Wish Upon A Star episode 8

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Pal Kang dan Kang Ha, keduanya masih dalam tahap emosional tinggi. Mereka saling melotot satu sama lain. Pa Rang ketakutan, ia menangis keras, Pa Rang memohon pada Kang Ha agar mengampuni kakaknya, ia berkata kakaknya tidak tahu apa yang dilakukan dan tidak sengaja menampar Kang Ha. Pa rang mohon agar Kang Ha tidak mengusir mereka dari rumah.

Raut muka Kang Ha berubah sedikit dan ia pergi. Dalam kamarnya, Kang Ha mengingat semua kejadian tadi dan ia ingat Pal Kang memanggilnya, si Brengsek tanpa hati.

Pa Rang menangis dan tanya jika mereka diusir karena dirinya apa yang akan terjadi nanti? Pal Kang mencoba mendiamkan dan menenangkan adiknya, dan ia memutuskan menemui Kang Ha. Pal Kang masuk dan minta maaf karena sudah marah dan tanya apa pipi Kang Ha sakit karena tamparannya. Kang Ha menjawab dengan sarkastis, "Si Brengsek tanpa hati ini perlu tidur, jadi tolong keluar." Respon Kan Ha membuat Pal Kang merasa Kang Ha sudah tidak terlalu marah lagi.


Karena saat Pal Kang berjanji akan membuat sarapan lengkap untuknya besok pagi dan bukan hanya sarapan ala Barat yang lebih simpel (sandwich, roti bakar, selai ) Kang Ha langsung berkata, "Dan jangan memecahkan kuning telurnya saat digoreng!"

Pal Kang merasa bingung tapi ia tahu Kang Ha tidak marah lagi.

Ju Hwang mendapat upah 20 ribu won atau Rp 200 ribu di hari pertama ia kerja di PC room, dan ia keluar dengan senang. Di luar ia dicegat oleh 3 orang temannya yang lebih besar, mereka berkata lebih baik uang Ju Hwang dititipkan pada mereka saja. Ju Hwang tahu mereka memerasnya dan ia mencoba lari, tapi ditangkap oleh ketiga anak itu dan ia ditendang lalu mereka mencuri uang Ju Hwang.


Sambil menahan tangisnya, Ju Hwang pulang ke rumah dan mencoba menyembunyikan lukanya dari Pal Kang. Kakaknya tanya bagaimana Ju Hwang bisa terluka, ia bertanya apa Ju Hwang sudah berkelahi. Ju Hwang yang sedang kesal, marah dan berteriak pada kakaknya lalu lari keluar dari pintu depan. Kang Ha melihat kejadian itu dari lantai 2.



Jae Young mabuk dan Jun Ha mengantarnya pulang. Jae Young merasa ia bodoh sekali karena sudah ditolak Kang Ha beberapa kali. Jae Young bersandar pada Jun Ha, Jun Ha melepaskan Jae Young dan pergi. Jae Young berkata, "Pasti akan lebih menyenangkan jika itu adalah kau. Kau baik sekali. Tapi mengapa bukan kau?"

Jun Ha berkata dengan berat, "Kau pasti sudah sangat mabuk sehingga berkata hal2 remeh."


Kang Ha keluar, ia tahu Ju Hwang ada di luar kedinginan. Kang Ha menyuruh Ju Hwang masuk. Karena Ju Hwang tidak punya uang, tidak seharusnya Ju Hwang lari. Ju Hwang pulang saja, daripada merendahkan imagenya.

Ju Hwang berkata dia bukan anak dengan image seperti itu. Ju Hwang adalah anak yang termasuk paling kecil di sekolah, itulah mengapa anak2 mengganggunya. Ju Hwang tidak punya kekuatan. Dia mengaku bahwa ia kerja di PC room dan ia dirampok teman kerjanya sendiri.

KAng HA berkata bahwa mempunyai kekuatan tidak ada hubungannya dengan tinggi badan, dan tanya mengapa Ju Hwang tidak mengatakan yang sebenarnya pada kakaknya. Ju Hwang menjawab, tidak akan ada gunanya. Ju Hwang lalu masuk, dan Kang Ha berkata, "Kau bukan anak tanpa kekuatan."

Jun Ha pulang dan ia melihat saat Kang Ha dan Ju Hwang ngobrol. Lalu komentar, "Sekarang kau bahkan ngobrol dengan anak-anak. Kau berubah banyak." Kang ha membela diri, "Keluarga itu yang terus saja berbicara dengan aku." Jun Ha membalas, "Tidak seperti dirimu, sekarang kau membuat alasan."


Malam itu anak2 tidur dengan rapat, mereka saling menjaga agar Pa Rang tidak pergi ke mana-mana. Paginya, Kang Ha bangun dan ia meraba tempat dimana Pa Rang biasa tidur, ia tidak menemukan Pa Rang. Ekspresi Kang Ha agak aneh, kecewa tidak, senang juga tidak.

Tae Kyu terbangun dengan panik, ia menemukan wanita di sisinya dan wajahnya penuh lipstik!. Tae Kyu ketakutan, mengapa ia ada di sini? Mengapa wanita ini disini? Wanita itu mengingatkan Tae Kyu, "Kita sudah setuju untuk menikah."



Tae Kyu ketakutan, dan merasa ia sudah mengkhianati Pal Kang, "Tidak! Sayang, maafkan aku!"

Tiba di rumah, Tae Kyu bergabung dengan keluarganya di dapur. Jun Ha (karena memang ini rencananya) dengan terus terang tanya mengenai wanita yang ditemui Tae Kyu dan rencana pernikahan mereka. Tae Kyu mencoba menutup mulut pamannya, ia pikir Pal Kang akan marah, sebaliknya Pal Kang justru mengucapkan selamat. Cho Rok, justru ngambek. Ia marah berat. "Aku tidak tahu kalau kau adalah pria seperti itu! Pengkhianat!"



Untuk berbaikan, Tae Kyu mentraktir anak2 pizza dan ayam goreng. Anak2 yang lain dengan senang menyantapnya, tapi Cho Rok tidak mau makan, ia duduk membelakangi Tae Kyu, dan Tae Kyu minta Cho Rok memaafkannya.

Tae Kyu malu terhadap dirinya sendiri dan ia berkata pada Cho Rok bahwa ia juga tahu perasaan Cho Rok, tapi Tae Kyu mengingatkan Cho Rok untuk "mencintai orang berdosa dan membenci dosanya." Bwa haha Sambil berlutut, Tae Kyu berkata bahwa Cho Rok adalah satu2 nya harapannya. Akhirnya Cho Rok dengan menggerutu berkata, "Jika kau mengecewakan aku lagi, aku bahkan tidak akan memanggilmu kakak."



Upacara pemakaman untuk ayah klien Pal Kang sudah berakhir. Klien Pal Kang mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya. Pal Kang berharap ia bisa ikut ke penguburannya, tapi klien Pal Kang berkata Pal Kang sudah banyak membantu, dan ia akan mengatakan pada sepupunya mengenai Pal Kang, ia harap Pal Kang mau mampir dan menawarkan asuransi pada sepupunya. (nah..asyik kan..ada prospek nih..)

Pal Kang mengucapkan terima kasih atas kebaikannya, dan langsung ke RS untuk menjenguk ibu kliennya. Pal Kang duduk dekat wanita tua itu, yang menangis lagi karena ia tidak bisa menghadiri penguburan suaminya.


Pal Kang berusaha menghibur wanita itu dan ia menyanyikan lagu yang sudah ia latih, lagu yang selalu ditanyakan wanita itu. Kang Ha melihatnya dari jauh, ia habis menjenguk Presdir Jung. Wanita itu justru menangis sedih karena lagu itu mengingatkannya pada almarhum suaminya. Pal Kang langsung mengganti lagunya dengan yang lebih ceria.

Tidak seperti biasanya, Kang Ha saat melihat Pal Kang keluar dari RS, meminggirkan mobilnya dan menawarkan tumpangan, tapi ia berkata dengan menggerutu, "Ayo masuk, apa kau mendengarku?" Pal Kang heran sampai menggaruk-garuk kepalanya. Ia masuk dan masih bertanya-tanya.

Tiba-tiba perut Pal Kang sakit dan ia minta Kang Ha menghentikan mobilnya. Pal Kang tidak bisa menuggu sampai di rumah. Ia perlu toilet sekarang. Kang Ha mengomel tentang keluarga Jin dan insiden perutnya. Pal Kang membalas, ya kau harus berbagi toilet dengan 6 bersaudara, coba saja.



Sementara Kang Ha menunggu di mobil, ia merasa ada yang aneh. Kang ha mengendus- endus, ia menemukan sumbernya...popok baby Nam perlu diganti. Kang Ha tidak bisa menunggu Pal Kang karena ia tidak tahan baunya. Kang Ha gila kebersihan jadi ia tidak tahan melihat popok baby Nam kotor.

Popoknya ada poop-nya :) dan Kang Ha berusaha menggantinya dengan popok baru. Dalam prosesnya jari Kang Ha terkena poop (iyeww), yang lalu mengenai kemejanya dan membuat Kang Ha sangat jijik.

Pal Kang kembali ke mobil dan Kang Ha menyuruhnya beli sabun untuk cuci tangan karena sabun di toilet tadi habis. Mereka tidak punya uang tunai, maka Kang Ha memberikan kartu kreditnya. Pal Kang berkata masa beli sabun pakai kartu kredit, bagaimana kalau beli susu formula sekalian, Kang Ha bisa memotong dari gajinya.


Ketika Pal Kang kembali dengan sabun, Kang ha mencuci tangannya dan berniat membuang kemejanya. Pal Kang merasa itu pemborosan, ia berkeras mencuci kemeja Kang Ha dan mengeringkannya dengan pengering tangan. Pal Kang tidak bisa mengeringkan dengan tuntas maka kemeja Kang Ha sedikit lembab. Tapi Pal Kang berkata bajunya akan kering dengan sendirinya.



Sayangnya, ketika mereka kembali ke mobil, mobilnya hilang. Mereka lapor polisi, mereka tidak berharap banyak, karena Pal Kang meninggalkan kuncinya di dalam mobil, ia pikir mereka akan segera kembali. Ini seperti minta pada pencuri untuk mengambil mobil mereka. Kang Ha hanya bisa menatap dengan marah saat polisi itu salah mengira mereka adalah suami isteri.

Pal Kang merasa menyesal lalu berkata, "Kau tidak perlu membayarku." Paling tidak Pal Kang punya kartu metro, maka mereka bisa naik kereta api bawah tanah untuk pulang.



Tapi, dalam kereta api ada seorang paman yang mabuk duduk di samping Kang Ha terus muntah..! ke seluruh tubuh Kang Ha. Kang Ha benar2 tidak tahu harus bagaimana, sudah cukup buruk mereka dikira pasangan suami isteri oleh penumpang yang lain, tapi sekarang benar2 mimpi buruk.


Mereka mencari toilet lagi, Pal Kang mencuci jas Kang Ha di wastafel. Kang Ha mau membuangnya, tapi Pal Kang berkata Kang Ha akan membeku hanya dengan kemeja. (ehm begini ya..Kang Ha bawa credit card kan..mengapa Pal Kang ngga beli baju baru saja dengan kartu itu, Kang Ha dan Nam tunggu di toilet, ya udahlah..mungkin tokonya jauh.) Dan sayangnya pengering tangan di kamar mandi itu rusak, yang berarti Kang Ha harus mengenakan jas yang basah.


Kang Ha menggigil saat mereka turun ke stasiun subway, dan Pal KAng melihat penjual makanan, mereka harus makan kata Pal Kang agar hangat Pal Kang makan baso ikan dengan antusias. Pal Kang mencoba menyanjung Kang Ha, ia bicara dengan baby Nam, paman pengacara ini benar2 orang yang baik, mengapa? karena bahkan di hari mobilnya dicuri, ia membelikan kita baso ikan. Nanti kalau kau besar, kau harus menjadi orang yang baik seperti paman pengacara ya!


Ketika mereka sampai di luar, Pal Kang mau makan ddukkbokki (kue beras asam manis) juga. Kang Ha tidak berselera, tapi Pal Kang meneruskan dengan makan sundae (sosis babi), cumi goreng, dan mandoo (pangsit Korea, mirip2 kuo tie, pangsit isi daging cincang dan sayur ).

Kang ha bengong dengan selera makan Pal Kang. Setiap kali Kang Ha membayar sesuatu, Pal Kang mengatakan, "Kau bisa memotongnya dari gajiku."


Kang Ha mengingatkan Pal Kang bahwa bukankah tadi Pal Kang bilang bahwa ia tidak perlu membayarnya. Pal Kang tanya apa benar Kang Ha berniat tidak membayarnya.



Tapi Pal Kang semangat lagi saat ia melihat penjual ubi bakar. Adik2nya sangat menyukainya. Kang Ha pesan 5000 won, Pal Kang tanya penjualnya dengan nada yang membujuk, 5000 tidak akan dapat banyak, iya kan? Yah baiklah 5000 won saja. Kang Ha berkata, "Beli 10 ribu won."


Mereka berjalan pulang, Kang Ha menggigil, dan bersin. Dengan ngomel ia mengambil ubi dari tangan Pal Kang, yang bertanya, "Tidakkah kau merasa berterima kasih?" Kang Ha melihat Pal Kang dengan bingung, "Apa?"

Pal Kang : "Kau mungkin tidak pernah makan ubi bakar manis dari pedagang kaki lima sebelumnya. Kau akan mati tanpa mengetahui seperti apa rasanya, tapi aku sudah menunjukkannya padamu. Aku pikir kau akan merasa berterima kasih."
Kang Ha : "Popok dengan kotoran bayi, kehilangan mobilku, orang muntah di bajuku, berjalan kesana sini dengan baju basah di tengah musim dingin, ya, aku BENAR2 sangat bersyukur aku bisa mati."
Pal Kang, tertawa : "Meskipun kau bicara seperti itu, kau benar2 berterima kasih, kan? Jadi..tolong bayarkan gajiku!"
Kang Ha tidak bisa omong lagi.

Sesampainya di rumah, anak2 menikmati ubi bakar mereka. Mereka heran apa benar Kang Ha yang membelikan ini. Pa Rang membela Kang Ha dan berkata ia benar2 orang yang baik. Cho Rok membela Tae Kyu yang mengeluarkan lebih banyak uang untuk pizza dan ayam. No Rang berkata jika mereka hanya memikirkan uang, kalian materialistik. Jika kalian memikirkan perasaan maka Jun Ha yang paling baik.

Kang Ha bersin2 di kamarnya, Pa Rang berjingkat masuk ke kamar Kang Ha, yang bergelung di dalam selimut. Pa Rang mengucapkan terima kasih pada Kang Ha karena membelikan ubi, dan ia melihat ekspresi Kang Ha, Pa Rang tanya apa ia sakit. Kang Ha berkata tidak, tapi jelas kelihatan ia sakit.

Pa Rang lari ke kakaknya dan berkata Kang Ha benar2 terlihat sakit, maka Pal Kang masuk dengan membawa teh hangat.


Kang Ha meminta Pal Kang pergi, dan ia menolak teh. Tapi Pal Kang merasa tidak enak dan masuk juga. Ia duduk di dekat Kang Ha dan minta agar Kang Ha minum teh hangat. Pal Kang berkata ia minta maaf karena menyebabkan lebih banyak masalah dengan penyesalannya. Misalnya, Pal Kang merasa menyesal tentang popok yang kotor, tapi berakhir dengan hilangnya mobil Kang Ha. Pal Kang merasa tidak enak mengenai malam ini dan ia tidak bisa omong lagi.


Pal Kang memegang dahi Kang Ha, dia merasa Kang ha demam. Kang Ha berkata bahwa ia tidak apa2 dan ia bisa pergi sekarang. Pal Kang jadi tidak berani mengganggu Kang Ha. Pal Kang menyiapkan kompres dingin untuk demam Kang Ha, tapi mondar mandir dan ragu untuk masuk ke kamar Kang Ha lagi, ia tidak mau membuat Kang Ha lebih kesal lagi.

Jun Ha pulang dan Pal Kang langsung minta tolong Jun Ha untuk membawakan kompres ke atas.

Jun Ha mau dan ia mengecek kakaknya, ia minta Kang Ha ke RS saja. Kang Ha merasa tidak perlu, Kang Ha melihat Jun Ha senyum. Jun Ha menjelaskan bahwa Kang Ha yang sering dipanggil Pria besi akhirnya terlihat sebagai manusia biasa sekarang.

Jun Ha ke dapur dan ia melihat Pal Kang menyiapkan air lemon, ekspresi Jun Ha sedikit berubah melihatnya memperhatikan Kang Ha. Jun Ha tanya, "Kau belum menyerah dengannya, benar kan?"

Pal Kang tidak menanggapi, ia berkata ia sudah bisa memikir dengan baik. Pal Kang hanya merasa tidak enak sudah menyebabkan banyak kesulitan pada Kang Ha hari ini. Pal Kang menjelaskan, "Aku tidak akan memikirkan yang lain2 sampai Nami lulus dari universitas. Saat aku masuk rumah ini, aku memotong rambutku di kamar mandi sauna dan memutuskan bahwa aku bukan lagi seorang wanita. Aku hanya seorang ibu sekarang."


Paginya, Kang Ha menemukan air lemon di samping tempat tidurnya, ia meminumnya. Ada surat di sampingnya, Kang Ha membacanya :

Dari Pal Kang : "Kalau aku sudah mendapatkan gajiku, aku akan membelikan vitamin yang benar2 bagus untukmu. Benar, kau bisa percaya padaku. Maka hari ini, aku minta maaf dengan air lemon ini."

Kang Ha senyum. Sementara itu Pal Kang menyiapkan bubur beras. Tapi Kang ha tidak memakannya, Kang Ha turun dan sudah berpakaian lengkap siap ke kantor. Kang Ha tidak membuang waktu dan langsung menuju pintu, Pal Kang mengikutinya dan berkata, "Kau pasti sangat membenciku karena membuatmu sakit." Kang Ha menjawab dengan menggerutu seperti biasanya, "Yah sepanjang kau menyadarinya."


Pal Kang tidak terlalu tersinggung, ia hanya berkata mengapa Kang Ha bisa semudah itu bicara kata2 kejam.

Kakek/ Presdir Jung sudah mendengar pesan terakhir melalui voice mail dari ayah Pal Kang dan ia putus asa mendengar bahwa keluarga Jin meninggal dalam kecelakaan mobil. Sekarang Presdir Jung sudah ingat lagi, ia pergi ke lingkungan lama tempat tinggal Pal Kang dan kali ini ia mengenali Man Soo dan tanya kemana Pal Kang pergi. Presdir Jung pergi saat mendengar bahwa Pal Kang pindah.

Ternyata Pal Kang juga ada di sekitar situ, ia menemui orang tua Man Soo untuk urusan polis asuransi mereka. Man Soo berkata pada Pal Kang bahwa Kakek Jung ada di sini mencarinya. Pal Kang langsung segera menyusul ke arah yang di tunjuk Man Soo.


Kakek Jung sudah pergi. Tapi saat Pal Kang menuju halte bus, dia melihat sosok familiar dan ia memanggilnya. Wajah kakek Jung menjadi cerah saat mengenali Pal Kang.

0 comments:

Post a Comment