan sulap itu lebih sulit daripada berakting. (tertawa) Itu adalah pertama kalinya dan tubuhku tidak bisa mengikuti berbagai gerakan yang kugunakan. Gerakan tangan terlalu sulit sehingga memang berat secara keseluruhan tapi juga menyenangkan.

Reporter : Ini adalah melodrama yang penuh gairah yang juga menarik tentang pertemuan seorang laki-laki dan wanita dengan nasib tragis. Apakah ada kesulitan dalam mengekspresikan rasa sakit mereka?

Hwang : Ini memang melodrama yang penuh gairah tapi sebenarnya tidak ada ekspresi emosi yang eksplisit. Aku benar-benar merasa sulit karena aku harus mengontrol aktingku. Kami harus menahan diri dalam mengungkapkan cinta kami dalam segala hal yang kami lakukan. Aku tidak bisa menangis atau tertawa terlalu banyak dan percakapan kami harus dibatasi juga. Itulah yang paling tersulit dalam akting.

Kim : Karakterku Su In tidak memiliki pilihan lain kecuali menjadi pasif saat emosinya muncul jadi aku berpikir keras tentang bagaimana aku dapat mengekspresikan dalam suatu cara yang terkontrol dan berkelas karena aku bisa membuat para penonton merasa kecewa jika aku tidak hati-hati. Ini melodrama yang penuh gairah tetapi dalam skenario Su In dan Miya bahkan tidak memegang tangan sekali pun.

Tetapi bahkan hanya dari membaca skenario, aku merasa bahwa aku akan benar-benar ingin memegang tangannya atau memeluknya. Bukan karena ingin memiliki kontak fisik dengan dia, tapi karena sangat frustrasi untuk melihat bagaimana dua emosi meningkat mencapai klimaks. (tertawa) Jadi saya merasa sulit syuting setiap adegan karena aku mencoba untuk mencari tahu bagaimana aku bisa menggambarkan unsur-unsur yang efektif.

Aku juga harus kehilangan banyak berat badan karena situasi Su In yang mengharuskannya. Aku kehilangan begitu banyak berat badan sehingga orang-orang menjadi curiga bahwa aku baru operasi plastik. Tapi itu tak sebanding dengan jumlah yang Kim Myung Min hilangkan untuk film "Closer to Heaven" sehingga tidak menjadi isu yang terlalu mengecewakanku. (tertawa)

Emosi-kebijaksanaan, Su In seharusnya merasakan terisolasi tapi aku suka bermain-main dengan staf di set jadi sutradara mengisolasiku agar membantuku untuk fokus.


Reporter : Kim, drama baru Anda "Bad Guy", yang benar-benar berlawanan dari film ini, akan tayang tepat setelah itu, dan kemudian Anda akan berangkat untuk wajib militer


Kim : karakterku Geon Wook dari "Bad Guy" dan Soo In dari "Eve of the Storm" sangat berbeda. Geon wook adalah karakter aktif yang menggunakan pikiran jenius dan daya tarik untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan Su In yang lebih pasif dalam hal emosinya.

Sedangkan untuk pergi untuk militer, aku mendapat begitu banyak telepon tentang berita-berita yang mengatakan bahwa aku akan berangkat pada bulan Juni, dan aku saat itu sedang tidur. (tertawa) Drama ini akan ditayangkan sampai awal Agustus jadi aku akan berkemas dan pergi ke militer antara musim gugur dan musim dingin.

Bekerja sebagai seorang aktor memang penting tapi kupikir dua tahun menghabiskan bekerja sebagai pekerja layanan publik juga akan signifikan dan berharga bagiku. Aku ingin menggunakan waktu secara efisien untuk diri sendiri.

Reporter : Apa jenis audiens yang akan Anda sarankan untuk menonton "Eve of The Storm"


Cho Chang Ho : Aku berharap bahwa Korea yang memiliki lebih dari 8.000 won dalam saku mereka akan menontonnya. Dan di antara mereka, khususnya yang telah terluka dan sangat memerlukan penghiburan.

Hwang : Aku berharap siapapun yang sedang penuh cinta atau ingin mencintai seseorang untuk menonton film ini. Baik Kim dan aku bekerja keras untuk film ini - kami mencoba mengontrol akting kami yang terbaik yang kami bisa saat kami menempatkan diri melalui rasa sakit karakter yang kami perankan - dan itu ternyata berarti besar jadi kupikir ini film yang bagus untuk para kekasih.

Kim : Mereka berdua tidak jujur. Saya hanya berharap akan banyak orang yang menontonnya. (tertawa) Ketika kau tidak tahu banyak tentang cinta, itu jauh lebih murni dan kau dapat lebih berani tentang hal itu, tapi aku pikir semakin banyak yang kau tahu, semakin sulit untuk mendapatkannya. Saya berharap orang-orang seperti itu akan datang untuk menonton film ini dan berharap banyak yang menyukainya.

Foto lainnya (utk memperbesar klik kanan : open in new tab)

0 comments:

Post a Comment