Pyeongchang-dong, Beverly Hills Versi Korea

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:


Terletak di lereng gunung yang megah dan indah, Mt. Bukhan Pyeongchang-dong, daerah perumahan khusus yang juga disebut Beverly Hills Korea dan juga perumahan warga asing di Seoul. Beverly Hills Amerika versi Korea ini ditinggali oleh orang-orang sukses temasuk politisi, pengusaha, seniman, dan lainnya. Diantara mereka terdapat juga warga asing termasuk diplomat dan eksekutif bisnis. Pencuri pun menghindari daerah ini karena tingkat keamanannya tinggi.

Manfaat yang diperoleh para penghuni perumahan disini salah satunya adalah udara yang relatif jauh lebih bersih ketika sebagian orang di Seoul menderita efek samping dari polusi udara yang pernah memburuk.

Suasana di daerah ini menawarkan kondisi hidup yang ideal dan optimal bagi warganya. Parkir pun hampir tidak jadi masalah karena daerahnya luas. Udara yang bersih dan sejuk khas pegunungan menjaga daerah ini menjadi kurang dari 2-3 derajat lebih dingin dari pusat kota Seoul. Penduduk di perumahan ini mengatakan bahwa mereka bahkan tidak memerluhkan AC ditengah musim panas.

Sejumlah galeri seni dan museum termasuk galeri Gana Art dan Lee Jong Young serta cafe kelas atas dan restoran khusus menambah citarasa spesial untuk daerah ini. Selain itu, area ini juga populer sebaga tempat syuting film salah satunya, cafe di drama ‘The Greatest Love’ itu berlokasi didaerah ini.

Selain itu, lebih dari 100 pelukis juga tinggal diarea ini termasuk Kim Chang-ryol dan lebih dari 400 penulis serta seniman yang tinggal didaerah elit ini termasuk penulis Seo Young-eun, Lee Jae-ha, Park Beom-sin, Yoon Hoo-myong dan Han Soo-san. Seniman yang tinggal didaerah ini membentuk Forum Pyeongchang untuk menggelar pertemuan reguler dan bertukar pendapat mengenai budaya. Sutradara film, Im Kwon Taek adalah salah satu dari 100 anggota forum ini.

Area Pyeongchang-dong adalah tempat ideal untuk komuter kota karena lokasinya hanya 15 menit dari Seoul City Hall dengan mengendarai mobil.

Sekarang, sebagian orang menganggap Gangnam sebagai area elit di Seoul tapi bagi orang yang memiliki selera estetika untuk arsitektur bangunan, perumahan ini adalah sesuatu yang berbeda karena ketenangan, harmoni serta getaran seni juga merupakan sesuatu yang jarang ditemukan dikehidupan kota yang sibuk, diarea ini pun tersedia.

Berbagai galeri seni & museum ada didaerah ini, seperti Growrich Art Gallery, Total Museum, Ungno Lee Museum, Celamuse dan Kim Chong Yung Museum yang berdiri tegak dipuncak indah gunung Bukhan. Dulu, Total Museum of Contemporary Art yang pertama didaerah ini namun tidak berhasil menarik perhatian publik hinga dibukanya Gana Art Center, galeri budaya terbesar di Korea yang kemudian diikuti pembukaan galeri-galeri & museum lain seperti Seoul Auction, Ungno Lee Museum, Growrich Art Gallery, Gallery Sejul dan Pyeongchang Art.

Orang-orang yang yang paham akan lingkungan juga mengatakan bahwa area ini tidak dapat disaingi dalam hal gaya dan keanggunan bangunannya dengan menawarkan begitu banyak galeri seni, restoran & cafe bergaya artistik tua, museum dan rumah-rumah klasik disekeliling gunung Bukhan yang megah nan indah.


- Petunjuk arah menuju Mt. Bukhan Pyeongchang-dong :

Akses terbaik ke Pyeongchang-dong adalah dengan mengendarai mobil karena terdapat banyak tempat untuk parkir. Menenmpatkan Gwanghwamun sebagai titik awal, melewati Hyo-dong dan terowongan Jahamun dan berbelok kanan di Sangmyong University. Kemudian berbelok kanan lagi di persimpangan jalan Shinyoung-dong menuju hotel Olympia. Setelah itu belok kiri dan mengambil jalan menuju Pyeongchang-dong.

Jika tanpa mobil pribadi, bisa dengan menggunakan shuttle bus yang menghubungkan galeri seni Pyeongchang-dong dan Insa-dong. Bus ini meninggalkan Gana Art Center di Pyeongchang-dong pada 35 menit setiap jam dari jam 9 pagi. Sedangkan bus antar-jemput keberangkatan dari Insa Art Center berangkat sejam sekali. Bus berangkat setiap 1 jam dan satu tiket masuk memungkinkan akses tak terbatas kesemua galeri.

Rute shuttle bus : Gana Art Center – Total Museum – National Museum of Korea – Insa Art Center – Seoul Museum of Art – Sungkok Museum – National Museum of Art Deoksugung – Hoam Art Museum – Rodin Gallery – Ilmin Museum of Art – Artsonje Center – French Cultural Center – Kumho Museum – National Museum of Korea – Whanki Museum.

Biaya busnya seharga 1.000 won. Satu tiket bus juga bisa untuk diskon dibeberapa galeri seni seperti Kim Chong Yung Museum dan Whanki Museum.

0 comments:

Post a Comment