Sinopsis City Hunter episode 4

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Kyeong Hee menemui Presiden Choi dan Presiden berkata kalau dia dengar kondisi Kyeong Hee dari dinas rahasianya.
Presiden : Aku mencoba untuk melawan mereka yang tidak mengakui pengorbanan Mu Yeol.

Kyeong Hee heran, pengorbanan-nya? bukankah dia hilang? Kau pasti tahu sesuatu.
Kyeong Hee mendesak Presiden, apa sebenarnya yang terjadi. Tapi Presiden ingin tahu kabar Jin Pyo.

Kyeong Hee : Jin Pyo? 28 th lalu..dia mengambil putraku yang masih bayi dan menghilang. Itu terakhir kalinya aku melihatnya.
Kyeong Hee minta Presiden janji untuk membantunya mencari putranya. Presiden baru tahu kalau Mu yeol punya anak.

Kyeong hee : Apa sebenarnya yang terjadi dengan Mu Yeol? Dimana anakku?kau pasti tahu sesuatu, ya kan?
Presiden : Jika aku tahu, apa aku akan mencari sampai ke sini?

Kyeong Hee : Kau kan Presiden negeri ini, apa ada orang yang tidak bisa kau temukan? Anakku..putraku.. aku hanya ingin bertemu dengan-nya sekali saja.
Presiden menghela nafas (Ini papanya Dong Yi kan? baru sadar aku...)

Jin Pyo marah2 : Aku menyuruhmu untuk membunuhnya, tidak menyerahkannya ke kantor Jaksa Penuntut!
Ini cara Yoon Sung mengatasi Lee.

Jin Pyo skeptis, apa kau benar2 percaya kalau Jaksa akan menyelidiki kebenaran-nya? Jika mereka takut pada opini publik, mereka tidak akan membiarkan anggota tim kami mati sia-sia waktu itu.
Jin Pyo : Mereka hanyalah sekelompok orang tanpa hati nurani, rasa tanggung jawab atau kesetiaan !

Yoon Sung minta maaf, tapi darah yang tercurah karena balas dendam..dia tidak ingin terlibat di dalamnya.
Jin Pyo : Jika kau anakku, jangan biarkan mereka hidup lagi.
Yoon Sung : Jika kau benar2 ayahku, apa kau akan membiarkan aku melanjutkan balas dendam ini?

Jin pyo bersumpah akan menghancurkan mereka yang menghancurkan dirinya. Yoon Sung berkata jika dia membunuh mereka, apa istri dan anak-anak mereka akan melepaskan aku?
Yoon Sung : Ini hanya akan menjadi lingkaran balas dendam yang tidak ada akhirnya.

Jin Pyo akhirnya membuat kesepakatan, jika kau menemukan target kedua sebelum dirinya, maka Jin Pyo akan membiarkan Yoon Sung menyelesaikan dengan caranya.
Tapi kalau Jin Pyo yang menemukan orang itu lebih dulu, maka orang itu akan mati.

Sebelum pergi, Jin Pyo berkata kalau Yoon Sung lebih baik menemui ibunya. Karena sudah ada di sini. Meskipun dia membuangmu.
Yoon Sung menghela nafas.

Yoon Sung jalan ke warung makan Kyeong Hee dan melihat ibunya duduk minum untuk menenangkan diri. Ibunya tampak lelah dan sedih. Kyeong Hee menyadari kehadiran Yoon Sung dan berdiri, selamat datang. Silahkan duduk.
Kyeong Hee : Kau mau pesan apa?
Yoon Sung : Ramen.

Kyeong Hee segera menyiapkan untuk Yoon Sung. Yoon Sung mengamati ibunya.

Tiba-tiba, Nana, putri Da Hye dan Eun Ha juga datang. Ternyata Nana suka makan disini dan berkata kalau kue beras disini enak. Nana promosi pada keduanya. Mereka tidak menyadari Yoon Sung yang duduk di dekat mereka.

Nana akrab dengan Kyeong hee. Bibi, aku datang lagi. Kyeong Hee senang.
Eun Ha tidak ingin makan karena makan gorengan harus ditebus dengan tendangan taekwondo sebanyak 256 kali untuk membakar kalorinya.

Nana tidak peduli, dia bahkan berkata jika tertekan atau kalah dalam berkelahi, dia ingin makan makanan pedas disini dan semua perasaan tidak enak akan lenyap.

Nana berdiri untuk mengambil air minum untuk mereka. Lalu saat mendekati meja Yoon Sung, Nana kaget, eh? Lee Yoon Sung-ssi..
Nana heran, bagaimana Yoon sung tahu tempat ini?
Yoon Sung : Aku baca blog dan katanya makanan disini enak.

Jelas ini membuat putri Presiden semangat dan langsung pindah tempat duduk. Dr. Lee Yoon Sung, ada soal matematika yang tidak bisa kupecahkan, maka kak Nana mengajakku kesini.
Da Hye : Dia bilang kalau aku makan kue beras disini maka aku tidak akan punya masalah dalam testku.

Yoon Sung mengejeknya, jika dia makan ini selama 365 hari, dia pasti akan jadi sarjana nasional.
Nana kesal. Da Hye membujuk Yoon Sung lagi, ayolah jadi guruku, ya?

Kyeong Hee selesai dengan ramen Yoon Sung, ia membawanya ke meja dan memuji Yoon Sung, wah kau masih muda tapi sudah bergelar Doktor, orang tuamu pasti bangga.

Yoon Sung tertegun. Nana melihat wajah Kyeong Hee yang pucat dan cemas, bibi apa kau sakit? kau kelihatan...
Kyeong Hee : Bukan apa-apa, aku cuma semakin tua dan bisnis ini membuatku kelelahan.

Yoon sung tiba-tiba merasa tidak enak hati. Ia mengeluarkan uang dan berkata tidak selera makan lalu jalan pergi.
Kyeong Hee kaget, jika tidak enak, dia bisa membuatnya lagi. Tapi Yoon Sung tidak mengacuhkannya dan tetap pergi.

Da Hye tersinggung karena ia pikir Yoon Sung pergi karena dirinya. Nana merasa Yoon Sung agak aneh.

Malamnya, Nana sedang asyik makan ramen saat Yoon Sung telp dalam keadaan setengah mabuk. Hei sopir!
Nana kesal sekali. Yoon Sung minta dijemput di Blue Moon, Samcheongdong.

Di tempat yang sama, Jaksa Kim juga bertemu dengan atasannya. Yoon Sung dan Kim sempat bertukar pandang dan mengangguk.

Boss : Alasan aku memintamu kesini adalah karena masalah Lee Kyung Wan. City Hunter itu juga harus diseret ke pengadilan. Masyarakat mungkin tidak akan setuju.

Tapi menculik Lee Kyung Wan, memasukkan-nya ke dalam boks dan mengirim-nya ke Kantor Jaksa, bukankah itu melanggar hukum? bagaimana kita bisa membiarkannya?

Jaksa Kim : Maksudmu kau ingin aku menangkap City Hunter? Apa itu maumu?
Bossnya berkata mereka tidak punya pilihan.

Lalu Nana datang. Ia melihat Jaksa Kim dan mengangguk. Tapi Yoon Sung langsung berseru, hei, cepat kesini!
Nana kesal tapi langsung memegang lengan Yoon Sung, aku datang secepat mungkin.

Yoon Sung jalan keluar dibantu Nana. Yoon Sung sedang tidak enak hati dan Nana langsung menyeret Yoon Sung keluar, tapi ia menjatuhkan dompetnya.

Parahnya lagi uang Nana sebagian besar koin semua dan menggelinding kemana-mana.

Nana langsung membungkuk dan mengumpulkan koinnya. Jaksa Kim juga ikut membantu. Tapi Yoon Sung kesal dengan semua ini dan jalan melangkah di tengah mereka, benar2 menjengkelkan.

Nana berseru mengejar Yoon Sung, Lee Yoon Sung, tunggu!
Jaksa Kim tidak senang dengan kejadian itu.

Nana menyetir dan marah pada Yoon Sung yang duduk di belakang, apa orang tuamu tahu kalau kau hidup seperti ini? hari-harimu selalu dihabiskan di night club, wanita atau bar..
Yoon Sung : Menyetir saja.
Nana : Kau belajar bicara seperti itu dari siapa? dari ibu? atau ayahmu?

Yoon Sung : Kubilang menyetir saja.
Nana : Aku sudah tahu, kau pasti punya orang tua kaya yang akan memanjakanmu sejak kecil. Kau seperti bunga dalam rumah kaca, selalu dirawat, ya kan? Semua sudah jelas.
Tapi, apa kau bicara dengan ibumu seperti ini?

Yoon Sung tidak tahan lagi, aku kasar karena aku tidak punya ibu sejak aku lahir, tahu?! oh my...mata Yoon Sung berkaca-kaca.
Hentikan mobil, terlalu sumpek disini.

Nana segera menghentikan mobil dan mencari minum.

Yoon Sung berdiri di jembatan penyeberangan dan bicara sendiri tentang ibunya. Bukankah seharusnya kau bahagia? bukankah seharusnya kau hidup dengan baik?
Aku benci melihatmu jadi begitu menyedihkan. Aku juga benci kau kelihatan tua.

Nana datang dan mengulurkan pocari sweat dingin, minum ini.

Nana minta maaf atas semua perkataan-nya tadi, ini karena nada suaramu, aku jadi kesal.
Nana : Tapi paling tidak, kita sama-sama tidak memiliki ibu. Kita sama dalam hal itu.

Yoon Sung : Kenapa kau terus saja mengikat kita bersama?
Nana : Lagipula, mengenai tidak punya ibu, kita bisa saling mengerti lebih lagi,..

Yoon Sung : Aku tidak ingin mengerti dirimu. Aku tidak menyukaimu karena kau tidak berguna. Aku juga tidak suka jadi terlalu kuat sehingga sulit dipercaya. Apa itu Jaksa Penuntut?
Apa kau mengenalnya dengan baik? Apa kau dengan mudahnya akrab dengan pria? Aku tidak mengerti. Aku tidak mau mengerti.

Nana menghela nafas dan dengan ringan berkata akan melepaskan Yoon Sung kali ini karena paling tidak Nana pernah hidup bersama ibunya selama 17 th, jadi paling tidak hatiku 3 inci lebih tebal.

Yoon Sung : Apa?
Nana : Meskipun kau dipenuhi duri seperti landak yang akan menikamku, hari ini aku akan melepaskanmu.
Karena..ada kalanya aku juga sangat ingin bertemu dengan ibuku. Jadi hari ini, aku akan melepaskanmu.

Yoon Sung : Lalu, setelah hari ini?
Nana : Tentu saja, kau akan mati. Aku akan memukulimu sampai mati.

Keduanya minum sambil memandang jalan, kau tidak jelek, kata Nana ke Yoon Sung. Aku juga merindukan ibu!

Yoon Sung pulang dan paman Shik Joon kaget, Kapten sudah kembali? Kapan? Mengapa?

Shik Joon mencemaskan Yoon Sung, kau sudah minta maaf dengan baik-baik kan? Jika tidak, kita berdua akan mati, Nak. Apa yang harus kita lakukan?

Yoon Sung : Ayah dan aku. Kami berlomba sekarang.
Shik Joon kaget, lomba seperti apa? Ia mengeluh, anak ini..kenapa selalu ingin lomba dengan Kapten?

Yoon Sung hanya berkata jika Shik Joon tidak suka caranya maka tidak perlu membantunya.
Yoon Sung : Meskipun ayahku kehilangan rekannya, aku kehilangan kedua orang tuaku. Dibandingkan aku, yang sudah dibuang oleh ibuku, dendamnya tidak mungkin jauh lebih besar dariku, ya kan?

Shik joon : Lalu kenapa kau mengirim-nya ke kantor Jaksa? kenapa tidak langsung kau bunuh saja?

Yoon Sung : Jika masalah ini bisa berakhir, aku juga ingin hidup normal seperti orang lain. Jika aku menjadi pembunuh, yang sudah membunuh ayah dan suami orang lain, maka apa kau pikir aku akan bahagia?
Shik Joon menghela nafas : Kau terlalu baik hati.

Shik Joon tetap disisi Yoon Sung, sejak Yoon Sung menyelamatkan nyawanya, Shik Joon sudah memutuskan untuk membela Yoon Sung. Kapten tidak akan membunuh kita, ya kan?

Paginya, Yoon Sung pergi ke butik dan tebak siapa yang ada disana, yak, Jaksa Kim! Keduanya saling mengangguk, tapi diam-diam saling memaki.

Yoon Sung menyindir, sepertinya sejak kemarin kau mengikutiku.
Kim : Lee Yoon Sung, sepertinya kau hanya mengunjungi bar dan toko bermerek di Korsel.

Yoon Sung : Aku lihat berita, sepertinya kau bertanggung jawab untuk kasus Lee Kyung Wan, atau apa itu.
Sepertinya kau cukup sibuk.

Kim : Seperti orang lain, aku menikmati hidup sambil kerja. Itu prinsip hidupku.

Keduanya melihat dompet pink yang sama dan menyukainya. Keduanya mengambil barang yang sama, maaf apa bisa melihat ini? Persis adegan JP-JK BBF.

Keduanya rebutan dompet. Kim tanya apa kau ingin mengulang CCTV untuk menentukan siapa yang duluan?
Pramuniaga berkata mereka punya stok dompet seperti ini cukup banyak.

Jaksa Kim mengulurkan gantungan kunci, bisa tolong dibungkus dengan ini? terima kasih.

Yoon Sung dan Kim keluar sambil menenteng bungkusan yang sama. Kim menyindir, apa itu hadiah untuk pacar semalam-mu?

Yoon Sung : Tidak, kau tidak perlu memberikan hadiah untuk wanita yang hanya akan kau lihat semalam, biasanya aku yang dapat hadiah.
Yoon Sung pergi duluan.

Jaksa Kim memberikan penjelasan di kantor, kalau surat penangkapan sudah dikeluarkan dan Lee Kyung Wan juga sudah mengakui korupsi, jadi tidak akan ada masalah dalam sidang di Konggres.

Bossnya tetap ingin menemukan City Hunter. Jaksa Kim berkata kalau mereka sudah memeriksa no plat kendaraan yang dipakai orang itu dari CCTV, tapi platnya palsu.
Wajahnya juga tidak bisa dikenali karena memakai topi. Mereka juga sudah memeriksa paket dengan seksama tapi tidak menemukan sidik jari.

Boss : Tidak ada yang bisa menemukan orang yang menculik anggota Konggres. Bahkan orang itu bisa mengikatnya dan mengirimkan-nya ke kantor Jaksa.
Bossnya meminta semua keluar kecuali Jaksa Kim.

Putri Presiden ngambek dan ingin minta guru les. Ibunya membujuk, dia akan mencarikan guru tapi Da Hye harus ikut kelas tambahan.
Ibunya mengancam, jika kau tidak lulus ujian masuk lagi, ayahmu tidak akan bisa mengangkat kepalanya.

Nana dan Eun Ha berdiri di dekat pintu. Mereka hanya menghela nafas saat Da hye memohon agar Yoon Sung dijadikan guru lesnya.
Ia akan pergi mengikuti kelas tambahan jika ibunya janji.

Masyarakat mulai demonstrasi di depan gedung Parlemen, mereka minta Lee Kyung Wan turun. Kita tidak bisa membiarkan konggres menyakiti anak-anak kita!!

Di dalam, kelompok tiga bertemu. Mereka adalah Chun Jae Man, Kim Jong Shik/ayah Jaksa Kim, dan Seo Yong Hak.

Mereka pusing karena protes itu dan akuntan lama yang mengambil alih dan memeriksa dana kesejahteraan, juga grup komunitas yang sudah dibentuk karena masalah ini.
Kita juga tidak bisa menyusahkan Presiden..kita benar2 dalam kesulitan. Tapi mereka sepakat untuk menjauhi Lee Kyung Wan.

Lee Jin Pyo berdiri di tepi pantai dan mengenang kembali saat anggota tim-nya mati satu persatu di laut.
Seorang pria mendekatinya, namanya Kim Sang Gook. Apa anda yang telp?

Jin Pyo membenarkan, aku Lee Jin Pyo. Senang bertemu denganmu. Sang Gook heran, bagaimana Jin Pyo kenal dirinya.

Jin Pyo : Kau dulu seorang polisi kan? Kau biasa menggunakan identitas polisimu untuk mengakses data dalam jaringan intelijen polisi dan NIS (Network Information Service). Itulah mengapa kau dikeluarkan dari kantor.

Sang gook : Aku tidak tertarik dengan misi orang lain.

Jin Pyo : Sersan Kim Sang Jin. Apa kau tidak mau tahu keberadaan-nya? Itulah mengapa kau memeriksa data dari kepolisian kan? Sersan Kim adalah anak buahku.

Kim Sang Gook kaget. Jin Pyo menjelaskan, dia sendiri melatih Kim Sang Jin menjadi agen istimewa dalam misi Korea Utara. Dia juga satu2nya saksi hidup yang menyaksikan kematian Kim.
Sang Gook : Kau..kau tahu yang sebenarnya dibalik kematian kakak-ku? Kakakku adalah agen rahasia yang dikirim untuk misi Ke Korut, dia tidak hilang. Dia pasti meninggal tanpa diketahui siapapun, jika aku salah, tolong katakan.

Jin Pyo : Dia ditembak mati di pantai Pu Gang selatan Korut. Lagipula, senjatanya ditembakkan oleh orang dari pihak kita.
Sang Gook tidak percaya, dari pihak kita?
(btw, Sang Gook ini keren juga ..)

Jin Pyo menanyakan kuliah keponakan Sang Gook, dia masih ikut program PhD kan? Sang Gook kaget lalu sadar, Jin Pyo adalah dermawan dari Amerika yang memberikan beasiswa untuk keponakan-nya.
Jin Pyo : Aku sedang mencari orang yang bersedia kerja untukku. Apa kau mau?

Jin pyo mengajak Sang Gook ke kantornya dan mulai menyusun rencana, kita harus memperhatikan orang di sekitar Choi Eung An dan Lee Kyung Wan. Tapi jika rahasia ini bocor, jangan lupa, kau mungkin akan berakhir seperti kakakmu.

Jin Pyo : Kau harus ingat kalau aku adalah satu-satunya orang yang selamat dari ke-21 orang itu. Hanya aku saja.

Yoon Sung juga memeriksa orang2 di sekitar Lee Kyung Wan, teman2nya terutama yang sudah lama berkarier di dunia politik. Seperti mantan Dubes New Zealand, Mun Gi Jun. Lalu Kim Jong Shik.

Ki Joon datang dan Yoon Sung langsung mengubah screen-nya jadi game. Biasanya orang kebalik ya, main game di kantor dan cepat2 diubah kalo senior datang. Ki Joon mengajak makan siang, tapi Kepala Dept mengajak mereka menghadap Presiden.
Yoon Sung agak kaget, benarkah?

Presiden : Aku dengar kalau video yang berisi rekaman Wakil Rakyat Lee Kyung Wan menggunakan IP-address dari Blue House. Tolong aku untuk memeriksanya. Ini masalah internal Blue House.
Tolong dirahasiakan dan juga laporan-nya harus berasal dari Sung Yong Tak (kepala departemen IT Blue House)

Kepala departemen dan Ki Joon mengiyakan. Presiden tanya apa mereka tidak punya sistem untuk jaga-jaga dari hal seperti ini?

Yoon Sung : Masalahnya masih ada kelemahan-nya.
Presiden berkata dengan tajam ke Yoon Sung, temukan! Kalian harus menghentikan-nya!

Saat ketiga orang IT itu keluar, mereka bertemu Seo Young Hak di pintu. Yoon Sung menatap tajam Seo.

Presiden mengeluh tentang Lee Kyung Wan, baru kemarin dia berkata kalau dia tidak bersalah.
Seo Young Hak ingin tahu apa insiden ini ada hubungannya dengan kejadian 28 th lalu. Tapi Presiden tidak mengaku dan berkata tidak yakin mengenai itu.

Seo Young Hak : Aku ..kalau aku berpikir tentang pencalonan Presiden, aku merasa ada yang sengaja menyerangku dengan kejadian tahun itu!
Presiden janji akan mengerahkan staf keamanan untuk melindungi para politisi.

Seo Young Hak : Jika itu mungkin, aku akan menghargainya. Tapi disaat pemilihan Presiden, satu dari para calon diserang. Itu membuatku khawatir.

Yoon Sung jalan kembali ke kantornya dan melihat Nana bergegas pergi setelah pamit ke Kepala Bagian-nya. Yoon Sung mendekat dan tanya ada apa. Surat apa itu? kenapa dia gelisah sekali?
Kabag menjelaskan kalau pengadilan akan melelang rumah Nana.

Yoon Sung telp Shik Joon dan minta bantuan mencari orang yang dekat dengan Lee Kyung Wan. Lalu tanya apa sebenarnya hubungan Shik Joon dengan Nana.
Yoon Sung : Apa kau tahu kalau rumahnya dilelang?

Shik Joon panik, lalu apa yang harus kita lakukan? dia tidak akan tidur di jalan, kan?
Yoon Sung berkata jika Shik joon sepanik ini, seharusnya beli saja rumahnya. Aku pikir kau seharusnya tahu, Paman.

Nana pergi ke kantor lelang dan menunjukkan surat pemberitahuan pengosongan. Nana minta pengertian, dia sedang kesulitan dan tidak bisa mengosongkan rumah begitu saja.

Petugas juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jika penawar rumah Nana minta surat pengosongan maka mereka harus segera mengosongkan.
Nana minta no telp penawar rumahnya, dia akan memohon sendiri pada orang itu.

Paman Shik Joon ada disitu dan mengamati Nana. Ia menutupi wajahnya dengan majalah. Ada sms dari Yoon Sung : Buatkan aku kopi.
Nana membalas : Aku sedang sibuk sekarang.

Petugas memberikan no kontak penawarnya pada Nana.

Yoon Sung ada di rumah dan mengamati foto-foto petinggi dan politikus Negeri yang dekat dengan Lee Kyung Wan dan sudah berkarir selama 30 th lebih. Anggota kelompok lima pasti ada diantara mereka.
Yoon sung dapat telp dari Shik Joon. Yoon Sung heran, kenapa kau belum kembali dari pengadilan?

Nana ternyata mencari orang yang menawar rumahnya. Dia seorang pemilik resto.
Nana : Tolong pertimbangkan kesulitan saya, jika saya harus pindah, saya tidak tahu harus pergi kemana.

Pria itu menolak, itu tidak mungkin. Aku tidak mengeluarkan uang untuk menawar rumah hanya untuk senang2, aku tidak gila! Pria itu mengusir Nana pergi dari restonya.

Yoon Sung ada di dalam mobil dan melihat Nana. Tapi jelas tidak mungkin langsung menolongnya. Jadi Yoon Sung telp Nana, kau dimana sekarang?
Yoon Sung : Sopir, segera kesini.
Nana : Segera?

Nana minta Yoon Sung telp sopir lain saja. Tapi Yoon Sung berkata, kalau Nana tiba dalam 30 menit, ia akan menghapuskan hutang Nana.
Nana : Apa katamu? Apa kau bercanda?

Yoon Sung : Jika kau tidak percaya, kau bisa merekam pembicaraan ini. Datang ke Shiguang Square sekarang.

Nana menghapus air matanya dan pergi ke tempat Yoon Sung. Saat tiba disana, Yoon Sung sedang duduk di tempat mereka waktu itu dan sama sekali tidak mabuk.
Nana minta kunci mobilnya dan kesal, kenapa kau telp aku padahal kau sama sekali tidak minum?

Yoon Sung mengambil bir yang baru dibelinya, aku minum sekarang.
Nana marah, apa katamu? Aku bodoh karena langsung datang kesini begitu aku dengar kau menawarkan menghapus hutangku.

Nana menahan tangisnya, Lee Yoon Sung, aku darimana, dan apa yang kulakukan, kau tidak tertarik, ya kan?

Yoon Sung : Itu wajar kan? Kau mempertaruhkan hidupmu untuk bayar hutang. Aku sudah bilang akan menghapus hutangmu, bukankah kau seharusnya berterima kasih padaku?

Nana tersinggung dan berkata kalau ia sama sekali tidak menyangka kalau Lee Yoon Sung memang sejahat itu, kau tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanmu, itu yang dulu kupikirkan, tapi sepertinya aku salah.
Nana : Lee Yoon Sung, kau..pendapat awalku tentangmu benar.

Nana mengantar Yoon Sung pulang. Keduanya diam dalam mobil. Hanya lagu sarang...geu sarang ttaemune, geu saram ttaemune dst by Lim Jae Bum

Sampai di rumah Yoon Sung, keduanya keluar dan Nana memberikan kunci mobilnya. Lalu jalan ke halte bis. slow motion camera..
Yoon Sung naik ke apartemen-nya. Lalu secepat kilat turun lagi dan masuk mobil untuk mengejar Nana.

Nana naik bis dan Yoon Sung naik mobil disampingnya. Sambil memandangi Nana yang menangis dan menyandarkan kepala ke kaca bis.

music...love, because of that love. Because of that person, I was able to live till now...
Today..once today has passed..if I'm unable to see that person again...if I'm unable to see that person again..What should I do?

Yoon Sung mengikuti Nana sampai rumahnya. Nana tidak menyadarinya dan langsung masuk rumah. Di dalam, ia memandangi foto kedua orang tuanya dan mengadu pada ibunya.

Nana : Ibu, apa kau baik-baik saja? Hari ini, orang yang membeli rumah kita berkata jika rumah kita direnovasi, itu akan menaikkan harganya. Tapi kalau tidak, maka tidak akan ada jalan lain.
lagipula, itu investasi yang dibuatnya dengan uangnya yang banyak. Jika aku pindah dari sini, aku tidak akan punya tujuan lagi. Sebelum ayah sadar dan pulang ke rumah, aku seharusnya bertahan dan melindungi rumah ini, ya kan Bu?

Orang melakukan ini untuk investasi, sedangkan ada yang membutuhkannya untuk bertahan hidup. Aku sedang sedih sekarang, tapi dia berkata kalau dia akan menghapus hutangku jika aku segera datang. Jadi aku bergegas naik bis dan lari kesana.
Aku takut Lee Yoon Sung akan berubah pikiran. Aku lari secepat mungkin sampai rasanya alisku akan terbang. Kim Nana kau benar-benar menyedihkan. Ibu..tapi aku benar-benar lelah. Tanpa ibu..aku sendirian,ini benar-benar..terlalu menakutkan dan melelahkan.

Nana memeluk foto orang tuanya sambil menangis. Yoon Sung berdiri di luar apartemen Nana, ia diam saja. Ya soalnya Yoon Sung sudah janji tidak akan jatuh cinta :)
Yoon Sung telp Shik Joon dan berkata akan pulang.

Di jalan, Yoon Sung ngebut lalu melihat mobil2 diparkir menghalangi jalan dan ada keributan dalam pet shop.

Dokter Soo Hee sedang menghadapi seorang pria yang marah2. Anjing betinanya dioperasi tanpa seijin-nya. Pria itu memukul dokter Soo hee.

Soo Hee berkata kalau ingin anjing betina-nya bisa punya anak, maka dia harus melakukan operasi itu. Pria itu tidak peduli dan minta sam soon-nya dikembalikan seperti semula. Kalau tidak, Soo Hee harus membayar kompensasi.
Pria itu tetap marah dan ingin memukul Soo Hee, tiba-tiba Yoon Sung datang dan menahan lengan pria itu.

Yoon sung telp polisi, biar mereka saja yang memutuskan siapa yang salah. Ya, ini Seoul area Timur Laut. Myeongji-dong 22-8 Jin Su Hee Pet Hospital.

Polisi datang dan mengamankan pria itu. Soo Hee mengantar Yoon Sung keluar dan berterima kasih.

Yoon Sung : Aku tidak membantumu, mobil2 itu menghalangi jalan. Jadi itu sebabnya aku melakukan itu.
Soo hee tersenyum dan mengulurkan tangannya, Aku Jin Soo Hee.

Yoon Sung : Aku Lee Yoon Sung.

Keduanya bersalaman dan tampak saling menyukai.

Paginya, Nana dan Eun ah diberi tugas tambahan selain mengawal Da Hye. Yaitu mengawal calon Presiden, Seo Yong Hak. Mantan Menteri Keamanan.
Seniornya berkata karena masalah yang terjadi akhir2 ini, maka mereka sangat membutuhkan pengawalan. Jadi ini kesempatan kalian menjaga seseorang yang penting.

Seo Yong Hak menerima Nana dan memintanya duduk, apa kau pengawal Kim Nana?

Nana mengiyakan. Seo Yong Hak memberikan tugas pertama untuk Nana.

Seo : Aku tidak tahu ini kasar atau tidak, apa kau bisa membantuku memilihkan lagu untuk wanita setengah baya? Jangan salah mengerti, di ulang tahun pernikahan kami, aku ingin memberikan kejutan istimewa di resto barat, dan aku perlu musik sebagai latar belakang.

Aku selalu ada di militer seumur hidupku, aku tidak bisa melakukan hal seperti ini sebelumnya, dan istriku sepertinya sedih akhir2 ini. Dia bahkan menangis dalam sebuah interview. Orang2 disekitarku, seperti sekretaris atau polisi semuanya pria. Jadi aku merasa sebagai seorang wanita, pengawal Kim Nana akan bisa memilih lagu yang bagus.

Tentu saja ini menyentuh hati Nana, ia tersenyum dan dengan senang hati akan memilihkan lagunya.
Seo Yong Hak berterima kasih.

Jin Pyo dan Sang Gook membahas Seo Yong Hak, dia akan maju sebagai calon Presiden. Karena Seo Yong Hak sudah dianggap sebagai pahlawan perang dan di th 1983, dia jelas ada hubungan-nya dengan misi menghancurkan Korut, dia juga teman lama Lee Kyung Wan. Kemungkinan besar dia adalah satu dari lima orang itu.

Shik Joon selama ini menguntit Seo Yong Hak dan mengambil foto, ia tahu Nana mengawal Seo. Shik Joon lapor ke Yoon Sung. Yoon Sung kaget, apa?
Shik Joon : Kau tidak tahu? itu mulai hari ini.

Shik Joon curiga, ada apa antara Nana dan kau? katakan sejujurnya. Waktu itu, suaramu terdengar aneh di telp.

Yoon Sung mengalihkan pembicaraan dan berkata kalau ia selalu berpikir Seo Yong Hak yang paling berkuasa. Tapi dia tidak punya bukti.
Tapi Yoon Sung tahu, ada satu yang bisa memberikan jawaban, yaitu Lee Kyung Wan. mereka harus menemui Lee Kyung Wan dan Shik Joon harus membantunya.

Nana bingung karena komputernya tidak menyala dan Eun Ah berpikir mungkin saja virus. Lalu dengan gembira telp ahli komputer Blue House.
Nana heran, siapa?
Eun Ah : Go Ki Joon (kayanya Eun Ah naksir Ki Joon hahaha)

Eun Ah telp Ki Joon dan minta tolong. Tapi Ki Joon ngomel, apa wanita2 itu mengira ini tempat reparasi komputer. Aku sekarang sedang mengetes firewall-nya, aku sibuk.
Ki Joon nyengir dan menoleh ke Yoon Sung. Yoon Sung langsung menjawab, aku bukan teknisi komputer.

Ki Joon : Tapi itu komputer Kim Nana, dia kan instruktur trainingmu, pasti akan lebih baik kalau kau yang pergi. Jika kau memperbaiki komputernya, dia mungkin tidak akan membantingmu dengan keras.
Yoon Sung ketawa, baik aku akan pergi.

Nana dan Eun Ah sedang ketawa di kantor mereka saat Yoon Sung datang. Yoon Sung tersenyum pada Nana, tapi Nana langsung diam saat melihat Yoon Sung.

Yoon Sung masuk dan tanya, kudengar komputernya mati. Yoon Sung menyindir, benar2 kantor pengawal yang mengesankan, sampai2 Doktor dari MIT harus turun tangan memperbaiki komputer.
Nana : komputer yang itu.

Yoon Sung duduk di meja Nana dan nyengir saat melihat foto keluarga Nana, juga tertegun saat melihat post-it di screen Nana, "aku adalah target"

Eun Ah tanya, Nana mencari musik untuk apa. Nana berkata kalau hari ini adalah ulang tahun pernikahan Seo yong Hak dan dia ingin merayakan-nya di resto Barat.
Yoon Sung nguping, mereka akan makan di Cherbourg, tempat Seo melamar istrinya. Keduanya ngobrol dengan akrab.

Yoon sung ke Nana : Scan virus secara teratur, lalu update software-nya secara periodik. Virus Trojan ini masalah kecil, tapi bisa membuat komputer tidak menyala. Sudah diperbaiki.

Nana tidak bereaksi. Yoon Sung mengulang, kubilang sudah diperbaiki. Nana hanya mengucapkan terima kasih dengan singkat.

Yoon sung berdiri dan jalan pergi. Lalu ada paket untuk Nana. Nana senang sekali, ah ini dari paman kaki panjang (Semacam Daddy Long Leg untuk Pippi atau Mawar Jingga untuk Maya Kitajima) Nana membuka paketnya dan mengagumi dompet pink yang ia terima. Cantik sekali.

Jelas itu dari Jaksa Kim, karena ada gantungan kunci lucu itu.

Yoon Sung kirim sms, kau tidak mengatakan apa-apa padaku setelah membenarkan komputermu, aku minta kopi.
Nana menghela nafas dan berkata akan keluar sebentar.

Yoon Sung duduk menunggu kopinya. Nana datang dan meletakkan kopi di depan Yoon Sung.

Nana : Hanya karena kau memperbaiki komputerku maka aku harus membuatkanmu kopi? Ini akan membuat orang lain salah paham.
Aku tidak ingin punya hubungan denganmu lagi.

Yoon Sung : Dan kau berkata kalau aku kejam? Kau juga bukan orang yang mudah (untuk dihadapi).
Nana : Hal yang jelek biasanya mudah diungkapkan, ya kan? Aku bisa pergi sekarang?

Nana jalan pergi, tapi Yoon Sung menahan tangan-nya. Tunggu! tunggu! Yoon Sung berkata Nana bisa memberikan stempel, bahkan dua kali!

Nana kesal, kau sudah lupa ya? Hari itu, bukankah kau berkata semuanya akan dihapus kalau aku datang dalam 30 menit?

Nana mengulurkan tangan-nya, kau harus memberikan stempelnya.

Yoon Sung mau tidak mau mengembalikan stempel Nana. Nana menyimpan-nya dalam dompet pink barunya.
Yoon Sung kaget, oh dompet itu!

Nana : Kenapa? Kau ketakutan karena dompet ini bukan dompet yang kotor? Ini hadiah yang kuterima.

Yoon Sung : Dari siapa?
Nana : Seseorang yang bernama Paman Kaki Panjang.

Yoon Sung tidak percaya : Paman Kaki Panjang?
Nana : Orang yang paling kusuka di dunia, setelah ayahku.
Lalu Nana pergi.

Yoon Sung kesal dan jelas cemburu. Dia tahu itu dari Jaksa Kim. Yoon Sung masuk ke kantornya sendiri dan melemparkan dompet pink-nya ke laci. Awalnya memang tadi Yoon Sung berniat memberikan dompet itu untuk Nana.

Yoon Sung ngomel sendiri, aku tidak membeli ini karena ingin memberikan sesuatu untukmu, memegangnya seperti pengemis. Aku malu kalau dilihat orang, jadi aku membelinya untukmu. Apa? orang yang paling kau sukai didunia?

Shik Joon ingin menemui Lee Kyung Wan, tapi dia sudah dipindah ke kantor Jaksa jam 1 siang, jadi Shik Joon tidak boleh menemuinya.

Shik Joon telp Yoon Sung. Yoon Sung mengerti.
Lee Kyung Wan dikawal masuk ke dalam bis tahanan. Tapi..salah satu pengawalnya adalah Lee Jin Pyo!
Yoon Sung mengamati bis tahanan itu dan saat bis lewat, ia kaget karena melihat ayahnya di dalam bis!

Yoon Sung segera mengejar bis itu. Jin Pyo mengeluarkan pistol dan menodong sopir. Ia melempar sopir dari dalam bus.

Yoon Sung memacu mobilnya sejajar dengan bis. Jin Pyo tahu kalau itu Yoon Sung dan semakin menekan gas.
Keduanya masuk ke jalan yang lebih sepi. Yoon Sung berhasil mendahului bis dan jalan zig-zag untuk menghalangi bis mendahuluinya.

Jin pyo menabrak mobil Yoon Sung dari belakang. Yoon Sung menekan gas dan melarikan mobilnya sampai tidak terlihat oleh Jin Pyo.
Yoon Sung menghentikan mobilnya dan naik ke atap mobil. Ia berdiri sambil merentangkan tangan.

Jin Pyo sampai di dekat mobil Yoon Sung dan terkejut melihat aksi anak itu. Tapi Jin Pyo mengeraskan hati dan terus memacu gasnya.

Yoon Sung tidak bergerak sama sekali. Jin Pyo semakin mendekat, dan akhirnya dia membanting stir, dan Yoon Sung lompat dari atap mobil. Jin Pyo terus melarikan bis sambil melirik spion.

Jin Pyo menghela nafas lega saat melihat Yoon Sung berdiri tanpa luka.
Jin Pyo membawa bis ke lokasi sepi dan menghentikan-nya.

Lee Kyung Wan ketakutan dan Jin pyo duduk di depannya.
Lee : Kau siapa? apa maumu?
Jin Pyo : Apa kau tahu siapa aku?

Jin Pyo berkata kalau kematian terlalu mewah untuk Lee Kyung Wan, kematian rekan2nya di malam gelap yang dingin sangat menyakitkan dan ia ingin Lee juga mengalaminya.

Jin Pyo : Kau belum lupa kan? Menghancurkan semua dokumen dan menghilangkan identitas mereka. Apa kau pikir itu akan menutup segalanya? 20 pemuda Korsel ditembak mati oleh negaranya sendiri, tepat di depan mataku. Balas dendam yang kutunggu selama 28 th, aku berencana untuk segera memulainya.

Jin Pyo ingin tahu siapa anggota kelompok lima. Lee Kyung Wan bungkam. Lalu Jin Pyo mengeluarkan foto keluarga Lee. Istri, anak, menantu dan cucunya. Kau harus tahu, kalau karena kau mereka akan menderita. Aku akan membunuh seluruh keluargamu.
Lee pucat pasi, ia memohon agar Jin Pyo tidak melakukan itu. Bunuh saja aku, tapi jangan menyeret keluargaku ke dalam masalah ini.

Jin Pyo berseru : Kalau begitu, katakan! Siapa mereka? Atau aku harus mengatakan-nya?
Jin Pyo : Seo Yong Hak.

Lee Kyung Wan : Kau...bagaimana kau tahu?
Jin Pyo : Siapa lagi?

Tapi belum sempat Jin Pyo mendapat jawaban, terdengar sirene polisi. Ada beberapa mobil polisi mendekat.
Jin Pyo segera keluar dan pergi dijemput Sang Gook.

Yoon Sung terus mencoba telp Jin pyo tapi tidak dijawab. Yoon Sung berkata dia harus menghentikan ayahnya, karena akan membunuh mereka semua.
Shik Joon ketakutan, lupakan saja, kumohon jangan melawan Kapten.

Yoon Sung : Bagaimanapun, sepertinya kita harus memasang alat pelacak pada ayahku.

Shik Joon pusing, ada apa denganmu? Apa kau masih tidak mengerti Kapten? Jika kita terus seperti ini, kita akan benar2 mati, dan tidak seorang pun akan mengetahuinya. Ini belum terlambat, kita minta ampun pada Kapten, ya?

Yoon Sung : Paman!
Shik Joon mengeluh, aigoo..apa yang harus kulakukan, sepertinya aku akan mati..

Sementara itu Seo Yong Hak sibuk memberi petunjuk pada asisten-nya, kalau aku mengangkat tanganku seperti ini, maka kau harus menyalakan musiknya. Lalu setelah itu kau harus mengeluarkan kue, anggur merah dan bunga.
Nana dan Eun Ah memeriksa sekitar ruangan resto dan tersenyum mendengar semua rencana Seo. Asisten Seo mengerti.

Acara makan dimulai, Seo datang bersama istri dan tiga anak lelakinya. Nana dan Eun Ah berdiri berjaga. Seo mengangkat tangan, lalu musik mengalun.

Istri Seo terkejut. Seo berkata ia sengaja menyiapkan musik ini untuk istrinya. Semua anaknya tersenyum. Seo juga memberi tanda untuk cake, anggur dan bunga. Lalu minta anak2nya bergembira, kalian juga harus memikirkan masa depan kalian.

Nana dan Eun Ah tersenyum melihat keluarga itu. Jin Pyo mengenakan tuxedo dan menyelinap di luar ruangan. Ia melihat Seo sekeluarga lalu jalan keluar.

Jin Pyo telp Yoon Sung, kau hebat juga. Bisa menyusulku.
Yoon Sung : Ayah, kumohon hentikan, Biarkan aku menyelesaikan ini.

Jin Pyo : Sudah kubilang, siapa yang menemukan mereka lebih dulu, akan menjadi orang yang akan mengurusnya. Musik ini cocok untuk perayaan ultah pernikahan.
Lalu Jin Pyo mematikan telp.

Yoon Sung kaget dan ingat kalau Nana pernah mengatakan tentang ulang tahun pernikahan Seo di Cherbourg.
Yoon Sung : Kim Nana! Cherbourg, cari dimana lokasinya!

Shik Joon langsung search alamat Cherbourg ..

Seo sekeluarga sedang bersulang, untuk kebahagiaan keluarga kita, cheers!

Jin Pyo ada di lantai paling atas, gedung seberang Cherbourg dan siap membidik. Jin Pyo ini keren dan berbahaya, hehehe...

Yoon Sung tiba di depan Cherbourg. Ia melihat ke lantai atas, lalu ke gedung di seberangnya. Ada kilatan lensa dari atas gedung. Yoon Sung tahu itu ayahnya.

Jin Pyo membidik dan tiba-tiba lampu gedung Cherbourg mati.

Keluarga Seo panik. Nana segera minta Seo Yong Hak diam saja dan sembunyi di bawah meja.
Nana : Semuanya jangan panik, tolong sembunyi di bawah meja.

Seo Yong Han menarik istrinya berlindung dan Nana waspada.

Nana tidak sadar kalau kepalanya sudah dibidik Jin Pyo.
Jin Pyo menembak!

Tepat sebelum kaca pecah, Yoon Sung datang dan mendorong Nana ke lantai.

0 comments:

Post a Comment